Pohon Siwalan atau disebut juga Pohon Lontar (Borassus flabellifer

advertisement
Pohon Siwalan (Pohon Lontar)
Pohon Siwalan atau disebut juga Pohon Lontar (Borassus flabellifer) adalah sejenis palma
(pinang-pinangan) yang tumbuh di Asia Tenggara dan Asia Selatan. Pohon Lontar (Borassus
flabellifer) menjadi flora identitas provinsi Sulawesi Selatan. Pohon ini banyak manfaatnya,
daun, batang, buah hingga bunga yang dapat disadap untuk diminum langsung sebagai legen
(nira), difermentasi menjadi tuak ataupun diolah menjadi gula siwalan (gula lempeng).
Pohon Siwalan (Lontar) merupakan pohon palma (Palmae dan Arecaceae) yang kokoh dan
kuat. Berbatang tunggal dengan ketinggian mencapai 15-30 m dan diameter batang sekitar 60
cm. Daunnya besar-besar mengumpul dibagian ujung batang membentuk tajuk yang
membulat. Setiap helai daunnya serupa kipas dengan diameter mencapai 150 cm. Tangkai
daun mencapai panjang 100 cm.
Buah Lontar (Siwalan) bergerombol dalam tandan dengan jumlah sekitar 20-an butir.
Buahnya bulat dengan diameter antara 7-20 cm dengan kulit berwarna hitam kecoklatan. Tiap
butirnya mempunyai 3-7 butir daging buah yang berwarna kecoklatan dan tertutupi
tempurung yang tebal dan keras.
Pohon Siwalan atau Pohon Lontar dibeberapa daerah disebut juga sebagai ental atau siwalan
(Sunda, Jawa, dan Bali), lonta (Minangkabau), taal (Madura), dun tal (Saksak), jun tal
(Sumbawa), tala (Sulawesi Selatan), lontara (Toraja), lontoir (Ambon), manggitu (Sumba)
dan tua (Timor). Dalam bahasa inggris disebut sebagai Lontar Palm.
Pohon Siwalan atau Lontar (Borassus flabellifer) tumbuh di daerah kering. Pohon ini dapat
dijumpai di Asia Tenggara dan Asia Selatan. Di Indonesia, Pohon Siwalan tumbuh di Jawa
Timur dan Jawa Tengah bagian timur, Madura, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara
Timur, dan Sulawesi.
Pohon Siwalan atau Lontar mulai berbuah setelah berusia sekitar 20 tahun dan mampu hidup
hingga 100 tahun lebih.
Pemanfaatan Tanaman Lontar
Daun Lontar (Borassus flabellifer) digunakan sebagai media penulisan naskah lontar dan
bahan kerajinan seperti kipas, tikar, topi, aneka keranjang, tenunan untuk pakaian, dan
sasando (alat musik tradisional di Timor).
Tangkai dan pelepah pohon Siwalan (Lontar) dapat menghasilkan sejenis serat yang baik.
Pada masa silam, serat dari pelepah Lontar cukup banyak digunakan di Sulawesi Selatan
untuk menganyam tali atau membuat songkok (semacam tutup kepala setempat).
Kayu dari batang lontar bagian luar bermutu baik, berat, keras dan berwarna kehitaman. Kayu
ini kerap digunakan orang sebagai bahan bangunan atau untuk membuat perkakas dan barang
kerajinan.
Dari karangan bunganya (terutama tongkol bunga betina) dapat disadap untuk menghasilkan
nira lontar (legen). Nira ini dapat diminum langsung sebagai legen (nira) juga dapat dimasak
menjadi gula atau difermentasi menjadi tuak (semacam minuman beralkohol).
Buahnya ( terutama yang muda), banyak dikonsumsi. Biji Lontar yang lunak ini kerap
diperdagangkan di tepi jalan sebagai “buah siwalan”. Biji siwalan ini dipotong kotak-kotak
kecil untuk bahan campuran minuman es dawet siwalan yang biasa didapati dijual didaerah
pesisir Jawa Timur, Paciran, Tuban.
Daging buah yang tua, yang kekuningan dan berserat, dapat dimakan segar ataupun dimasak
terlebih dahulu. Cairan kekuningan darinya diambil pula untuk dijadikan campuran penganan
atau kue-kue; atau untuk dibuat menjadi selai.
Manfaat Lain Tanaman Lontar
1. Air Sedapan (Nira) bisa dibuat : alkohol medick, bio etanol, kecap asin & manis, gula batu,
gula merah, dll.
2. Daun : untuk souvenir, tikar, lintingan rokok, atap rumah, wadah alat musik sasando.
3. Batang : bahan bangunan rumah.
4. Manfaat Damar (jarak Putih) : bio etanol, obat tradisional, tanaman pagar pelindung.
Sumber:
http://alamendah.wordpress.com/2009/11/11/pohon-siwalan-lontar-flora-identitas-sulawesiselatan/
http://kerajinantudungsaji.blogspot.com/2010/02/pemanfaatan-tanaman-lontar.html
Download