BAB VII Kesimpulan dan Saran BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN 8.1 Uraian Umum Setelah pelaksanaan kerja praktek pada Proyek Rasuna Tower yang berlangsung selama ± 3 bulan, banyak sekali manfaat dan pelajaran yang penulis peroleh dalam bidang teknik sipil, baik yang menyangkut permasalahan teknis di lapangan maupun manajemen proyek. Pengalaman-pengalaman ini dapat melengkapi pengetahuan yang penulis dapatkan di bangku perkuliahan. Dari kerja praktek ini, penulis dapat mempelajari serta memahami bahwa tidak semua teori yang telah didapatkan sesuai dengan pelaksanaan di lapangan. Pada faktanya ketidaksempurnaan ini dapat saja terjadi disetiap proyek dengan kondisi yang berbeda. Namun pengalaman ini dijadikan sebagai dasar pemikiran oleh penulis yang nantinya akan merencanakan dan melaksanakan pembangunan yang baik serta memenuhi ketentuan yang berlaku. Selain itu penulis dapat lebih memperluas wawasan diluar bidang teknik sipil. Dalam kesempatan ini, penulis akan mencoba untuk memberikan sedikit saran dan kesimpulan dari pengalaman penulis selama mengikuti kerja praktek di Proyek Rasuna Tower Kuningan – JL. H.R. Rasuna Said kav. C/23 VIII - 1 BAB VII Kesimpulan dan Saran 8.2 Kesimpulan Berdasarkan pengamatan dan pengalaman yang penulis peroleh selama pelaksanaan kerja praktek, penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan antara lain: 1. Diperlukan adanya suatu perencanaan yang matang, baik dalam perencanaan structural, architectural, mechanical, maupun electrical dalam pelaksanaan suatu proyek. Sehingga diharapkan proyek dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat yang baik bagi penggunanya. 2. Keberhasilan dan kelancaran pekerjaan proyek juga sangat ditentukan oleh adanya koordinasi dan manajemen proyek yang baik dan terarah bagi seluruh pihak yang terkait didalamnya. 3. Diperlukan juga adanya job description yang baik dan jelas bagi masingmasing staf yang terkait untuk menghindari adanya kerancuan didalam pembagian tugas dan tanggung jawab yang pada akhirnya dapat menghambat jalannya pelaksanaan proyek. 4. Sebagai acuan untuk mengetahui kemajuan suatu proyek diperlukan suatu sarana dan media yang disebut sebagai time schedule sehingga dapat disusun suatu sistem kerja yang terbaik untuk mencapai hasil yang diinginkan dengan tepat waktu, biaya yang efisien dan kualitas kerja yang semaksimal mungkin. 5. Pengawasan yang ketat dan intensif selama di lapangan sangat berperan dalam upaya pengendalian mutu pekerjaan agar diperoleh hasil pekerjaan yang tepat biaya, waktu dan mutu. VIII - 2 BAB VII Kesimpulan dan Saran 6. Pengawasan terhadap material yang digunakan maupun peralatan akan memberikan keuntungan baik dalam kemudahan pelaksanaan maupun dalam hal efisiensi waktu dan biaya. 7. Dalam pelaksanaan proyek, diperlukan tenaga ahli yang cakap dan berpengalaman dalam bidang pekerjaannya sehingga pekerjaan dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan spesifikasi yang direncanakan. 8. Kesalahan-kesalahan teknis yang terjadi dalam pelaksanaan proyek tidak selamanya harus diatasi dengan mengadakan pengulangan pekerjaan tersebut, melainkan dapat dilakukan melalui upaya-upaya lain untuk mengatasinya, sejauh masih dalam batas-batas persyaratan teknis. 8.3 Saran Dalam pelaksanaan pembangunan Proyek Rasuna Tower, banyak juga ditemui hambatan-hambatan yang terjadi diluar dugaan sehingga mengakibatkan keterlambatan pekerjaan. Untuk itu pada kesempatan ini, kiranya penulis dapat memberikan saran-saran yang mungkin dapat bermanfaat bagi pihak yang bersangkutan : 1. Pembagian tugas dan tanggung jawab dalam proyek hendaknya dibuat sejelas mungkin sehingga pihak-pihak yang terlibat mengetahui secara pasti akan tugas dan wewenangnya serta kepada siapa saja harus mempertanggungjawabkan pekerjaannya. 2. Perlu diketahuinya dengan jelas mengenai unsur-unsur didalam proyek dalam kaitannya dengan lintasan kritis yaitu pekerjaan-pekerjaan yang waktu pelaksanaannya tidak boleh melebihi dari waktu yang telah ditargetkan dalam VIII - 3 BAB VII Kesimpulan dan Saran perencanaan (time schedule), sehingga tidak mengakibatkan keterlambatan bagi pekerjaan proyek secara keseluruhan. 3. Harus tersedia gambar proyek yang jelas yang dimiliki dan digunakan sebagai acuan bagi pengawas, pelaksana maupun kepala pekerja di lapangan sehingga pelaksanaan pekerjaan dapat sesuai dengan gambar rencana serta tidak terjadi pembongkaran dan pengulangan pekerjaan akibat kesalahan dalam pembacaan gambar proyek. 4. Keselamatan kerja, keamanan dan kebersihan harus lebih diperhatikan di lokasi sekitar proyek, mengingat banyak sekali orang yang melakukan aktifitas disekitar proyek. 5. Metode-metode praktis yang telah dilaksanakan di lapangan, sebaiknya tetap mengacu pada Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan (K3L) dan terpenuhinya syarat-syarat teknis. 6. Penyimpanan material hendaknya dilakukan terhadap semua material yang belum digunakan. Hal ini untuk menghindari kemungkinan hilangnya atau rusaknya material. VIII - 4