LAPORAN TANAMAN HIAS DAN BUNGA POTONG

advertisement
LAPORAN TANAMAN HIAS DAN BUNGA POTONG (AGH
XXX)
Kunjungan ke PT Saung Mirwan dan PDMA
Disusun oleh :
Kelompok 5
Juanita Elina
(A24080148)
Ryanda Rachmad M
(A24080150)
Nida Hanifah Indriani
(A24080159)
Adisti Rizkyarti
(A24080164)
Syhabuddin Al Tapsi
(A24080166)
DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2011
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Florikultura
merupakan sektor
bisnis
yang
menjanjikan.
Produk
florikultura Indonesia sangat potensial serta memiliki peluang pasar untuk
kawasan Eropa, Asia, Timur Tengah dan negara lainnya. Indonesia tidak hanya
memiliki potensi untuk mengembangkan usaha bunga dan daun potong saja,
namun juga memiliki peluang untuk produk-produk lainnya yang dapat
dikembangkan menjadi suatu usaha.
Salah satunya agribisnis bunga dan daun potong. Bisnis ini berkembang
pesat seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan bunga dan daun potong
sebagai hiasan atau dekorasi.
Agribisnis bunga dan daun potong mencakup
kegiatan produksi, pascapanen, dan pemasaran. Jumlah pengusaha di bidang
florikultura pun sudah banyak, antara lain PT Saung Mirwan dan PT Pesona Daun
Mas Asri yang terletak di kawasan Ciawi.
Dalam pengusahaan bunga dan daun potong, produsen dituntut untuk lebih
memberikan perhatian khusus dalam keterampilan seni, keterampilan dalam hal
penguasaan teknologi, budidaya dan kemampuan dalam memperdagangkan hasil
produksi atau pemasaran. Produsen juga harus dapat memperdagangkan hasil
produksinya dalam keadaan baik dan segar, serta menampilkan bentuk dan warna
produksinya yang secara artistik mampu menarik calon konsumen.
Tujuan
Kunjungan lapang ke PT Saung Mirwan dan PT Pesona Daun Mas Asri
bertujuan agar mahasiswa dapat menambah wawasan mengenai agribisnis
tanaman hias khususnya bunga dan daun potong. Mulai dari budidaya tanaman
hias tersebut serta teknologi yang digunakan dalam mengembangkannya,
pascapanen serta pemasaran poduk yang dihasilkan.
PEMBAHASAN
Pada praktikum Tanaman Hias dan Bunga Potong, mahasiswa melakukan
kunjungan lapang ke PT Saung Mirwan dan PT Pesona Daun Mas Asri di Bogor
pada tanggal 19 Maret 2011. Kunjungan lapang pertama ke PT Saung Mirwan
yangbergerak di bidang sayuran dan tanaman hias khususnya produksi bibit
krisan. Kunjungan lapang kedua ke PT Pesona Daun Mas Asri yang bergerak di
bidang daun hias potong. Dengan adanya kunjungan ke perusahaan yang bergerak
di bidang tanaman hias, mahasiswa akan
PT Saung Mirwan
PT Saung Mirwan didirikan pada tahun 1983 terletak di Ds. Sukamanah
Kampung Pasir Muncang, Kecamatan Megamendung, Bogor. Pemiliknya adalah
Bapak Tatang Hadinata. Bapak Rudi Setyadi selaku staff PT Saung Mirwan yang
memberikan penjelasan tentang berbagai kegiatan agribisnis di PT Saung Mirwan
selama kunjungan lapang berlangsung.
Jumlah karyawan yang ada saat ini hanya berkisar 400 karyawan. Pusat
Saung Mirwan terdapat di Bogor, terdapat pula cabang yang dikembangkan di
berbagai kota di Jawa Barat seperti di Lembang (Bandung), Garut dan kota
lainnya. Luasan lahan PT. Saung Mirwan sebesar 10 Ha dan merupakan luasan
yang terpakai semua.
Nama saung mirwan diambil dari nama villa Mira dan Ridwan yang
berada di depan lahan budidaya. Sebelumnya PT Saung Mirwan berada di bawah
perusahaan Hautama. Pada Maret 1996 PT Saung Mirwan pun diresmikan.
Adapun luasan PT. Saung Mirwan terdiri dari (Anonim, 2009):
1. Desa Sukamanah, Bogor.
Desa Sukamanah merupakan pusat kegiatan PT. Saung Mirwan dari produksi,
pengemasan, penjualan, sampai pada administrasi.
2. Lemah Neundeut, Bogor.
Lemah Neundeut yang terletak tidak jauh dari desa Sukamanah, merupakan
lahan produksi seluruhnya dengan areal seluas 3.5 Ha.
3. Garut.
Lahan Garut merupakan areal produksi dengan luas 9 Ha.
4. Mitra Tani, Bogor dan Garut.
Terdiri dari 60 - 100 orang mitra plasma dengan luasan sebesar 30 Ha.
Visi dan Misi PT Saung Mirwan
Visi : Menjadi Salah Satu Leader di Bidang Agribisnis dengan
Menerapkan Teknologi Tepat Guna untuk Meningkatkan Kesejahteraan
Masyarakat Pertanian.
Misi: Menghasilkan produk pertanian yang berkualitas Tinggi secara
berkesinambungan sesuai dengan kebutuhan pasar. Senantiasa meningkatkan
kualitas produk, kualitas sumber daya manusia dan kualitas pelayanan untuk
memberikan kepuasan pelanggan. Mengembangkan sistem agribisnis melalui
jaringan kemitraan. Bekerjasama dengan berbagai lembaga penelitian untuk
menerapkan teknologi tepat guna yang bermanfaat untuk pelaku agribisnis.
Fasilitas PT Saung Mirwan
Sebagai salah satu upaya untuk memberikan sarana dan prasarana bagi
seluruh karyawannya, PT. Saung Mirwan juga memberikan fasilitas-fasilitas
tambahan untuk seluruh karyawan, disamping kewajiban sebagai sebuah
perusahaan yang harus diberikan kepada karyawannya. Sarana yang diberikan
oleh perusahaan kepada karyawan antara lain : Gedung untuk beribadah Sarana
asrama karyawan, Sarana olah raga seperti lapangan tennis, tennis meja, dan mini
golf, dan Sarana hiburan seperti, kolam pemancingan.
Produksi
Core bisnis PT Saung Mirwan adalah sayuran dan bunga. Produk utama
PT Saung Mirwan adalah bibit krisan selain itu juga terdapat kalanchoe,
kalandipha, castuba, dan krisan pot, untuk krisan potong hanya memproduksi
bibitnya. Komoditas sayurannya terdiri dari 60 macam komoditas yang ditanam
sendiri antara lain paprika, chisito, tomat chery, timun mini, timun jepang, dan
oliander. Komoditas sayur lainnya didapatkan kemitraan sebesar 65 % daeri total
produksi. Teknik budidayanya secara hidroponik dan
konvesional. Dalam
penentuanteknologi yang digunakan tergantung nilai ekonomis komoditasnya
serta jenis tanamannya.
Greenhouse yang ada di PT Saung Mirwan semuanya menggunakan
plastic, tidak menggunakan fiber (non fiber). Plastik greenhouse nya diganti
tergantung dengan polyetilen serta kadar UV nya. Kadar UV 14 % tahan selam 2
tahun , yang 6-10% tahan selama18 bulan. Green house berfungsi untuk
menghindari air hujan secara langsung karena sebgaian besar tanaman tidak tahan
dengan air hujan. Komoditas yg tidak menggunakan green house tetapi bernilai
ekonomi tinggi seperti edamame dan brokoli. Jadi tergantung jenis komoditas dan
nilai ekonomi nya. PT Saung Mirwan mementingkan kualitas dalam berbagai
produk yang dihasilkan. Tanaman hias di green house semua kecuali tanaman hias
pelengkap seperti eucalipthus, jawer jago. Sistem pertaniannya belum pertanian
organik, masih menggunakan pestisida dengan dosis yang sesuai sehingga tidak
merusak lingkungan. Sistem budidaya yang digunakan antara lain menggunakan
hidropionik dan konvensional.
Budidaya Krisan
Krisan merupakan komoditas tanaman hias unggulan saung mirwan.
Saung mirwan mendapat lisensi dari pemulia tanaman krisan untuk perbanyakan.
Pengelolaan perbanyakan ini disesuaikan dengan standar kualitas eksport.
Sehingga saung mirwan sangat menjaga kualitas dan kuantitas yang diminta oleh
pasar.
Keunggulan krisan terletak pada masa tanamnya yang singkat dan
harganya yang stabil, keaneka ragaman warna dan bentuk bunganya, juga karena
sebagai bunga potong, krisan bisa tahan lebih dari dua minggu di vas. Krisan pot
bahkan bisa bertahan sampai hitungan bulan.
Perbanyakan krisan oleh PT Saung Mirwan dilakukan dengan stek. Bahan
perbanyakan stek diambil dari tanaman induk. Bahan stek sudah dapat diambil
setelah tiga kali pemetikan dari tanam induk. Pada tunas awal terjadi pembungaan
sehingga bahan stek tidak dapat diambil. Bahan stek ini dapat berulang-ulang
diambil dari tanaman induk tanpa mempengaruhi kualitas.
Pembibitan krisan dilakukan di dalam greenhouse. Di pembibitan krisan
perlu kelembaban yang tinggi untuk awal pembentukan akar bibit dari stek yaitu
berkisar 90 – 95%, sedangkan RH untuk tanaman muda sampai dewasa antara 70
– 80 %, diimbangi dengan sirkulasi udara yang memadai.
Pembungaan krisan sangat tergantung dengan lamanya penyinaran. Pada
fase vegetatif membutuhkan hari panjang, sedangkan untuk fase generatif
membutuhkan hari pendek. Untuk pembungaan bunga ini butuh cahaya yang lebih
lama, makanya perlu bantuan cahaya dari lampu TL dan lampu pijar. Penyinaran
paling baik di tengah malam antara jam 22.30 – 01.00 dengan lampu 150 watt
untuk areal 9 meter persegi, dan lampu dipasang setinggi 1,5 meter dari
permukaan tanah. Periode pemasangan lampu dilakukan sampai fase vegetatif (2
– 8 minggu) untuk mendorong pembentukan bunga.
Jika bibit krisan mendapatkan gelap dua malam terus menerus tanpa ada
cahaya, maka saat bibit ditanam akan cepat berbunga (terjadi inisiasi). Untuk
kategori
bunga potong panjang tangkainnya ± 70 cm. Jika tanaman masih
pendek dan sudah berbunga, bunga tersebut masuk kategori dekor dan harganya
punturun. Penyimpanan bibit krisan tidak boleh lebih dari 2 minggu karena
glukosa akan menumpuk sehingga mempercepat inisiasi bunga.
Media penanaman stek krisan dilakukan pada tanah dan media arang
sekam ditambah kompos. Media tanam sekam dilakukan penanaman untuk stek
yang akan dipasarkan karena sebagai upaya menjaga dari kontaminasi penyakit.
Penanaman pada tanah untuk stek yang akan dijadikan sebagai tanaman indukan.
Untuk memisahkan antar varietas satu dengan yang lainnya dilakukan penyekatan.
Sistem irigasi yang dilaksanakan oleh PT Saung Mirwan pada tanaman
krisan berbeda-beda. Tanaman induk yang ditanah dilakukan irigasi dengan
sistem drip tetes. Pada pembibitan krisan dengan stek sistem irigasi yang
digunakan dengan sistem sprayer. Sedangkan pada krisan yang di pot sistem
irigasi dengan sistem lub. Sistem lub ini untuk menjaga agar bunga krisan yang di
pot tidak rusak dan kondisi lingkungan tidak terlalu basah.
Stek krisan yang akan dipasrkan terdiri dari dua macam yaitu tanpa akar
dan berakar. Stek krisan tanpa akar dilakukan perlakuan pasca panen dengan
disimpan diruang dingin degan suhu 2-4 ⁰C untuk bibit yang belum berakar dan 6-
8 ⁰C untuk bibit yang berakar. Jumlah stek dalam satu bungkus terdiri dari 25 stek
dan dalam satu krat terdiri dari 40 bungkus. Total stek dalam satu krat terdiri dari
seribu stek.
Pemasaran
Hasil produksi sayuran dipasarkan ke swalayan di Jakarta dan Bandung
diekspor ke Singapura. Sayuran diekspor selama 6 tahun, yaitu pada September
1997 sampai pertengahan 2003 ke Singapura, Taiwan, dan Hongkong. Komoditas
sayur yang diekspor yaitu paprika dan kubis. Kemudian ekspornya dihentikan
karena kalah bersaing dengan malaysia. Hal ini dikarenakan PT Saung Mirwan
tidak dapat bersaing dengan harga walaupun produk tetap tersedia. Untuk
pemasaran sayuran kontraknya mingguan atau langsung dengan telepon.
Untuk tanaman hias seperti bunga dipasarkan di Jawa Barat, Jawa Timur,
Sumatera Utara, Manado, dan Palembang serta diekspor ke Jepang. Pemasaran
tanaman hias juga dilakukan ke floris. Untuk pemesanan bunga dilakuan 13
minggu sebelumnya. Hal ini dikarenakan proses penanaman bunga selama 13
minggu (krisan), untuk kastuba 17 minggu. Prosen penanaman oleh bagian
produksi tergantung jumlah permintaan yang didapat dari bagian pemasaran.
PT Saung Mirwan sangat menjaga kualitasnya sehingga . Hal ini dapat
dilihat di swalayan produknya paling mahal dan konsen terhadap kualitas.
PT Pesona Daun Mas Asri
Kunjungan lapang kedua yaitu ke PT Pesona Daun Mas Asri, Gg Rulita 13
RT 003/03,Tajur Bogor. Selama kunjungan Bu Desi memberikan tentang
penjelasan produksi daun potong, pasca panen, serta pemasarannya. Selama
kunjungan mahasiswa diajak keliling kebun daun hias sambil penjelasan oleh Bu
Desi.
PT Pesona Daun Mas Asri yang dikenal dengan PT PDMA bergerak
dalam usaha daun potong. Daun yang dihasilkan tanaman hias umumnya berupa
daun potong dan tanaman hias daun dalam pot (potted plant). Seiring dengan
pesatnya perkembangan trend tanaman hias membuat tanaman hias daun mulai
banyak disukai oleh masyarakat. Penampilan bentuk yang beraneka ragam, corak
warna daun yang bervariasi merupakan daya tarik tersendiri bagi konsumen
tanaman hias. Daun potong adalah tanaman hias daun yang dimanfaatkan daunnya
untuk pelengkap rangkaian bunga.
PT Pesona Daun Mas Asri (PDMA) terletak pada ketinggian 350 mdpl.
Ketinggian ini cocok untuk budidaya daun potong, namun tidak cocok untuk
bunga potong. Budidaya daun potong yang dilaksanakan PT PDMA ditujukan
untuk komersial. Beberapa pasar untuk daun potong antara lain floris, dekorator,
hotel, dan traider. Tempat pemasaran utama yaitu kota Jakarta.
Beberapa contoh tanaman hias yang diproduksi untuk daun potong yaitu
spesies Phylodendron, Schefflera grandiflora, Dracaena, Epipremnum, Alocasia,
Cordyline, Asparagus, Monstera, Sansevieria, Bromelia. Tanaman diperbanyak
menggunakan stek batang. Tanaman dibudidayakan pada bedengan berukuran 1m
x 20m yang bagian atapnya diberi para-net. Penggunaan para-net bertujuan agar
hempasan air hujan tidak terlalu kuat pada permukaan daun. Media tanam yang
digunakan yaitu tanah yang dicampur pupuk kandang, kemudian seluruh
permukaan tanah ditutup dengan jerami. Pemberian pupuk organik membuat
pertumbuhan gulma juga meningkat sehingga bedengan terkesan rimbun.
Pemeliharaan bedengan hanya menggunakan alat manual seperti cangkul dan
parang. Daun potong yang dipanen terdiri dari ukuran daun kecil, sedang, dan
besar. Setelah dipanen, dilakukan perendaman dalam air sebelum daun dipasarkan
untuk menjaga kesegaran daun. Daun potong dipasarkan dalam bentuk ikatan,
biasanya satu ikatan terdiri dari 10-20 daun.
Kendala yang dihadapi oleh PT PDMA yaitu kondisi cuaca yang tidak
pasti dan serangan hama penyakit yang sulit diduga sebelumnya. Pada musim
hujan produk yang dihasilkan cukup baik karena kebutuhan akan air dapat
tercukupi, namun saat musim kemarau datang kebutuhan akan air kurang
tercukupi sehingga dapat menyebabkan daun tidak dapat berproduksi dengan baik,
selain itu pada saat musim kemarau kondisi tanaman sangat rentan terhadap sinar
matahari yang berlebih yang bisa mengakibatkan daun menjadi kering seperti
terbakar.
PENUTUP
Kesimpulan
Budidaya tanaman hias yang berbunga seperti pada PT. Saung Mirwan
membutuhkan tempat yang suhunya sesuai untuk pertumbuhan bunga tersebut.
Sedangkan, untuk budidaya daun potong seperti di PT. Pesona Daun Mas Asri
memerlukan suhu sedang untuk pertumbuhan daun yang baik. Aplikasi pupuk
pada bunga potong yang masih menggunakan bahan kimia sedangkan untuk daun
potong hanya menggunakan pupuk organik seperti pupuk kandang. Produk bunga
dan daun potong dihasilkan untuk kepentingan komersial.
Saran
Sebaiknya, pada saat penjelasan di Saung Mirwan difokuskan pada bunga
potong yang ada disana, karena kemarin hanya beberapa bunga potong saja yang
diperlihatkan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2009. Company-Profile Saung Mirwan. http://saungmirwan.com [28
Maret 2011]
Lampiran
PT Saung Mirwan
Bpk. Rudi
Tomat
Krisan pot
Bedeng Selada
Timun mini
Krisan
Bedeng Selada
Paprika
Pembibitan Krisan
sPT Pesona Daun Mas Asri
Cordyline
Asparagus bintang
Bambu jepang
Bromelia
Calathea
Monstera
Phylodendron marble
Dracaena
Download