BAB I PENDAHULUAN Bab I dalam penelitian ini menjelaskan mengenai perusahaan yang baru akan didirikan. Penjelasan tersebut terdiri dari lingkungan eksternal dari perusahaan yang menjelaskan mengenai segmentasi konsumen, trend yang sedang berkembang saat ini, letak geografis, dan karakteristik demografis. Selain penjelasan mengenai lingkungan eksternal, dalam bab I ini menjelaskan mengenai perusahaan yang akan didirikan, konsep apa yang akan diusung, lokasi pendirian perusahaan, serta keunggulan dari perusahaan itu sendiri. Bab I ini selain menjelaskan mengenai lingkungan eksternal dan internal perusahaan juga memaparkan mengenai rumusan masalah, tujuan bisnis, manfaat bisnis dan sistematika penulisan. 1.1 LINGKUNGAN EKSTERNAL PERUSAHAAN Ilmu pemasaran mengajarkan mengenai kebutuhan dan trend. Pemasar harus dapat menilai sesuatu tersebut merupakan sebuah Fad, Trend, atau Megatrend. Fad merupakan hal yang tidak dapat diprediksi, siklus hidupnya sebentar, dan tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap keadaan sosial, ekonomi, dan politik.Trend merupakan hal yang lebih dapat diprediksi dan memiliki durasi yang lebih panjang dari pada fad. Trend menghadirkan gambaran bentuk dimasa mendatang yang dapat dijadikan sebagai arahan dalam menentukan strategi. Megatrend merupakan sebuah kebutuhan konsumen yang jangka waktunya sangat 1 lama karena dibutuhkan oleh konsumen sehingga siklus hidup yang dimiliki lebih panjang daripada Trend yaitu selama 5-10 tahun (Kotler dan Keller, 2012). Salah satu hal yang merupakan megatrend adalah kesehatan, hampir semua manusia saat ini lebih memilih untuk menjaga kesehatannya agar terhindar dari penyakit. Salah satu cara yang dapat dilakukan dan merupakan bagian dari megatrend untuk menjaga kesehatan adalah dengan mengkonsumsi makanan sehat. Saat ini di Indonesia, masyarakat Indonesia sudah mulai berfikir untuk hidup secara sehat. Hal ini ditunjukkan dengan adanya antusiasme yang besar dari masyarakat indonesia yang berpartisipasi dalam setiap acara olahraga yang diselenggarakan, contohnya seperti acara lari (5k, 10k, half marathon, dan full marathon). Hampir dalam setiap acara lari yang diselenggarakan, kuota peserta yang disediakan oleh panitia terjual habis, contohnya adalah acara lari pocari sweat 2015 yang akan dilaksanakan pada tanggal 29 maret 2015, dimana kuota yang disediakan oleh panitia sebanyak 6.000 peserta terjual habis. Para penyelenggara lari saat ini tidak hanya membuat acara lari tersebut, tetapi para penyelenggara juga memberikan edukasi kepada para peserta mengenai pentingnya menjaga kesehatan, hal ini ditunjukan dengan adanya coaching clinic yang dilakukan oleh pihak penyelenggara sebelum acara tersebut dimulai. Pola hidup sehat yang berkembang di Indonesia saat ini tidak hanya ditunjukan dengan antusiasme masyarakat indonesia mengikuti acara olahraga tetapi juga ditunjukan dengan banyaknya masyarakat Indonesia khususnya masyarakat yang tinggal di kota besar seperti Jakarta mulai mengkonsumsi 2 makanan sehat (Metro Tv, 2014). Hal ini dapat terlihat dari semakin banyaknya katering diet yang ada di Jakarta. Banyaknya penyedia katering yang menyediakan menu makanan sehat tidak lepas dari banyaknya permintaan yang datang dari konsumen. Permintaan akan katering diet ini menunjukan pola fikir orang Indonesia kini bukan hanya mengobati dirinya ketika terserang penyakit tetapi sudah mulai berfikir untuk mencegah penyakit tersebut datang pada dirinya dengan mengatur pola hidupnya ke arah yang lebih sehat. Pola hidup sehat yang dahulu akan mulai dilakukan oleh masyarakat berusia 40 tahun ke atas kini mulai dijalani oleh remaja hingga usia dibawah 40 tahun. Pola hidup sehat kini menjadi sebuah trend di kalangan masyarakat Indonesia, banyaknya acara olahraga yang diselengarakan di Jakarta banyak diikuti oleh masyarakat berusia remaja hingga dewasa muda. Sedangkan untuk katering diet banyak dipesan oleh wanita-wanita muda yang sedang menjalani program penurunan berat badan, ibu hamil, dan ibu menyusui. Selain untuk mencegah penyakit datang, pola hidup sehat dilakukan untuk mencegah penyakit tersebut datang kembali atau memperkecil risiko penyakit tersebut kambuh. Pola hidup sehat ini banyak dijalankan oleh masyarakat yang terkena penyakit degeneratif seperti Diabetes Melitus, Hipertensi, Gagal Ginjal Kronik, Penyakit Jantung Koroner, Obesitas, Kanker dan Stroke. Pasien dengan penyakit degeneratif pola hidupnya sudah harus berubah menjadi lebih sehat dengan menjaga pola makan dan selalu berolahraga. Pola makan yang baik sangat dianjurkan bagi pasien penyakit degeneratif sehingga banyak dari pasien-pasien tersebut akan memesan katering dengan diet khusus untuk penyakit. Ibu hamil dan menyusui akan 3 mengkonsumsi makanan sehat untuk menjaga janin dan bayi mereka dari keracunan dan kekurangan gizi. Kebutuhan akan katering diet yang meningkat serta meningkatnya kesadaran untuk memulai pola hidup sehat membuka sebuah peluang usaha untuk memenuhi kebutuhan makanan sehat yang tidak tersaji di dalam kotak makan katering tetapi disajikan di dalam sebuah restoran. Sulitnya mencari makanan yang sehat ketika berpergian keluar rumah akan menjadi sebuah peluang besar agar masyarakat yang memiliki kebutuhan diet khusus dan menjaga pola makannya dapat memenuhi kebutuhannya walaupun sedang berada di luar rumah. Mengkonsumsi makanan sehat tentunya akan dilakukan oleh masyarakat yang sudah memiliki kesadaran untuk hidup dengan pola yang sehat dan masyarakat yang “dipaksa” untuk memiliki pola hidup yang sehat. Biasanya masyarakat yang sudah peduli dengan makanan sehat ini adalah masyarakat yang lebih memikirkan kualitas dari makanannya bukan kuantitas dari makanannya. Masyarakat yang sudah memikirkan kulitas makanan biasanya tidak akan mengkonsumsi makanan dengan istilah asal kenyang tetapi akan memperhitungkan kebutuhan gizinya. Masyarakat yang sudah memikirkan kualitas makanannya biasanya masyarakat yang mempunyai penghasilan lebih dari Rp.15.000.000, mengingat harga makanan sehat ini tidak dibandrol dengan harga yang murah. Berdasarkan pemaparan di atas dapat ditarik kesimpulan target pasar untuk bisnis makanan sehat ini anak muda usia 19-30 tahun yang sudah peduli dengan 4 pola hidup sehat, usia dewasa 31-60 tahun yang membutuhkan makanan sehat untuk menjaga dan mencegah penyakit, masyarakat dengan kebutuhan diet khusus yang memerlukan makanan sehat untuk menjaga kesehatannya, Ibu Hamil dan Ibu Menyusui. Secara kelas sosial untuk bisnis ini adalah masyarakat golongan menengah ke atas dengan pendapatan lebih dari Rp.15.000.000 per bulan yang tinggal di Kota Besar khususnya Jakarta. 1.2 LINGKUNGAN INTERNAL PERUSAHAAN Rencana Bisnis perusahaan ini merupakan pendirian restoran dengan konsep “good food, happy tummy, and healthy life” restoran ini mengusung konsep makanan sehat yang sedang marak di kalangan masyarakat. Restoran ini akan memberikan sebuah pengalaman yang berbeda kepada konsumen, dimana konsumen akan mendapatkan makanan sesuai dengan porsi dan kandungan gizi yang dibutuhkan berdasarkan berat badan, tinggi badan, dan keluhan penyakit. Restoran ini tidak hanya menyajikan makanan sehat tetapi memberikan pengalaman bagaimana caranya untuk menghitung makanan yang dibutuhkan oleh tubuh, dengan kata lain restoran ini tidak hanya sebagai tempat makan tetapi juga sebagai sebuah tempat edukasi. Persiapan makanan dan menu yang disajikan di restoran ini akan dibuat dan diawasi langsung oleh seorang ahli gizi. Ahli gizi dalam restoran ini akan berperan sebagai edukator untuk para konsumen yang datang. Restoran ini konsumen diajak untuk menikmati proses pengukuran berat dan tinggi badan serta memberitahukan keluhan penyakitnya hingga mereka dapat 5 menikmati makanan yang sesuai dengan kebutuhannya. Konsep ini yang akan menjadi salah satu keunggulan dari restoran ini. Perencanaan pendirian restoran akan dilakukan lokasi strategis yang akan mudah ditemukan oleh konsumen. Sasaran konsumen dari perusahaan ini adalah anak muda, keluarga, dan masyarakat yang butuh diet khusus sehingga konsep yang akan diusung adalah homey restaurant yang mana konsumen akan merasa nyaman untuk tinggal lebih lama di dalam restoran untuk berkonsultasi dengan ahli gizi. Fasilitas konsultasi dengan ahli gizi ini akan diberikan secara gratis kepada seluruh konsumen yang datang ke restoran. 1.3 RUMUSAN MASALAH Meningkatnya kebutuhan makanan sehat yang dipacu oleh kesadaran masyarakat Indonesia akan hidup sehat dan pemenuhan kebutuhan makanan sehat untuk masyarakat dengan diet khusus membuka sebuah peluang untuk membuka bisnis restoran yang menyediakan makanan sehat dengan suasana restoran yang nyaman. Kesadaran masyarakat Indonesia untuk mengkonsumsi makanan sehat banyak dilakukan oleh masyarakat dengan pendidikan yang tinggi dan penghasilan lebih dari sama dengan lima belas juta rupiah, sehingga segmentasi untuk restoran ini menengah ke atas. 6 1.4 TUJUAN PENELITIAN Tujuan melakukan perencanaan bisnis ini adalah sebagai acuan untuk mendirikan bisnis tersebut. Selain itu, perencanaan bisnis juga dijadikan sebagai pedoman bagi seluruh pihak yang terlibat didalam pendirian bisnis tersebut dan juga sebagai pedoman untuk mengevaluasi kinerja dari bisnis yang akan dijalankan. Perencanaan bisnis ini tidak hanya mengatur tentang konsep dari bisnis yang akan didirikan tetapi juga mengatur mengenai keuangan, konsep pemasaran, sumber daya manusia yang dibutuhkan, dan perencanaan operasional dari bisnis tersebut. 1.5 MANFAAT Manfaat yang diberikan perencanaan bisnis ini adalah sebagai rujukan atau pedoman bagi penulis ketika akan mendirikan bisnis ini. Setelah pendirian bisnis baru ini adalah akan memberikan lapangan kerja untuk banyak orang, bisnis ini merupakan investasi yang baik untuk pemilik usaha, konsumen akan dengan mudah memenuhi kebutuhan akan makanan sehatnya, dan konsumen mendapat pengetahuan tentang gizi yang benar untuk mengatur pola makannya. Berdirinya bisnis ini diharapkan dapat memberi dampak positif untuk masyarakat luas agar menyadari pentingnya kesehatan dengan cara menjaga makanannya, mengatur pola makannya, serta memilih makanan yang akan dikonsumsi. 7 1.6 SISTEMATIKA PENULISAN Tabel 1.1 Sistematika Penulisan BAB I Pendahuluan Lingkungan Eksternal Perusahaan Lingkungan Internal Perusahaan Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Sistematika Penulisan BAB II Landasan Teori BAB III Metode Penelitian Level Analisis Sumber Data Metode Pengumpulan Data Metode Analisis BAB IV-BAB VII Analisis-Analisis Analisis Lingkungan Analisis Pesaing Analisis Konsumen Analisis Pasar BAB VIII Bauran Pemasaran BAB IX Rencana Aksi 8