BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Simpulan: • Dari hasil penelitian, PUE dan DciE data center PT. Orion Cyber Internet ternyata tidak efisien. PUE perusahaan sebelum menggunakan energi alternatif sebesar 3,53 sedang DciE sebesar 0,71. Sedang PUE dan DciE yang efisien menurut Mamane (2009) seharusnya sebesar 1,2 dan 0,83. Tingkat PUE dengan menggunakan alternatif 1 dan alternatif 2 sebesar 2,25 atau masuk dalam kategori normal, sedangkan nilai DciE adalah 0,44 atau dalam kategori normal. Sedangkan tingkat PUE dengan menggunakan alternatif 3 sebesar 1,93 atau masuk dalam kategori efisien, sedangkan nilai DciE adalah 0.52 atau masuk dalam kategori efisien. • Perusahaan dianjurkan untuk menggunakan alternatif 3. Karena selain investasi yang dikeluarkan lebih murah dibandingkan alternatif 1 dan 2, penghematan biaya per tahun lebih besar dibandingkan dengan alternatif 1 dan 2. Akan tetapi perusahaan perlu melakukan penggantian perangkat TI yang digunakan secara menyeluruh. Dengan mengganti perangkat tersebut khususnya server dari yang jenis tower (4U) dengan jenis blade (2U), perusahaan dapat tetap menggunakan lokasi saat ini karena alternatif 3 tidak membutuhkan ruang yang besar. • Kelebihan alternatif 3, perusahaan dapat mengurangi jumlah perangkat TI yang digunakan karena sudah menerapkan virtualisasi server. Selain itu perusahaan dapat mengurangi penggunaan pendingin ruangan, karena kerja pendingin tersebut digantikan oleh liquid submersion cooling. Kekurangan dari alternatif 3 adalah jika pertumbuhan perusahaan sangat cepat, perusahaan membutuhkan waktu untuk melakukan pengaturan kembali agar pengaturan sistem tidak mengalami gangguan. • Investasi dengan menggunakan sumber energi alternatif Solar PV (alternatif 1) membutuhkan biaya investasi sebesar Rp2.380.344.115,00 untuk 200 unit 137 138 panel surya Sharp. Sedangkan penggunaan sumber energi wind turbine (alternatif 2) membutuhkan biaya Rp2.176.420.516,00 untuk pembelian 20 paket wind turbine. Sedangkan untuk penggunaan Liquid Submersion Cooling (alternatif 3) dibutuhkan biaya sebesar Rp2.176.420.516,00 untuk menerapkan teknologi yang dikeluarkan oleh perusahaan Green Revolution. • Dengan menggunakan alternatif 1 (Solar PV), penggunaan energi listrik perusahaan sebesar 17.505,9 kW per bulan, sehingga perusahaan dapat melakukan penghematan sebesar 44,56%. Untuk penggunaan alternatif 2 (Wind Turbine), penggunaan energi listrik perusahaan sebesar 16.854 kW per bulan, sehingga perusahaan dapat melakukan penghematan sebanyak 42,90%. Sedangkan dengan menggunakan alternatif 3 (Liquid Submersion Cooling), penggunaan listrik perusahaan sebesar 7.621,2 kW per bulan, sehingga perusahaan dapat melakukan penghematan sebanyak 63,45%. • Penghematan pembayaran tagihan listrik yang dapat dilakukan perusahaan jika menggunakan alternatif 1 (Solar PV) Rp83.653.656,00 per tahun. Apabila menggunakan alternatif 2 (Wind Turbine) penghematan yang dapat dilakukan sebesar Rp94.436208,00 per tahun. Sedangkan jika menggunakan alternatif 3 (Liquid Submersion Cooling) penghematan perusahaan Rp247.344.288,00 per tahun. 5.2 Saran Saran: • Memberikan gambaran global dan spesifik mengenai data center yang akan dikaitkan dengan best practice by checklist dan standar-standar yang tersedia. Dengan cara tersebut menghasilkan suatu arahan yang jelas dari segi perancangan data center ideal bagi perusahaan. Perusahaan juga dapat memberikan pengendalian green behaviour bagi seluruh karyawannya • Membuat buku panduan mengenai cara memilih komponen yang ramah lingkungan dan daftar merk komponen yang direkomendasikan. Karena pemilihan spesifikasi komponen yang tepat dan ideal akan menghemat biaya pengeluaran perusahaan serta menjaga kelestarian lingkungan. • Membatasi akses masuk kedalam ruangan data center dengan cara membuat sistem kemanan yang menggunakan pemindai biometrik. Melakukan tes 139 kontrol keamanan secara berkala merupakan hal yang berpengaruh untuk mereduksi risiko dari ancaman dan bahaya. Dengan cara tersebut akan meningkatkan sistem keamanan ruangan data center dan mencegah terjadinya pencurian data dan informasi baik fisik maupun non fisik. • Perlu ada komitmen dari pihak perusahaan untuk tetap konsisten menjaga perkembangan “green” secara berkelanjutan. Perusahaan dapat melakukan regenerasi perangkat TI dalam jangka waktu tertentu, sehingga tidak ada perangkat usang terus yang dipaksa beroperasi. Jika perangkat usang tersebut dipaksa bekerja terus menerus akan mengganggu performa kinerja data center. • Perlu adanya terobosan dalam hal perkembangan model pembangunan green data center. Karena selama ini model-model yang ada sebagai dasar pembangungan green data center masih sangat terbatas jumlah dan pemahaman nya. Sehingga dibutuhkan kajian yang lebih mendalam dan bersifat dinamis dibalik “kekakuan” data center.