01 COVER.rtf

advertisement
ABSTRAK
Primadia M Apriadi E.P. Pengaruh Terapi Progressive Muscle Relaxation Terhadap
Penurunan Gejala Primary Insomnia Pada Mahasiswa Psikologi UNISBA Angkatan 2005 :
sebuah studi eksperimen mengenai pengaruh penambahan frekuensi latihan Progressive
Muscle Relaxation terhadap frekuensi gejala Primary Insomnia.
Primary insomnia dapat diakibatkan oleh tension atau ketegangan seseorang, Jam tidur larut
malam dan ketegangan psikis yang akan mempengaruhi kondisi fisiologis khususunya secara
hormonal. Gangguan ini akan menyebabkan menurunnya keterampilan sosial, gangguan
konsentrasi, menurunnya minat sosial, mood swing, dan kehilangan gairah atau energi dalam
beraktifitas. Hal ini akan sangat mungkin terjadi pada mahasiswa, karena perkuliahan memiliki
tuntutan tersendiri seperti tugas yang menumpuk, ujian setiap semester, praktikum – praktikum
yang memiliki jadwal padat dll, seperti yang terjadi pada mahasiswa Fakultas Psikologi UNISBA.
Salah satu metoda yang digunakan untuk mengatasi gangguan tersebut adalah sebuah terapi
relaksasi, yaitu relaksasi otot atau progressive muscle relaxation. Pada dasarnya semua bentuk
ketegangan termasuk ketegangan mental didasarkan pada kontraksi otot, dengan latihan relaksasi
yang mengendorkan otot secara sengaja akan membentuk suasana tenang dan santai dan
membantu masuk dalam kondisi tidur. Jumlah latihan dilakukan berpengaruh pada hasil dari
terapi, karena menurut law of exercise yaitu semakin sering tingkah laku diulang/dilatih
(digunakan), maka asosiasi tersebut akan semakin kuat.
Maksud dari penelitian ini adalah mendapatkan data empiris tentang besarnya pengaruh
peningkatan frekuensi penggunaan progressive muscle relaxation dalam mengurangi gejala
gangguan tidur insomnia pada mahasiswa Psikologi UNISBA angkatan 2005 dan memiliki tujuan
untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh pengaruh penambahan frekuensi latihan progressive
muscle relaxation terhadap penurunan frekuensi gejala primary insomnia.
Penelitian ini menggunakan metoda quasi eksperimental, dengan Multiple Time Series design.
Subjek penelitian adalah mahasiswa Psikologi UNISBA angkatan 2005 yang memenuhi kriteria
primary insomnia dan bersedia untuk terlibat dalam penelitian. Data mengenai gejala primary
insomnia diperoleh dari pengukuran menggunakan kuesioner, dilakukan sebanyak 4 kali sebelum
dan 4 kali setelah perlakuan diberikan, dengan hipotesis “Jika penambahan frekuensi latihan
terapi relaksasi otot ditambah maka frekuensi gejala primary insomnia akan menurun”.
Hasil Uji statistik dengan menggunakan U Mann Whitney dan Wilcoxon didapat hasil penelitan
bahwa seluruh subjek dalam penelitian mengalami penurunan gejala primary insomnia tetapi
terlihat dari grafik bahwa penurunan yang terjadi pada eksperimental group lebih signifikan, ini
menunjukan bahwa progressive muscle relaxation merupakan terapi yang efektif dalam
menurunkan gejala primary insomnia dan penambahan frekuensi latihan berpengaruh pada
penurunan frekuensi gejala primary insomnia.
i
Download