Penting, Koordinasi Perencanaan Transportasi Antar Wilayah

advertisement
Penting, Koordinasi Perencanaan Transportasi Antar
Wilayah
Kamis, 02 April 2015 WIB, Oleh: Ika
Manajemen rekayasa lalu lintas telah diterapkan Pemerintah DIY di sejumlah kawasan guna
mengurai kemacetan yang semakin meningkat. Meskipun demikian, perlu dilakukan sinkronisasi
perencanaan transportasi di setiap wilayah agar perencanaan transportasi yang dihasilkan tidak
menimbulkan dampak negatif bagi wilayah lainnya. Hal tersebut mengemuka dalam Forum Lalu
Lintas Angkutan Jalan DIY (LLAJ) di Pusat Studi Transportasi dan Logistik (PUSTRAL) UGM barubaru ini.
Deni Prasetio Nugroho, S.T., M.T., peneliti Pustral UGM menyampaikan dalam forum yang dihadiri
perwakilan pemangku kebijakan, penegak hukum, akademisi, dan masyarakat DIY ini dibahas
berbagai upaya untuk memecahkan permasalahan lalu lintas angkutan jalan DIY. Selain
merekomendasikan adanya koordinasi dalam pembuatan masterplan transportasi, pemerintah juga
diharapkan dapat membuat rekayasa lalu lintas dalam lingkup yang lebih luas.“Selama ini sudah
diselesaikan permasalahan rekayasa lalu lintas terbatas, kedepan perlu rekayasa dalam cakupan
yang lebih besar,” jelasnya.
Penyiapan daerah dalam menyambut sejumlah kegiatan liburan rutin seperti libur lebaran dan libur
sekolah juga penting dilakukan untuk meminimalisir dampak lalu lintas kunjungan wisata. Misalnya
saja dengan membuat perencanaan dan pembagian kewenangan sesuai dengan tupoksi masingmasing lembaga terkait. “Beberapa kegiatan yang sudah pasti terjadi dampak lalu lintasnya bisa
disiapkan sejak awal cara penanganannya,” ujarnya.
Dalam forum tersebut turut dilakukan evaluasi manajemen rekayasa lalu lintas yang telah dilakukan
salah satunya di Jalan Godean. Untuk mengurangi kemacetan di ruas jalan tersebut, khususnya
antara simpang Mirota Godean hingga Simpang Bener dalam jangka pendek perlu ditempatkan
pembatas jalan dengan traffic cone, selanjutnya dalam jangka panjang bisa ditambahkan dengan
devider. Selain itu juga pelebaran dengan perbaikan pada bahu jalan. “Kita juga usulkan Simpang
Jatikencana menjadi simpang 4 agar bisa menjadi jalur allternatif penghubung ke arah
utara,”imbuhnya. (Humas UGM/Ika)
Berita Terkait
●
●
●
●
●
Perlu Model Perencanaan Transportasi Barang di Kalimantan Tengah
KASAL Beri Kuliah Umum di UGM
Pengembangan Transportasi Yang Berkelanjutan
Kota Yogyakarta Pertimbangkan Bangun Moda Transportasi Kereta Gantung
UGM Mendominasi Lomba Presentasi Simposium Nasional Transportasi 2013
Download