21 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain penelitian

advertisement
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Desain penelitian
Penelitian yang akan kami lakukan adalah penelitian yang bersifat asosiatif.
Dengan penelitian asosiatif ini dapat diketahui hubungan antar variabel dan
bagaimana tingkat ketergantungan antara variabel independent dangan variabel
dependent. Dalam pelaksanaan penelitian ini, metode penelitian yang digunakan
adalah metode survei. Unit analisis yang dituju adalah individu, yaitu konsumen kafe
Little Baghdad.
Tabel 3.1. Desain Penelitian
Desain penelitian
Tujuan Penelitan
Jenis Penelitian Metode Penelitian
Unit Analisis
T–1
Asosiatif
Kuantitatif
Konsumen
T–2
Asosiatif
Kuantitatif
Konsumen
Sumber : Data Olahan Penelitian, 2013
Keterangan :
T – 1 : Mengukur pengaruh atribut dalam bauran pemasaran jasa secara parsial
terhadap kepuasan konsumen pada Kafe Little Baghdad.
T – 2 : Mengukur pengaruh atribut dalam bauran pemasaran jasa secara simultan
terhadap kepuasan konsumen pada Kafe Little Baghdad.
21
22
3.2. Operasional Variabel
Operasional variabel merupakan penjelasan pengertian dari teori variabel,
sehingga dapat diamati dan diukur dengan menentukan hal-hal yang diperlukan
untuk mencapai tujuan tertentu.
Tabel 3.2 Tabel Operasionalisasi Variabel
Variabel
Product
Definisi
Segala sesuatu yang
dapat ditawarkan ke
pasar untuk
diperhatikan ,dimiliki,
digunakan ,atau
dikonsumsi yang dapat
memuaskan
keinginan dan
kebutuhan.
Dimensi
Physical Good
Feature
Quality
Packaging
Warranties
Product Line
Branding
Price
Promotion
sejumlah nilai yang
ditukarkan konsumen
dengan manfaat dari
memiliki atau
menggunakan produk
atau jasa yang nilainya
ditetapkan oleh pembeli
dan penjual melalui
tawar menawar atau
ditetapkan oleh penjual
untuk satu harga yang
sama terhadap semua
pembeli.
Price Level
Sejumlah nilai yang
ditukarkan konsumen
dengan manfaat dari
memiliki atau
menggunakan produk
atau jasa yang nilainya
ditetapkan oleh pembeli
dan penjual melalui
Publicity
Flexibility
Differentiation
Discount
Sales
Promotion
Indikator
Produk sesuai
kebutuhan
Produk unik
Produk
higienis
Desain
produk rapih
Rasa sesuai
harapan
Pilihan
makanan
banyak
Produk
dikenal
masyarakat
Harga sesuai
dengan
benefits
Harga yang
ditawarkan
bervariasi
Harga yang
ditawarkan
lebih murah
dari pesaing
Potongan
harga yang
menarik
Restoran
cukup
terkenal
Anjuran dari
perusahaan
untuk
mencicipi
produk
Skala
Likert
Likert
Likert
23
Place
People
Process
Physical
Evidence
Kepuasan
Konsumen
tawar menawar atau
ditetapkan oleh penjual
untuk satu harga yang
sama terhadap semua
pembeli.
Bagian dari perusahaan
dalam memasarkan
produk atau jasa dengan
berpusatkan pada aspek
distribusi kepada
konsumen.
semua perilaku yang
memainkan peran
sebagai penyaji jasa dan
karenanya:eople dapat
mempengaruhi persepsi
pembeli.
metode pengoperasian
atau serangkaian
tindakan tertentu yang
umumnya berupa
langkah-langkah yang
diperlukan dalam suatu
urutan yang telah
ditetapkan.
petunjuk visual atau
berwujud yang
memberikan bukti atas
kualitas jasa seperti
gedung, kendaraan,
perabotan interior,
perlengkapan logo dan
petunjuk lainnya yang
memberikan bukti atas
kualitas jasa
Sejauh mana manfaat
sebuah produk atau jasa
sesuai dengan apa yang
diharapkan oleh
konsumen
Advertising
Exposure
Outlet
Location
Employees
Employee
Dress
Number of
steps
Customized
Facility
Equipment
Tangible
Realibility
Media iklan
yang
digunakan
menarik
perhatian
Restoran buka Likert
tepat waktu
Lokasi
restoran
cukup
strategis
Pegawai
ramah
Cara
berpakaian
pegawai rapih
Waktu
penyajian
makanan
kepada
konsumen
Tingkat
kerumitan
penyajian
makanan
Fasilitas kafe
lengkap (wifi,
saluran listrik,
sofa dan
sebagainya)
Perlengkapan
di kafe
lengkap
(sendok,
garpu dan
sebagainya)
Personalia
atau
pengaturan
pemberi jasa
Keakuratan
dan
keterikatan
pemberi jasa
pada
komitmen
untuk
memberikan
Likert
Likert
Likert
Likert
24
jasa yang
maksimal
Responsiveness Respon
pelayanan
yang cepat
dan tepat
sesuai
keinginan
konsumen
Assurance
Keyakinan
bahwa
pemberi jasa
atau staf
mempunyai
kompetensi
memadai
Empathy
Pemberi jasa
memberikan
perhatian atau
sikap peduli
pada
pelanggan
Sumber: Hurriyanti, Ratih (2008)
3.3. Jenis dan Sumber Data Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian, ada beberapa data yang dibutukan dalam
penelitian ini. Jenis dari masing-masing data tersebut adalah kumulatif, yaitu data
yang berupa angka dan sumber data dari penelitian ini adalah data primer, yang
didapatkan langsung dari karyawan yang dijadikan responden melalui penyebaran
kuesioner.
25
Tabel 3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian
Tujuan
Penelitian
T–1
Jenis dan Sumber Data
Data
Jenis Data
Sumber Data
Bauran pemasaran Interval
Data primer dari
terhadap kepuasan
kuesioner
konsumen
T–2
Bauran pemasaran Interval
Data primer dari
terhadap kepuasan
kuesioner
konsumen
Sumber: Data Olahan Penelitian, 2013
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Data penelitian ini pada prinsipnya menggunakan data primer, dan didukung
oleh data sekunder. Oleh karena itu, dibutukan beberapa metode pengumpulan data
yang terdiri dari:
1.
Library Research
Data yang dikumpulkan berupa data sekunder baik data yang dimiliki
perusahaan, jurnal, buku, internet, atau sumber-sumber lainnya.
2.
Field Research
Data dihimpun secara langsung dengan menggunakan kuesioner dan
wawancara langsung dengan karyawan.
a. Kuesioner
Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
menyebarkan kuesioner daftar pertanyaan yang berkaitan dengan masalah
yang dibahas kepada para karyawan Kafe Little Baghdad. Kuesioner ini
dibagi kepada konsumen Kafe Little Baghdad yang menjadi responden.
Kuesioner dibuat menggunakan skala pengukuran likert, yaitu skala yang
menyatakan setuju dan ketidak setujuan terhadap objek, objek, atau
kejadian tertentu. Setiap pertanyaan disusun sedemikian rupa agar bisa
26
dijawab dalam lima tingkat. Uraian untuk skala ini menggunakan lima
angka penelitian, yaitu :
•
Sangat setuju (SS)
=5
•
Setuju (S)
=4
•
Netral (N)
=3
•
Kurang setuju (KS)
=2
•
Tidak setuju (TS)
=1
3.5. Populasi dan Sample
3.5.1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2009:61).
Dalam penelitian ini, Populasi yang akan dijadikan objek penelitian adalah
semua konsumen kafe Little Baghdad yang datang dari tanggal 10 Mei – 12 Mei
2013 dan tidak diketahui jumlah pastinya.
3.5.2 Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2002:
109). Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan
untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul
representatif atau mengerti apa yang ditanyakan dalam kuesioner.
27
3.5.2.1. Teknik Pengukuran Sampel
Teknik pengukuran sampel yang digunakan dalam penelitian ini dengan
menggunakan rumus proporsi untuk menetapkan sampel yang populasinya tidak
diketahui atau tidak terbatas. Menurut Ariestonandri (2006:95-96), dalam
menetapkan ukuran sampel yang akan digunakan, apabila populasi tidak diketahui
maka peneliti dapat menggunakan proporsi binomunal dengan rumus:
. . Dimana :
n = jumlah sampel
e = error sampling (estimasi yang dapat diterima / persen kelonggaran
karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau
diinginkan
p = perkiraan proporsi populasi
q = 1-p
Za = Interval kepercayaan yang telah ditetapkan
Jika tidak diketahui nilai proporsi atau perbandingan dari populasi yang tak
terhingga,maka digunakan pendekatan nilai p = q = 0,5
Pada penelitian ini interval kepercayaan yang digunakan adalah Za = 1.96 dan
estimasi yang dapat diterima adalah 10%.
. . 1,96 0,5 . 0,5 . 0,1
96,04 97
Dapat disimpulkan bahwa sampel yang diambil minimal 97 orang dan pada
penelitian ini yang diambil sebanyak 100 orang.
28
3.5.2.2. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sample dalam penelitian ini bersifat probability dengan
berpusat pada metode Sample Random Sampling karena sample yang dituju sudah
diketahui secara pasti adalah orang-orang yang pernah mengkonsumsi atau datang ke
kafe Little Baghdad dan merasakan pelayanan jasa dari kafe Little Baghdad.
3.6. Teknik Pengolahan Data
Teknik pengolahan data pada penelitian ini akan menggunakan progam SPSS
20.0. Progam SPSS 20.0 akan mengolah data hasil kuesioner melalui analisa
statistika.
3.7. Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Normalitas,
Uji Validitas, Uji Reliabilitas, Analisis Korelasi dan Analisis Regresi Berganda
untuk mengolah data-data dan variabel yang dikumpulkan.
3.7.1. Transformasi Data Ordinal menjadi Data Interval
Riduwan dan Engkos Ahmad Kuncoro (2007,p30) menyatakan bahwa
mentransformasi data ordinal menjadi data interval berguna untuk memenuhi
sebagian dari syarat analisis statistik parametrik yang mana data setidak-tidaknya
berskala interval. Teknik transformasi yang paling sederhana dengan menggunakan
MSI (method of successive internal). Langkah-langkah transformasi data ordinal
menjadi interval sebagai berikut:
29
1. Perhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang disebarkan.
2. Pada setiap butir ditentukan berapa orang yang mendapat skor 1,2,3,4 dan 5
yang disebut frekuensi.
3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dari hasilnya disebut
roporsi.
4. Tentukan nilai proporsi komulatif dengan menjumlahkan nilai proporsi secara
berurutan perkolom skor.
5. Gunakan tabel distribusi normal, hitung nilai z untuk setiap proporsi
kumulatif yang diperoleh.
6. Tentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai z untuk setiap proporsi
kumulatif yang diperoleh.
7. Tentukan nilai skala dengan menggunakan rumus
NS =
(Density at Lower Limit) – (Density at Upper Limit)
(Area Below Upper Limit) – (Area Below Lower Limit)
8. Tentukan nilai transformasi dengan rumus Y= NS + (1+(NSmin)
3.7.2. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi
normal atau tidak. Uji ini biasanya digunakan untuk data barsekala ordinal, interval
dan resiko. Jika analisis menggunakan metode statistik perametrik, maka persyataran
normalitas harus terpenuhi, yaitu berasal dari distribusi yang normal. Data yang
dinyatakan berdistribusi normal jika signifikan lebih besar dari 5% atau 0,05 dan
tardapat juga gambar kurva narmal.
SPSS menyajikan dua tabel sekaligus yaitu ( Kolmogrov-Smirnov dan ShapiroWilk). Menurut haryadi Sarjono dan Julianita Winda (2011) menyatakan dalam uji
30
normalitas bahwa jika peneliti memiliki responden diatas 50, maka Sig. KolmogrovSmirnov yang di bandingkan dengan Aplha, sedangkan jika peneliti memiliki
responden dibawah 50, maka Sig Shapiro-Wilk yang dibandingkan dengan Aplha
untuk menguji normalitas dari data yang diperolah peneliti.
Dalam pembahasan ini akan dilakukan Uji One Sample Shapiro-Wilk dengan
menggunakan taraf signifikansi 0,05. Kriteria pengujian :
•
Angka signifikan Uji Shapiro-Wilk Sig
≥ 0,05 maka data berdistribusi
normal.
•
Angka signifikan Uji Shapiro-Wilk Sig < 0,05 maka data berdistribusi tidak
normal.
3.7.3. Uji Validitas
Salah satu instrumen yang sering dipakai dalam penelitian ilmiah adalah
kuesioner. Bila data hasil kuesioner itu telah terkumpul, dilakukan uji validitas dan
reliabilitas, karena itu merupakan dua syarat penting yang berlaku pada sebuah
kuesioner. Menurut Riduwan (2004, p109) dalam bukunya Riduwan dan Engkos
Achmad Kuncoro (2008, p216) menjelaskan bahwa validitas adalah suatu ukuran
yang menunjukan tingkat keandalan atau keahlian suatu alat ukur, dimana alat ukur
dalam penelitian ini adalah kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika setiap
butir-butir pertanyaan pada suatu kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu
yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Untuk itu berikut adalah langkah-langkah
dalam menguji validitas:
31
− Menentukan nilai r tabel:
Dari tabel r, untuk df = n – 2 = 150 – 2 = 148, n = jumlah kuesioner yang akan di
uji, dengan tingkat signifikan 5%, maka terdapat angka 0,13. Uji ini dilakukan
dengan SPSS.20
− Mencari nilai r hasil:
Nilai r hasil untuk tiap item variabel n bisa dilihat pada kolom CORRECTED
ITEM – TOTAL CORRELATION
− Mengambil keputusan:
Jika r hasil positif, serta r hasil > r tabel maka valid
Jika r hasil tidak positif, serta r hasil < r tabel maka tidak valid
3.7.4. Uji Reliabilitas
Sedangkan suatu angket dikatakan realibel (andal) jika jawaban seseorang
terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dan waktu ke waktu. Untuk
menghitung alat ukur digunakan rumus Pearson Product Moment, sebagai berikut:
rhitung =
n(∑ X i Yi ) − (∑ X i )(
. ∑ Yi )
{n.∑ X
2
i
2
Keterangan:
r
= Koefisien Korelasi
∑
X = Jumlah skor item x
∑
y = Jumlah skor total (seluruh item)
n
= Jumlah responden
}{
− (∑ X i ) . n.∑ Yi − (∑ Yi )
2
2
}
32
Harga rhitung ini baru menunjukkan reliabilitas setengah tes. Oleh karenanya
disebut rawal-akhir. Untuk mencari reliabilitas seluruh tes digunakan rumus Sperman
Browmn, yaitu:
rii = 1 rb
1 + rb
Untuk mengetahui koefisien korelasinya signifikan atau tidak, digunakan
distribusi (Tabel r ) untuk α = 0,05 atau α = 0,01 dengan derajat kebebasan (dk = n2). Kemudian membuat keputusan membandingkan rii dengan rtabel.
Untuk mengetahui koefisien korelasinya signifikan atau tidak digunakan
distribusi (Tabel r) untuk alpha 0,05 atau alpha 0,01 dengan derajad kebebasan (dk =
n-2). Kemudian membuat keputusan membandingkan r11 dengan r tabel. Adapun
kaidah keputusan: Jika r11 > r tabel berarti reliabel dan r 11 < r tabel berarti tidak reliabel.
3.7.5. Uji Korelasi
Berdasarkan Riduwan dan Engkos Ahmad Kuncoro (2008,p61) untuk
mengetahui hubungan antara variabel X1 dengan Y dan X2 dengan Y dan X1 dan X2
terhadap Y digunakan teknik korelasi. Analisis korelasi yang digunakan adalah
Pearson Product Moment, dengan rumus:
∑ ∑. ∑
∑ – ∑ " ∑ – ∑ "
Korelasi PPM dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari
harga (-1≤r≤+1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna; r=0
artinya tidak ada korelasi; dan r=1 berarti korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti
harga r akan ditampilkan pada Tabel 3.6. Untuk mencari makna generalisasi, maka
perlu melakukan uji signifikansi dari hubungan antara variabel X terhadap Y. Uji
signifikansi adalah sebagai berikut:
33
Hipotesis :
Ho: Variabel X tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan variabel Y
Ha: Variabel X memiliki hubungan yang signifikan dengan variabel Y
Dasar pengambilan keputusan:
Sig ≥ α Ho diterima, Ha ditolak
Sig < α Ho ditolak, Ha diterima
Ket: α (alpha) = tingkat presisi, batas ketidakakuratan (1-tingkat kepercayaan)
Tabel 3.4. Intepretasi Koefisien Korelasi Nilai r
Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,80 – 1,000
0,60 – 0,799
0,40 – 0,599
0,20 – 0,399
0,00 – 0,199
Sangat Kuat
Kuat
Cukup Kuat
Rendah
Sangat Rendah
Sumber: Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro (2007, p62).
3.7.6. Regresi Linear Berganda
Menurut Rinduan dan Engkos Kuncoro (2007), Regresi adalah suatu proses
memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling mungkin terjadi dimasa
yang akan datang berdasarkan informasa lalu dan sekarang yang dimiliki agar
kesalahannya dapat diperkecil.
Regresi linear barganda adalah regresi dimana terdapat lebih dari satu variabel
bebes. Analisi regresi berganda dilakukan bila jumlah variabel bebasnya minimal
dua. Dari teknik analisi regresi berganda, maka akan diketahui apakah ada pengaruh
secara bersama-sama antara variabel bebas yang ada terhadap variabel terikat.
Persamaan regresi berganda adalah :
Y = a+ bx
34
Y = Variabel Terikat
A = Konstanta
X = Variabel Bebas
b1, b2 = Koefisien Regresi
3.8. Rancangan Implikasi Hasil penelitian
Rancangan implikasi hasil penelitian ini yaitu setelah data yang dikumpulkan
baik melalui data primer yang dilakukan dengan kuesioner dan wawancara , maupun
data sekunder yang diperoleh dari perusahaan, data tersebut kemudian akan
digunakan untuk menganalisis pengaruh antara kedua variabel yang diuji, yaitu
Product (X1), Price (X2), Promotion (X3), Place (X4), People (X5), Process (X6),
Physical Evidence (X7) terhadap Kepuasan Konsumen (Y). Sebagaimana yang telah
diuraikan dalam identifikasi masalah.
Dari analisis di atas, apabila terjadi pengaruh yang kuat dari bauran pemasaran
terhadap kepuasan konsumen, maka benar terbukti bahwa bauran pemasaran
berpengaruh pada kepuasan konsumen pada Kafe Little Baghdad. Selanjutnya,
tingkat regresi akan menunjukkan sub-variabel dari Bauran pemasaran yang paling
berpengaruh kuat terhadap Kepuasan Konsumen. Selanjutnya, untuk menjawab
alternatif strategi terbaik yang dapat dianjurkan kepada pihak perusahaan dilihat dari
pengaruh terkuat yang berhubungan antara bauran pemasaran terhadap kepuasan
konsumen.
Download