BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pengetahuan masyarakat mengenai makanan dan minuman yang sehat pun semakin meningkat. Mereka memilih produk pangan tidak hanya didasarkan pada rasa atau penampilannya saja, akan tetapi kandungan gizi, manfaat serta nilai tambah makanan tersebut menjadi pertimbangan yang serius. Belakangan ini sudah banyak dikembangkan produk fermentasi yang berbahan dasar non-susu, hal ini karena sebagian orang mengalami alergi terhadap laktosa (lactose intolerance), dan sebagian yang lain memutuskan untuk menjadi vegetarian. Salah satu alternatif bahan pengganti susu sapi yang sering dipakai dalam pembuatan produk fermentasi adalah kedelai. Susu kedelai dinilai berpotensi menjadi bahan dasar pembuatan yogurt karena susu kedelai mempunyai komposisi yang cukup untuk menjadi produk terfermentasi dengan kualitas yang baik. Kedelai hitam (Glycine max (L.) Merr.) adalah salah satu jenis kacang-kacangan yang memiliki nilai gizi tinggi dan dapat digunakan sebagai bahan alternatif dalam pembuatan produk pangan fermentasi. Kandungan fenol dan antosianin pada kedelai hitam lebih besar serta menunjukkan aktivitas antioksidan yang tinggi jika dibandingkan dengan kedelai kuning. 1 Kedelai hitam merupakan bahan pangan yang kaya akan antioksidan. Hal ini disebabkan oleh adanya komponen yang bersifat non oksidatif, utamanya dari golongan fenol seperti isoflavon dan pigmen antosianin. Berbagai senyawa bioaktif ini juga bermanfaat menurunkan kadar kolesterol, mengurangi resiko terjadinya osteoporosis, penyakit kardiovaskular dan resiko kanker. Dari beberapa manfaat tersebut, maka konsumsi kedelai hitam perlu ditingkatkan utamanya melalui diversifikasi pangan berbasis kedelai hitam. Kelemahan dari kedelai salah satunya adalah adanya bau langu (beany flavor) yang dapat membatasi aplikasinya pada bidang pangan, hal inilah yang menjadi alasan tidak disukainya hasil olahan kedelai oleh konsumen. Beany flavor merupakan bau khas dari kacang-kacangan, timbulnya beany flavor disebabkan oleh kerja enzim lipoksigenase yang terdapat pada biji kedelai. Salah satu cara untuk mengurangi beany flavor adalah dengan melakukan fermentasi pada susu kedelai dengan berbagai macam mikroorganisme, terutama bakteri asam laktat yang dapat mengurangi beany flavor dan dapat meningkatkan penerimaan konsumen. Yogurt merupakan salah satu jenis produk fermentasi dengan karakteristik khas yang melibatkan mikrobia dalam pembuatannya. Produk yogurt banyak diminati oleh konsumen karena dapat memberikan lingkungan yang baik pada usus dan meningkatkan imunitas tubuh. Yogurt juga dapat berfungsi sebagai pangan fungsional yang memberi manfaat bagi kesehatan karena adanya efek probiotik dan antioksidan. Salah satu jenis yogurt yang unik dikenal dengan nama Caspian Sea Yogurt. Keunikan yogurt ini adalah memiliki keasaman yang rendah, konsistensi dan 2 viskositasnya yang lebih kental serta rasa dan aromanya yang menarik. Pembuatan yogurt ini juga dapat dilakukan dengan lebih mudah karena suhu inkubasi yang digunakan adalah suhu ruang, sehingga cocok untuk diaplikasikan di Indonesia. Mouthfeel dan flavor produk fermentasi merupakan faktor yang paling banyak diperbincangkan serta berpengaruh pada kualitas dan penerimaan produk fermentasi . Oleh karena itu dengan memanfaatkan perisa berbasis rempah, diharapkan dapat menutupi kelemahan-kelemahan yang ada pada minuman susu kedelai hitam fermentasi, dan bisa memperbaiki profil sensoris minuman kedelai hitam fermentasi tersebut. 1.2. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan karakter sensoris susu kedelai hitam fermentasi meliputi mouthfeel (chalky, viscous, creamy), flavor (beany, nutty), taste (asam, manis) akibat penambahan perisa rempah ( jahe, jeruk purut, kayu manis, pandan dan sereh). 3