BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT Go-Jek Indonesia mengklaim sebagai perusahaan berjiwa sosial yang memimpin revolusi industri transportasi kendaraan roda dua, ojek. Go-Jek kini merupakan perusahaan berbasis aplikasi yang dapat diunduh di smartphone Android dan juga iOS.1 Go-Jek bermitra dengan para pengendara ojek di area Jabodetabek dan kini meliputi daerah Bandung, Bali dan Surabaya. Ojek tak hanya dijadikan sebagai transportasi untuk mengantar seseorang, kini juga menjadi jasa dalam pengiriman barang, pesan antar makanan, hingga berbelanja. 4.1.1 Sejarah Perusahaan Nama Go-Jek baru terdengar familiar pada tahun 2015. Padahal, Go-Jek sebenarnya sudah ada sejak akhir tahun 2010. Go-Jek pertama kali didirikan oleh Nadiem Makarim, dan dua temannya, yaitu Brian Cu dan Michaelangelo Moran. GoJek menjadi perusahaan pertama yang menawarkan jasa ojek dengan pemesanan online. 1 www.go-jek.com 45 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 46 Nama Go-Jek dipilih karena di Indonesia, layanan atau jasa mengantar seseorang menggunakan motor dikenal dengan ojek. Dibentuklah Go-Jek sebagai merek yang terdengar akrab di telinga masyarakat. Sebelum muncul aplikasi, layanan Go-Jek hanya dipesan melalui telepon. Saat itu memang belum banyak bermunculan perusahaan start up seperti sekarang ini. Saat itu, konsumen hanya bisa memanggil ojek melalui telepon untuk menjemput ke rumah, kemudian mengantar ke tempat tujuan. Kemudian, berkembang dengan pemesanan bisa melalui Short Message Service (SMS) atau pesan singkat, Blackberry Messenger (BBM) dan Yahoo Massenger (YM) “gojekindonesia”. Pemesanan dilakukan melalui operator Go-Jek yang kemudian akan mengirimkan ojek ke lokasi pemesanan. PT Go-Jek Indonesia bermitra langsung dengan tukang ojek pangkalan. Jadi, Go-Jek tidak menyediakan motor. Akan tetapi hanya menyediakan layanan penghubung antara tukang ojek dan konsumen. Mencari tukang ojek konvensional yang mau bekerja sama dengan PT Go-Jek Indonesia juga bukan perkara mudah. Nadiem mengatakan, saat itu ia bahkan terjun langsung membujuk ojek konvensional untuk bergabung menjadi Go-Jek. Sistem pemesanan Go-Jek tersebut berlangsung selama bertahun-tahun. Saat itu belum banyak masyarakat yang menyadari kehadiran Go-Jek. Pengguna layanan Go-Jek masih sangat sedikit. Pendiri Go-Jek, Nadiem http://digilib.mercubuana.ac.id/ 47 sempat pindah ke perusahaan e-commerce. Salah satu pendirinya, Brian Cu juga hengkang dari Go-Jek dan pindah ke perusahaan GrabTaxi yang kini merupakan kompetitor Go-Jek melalui layanan GrabBike. Hingga akhirnya, Nadiem kemudian keluar dari perusahaan e-commerce dan kembali fokus mengurus Go-Jek sekitar tahun 2014. Gebrakan dimulai PT Go-Jek Indonesia pada tahun 2015. Januari 2015, PT Go-Jek Indonesia meluncurkan aplikasi Go-Jek yang dapat diunduh di ponsel pintar atau smartphone dengan Android dan IOS. Sistem pemesanan Go-Jek pun lambat laun berubah total. Go-Jek melakukan transformasi besarbesaran. Go-Jek memberikan para tukang ojeknya dengan jaket hijau dan helm hijau dengan tulisan Go-Jek. Untuk konsumen, Go-Jek juga memberikan helm hijau, masker, dan shower cap. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 48 Dengan adanya seragam Go-Jek itu, jasa transportasi online ini semakin dikenal luas di masyarakat. Setidaknya, saat menyusuri jalanan di Jakarta, pasti melihat pengendara berseragam Go-Jek. Sistem pembayaran Go-Jek juga tidak perlu ada tawar menawar dengan konsumen. Tarif perjalanan sudah ditentukan sejak awal berdasarkan kilometer atau jarak yang terlihat melalui GPS. Kini, pemesanan Go-Jek hanya bisa melalui aplikasi. Dengan mengunduh aplikasi di smartphone, konsumen dapat memesan ojek melalui aplikasi dengan cara memasukkan lokasi penjemputan dan lokasi tujuan. Go-Jek mengandalkan kecepatan penjemputan maupun pengantaran dan kemudahan bagi konsumennya. Setelah diluncurkannya aplikasi, armada Go-Jek meningkat drastis. Nadiem tak lagi perlu membujuk ojek konvensional untuk bergabung. Para ojek konvensional justru mengantre untuk bisa bergabung, bahkan para lulusan S1 juga berbondong-bondong untuk daftar Go-Jek. Tercatat pada Oktober 2015, armada Go-Jek mencapai 200.000 ojek. Layanan Go-Jek kemudian berkembang tak hanya di wilayah Jabodetabek, tetapi juga Bandung, Bali, dan Surabaya. Saat ini, Go-Jek sudah tersebar di 10 kota. Di sisi lain, konsumen yang mengunduh aplikasi Go-Jek pun terus mengalami peningkatan. Awalnya, aplikasi Go-Jek hanya diunduh oleh ribuan masyarakat di Jakarta. Namun, terhitung hingga Oktober 2015, aplikasi Gojek sudah diunduh sekitar 6 juta orang. PT Go-Jek Indonesia mendulang prestasi karena melebihi target yang ditentukan. Target Go-Jek pada akhir tahun 2015, http://digilib.mercubuana.ac.id/ 49 yaitu 30.000 pengendara ojek dan 1 juta download aplikasi Go-Jek. Nyatanya, target itu udah tercapai dalam kurun waktu hanya dua bulan sejak aplikasi GoJek diluncurkan bulan Januari 2015. Akhirnya, pada 9 September 2015, Go-Jek mengumumkan sudah tidak lagi melayani pemesanan melalui telepon atau call center Go-Jek. Hal itu untuk memaksimalkan fungsi kerja aplikasi Go-Jek. Nadiem menyebut Go-Jek sebagai revolusi transportasi di Indonesia. Go-Jek tak sekedar menjadi alat transportasi untuk mengantarkan konsmen, tetapi juga barang melalui Go-Send, makanan melalui Go-Food, barang belanjaan melalui Go-Mart, dan jasa lainnya. Hingga akhirnya, layanan tranportasi untuk konsumen kini disebut Go-Ride. Dalam perkembangannya, kini Go-Jek menamakan diri sebagai aplikasi berjiwa sosial untuk melayani Go-Ride, Go-Food, Go-Send, dan Go-Mart. Hampir setiap bulan muncul produk baru yang ditawarkan aplikasi Go-Jek. Saat ini juga hadir Go-Busway untuk mengantar konsumen ke shelter Transjakarta, dan Go-Tix untuk mengantar konsumen ke lokasi acara musik, pertunjukan teater, pameran, dan sebagainya, sekaligus jasa pembelian tiket. Kemudian, ada Go-Box, Go-Clean, Go-Glam, dan Go-Massage, yang semuanya menawarkan jasa pengantaran, juga kebutuhan konsumen yang mengandalkan kemudahan dan kecepatan tadi. Kendati demikian, sebagian besar layanan Go-Jek tersebut tetap menggunakan jasa ojek, baik untuk mengantar barang dan makanan. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 50 4.1.2 Prinsip Kerja Perusahaan Pegawai Go-Jek mayoritas adalah anak-anak muda. Menurut Nadiem, Go-Jek ingin menunjukkan bahwa anak muda Indonesia bisa menghasilkan produk berbasis teknologi yang canggih. Ada beberapa prinsip kerja Go-Jek, antara lain, memiliki mental tangguh dalam menghadapi segala isu. Go-Jek tak menampik kerap diterpa masalah yang bersinggungan dengan pemerintah dan perilaku sosial di masyarakat. Sejumlah isu yang terjadi di Go-Jek, yaitu kompetisi, regulasi pemerintah, dan kecelakaan. Namun, isu tersebut tak menjadikan pegawai GoJek surut. Di tengah isu itu, Go-Jek mengedepankan kenyataan bahwa sudah memperbaiki ekonomi 15 ribu keluarga. Kemudian, semua pegawai Go-Jek juga diminta turut merasakan menjadi konsumen. Para pegawai juga menjadi pengguna setia Go-Jek, termasuk para petingginya. Nadiem sendiri mengaku bisa menggunakan jasa Go-Jek sebanyak enam kali dalam sehari. Di PT Go-Jek, semua orang bebas mengajukan ide dan inovasi untuk pengembangan perusahaan. Namun sebuah ide harus disertai angka yang akurat agar dapat terukur segala bentuk perubahan dan dapat dijalankan. 4.1.3 Logo Perusahaan Dibalik nama Go-Jek yang populer, logo perusahaan atau Go-Jek itu sendiri juga populer di mata masyarakat. Go-Jek memiliki logo motor dengan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 51 gambar sinyal di atasnya. Logo tersebut merepresentasikan Go-Jek sebagai layanan transportasi yang menggunakan internet. Logo Go-Jek ini tak hanya bisa dilihat di kantor Go-Jek, tetapi juga ditampilan aplikasi dan juga armada ojek yang beredar. Go-Jek memberikan para tukang ojek dengan jaket bertuliskan Go-Jek dengan warna hitam dan hijau, serta helm hijau bertuliskan Go-Jek. Begitu pula dengan helm yang diberikan untuk penumpang. Warna hijau sendiri dipilih karena melambangkan pertumbuhan dan kebangkitan. Hijau menandakan stabilitas dan ketahanan, tetapi juga diartikan sebagai kemakmuran dan sesuatu yang berlimpah. Hijau adalah warna yang http://digilib.mercubuana.ac.id/ 52 memiliki arti positif, seperti halnya Go-Jek yang memiliki misi membawa pengaruh positif bagi lingkungan sekitarnya. 4.2 Hasil Penelitian Pada bagian ini penulis memaparkan hasil penelitian terhadap strategi promosi yang dilakukan PT Go-Jek Indonesia untuk mempertahankan brand image tahun 2015 berdasarkan tinjauan pustaka di BAB II dan fokus penelitian di BAB I. Hasil penelitian ini merupakan pengamatan di lapangan dan wawancara peneliti dengan beberapa narasumber. Adapun Narasumber dalam penelitian ini, yaitu CEO dan Founder PT Gojek Indonesia Nadiem Makarim, Brand Manager PT GO-Jek Indonesia Michaelangelo Moran, dan Coorporate Client Officer Pandu Mulyana. Untuk melengkapi penelitian, peneliti juga mewawancarai pengendara Go-Jek bernama Mulyana, dan konsumen Go-Jek bernama Natalia Laurens di wilayah Jakarta. Keseluruhan wawancara dilakukan untuk mendapat data kualitatif sesuai dengan metode penelitian studi kasus yang dipilih oleh peneliti. Berikut uraian deskriptif dan analisisnya. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 53 4.2.1 Bauran Pemasaran Sebelum melakukan strategi promosi, perusahaan harus mengetahui suatu bauran pemasaran. Menurut Kotler, bauran pemasaran merupakan salah satu konsep utama dalam pemasaran modern.2 Dalam penelitian kali ini, yang dimaksud dengan analisis faktor kunci adalah SWOT dan STP 2.21 SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threat) Analisis suatu produk sangat diperlukan untuk mengetahui kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan ancaman (threat) sebelum melakukan kegiatan promosi. Berikut hasil wawancara dengan para narasumber PT Go-Jek Indonesia mengenai analisis SWOT: 1. Kekuatan (strengths) PT Go-Jek Indonesia merupakan pelopor jasa transportasi ojek berbasis aplikasi atau online di Indonesia. Berdasarkan wawancara dengan Nadiem Makarim selaku CEO PT Go-Jek Indonesia: 2 Philip Kotler dan Gary Amstrong. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta: Ererlanfa, http://digilib.mercubuana.ac.id/ 54 "Pertama di dunia ada teknologi untuk berbagai macam layanan dengan pengguna kendaraan roda dua terbesar di Indonesia. Ini model yang inovatif. Dengan Go-Jek kita bisa mengambil berbagai macam orderan, orderan hanya akan disebar ke orang terdekat di area Go-Jek, harganya transparan. Ada layanan kurir, go food dari restoran, warung pun bisa kita pesan dengan gojek, belanjaan di supermarket juga bisa. Ini memudahkan orang-orang di kota besar yang memiliki kesibukan tinggi." Berdasarkan kekuatan yang dipaparkan Nadiem, Go-Jek mengedepankan layanan yang mudah dan cepat. Layanan seperti ini sangat dibutuhkan bagi warga Jakarta dan sekitarnya. 2. Kelemahan (weakness) Berdasarkan wawancara dengan Nadiem, maka diperoleh kelemahan Go-Jek, yaitu: "Go-Jek adalah bisnis berbasis aplikasi yang tak bisa lepas dari teknologi. Aplikasi yang lemot atau error sangat mungkin terjadi." 3. Peluang Berdasarkan wawancara dengan Nadiem, maka diperoleh peluang Go-Jek, yaitu: "Siapa sekarang yang tidak pegang smarthphone? Beberapa tahun ke depan, mulai dari nelayan, petani, pegang smarthphone. Kedua, orang Indonesia itu senang sama http://digilib.mercubuana.ac.id/ 55 media sosial. Gara-gara sosial media, orang mau beli smarthphone. Sekarang, cuma pakai smarthphone bisa ngapain aja. Apapun jasa yang dibutuhkan masyarakat akan coba dipenuhi oleh Go-jek." 4. Ancaman Ancaman Go-jek adalah munculnya usaha yang serupa, seperti Grab Bike, BluJek, Lady-Jek. Berikut diungkapkan Nadiem Makarim: "Sebenarnya aplikasi Go-Jek saat ini belum ada kompetitornya. Tidak ada aplikasi lain yang menawarkan berbagai layanan jasa. Sebelum berkembang seperti sekarang, ancaman kita sesungguhnya adalah para tukang ojek pangkalan. Kita bukan mau bersaing dengan mereka, tapi justru merangkul. Sekarang juga muncul jasa transportasi menggunakan aplikasi seperti Go-Jek." Sebelum melakukan perencanaan strategi promosi, juga disusun STP terlebih dahulu, berikut STP PT Go-Jek Indonesia. 1. Segmentasi Pasar Segmentasi adalah proses membagi pasar menjadi kelompok pembeli yang dibedakan menurut kebutuhan, karateristik atau tingkah laku yang mungkin membutuhkan produk berbeda. Berdasarkan hasil wawancara dengan Nadiem, segmentasi pasar Go-Jek adalah wanita dan laki-laki kalangan menengah dan menengah ke atas atau SES B http://digilib.mercubuana.ac.id/ 56 dan C, A. Mereka yang berdomisili di Jabodetabek, dan kota-kota besar seperti Surabaya, Bali, Bandung. 2. Targeting Berdasarkan hasil wawancara dengan Nadiem, target pasar GO-Jek adalah sebagai berikut: "Target kita adalah semua orang yang mobilitasnya tinggi, membutuhkan kecepatan, dan lebih suka yang praktis, mulai dari orang-orang kantoran, mahasiswa, bahkan anak sekolah. Usia muda sampai tua semuanya bisa menggunakan jasa Go-Jek." Target pasat Go-Jek berada pada usia 15-55 tahun. Usia tersebut masih aktif menggunaan smartphone dan butuh berpergian atau mendapat makanan maupun barang dengan mudah. Dari segi psikografi, targetnya adalah orang-orang yang mengerti teknologi, aktif, dinamis. 3. Positioning Berdasarkan wawancara dengan Nadiem Makarim, positioning Gojek sebagai berikut: “An Ojek for Every Need. Kita percaya, ojek itu bisa jauh lebih kemampuannya daripada mengantar orang. Ojek bisa memberikan servis seperti mengantar barang, membeli makanan secara aman dan cepat sehingga meningkatkan martabat ojek di masyarakat.” http://digilib.mercubuana.ac.id/ 57 Berdasarkan hasil wawancara tersebut, positioning Go-Jek adalah “An Ojek for Every Need”. Pemilihan positioning itu karena saat ini Go-Jek merupakan pilihan untuk setiap kebutuhan masyarakat. Strategi Promosi Strategi promosi sangat penting bagi sebuah perusahaan. Selain untuk meningkatkan penjualan, strategi promosi juga digunakan untuk meningkatkan citra merek atau brand image. Brand image juga sangat penting karena akan mempengaruhi pembelian di tengah banyaknya kompetitor atau pesaing di bidang usaha yang sama. Seperti dirumuskan oleh Kotler, ada barusan promosi atau dikenal dengan promotion mix. Berikut bauran promosi yang digunakan Go-Jek. 1. Iklan (advertising) Periklanan merupakan bentuk promosi yang selama ini paling lazim digunakan oleh perusahaan untuk memberikan informasi kepada konsumen. Iklan dinilai sebagai alat promosi yang paling efektif. Berdasarkan hasil wawancara dengan Chief Brand Manager PT Go-Jek Indonesia Michaelangelo Moran, periklanan yang dilakukan Go-Jek, yaitu: "Untuk iklan, kami tidak lewat televisi dan media cetak. Kami juga tidak menggunakan media luar ruang seperti billboard. Kami lebih banyak promosi lewat digital. Iklan di dunia maya melalui Google menampilkan aplikasi Go-Jek untuk mengajak lebih banyak orang men-download aplikasi. Misalnyam saat membaca http://digilib.mercubuana.ac.id/ 58 berita di media online, muncul aplikasi Go-Jek di sela-sela berita. Tinggal klik, langsung bisa mendownload aplikasi gojek. Dari hasil wawancara tersebut, GO-Jek tak lagi memasang iklan di TV, media cetak, maupun media luar ruang. Go-Jek tidak memasang iklan di billboard, membagikan flyer, atau print ad lainnya seperti brosur, poster, banner, dan spanduk. Go-Jek menggunakan promosi melalui melalui mesin pencarian Google. Melalui Google Adwords maupun AdSense, Google akan menampilkan iklan saat membuka situs-situs di dunia maya. Dalam dunia online, iklan tersebut juga dikenal dengan istilah BannerAd. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 59 2. Promosi penjualan (sales promotion) Berdasarkan hasil wawancara dengan Michaelangelo Moran, promosi penjualan yang dilakukan Go-Jek sebagai berikut. "Promosi banyak sekali. Kita promosi dari segi harga. Pada bulan Ramadhan lalu misalnya, promo go-ride Rp 10.000 saja untuk batas 15 kilometer untuk wilayah Jabodetabek, Bandung, Bali, dan kota lainnya. Semua pasti ada promo pada awal munculnya layanan jasa baru. Misalnya, layanan Go-Mart gratis antar sampai batas 31 Desember 2015. Go-Mart itu yang melayani jasa beli antar supermarket menggunakan ojek. Untuk Go-Box juga ada potongan harga atau diskon 20-40 persen.” Sementara itu, Coorporate Officer PT Go-Jek Indonesia Pandu Maulana mengatakan, "Mungkin banyak yang bertanya-tanya mengapa harga Go-Jek sangat murah, sementara driver tetap kai bayar utuh. Jadi sebenarnya kita mengalokasikan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 60 biaya advertising ke situ. Selama ini kan kita tidak banyak mengeluarkan biaya untuk iklan." Promosi penjualan dilakukan Go-Jek dengan meurunkan tarif atau dengan kata lain memberikan diskon sehingga menarik minat konsumen. Tarif murah juga berjutujan untuk meningkatkan jumlah penggunduh aplikasi Go-Jek. 3. Penjualan personal (Personal Selling) Personal selling adalah promosi yang menggunakan komunikasi dua arah. Jadi ada interaksi langsung antara penjual dan konsumen. Penjual menjelaskan produknya secara tatap muka kepada calon pembeli. Calon pembeli atau konsumen dapat menanyakan langsung mengenai produk-produk secara lebih jelas. Melalui penjualan personal, konsumen bisa lebih tertarik dalam memilih suatu produk. Bahkan, bisa memberikan masukan kepada penjual untuk meningkatkan pelayanan yang baik. Berikut penjelasan Michaelangelo Moran mengenai penjualan personal GoJek: "Driver-driver kita secara tidak langsung melakukan penjualan personal. Para Driver menawarkan konsumen untuk mendownload aplikasi terlebih dahulu jika ingin menggunakan jasa Go-Jek. Banyak masyarakat bertemu driver kita di jalan saat ingin naik ojek, tapi karena belum punya aplikasi tentu driver kita tidak bisa melayani. Kita juga hadir di di http://digilib.mercubuana.ac.id/ 61 pameran menempati booth seperti di Jakarta Comicon dan berbagai acara yang bekerja sama dengan Go-Jek.” Berdasarkan wawancara dengan driver Go-Jek Mulyana, mulanya para dirver atau pengemudi Go-Jek juga aktif memberi tahu adanya aplikasi Go-Jek. Berikut penjelasan Mulyana. “Kita bisa kasih tahu kalau ada promosi Gojek. Awalnya, mereka yang belum punya aplikasi juga diminta men-download terlebih dahulu jika ingin menggunakan jasa Go-Jek. Para driver harus sopan dan sabar dalam menghadapi penumpang. Ada skor 1-5 menggunakan tanda bintang yang bisa diberikan pelanggan untuk meningkatkan kualitas pengemudi Gojek. Dari situ kita jadi terpacu untuk kerja lebih baik terus.” http://digilib.mercubuana.ac.id/ 62 4. Pemasaran langsung dan interactive (direct marketing) Berdasarkan wawancara dengan Michaelangelo Moran, pemasaran langsung dan interactive marketing PT Gojek adalah sebagai berikut: "Awalnya ita pakai referral code. Jadi secara tidak langsung pengguna menjadi promoter kita. Sistem di aplikasi Go-jek memungkinkan pengguna berbagi kode referral ke teman-temanya. Nah, pengguna yang berbagi kode referral itu akan dapat saldo kredit Rp 50.000 dan orang yang diajak untuk menggunakan Go-Jek juga mendapat Go-Jek kredit. Ini bisa menciptakan word of mouth aplikasi Go-Jek. Kita selalu ngeblast email kepada pengguna aplikasi Go-Jek setiap kali ada layanan baru, promo baru. Kita juga punya media sosial mulai dari Twitter, Facebook, dan Instagram. Sejauh ini kita lebih aktif di Instagram, ya. " 5. Humas dan publikasi (PR) Hubungan masyarakat (humas) dan publikasi merupakan salah satu cara promosi untuk meningkatkan citra perusahaan. Humas dan publikasi menggunakan komunikasi yang baik kepada konsumen. Berikut humas dan publikasi yang dilakukan Go-Jek seperti dijelaskan Michaelangelo Moran: "Kita selalu berhubungan dengan media atau pers. Awal aplikasi Go-Jek diluncurkan, kita kan mengadakan jumpa pers. Ada peluncuran jasa layanan baru juga selalu kita publikasikan. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 63 Kita selalu bilang, Go-Jek adalah karya anak bangsa, inovasi teknologi anak bangsa. Para driver adalah ujung tombak kita. Makanya kita selalu publikasi mereka di Instagram, mulai dari driver yang membantu korban bom, yaitu pak Muhammad Yunus. Banyak sekali kisah inspiratif dari para pengemudi kita yang kita publikasikan di media sosial. Kita juga memberi penghargaan kepada driver kita. Ini memang karya anak-anak muda, semua kreatif. Saat hari inu misalnya, kita memberikan apreasi kepada driverdriver wanita. Ini merupakan salah satu cara untuk membentuk image Go-Jek.” http://digilib.mercubuana.ac.id/ 64 Mengenai hal ini, pelanggan Gojek Natalia Laurens mengaku selalu puas dengan pelayanan driver Gojek. Berikut penuturan Natalia: “Adanya Gojek sangat membantu saya yang setiap hari kerjanya berpindahpindah tempat. Pengemudinya bisa jemput dan rata-rata yang saya temui semuanya baik dan tahu jalan. Saya juga iikuti media sosial Gojek, terutama Instagram-nya. Dari situ saya senang melihat profil pengemudi Gojek. Bahkan ada yang wanita. Saat memesan Gojek terkadang saya berharap bisa mendapat driver yang dipublikasikan Gojek. Naik Gojek pun selalu punya cerita sendiri. Saya suka upluod di medsos seperti Path mengenai pengalaman seru saya bertemu abang Gojek, bahkan pernah juga ibu-ibu. Kebanyakan mereka punya kisah hidup yang menarik, terkadang diceritakan dan mengalir begitu saja saat naik Gojek. Evaluasi Nadiem mengaku selalu melakukan evaluasi atau mengkaji ulang hasil produk yang telah dipasarkan. “Kalau perusahaan konvennsional, semakin besar perusahaan, semakin banyak meeting, layer, control. Kalau di kita, performance produk dipaparkan di manajement, semua orang bisa lihat progress-nya di layar. Apakah hasil pemasaran produknya bagus, apakah meningkat, menurun. Semua jadi bahan evaluasi. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 65 Semua langsung bisa kita lihat bareng-bareng. Jadi enggak usah meeting lagi, transparant 100 persen. Kita punya waktu eksekusi begitu cepat,”. 4.3 Pembahasan PT Go-Jek melihat peluang dari tingginya pengguna smartphone di Indonesia. Meski demikian, tantangan teknologi yaitu sistem yang sering error menjadi kelemahan bisnis berbasis aplikasi seperti Go-Jek. Semakin baik aplikasi dan mudah digunakan, semakin banyak konsumen yang menggunakan. Dalam hal yang berkaitan dengan objek penelitian, yaitu tentang strategi promosi dilakukan oleh Gojek untuk meningkatkan brand image. Strategi yang baik diperlukan agar perusahaan mendapat tujuan yang ingin dicapai dan tepat pada sasaran. Strategi promosi yang dilakukan mengikuti keinginan pasar, mengikuti perkembangan teknologi sehingga fenomena sosial di masyarakat. Evaluasi juga dibutuhkan untuk mendapat hasil promosi yang lebih baik. PT Go-Jek Indonesia melakukan anilisis SWOT sebelum menentukan strategi promosi yang digunakan. Berdasarkan kekuatan atau strength yang dipaparkan CEO PT Go-Jek Indonesia Nadiem Makarim, Go-Jek mengedepankan layanan yang mudah dan cepat. Layanan seperti ini sangat dibutuhkan bagi warga Jakarta dan sekitarnya. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 66 Sebagai kelemahan, Gojek menyadari pentingnya aplikasi sebagai teknologi yang harus disempurnakan mengingat makin tingginya jumlah pengunduh. Sistem aplikasi yang error bisa menjadi kelemahan ojek. Dari sisi peluang, Gojek melihat gaya hidup masyarakat yang serba ingin praktis dan tak mau membuang waktu di tengah kemacetan Jakarta. Layanan Gojek sangat memudahkan itu semua. Namun, Gojek juga memiliki ancaman, yaitu dari pesaingnya yang cukup berat, seperti Grab Bike. Keduanya berlomba dalam memberikan harga. Selain SWOT, Gojek juga melakukan indentifikasi terhadap (Segmentattion, Targeting,Positioning) sebelum menentukan promosi. STP Gojek menentukan segmentasi berdasarkan kebutuhan masyarakat dan pembagiannya secara strategi didasarkan pada segmentasi geografis dan demografis. Dari segi demografis, layanan gojek digunakan usia sekitar 15-70 tahun. Layanan ini ditujukan untuk para pekerja yang sibuk, menyukai teknologi tinggi, dan menyukai kemudahan. Dalam positionignya, “An Ojek for Every Need”, Gojek ingin menunjukkan bagaimana ojek online merupakan pilihan untuk setiap kebutuhan masyarakat. Gojek juga membanggakan diri sebagai karya anak bangsa. Dengan mayoritas pekerjanya aadalah anak muda, Gojek memiliki berbagai cara kreatif untuk memromosikan produknya. Promosi ini pun digunakan untuk meningkatkan brand image. Berikut elemen-elemen promosi yang digunakan PT Gojek Indonesia untuk memasarkan produknya: http://digilib.mercubuana.ac.id/ 67 1. Iklan atau advertising Untuk iklan, Gojek hanya melakukan pemasangan iklan di google advertising. Iklan tersebut hanya dimunculkan secara online 2. Promosi penjualan Gojek melakukan promosi penjualan dengan berbagai cara dan berkerja sama dengan berbagai pihak. GOjek sangat sering memberikan potongan harga atau diskon yang mengundak minat masyarakat untuk menggunakan layanan Gojek. 3. Penjualan personal Secara personel Gojek sangat aktif di kegiatan acara yang ada di Jakarta. Gojek kerap mendirikan booth di sebuah pameran atau acara untuk melakukan penjualan secara personal 4. Pemasaran langsung dan interactive Gojek memiliki data setiap pelanggannya. Melalui email, Gojek selalu menginformasikan adanya promo maupun produk baru. Menggunakan media sosial, Gojek juga berhubungan dengan para konsumen secara interaktif. 5. Humas dan publikasi Gojek selalu menjaga hubungan baik dengan konsumen. Dalam publikasi yang dilakukan, GOjek sangat gencar menggunakan media sosial seperti instagram. Dari semua rangkaian strategi promosi, ada beberapa elemen promosi yang memang dilakukan untuk mempertahankan brand image, yaitu pemberian promosi, penjualan personal, dan publikasi. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 68 Secara keseluruhan, semua strategi promosi yang dilakukan GOjek membawa pengaruh cukup baik terhadap Gojek. Dengan terbentuknya image yang baik dari para konsumen dan juga kebutuhan masyarakat, Gojek menjadi layanan transportasi online yang banyak dipilih masyarakat. http://digilib.mercubuana.ac.id/