1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan eksplorasi di bidang minyak dan gas bumi adalah suatu hal penting ketika bicara kehidupan Bangsa dan Negara Indonesia. Minyak dan gas bumi adalah hal vital yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Pekerjaan di sektor minyak dan gas bumi mempunyai resiko yang sangat besar. Salah satu resiko pekerjaan minyak dan gas bumi adalah tumpahan minyak. Terdapat banyak contoh kasus tumpahan minyak di dunia maupun di Indonesia. Tumpahan minyak (Oil Spill) adalah pelepasan hidrokarbon cair minyak bumi ke lingkungan terutama daerah laut akibat aktivitas manusia dan merupakan bentuk pencemaran. Ketika minyak masuk ke lingkungan perairan, maka minyak tersebut dengan segera akan mengalami perubahan secara fisik dan kimia. Proses tersebut adalah membentuk lapisan (slick formation), menyebar (dissolution), menguap (evaporation), (emulsification), polimerasi (polymerization), emulsifikasi emulsi air dalam minyak (water in oil emulsions), emulsi minyak dalam air (oil in water emulsions), fotooksida, biodegradasi mikroba, sedimentasi, dicerna oleh plankton dalam bentuk gumpalan ter (Roberts, 1998). Fenomena tumpahan minyak adalah sesuatu yang sangat harus dihindari, tetapi ketika terjadi kita harus siap menanggulangi masalah tersebut. Secara umum ada beberapa cara dalam menanggulangi masalah tersebut, yaitu: a. Pemisahan minyak dan air secara mekanis yaitu dengan menggunakan teknologi mekanik berupa oil skimmer berupa wire, brush, dan oleophilic disc. b. Bioremediasi yaitu mempercepat proses yang terjadi secara alami. Namun metode ini juga sudah ditinggalkan karena dianggap kurang baik untuk lingkungan sekitar. 2 c. Sorbent yaitu suatu alat yang bisa menyisihkan minyak melalui mekanisme adsorpsi (penempelan minyak pada permukaan sorbent) dan absorpsi (penyerapan minyak ke dalam sorbent). d. Dispersan kimiawi, yaitu dengan memecah lapisan minyak menjadi tetesan kecil (droplet) sehingga mengurangi kemungkinan terperangkapnya hewan ke dalam tumpahan. Dispersan kimiawi adalah bahan kimia dengan zat aktif yang disebut surfaktan (berasal dari kata surfactants = surface-active agents atau zat aktif permukaan). Pelaksanaan operasional produksi minyak dan eksplorasi sumur terdapat potensi dan resiko-resiko terhadap terjadinya kondisi-kondisi mitigasi terhadap tumpahan minyak dan akibat dari tekanan bawah tanah (reservoir) yang tidak dapat ditanggulangi secara engineering. Salah satu contoh adalah tingginya water cut dari proses pemisahan air dan minyak yang berasal dari sumur bawah tanah pada rekahan-rekahan yang persentase minyak dan air hanya dapat disimulasikan berdasarkan engineering based data. Potensi resiko yang akan muncul berasal dari pekerjaan-pekerjaan: a. Well Services b. Maintenance Pipeline c. Proses pemisahan air dan minyak di gathering station d. Liabilitas operator sebelumnya 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut dapat disusun perumusan masalah dalam penelitian ini, bagaimana cara membuktikan adanya pencemaran pada lingkungan perairan sungai dan solusi penanggulangan terbaik oil spill pada lingkungan perairan sungai yang bisa dilakukan oleh PT Pertamina Hulu Energi Siak sehingga bisa meminimalisasi kerugian yang terjadi serta melakukan suatu perhitungan hidraulika sluice gate. 1.3 Tujuan Penelitian Tujian dalam penelitian ini adalah: a. Membuktikan adanya pencemaran pada lingkungan perairan sungai. 3 b. Meninjau apakah skimmer yang digunakan bisa memastikan minyak bisa dihisap seluruhnya. c. Meninjau keamanan alat. d. Mencari beda tinggi muka air di hulu dan hilir booms. 1.4 Batasan Masalah Masalah-masalah tentang dampak terhadap lingkungan oil spill dan caracara penanggulangan yang pernah terjadi pada ladang minyak PT Pertamina Hulu Energi Siak yang tepatnya terjadi pada gathering station. Kemudian dilakukan perhitungan debit melalui lubang terendam pada pit yang diasumsikan antara kecepatan air dan minyak adalah sama. Gesekan air dan minyak diasumsikan pula untuk diabaikan. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian diharapkan dapat memberikan masukan kepada perusahaan untuk pertimbangan teknologi engineering dalam meminimalisir potensi resiko pencemaran serta dapat menjadi literatur bermanfaat dalam pendidikan teknik sipil dan lingkungan. 1.6 Keaslian Penelitian Sepengetahuan penulis, selama ini belum pernah ada penelitian sejenis tentang tumpahan minyak di Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan UGM, dan belum ada penelitian sejenis pada PT Pertamina Hulu Energi Siak karena PT Pertamina Hulu Energi Siak baru berdiri beberapa tahun ini yang mengakuisisi ladang minyak PT Chevron Indonesia yang kontraknya sudah habis.