1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perusahaan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Perusahaan merupakan suatu unit kegiatan produksi yang mengelola
sumber-sumber ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat
dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dan agar dapat memuaskan
kebutuhan masyarakat. Perusahaan bertugas mengolah sumber-sumber ekonomi
atau sering disebut faktor-faktor produksi. Tujuan utama didirikan perusahaan
selaku pelaku bisnis adalah mendapatkan keuntungan yang digunakan untuk
kelangsungan usaha. Modal merupakan salah satu faktor yang dominan dalam
kelangsungan usaha perusahaan.
Perseroan Terbatas adalah suatu perusahaan yang modalnya berbentuk
saham-saham. Pada Perseroan Terbatas terjadi pemisahan yang tegas antara pemilik
modal dengan pihak manajemen perusahaan. Selain itu perpindahan kepemilikan
perusahaan juga dapat terjadi kapan saja, sehingga pengukuran kinerja manajeman
dalam menjalankan perusahaan merupakan hal yang crucial. Dengan melakukan
pegukuran terhadap kinerja manajemen, pemilik/investor akan mengetahui apakah
perusahannya mampu memberikan benefit atau return yang diharapkan.
Dalam mengelola perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas,
manajemen perusahaan dituntut beberapa hal yang menjadi tujuan perusahaan
yaitu: (1) Memaksimalkan kekayaan pemegang saham, (2) Tanggung jawab sosial,
dan (3) Memaksimalkan harga saham dan kesejahteraan sosial. Dalam pencapaian
tujuan tersebut sering terjadi konflik antara manajemen dengan pemilik perusahaan
1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2
maupun kreditor. Pada Perseroan Terbatas pihak yang memiliki persentase modal
lebih dari 50% merupakan pihak yang memiliki andil didalam menentukan
manajemen perusahaan. Satu hal yang tidak dapat kita bantah, bahwa PT
merupakan produk dari globalisasi ekonomi dan krisis ekonomi global yang terjadi
saat ini merupakan efek negatif yang dilahirkan globalisasi ekonomi. Di Indonesia
perusahaan berbentuk PT yang besar umumnya terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) dan dilihat dari kepemilikannya, ada PT yang dikusai oleh pemerintah
(BUMN), ada yang dikuasai pihak swasta, maupun patungan (joint venture). Untuk
pihak swasta dapat kita pisahkan yaitu swasta asing (PMA) dengan swasta domesik
(PMD), sedangkan joint venture merupakan kombinasi dari pemerintah atau swasta
domestik dengan swasta asing.
Untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam mengelola modal yang
disetor oleh para investor dalam rangka kemajuan perusahaan, perlu adanya
pengukuran terhadap kinerja perusahaan. Berbagai aspek perlu dipertimbangkan
dalam pengukuran kinerja ini, terutama harapan dari pihak-pihak yang
menginvestasikan dananya. Hal ini untuk mengetahui sejauh mana perusahaan
mampu mengelola dana yang berasal dari investor atau pemegang saham, dengan
menilai dari seberapa besar capital gain yang dapat dihasilkan oleh perusahaan.
Semakin tinggi tingkat capital gain yang diberikan oleh perusahaan kepada investor
maka akan semakin tinggi nilai perusahaan yang tercermin dalam nilai saham di
bursa efek. Kondisi ini biasanya terjadi pada perusahaan yang go public atau
Perusahaan Terbuka (Tbk), yang menjual saham di pasar modal atau bursa efek.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3
Salah perusahaan yang menjual sahamnya pada bursa efek dan memiliki kinerja
baik yaitu industri semen.
Pernyataan diatas dapat dijelaskan bahwa Tahun 2015, ekspor semen
mencapai 1 juta ton, naik 280% dari tahun sebelumnya 265,16 ribu ton. Sebanyak
561,76 ribu ton ekspor dalam bentuk semen dan sisanya 445,74 ribu ton berupa
kerak semen . http://id.beritasatu.com/.
Di tengah fenomena pertumbuhan ekonomi yang terus bergerak naik,
disertai dukungan pemerintah terhadap perbaikan iklim investasi dan pembangunan
infrastruktur, nampaknya kinerja industri semen nasional akan semakin cemerlang.
Tingkat permintaan yang resilient didukung oleh kemampuan mempertahankan
harga jual, telah berhasil mendorong kinerja keuangan produsen semen yang sangat
baik. Uniknya, ditengah kondisi perusahaan lain mengalami penurunan kinerja
keuangan dan bahkan ada yang merugi, secara rata-rata margin produsen semen
masih bisa dipertahankan di kisaran 20%-30% dan lebih baik jika dibandingkan
dengan tahun sebelumnya. Kinerja keuangan yang baik ini diperkirakan akan terus
berlanjut dari tahun ke tahun. bataviase.co.id.Tingginya kinerja keuangan produsen
semen yang sangat baik dapat mempengaruhi investor untuk berinvestasi pada
perusahaan sehingga harga saham perusahaan akan meningkat. Harga saham
merupakan ukuran indeks prestasi perusahaan, yaitu seberapa jauh manajemen
perusahaan telah berhasil mengelola perusahaan atas nama para pemegang saham
sehingga kekuatan pasar di bursa ditunjukkan dengan adanya transaksi jual beli
saham perusahaan tersebut di pasar modal. Terjadinya transaksi jual beli tersebut
didasarkan pada pengamatan para investor terhadap kinerja perusahaan sehingga
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4
pada umumnya perusahaan yang diketahui mempunyai kinerja yang bagus akan
mempunyai prospek kenaikan harga saham dengan cepat. Naiknya harga saham
merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh para pemegang saham karena investor
akan memperoleh keuntungan dari kepemilikan saham berupa capital gain
(merupakan selisih lebih, dari harga beli saham dan harga jual saham) disamping
dividen kas (yaitu pembagian sebagian laba perusahaan kepada para pemegang
saham). Dengan mempertimbangkan kinerja perusahaan para pemegang saham
yang tidak puas terhadap kinerja perusahaan akan menjual sahamnya dan
menanamkannya pada perusahaan lain.
Analisis Keuangan yang dilakukan, disesuaikan dengan metode yang
digunakan perusahaan untuk internal, sedangkan untuk penelitian tergantung
terhadap metode apa yang digunakan peneliti sebagai pihak eksternal. Dalam
melakukan analisis laporan keuangan ada beberapa metode yang dapat digunakan
yaitu:
a) Rasio Keuangan adalah penulisan ulang data akutansi ke dalam bentuk
perbandingan dalam rangka mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
keuangan perusahaan (Keown dan Arthur J, 2011:74),
b) Nilai tambah ekonomi atau EVA (disebut juga penghasilan residual laba)
merupakan laba bersih perusahaan atau divisi setelah dikurangi biaya modal
yang digunakan (Brealey, et all2007:92),
c) Nilai tambah pasar atau MVA adalah perbedaan antara nilai pasar ekuitas
dan jumlah modal ekuitas yang diinvestasikan investor (Brigham dan
Houston, 2001:50)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5
d) Balanced Scorecard terdiri dari dua kata balanced artinya berimbang dan
scorecard artinya kartu skor pekerjaan atau prsetasi kerja orang atau
organisasi. Kartu prestasi kerja dituangkan dalam angka-angka keuangan
atau lazim disebut kinerja keuangan dan dapat dijadikan bahan baku untuk
membuat rencana kerja masa depan, karena ia merupakan data historis
(Darsono, 2005:287).
Mengingat keterbatasan analisis rasio keuangan tersebut sebagai alat
pengukur kinerja keuangan perusahaan, maka ada pendekatan lain yang disebut
dengan Economic Value Added (EVA). Berbeda dengan ukuran metode lainnya atas
laba, karena EVA secara eksplisit tidak hanya mempertimbangkan biaya hutang,
tetapi juga biaya ekuitas. Sebagi salah satu pendukung atau perbandingan EVA
pada saat yang bersamaan muncul juga konsep MVA. MVA adalah perbedaan
antara nilai pasar ekuitas suatu perusahaan dengan nilai buku. Makin tinggi nilai
MVA, makin baik pekerjaan yang telah dilakukan manajemen bagi pemegang
saham perusahaan.
EVA menekankan juga pada nilai tambah sebagimana pengeertian EVA
secara harafiah yaitu Value Added. Nilai tambah disini dimaksud adalah nilai guna
yang dapat diberikan oleh perusahaan kepada investor. Nilai perusahaan
mencerminkan penilaian kolektif investor mengenai seberapa baikkah keadaaan
suatu perusahaan, baik kinerja pada saat ini, maupun prospeknya di masa yang akan
datang. Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap prospek
keuntungan perusahaan.
Konsep Economic Value Added adalah pengukuran kinerja perusahaan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6
harus mempertimbangkan harapan pada penyandang dana secara adil dengan
mempertimbangkan biaya modal rata-rata tertimbang (Weighted Average Cost of
Capital, WACC). Dengan perhitungan Economic Value Added dan Market Value
Added, diharapkan mendapatkan hasil perhitungan nilai ekonomi perusahaan yang
realistis, dan juga dapat mendukung penyajian laporan keuangan sehingga dapat
mempermudah para pemakai laporan keuangan dalam melakukan analisis terhadap
kinerja perusahaan dalam rangka pembuatan keputusan untuk berinvestasi.
Konsep EVA secara sederhana dapat dinyatakan sebagai ukuran
perhitungan riil dari operasi perusahaan. EVA diperoleh dari laba operasi bersih
sesudah pajak (NOPAT) dikurangi biaya modal (cost of capital), yaitu jumlah dana
yang tersedia bagi perusahaan yang merupakan jumlah dari total utang dan modal
saham dikalikan dengan biaya modal rata-rata tertimbang (WACC).
Apabila dilihat dari harga saham yang merupakan salah satu parameter
pengukuran kinerja dari sebuah perusahaan dan menunjukkan adanya peningkatan
kekayaan pemegang saham sehingga investor tertarik untuk menanamkan
modalnya pada perusahaan. Karena naik turunnya harga saham dapat dilihat dari
banyak tidaknya minat beli para investor untuk membeli saham suatu perusahaan
dalam pasar saham.
Pada penelitian ini, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) dan PT
Semen Gresik (Persero) Tbk. dipilih sebagai objek yang akan diteliti. INTP mulai
beroperasi pada tahun 1985. Heidelberger Zement (Jerman) merupakan pemilik
modal terbesar yakni sebesar 60,60%. Sedangkan SMGR mulai beroperasi pada
tahun 1957 pemegang saham mayoritas pada perusahaan ini adalah negara
http://digilib.mercubuana.ac.id/
7
Republik Indonesia dengan jumlah saham 51,59%. Kedua Perusahaan itu yaitu
bergerak disektor manufaktur yang memproduksi semen, merupakan perusahaan
joint venture, dan terdaftar pada kelompok saham Indeks LQ45 untuk periode
perdagangan 2015. Yang menjadi perbedaan diantara kedua perusahaan ini adalah
pengelolanya. INTP dikelola oleh kombinasi dari orang asing dengan orang
Indonesia, sedangkan manajemen SMGR dikelola oleh orang Indonesia.
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk pada tahun 2014 mengalami Produksi
semen meningkat menjadi 18,5 juta ton, yang menunjukkan adanya kenaikan
sebesar 4,1% dari tahun sebelumnya. Volume penjualan semen tumbuh sebesar
2,5%, menghasilkan pendapatan bersih sebesar Rp19,9 triliun, meningkat 7,0% dari
tahun sebelumnya. Pada 31 Desember 2014, Indocement memiliki kapasitas
produksi terpasang mencapai 20,5 juta ton semen, 5,0 juta m3 RMC dengan 41
batching plant dan 706 truk mixer, serta kapasitas produksi agregat sebesar 2,8 juta
ton per tahun dengan total cadangan agregat mencapai 80 juta ton dari dua tambang.
http://www.indocement.co.id/.
Pada PT Semen Gresik (Persero) Tbk mencatatkan peningkatan pendapatan
10% menjadi Rp27,0 triliun, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas
induk naik 3,6%, atau mencapai Rp5,6 triliun dan EBITDA yang meningkat
menjadi Rp8,3 triliun pada tahun 2014. Hal ini dapat dikuatkan dengan laporan
keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia yaitu total volume penjualan
naik 2.6% menjadi 28.5 juta ton pada tahun 2014, begitu juga menjadi pangsa pasar
Indoneisa sebesar 43.7% pada tahun 2014. www.semengresik.com.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8
Tabel 1.1 Data Perkembangan Kinerja Keuangan PT Indocement Tunggal
Prakarsa Tbk. Periode Tahun 2011-2015 (dalam miliar Rupiah)
ASSET
18,151
22,755 4,604
26,611 3,856
28,885 2,274
27,638 (1,247)
25%
17%
9%
-4%
KEWAJIBAN
2,417
3,336 919 38%
3,852 516 15%
4,308 456 12%
3,772 (536) -12%
LABA BERSIH
3,597
4,760 1,163 32%
5,216 456 10%
5,162
(54) -1%
4,259 (903) -17%
Equity
15,733
19,418 3,685 23%
22,977 3,559 18%
24,577 1,600 7%
23,865 (712) -3%
Pendapatan Bersih
13,887
17,290 3,403 25%
18,691 1,401 8%
19,996 1,305 7%
17,798 (2,198) -11%
Sumber Data Diolah : www.idx.co.id laporan keuangan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
Tabel 1.2 Data Perkembangan Kinerja Keuangan PT Semen Gresik
(Persero) Tbk. Periode Tahun 2011-2015 (dalam miliar Rupiah)
ASSET
19,661
26,579
30,833
34,331
38,153
6,918
4,254
3,498
3,822
35%
16%
11%
11%
KEWAJIBAN
5,046
8,414 3,368 67%
9,081 667 8%
9,326 245 3%
10,712 1,386 15%
LABA BERSIH
3,925
4,847
922 23%
5,370
523 11%
5,559
189 4%
4,521 (1,038) -19%
Equity
14,615
18,164
21,751
25,004
27,440
3,549
3,587
3,253
2,436
24%
20%
15%
10%
Pendapatan Bersih
16,378
19,598 3,220 20%
24,501 4,903 25%
26,987 2,486 10%
26,948
(39) 0%
Sumber Data Diolah : www.idx.co.id laporan keuangan PT Semen Gresik (Persero) Tbk.
Tabel 1.3 Nilai Nominal dan Nilai Pasar Saham PT Indocement Tunggal
Prakarsa Tbk. Periode Tahun 2011-2015 (dalam Rupiah)
2011
2012
2013
2014
2015
500
500
500
500
500
INTP
-Nilai Nominal
-Nilai Pasar

High
17.250
22.650
20.200
25.000
22.800

Low
16.900
22.100
19.850
24.700
22.250

Close
17.050
22.450
20.000
25.000
22.325
Sumber Data : BEI (2016)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
Tabel 1.4 Nilai Nominal dan Nilai Pasar Saham PT Semen Gresik (Persero)
Tbk. Periode Tahun 2011-2015 (dalam Rupiah)
2011
2012
2013
2014
2015
1000
1000
1000
1000
1000
INTP
-Nilai Nominal
-Nilai Pasar

High
11.450
15.950
14.250
16.225
11.500

Low
11.000
15.700
14.100
16.125
11.175

Close
11.450
15.850
14.150
16.200
11.400
Sumber Data : BEI (2016)
INTP
30,000
25,000
20,000
15,000
10,000
5,000
2011
NILAI NOMINAL
2012
NILAI PASAR HIGH
2013
NILAI PASAR LOW
2014
2015
NILAI PASAR CLOSE
Sumber Gambar Diolah : Penulis (2016)
Gambar 1.1 Nilai Nominal dan Nilai Pasar Saham PT INTP Tbk. dalam
Periode 2011-2015
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
SMGR
20,000
15,000
10,000
5,000
2011
NILAI NOMINAL
2012
NILAI PASAR HIGH
2013
NILAI PASAR LOW
2014
2015
NILAI PASAR CLOSE
Sumber Gambar Diolah : Penulis (2016)
Gambar 1.2 Nilai Nominal dan Nilai Pasar Saham PT SMGR (PERSERO) Tbk.
dalam Periode 2011-2015
Berdasarkan tabel
1.1 dari PT INTP Tbk. dapat dilihat bahwa
perkembangan asset dari tahun 2011-2014 umumnya mengalami peningkatan dan
dari tahun 2014-2015 mengalami penurunan -4%. Perkembangan kewajiban dari
tahun 2011-2014 mengalamai kenaikan dan dari tahun 2014-2015 mengalami
penurunan -12%. Dan perkembangan laba bersih dari tahun 2011-2013 mengalami
kenaikan, kemudian dari tahun 2013-2014 mengalami penurunan -1% dan 20142015 mengalami penurunan sekitar -17%. Perkembangan equity dari tahun 20112014 mengalami peningkatan dan dari tahun 2014-2015 mengalami penurunan
sebesar -3%. Lalu pendapatan bersih pada tahun 2011-2014 mengalami
peningkatan , setelah itu dari tahun 2014-2015 mengalami penurunan sebesar -11%.
Pada PT SMGR (Persero) Tbk. dari table 1.2 dapat dilihat bahwa perkembangan
asset dari tahun 2011-2015 mengalami peningkatan. Perkembangan kewajiban dari
tahun 2011-2015 juga mengalami peningkatan. Dan perkembangan laba bersih dari
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
tahun 2011-2014 mengalami kenaikan, kemudian di tahun 2015 laba bersih
mengalami penurunan sebesar -19%. Pada equity dari tahun 2011-2015 mengalami
kenaikan. Dan pada pendapatan bersih dari tahun 2011-2014 mengalami
peningkatan. Tetapi dari tahun 2014-2015 mengalami penurunan selisih sedikit.
Namun dalam analisis EVA perolehan laba bersih tidak memberikan jaminan untuk
memperoleh nilai EVA yang positif, sehingga perusahaan yang memperoleh laba
belum tentu memiliki kinerja keuangan yang baik. Tabel 1.3 pada PT INTP Tbk.
menunjukkan terjadi fluktuasi nilai pasar saham setiap tahunnya dari tahun 20112015. Fluktuasi nilai pasar saham perusahaan tersebut setiap tahunnya berada di
atas nilai nominal saham perusahaan. Pada PT SMGR (PERSERO) Tbk. juga
menunjukkan terjadi nya fluktuasi nilai pasar saham setiap tahunnya dari tahun
2011-2015, dan fluktuasi nilai pasar saham setiap tahunnya berada di atas nilai
nominal saham perusahaan. Perubahan nilai pasar saham dapat menunjukkan
perubahan nilai kekayaan yang diinvestasikan oleh pemegang saham. Peningkatan
nilai pasar saham menunjukkan prestasi manajemen dalam menciptakan nilai bagi
perusahaan yang nilainya diukur melalui perolehan nilai MVA perusahaan.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis memutuskan untuk
mengambil judul penelitian:
“Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode EVA
dan MVA (Studi Kasus PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. dan PT Semen
Gresik (Persero) Tbk. yang Berada di BEI Periode Tahun 2011-2015)”.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
B. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya,
maka rumusan pokok masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana kinerja keuangan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. dan PT
SEMEN GRESIK (PERSRO) Tbk. apabila diukur dengan menggunakan
Economic Value Added (EVA)?
2. Bagaimana kinerja keuangan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. PT SEMEN
GRESIK (PERSRO) Tbk. apabila diukur dengan menggunakan Market Value
Added (MVA)?
3. Bagaimana perbandingan kinerja keuangan PT Indocement Tunggal Prakarsa
Tbk. dan PT Semen Gresik (Persero) Tbk. setelah dilakukan analisis ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Untuk mengetahui dan menganalisis kinerja keuangan dengan menggunakan
analisis Economic Value Added (EVA) pada PT Indocement Tunggal Prakarsa
Tbk. dan PT Semen Gresik (Persero) Tbk.
b. Untuk mengetahui dan menganalisis kinerja keuangan dengan menggunakan
analisis Market Value Added (MVA) pada PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
dan PT Semen Gresik (Persero) Tbk.
c. Untuk mengetahui dan menganalisis perbandingan kinerja keuangan PT
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. dan PT Semen Gresik (Persero) Tbk.
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi Penulis,
menambah wawasan dan memperdalam pengetahuan mengenai analisis
Economic Value Added, Market Value Added, dan pengaplikasiannya. Serta
dapat menerapkan salah satu materi yang sudah diberikan selama perkuliahan
dan penulis juga dapat memahami lebih mendalam tentang materi tersebut.
b. Bagi Pihak Lain,
memberikan sumbangan pemikiran terhadap ilmu pengetahuan, juga untuk
mengetahui
manfaat
analisis
perbandingan
kinerja
keuangan
dengan
menggunakan metode Economic Value Added dan Market Value Added.
c. Bagi Perusahaan,
bermanfaat untuk menerapkan langkah-langkah apa yang harus diambil untuk
menerapkan atau meningkatkan kinerja keuangan perusahaan di masa yang akan
datang.
d. Bagi Akademis,
Penelitian ini dapat menjadi salah satu referensi untuk lebih mengetahui dan
memahami tentang pengukuruan
kinerja perusahaan berdasarkan metode
Economic Valeue Added (EVA) dan Market Value Added (MVA).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download