BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dalam dunia perindustrian manufaktur yang sangat pesat menyebabkan persaingan pasar yang kompetitif. Untuk dapat tetap bersaing dengan pasar, perusahaan dituntut untuk terus melakukan inovasi terhadap produk sesuai dengan keinginan pelanggan. Memahami konsumen adalah suatu keharusan bagi perusahaan karena setiap orang memiliki kebutuhan, keinginan, kemampuan dan selera yang berbeda. Para desainer harus mampu merancang produk sesuai dengan keinginan pelanggan yang bergeser dan mengalami perubahan dari waktu ke waktu, karena kepuasan pelanggan merupakan tujuan utama dari setiap perusahaan. PT. Bintang Persada Satelit merupakan sebuah perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang usaha manufacturing penghasil parabola. PT. Bintang Persada Satelit memproduksi sebanyak 10 jenis produk parabola. Produk hasil produksi dari perusahaan ini yang akan diangkat menjadi contoh rancangan perbaikan adalah Parabola dengan tipe produk 8 BP yang diproduksi dengan sistem make to stock yang dibuat berdasarkan kebutuhan pasar. Hasil wawancara dengan pihak perusahaan diketahui bahwa produk parabola tipe 8 BP merupakan jenis parabola yang paling banyak diminati. Data permintaan parabola selama 12 bulan terakhir dapat dilihat pada Tabel 1.1 Universitas Sumatera Utara Tabel 1.1 Data Permintaan Parabola Tipe 8 BP pada Tahun 2013 Semua Jenis Parabola (10 Tipe) 23100 Januari 2013 22240 Februari 2013 20580 Maret 2013 21660 April 2013 21720 Mei 2013 21940 Juni 2013 21220 Juli 2013 16360 Agustus 2013 18100 September 2013 20412 Oktober 2013 23100 November 2013 23620 Desember 2013 Sumber: PT. Bintang Persada Satelit Periode Parabola Tipe 8 BP 5720 5080 4720 5120 5600 5120 4400 3400 4160 4320 4720 4480 PT. Bintang Persada Satelit menghadapi beberapa masalah dalam proses perakitan produk, antara lain adalah terdapat 35 jenis komponen penyusun produk parabola dan masih terdapat komponen yang tidak meningkatkan nilai bagi produk dan lamanya waktu proses perakitan yang memerlukan waktu sebesar 25 menit/unit, sehingga menyebabkan PT. Bintang Persada Satelit tidak mampu memenuhi permintaan pasar dengan maksimal, dimana perusahaan hanya mampu menghasilkan rata-rata 2000 produk setiap bulannya. Waktu assembly yang panjang menyebabkan unit cost pembuatan parabola menjadi tinggi. Rancangan produk parabola awal saat ini dipandang tidak optimum, dikarenakan produk awal mengandung komponen yang tidak perlu yang seharusnya komponen tersebut dapat dieliminasi atau dikombinasi dengan komponen lain tetapi dengan tidak mengurangi fungsi produk. Universitas Sumatera Utara Permasalahan perusahaan ini, diidentifikasi dengan menggunakan metode QFD (Quality Function Deployment) yang merupakan adalah alat kualitas yang bekerja dalam penggunaan data yang dihasilkan oleh berbagai sumber dan mengubah data tersebut ke dalam House of Quality (HoQ) dengan parameter desain teknik yang harus didapat dan desain akhir yang memenuhi permintaan pelanggan. QFD memiliki sebuah alat yaitu House of Quality yang menerjemahkan suara pelanggan menjadi kebutuhan desain yang memenuhi nilai target tertentu dan membantu sebuah organisasi dalam memenuhi kebutuhan tersebut. 1 Pendekatan metode Axiomatic Design (AD) merupakan sebuah pendekatan dalam pengembangan produk yang mencoba untuk menghasilkan solusi terbaik untuk masalah yang diusulkan. 2Metode desain ulang produk berdasarkan teori Axiomatic Design dan QFD dapat merancang ulang proses yang lebih standar. 3 Design for Manufacture and Assembly (DFMA) adalah teknik yang digunakan dalam pengembangan dan perbaikan produk yang bertujuan untuk proses pembuatan yang lebih mudah dan pengurangan biaya perakitan. Metode DFMA memberikan banyak manfaat, yaitu peningkatan mutu, pengurangan jumlah komponen, proses perakitan yang lebih sederhana, dan mengurangi biaya produksi. 4 1 Chandresh, Kumar Joshi, dkk. 2013.Analysis and Minimization of Industrial Wastages by Applying Quality Function Deployment (QFD). Jabalpur. 2 Jose, Antonio Carnevalli, dkk. 2010. Axiomatic Design Aplication for Minimising the Difficulties of QFD Usage. Brazil. 3 Yanbin, Du, dkk. 2012. Reuse-oriented Redesign Method of Used Products Based on Axiomatic Design Theory and QFD. China. 4 Barbosa, Gustavo Franco dan Carvalho, Jonas De. 2013. Design for Manufacturing and Assembly Methodology Applied to Aircrafts Design and Manufacturing. Brazil. Universitas Sumatera Utara Integrasi Metode QFD, Axiomatic Design, dan DFMA digunakan dalam tahap perbaikan perancangan produk dengan waktu dan biaya perakitan yang minimum. 1.2 Perumusan Permasalahan Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, masalah yang perlu dicari pemecahannya melalui penelitian ini adalah terdapatnya komponenkomponen yang tidak diperlukan atau komponen yang tidak meningkatkan nilai produk sehingga dibutuhkan suatu analisis untuk mengurangi waktu perakitan dan menurunkan unit cost. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan umum penelitian adalah mendapatkan rancangan produk parabola yang lebih efisien sehingga mendapatkan waktu perakitan lebih singkat dan biaya perakitan yang minimal. Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian tugas akhir ini adalah: 1. Mengidentifikasi variabel proses perakitan dan menemukan alternatif rancangan usulan untuk perbaikan produk dengan metode QFD. 2 Pengembangan desain karakteristik teknis produk parabola dengan menggunakan metode Axiomatic Design. 3 Merancang ulang urutan proses perakitan produk parabola untuk menemukan proses yang optimal dengan cara mengeliminasi komponen yang tidak diperlukan dengan metode DFMA. Universitas Sumatera Utara 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang hendak dicapai dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat bagi mahasiswa Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengaplikasikan teori yang diperoleh selama kuliah di lapangan kerja dan menambah keterampilan dalam menganalisis dan memecahkan masalah sebelum memasuki dunia kerja khususnya dalam hal perancangan produk melalui metode quality function deployment, axiomatic design dan design for manufacturing and assembly dalam memaksimalkan fungsi produk . 2. Manfaat bagi perusahaan Sebagai masukan bagi perusahaan dalam perancangan dan pengembangan produk yang sesuai dengan keinginan pelanggan dan menghasilkan produk yang efisien dan efektif dari segi waktu perakitan maupun biaya yang digunakan. 3. Bagi Departemen Teknik Industri USU Untuk mempererat hubungan kerja sama antara perusahaan dengan Departemen Teknik Industri USU. 1.5 Batasan dan Asumsi Penelitian Batasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian dilakukan untuk desain produk parabola dengan tipe produk 8 BP. 2. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Bintang Persada Satelit. Universitas Sumatera Utara 3. Identifikasi masalah dengan metode Quality Function Deployment. 4. Identifikasi masalah adalah pada proses perakitan. 5. Pengembangan dan peningkatan desain produk parabola tipe 8 BP dengan metode Axiomatic Design. 6. Pembahasan rekayasa (engineering) yang dilakukan hanya pada proses perancangan produk parabola tipe 8 BP dengan menggunakan metode DFMA. 7. Waktu perakitan yang digunakan adalah waktu standar yang dihitung menggunakan metode jam henti (stopwatch time study). Asumsi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Semua fasilitas yang digunakan, pada proses produksi berada dalam kondisi tidak rusak dan bekerja normal. 2. Operator dianggap telah menguasai pekerjaannya dalam proses perakitan produk. 1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir Sistematika yang digunakan dalam penulisan tugas sarjana ini sebagai berikut: Bab I Pendahuluan, menguraikan latar belakang permasalahan yang mendasari penelitian dilakukan, rumusan permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian, dan sistematika penulisan tugas sarjana. Bab II Gambaran umum perusahaan, menguraikan tentang PT Bintang Persada Satelit, ruang lingkup bidang usaha, lokasi perusahaan, daerah pemasaran, Universitas Sumatera Utara organisasi dan manajemen, proses produksi produk parabola, serta mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses produksi, utility, safety and fire protection, dan limbah. Bab III Landasan Teori, berisi teori mengenai perancangan produk, konsep dasar quality function deployment (QFD), axiomatic design, design for manufacture and assembly (DFMA), pengukuran waktu, pembuatan dan penyebaran kuesioner, uji keseragaman dan kecukupan data, validitas data, reliabilitas data dan assembly process chart. Bab IV Metodologi Penelitian, menguraikan tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian yaitu persiapan penelitian meliputi penentuan lokasi penelitian, jenis penelitian, objek penelitian, kerangka konseptual, defenisi operasional, identifikasi variabel penelitian, instrumen pengumpulan, populasi, teknik sampling, sumber data, metode pengolahan data, blok diagram prosedur penelitian, pengolahan data, analisis pemecahan masalah sampai kesimpulan dan saran. Bab V Pengumpulan dan Pengolahan Data, berisi pengumpulan data-data kuesioner, yang kemudian dilakukan pengolahan data yaitu validitas dan reliabilitas data, membangun matriks House of Quality dan pengembangan juga peningkatan desain karakteristik teknis dengan Axiomatic Design, perhitungan waktu standar perakitan produk parabola, pengujian kecukupan dan keseragaman data, perancangan produk dengan design for manufacture and assembly (DFMA), dan perbaikan urutan pengerjaan produk dengan assembly process chart. Universitas Sumatera Utara Bab VI Analisis Pemecahan Masalah, meliputi analisis pengolahan kuesioner, pengolahan data waktu normal, analisis pembuatan QFD (quality function deployment), analisis solusi yang dihasilkan dengan metode Axiomatic Design, analisis produk hasil rancangan dengan design for manufacture and assembly (DFMA). Bab VII Kesimpulan dan Saran, berisi kesimpulan yang diperoleh dari rancangan produk baru, variabel proses perakitan dari QFD, solusi dari metode Axiomatic Design, perbaikan APC (assembly process chart), hasil pemecahan masalah, dan saran-saran yang bermanfaat bagi perusahaan. Universitas Sumatera Utara