Tatalaksana Trauma Kimia

advertisement
Tatalaksana Trauma Kimia
First aid pada situs kecelakaan (dapat dilakukan oleh
coworkers/family members):
• Tahan blefarospasme dengan memegang kelopak mata
terbuka
• Irigasi mata dalam beberapa detik seteIah cedera
menggunakan tap water, mineral water, soft drinks, coffee,
tea, atau cairan serupa (Susu sebaiknya dihindari karena
meningkatkan penetrasi luka bakar dengan membuka
barier epitel.).
• Secara hati-hati buang partikel-partikel kasar dari bursa
konjuntiva
• Hubungi ambulans/tim SAR
• Transport pasien ke oftalmologis terdekat atau klinik mata
Terapi oleh ophthalmologist atau pada eye clinic:
• Administrasikan anestetik untuk meredakan nyeri dan
menetralisasi blefarospasme.
• Dengan kelopak mata atas dan bawah yang dieversikan
secara penuh, secara hati-hati ambil partikel kecil dari
forniks konjungtiva superior dan inferior. Di bawah
mikroskop menggunakan moist cotton swab.
• Iirigasi/flush/guyur mata dengan solusi buffer. Irigasi
jangka panjang menggunakan lensa kontak pengirirgasi
dapat diindikasikan (lensa dihubungkjan ke kanula
untuk mengirigasi mata dengan aliran konstan cairan)
• Mulai terapi nyeri bila diindikasikan
Terapi tambahan pada kamar klinik mata
• Prosedur terapi di bawah ini biasa dilakukan untuk cedera kimia berat:
• Lanjutkan irigasi.
• Mulai terapi topikal kortison (dexamethasone 0.1% eyedrops dan prednisolone 1% eyedrops).
• Administrasikan subconjunctival steroids.
• Imobilisasi pupil dengan atropine 1% eyedrops atau scopolamine 0.25% eyedrops dua kali sehari.
• Administrasikan aen anti-inflammatory (dua dosis oral 100mg indomethacin atau diclofenac) atau
50–200mg systemic prednisolone.
• Administrasikan vitamin C oral dan topical untuk menetralisasikan radikal sitotoksik
• Administrasikan 500mg acetazolamide oral (Diamox) untuk mengurangi TIO sebagai profilaksis
terhadap glaukoma sekunder
• Administrasikan hyaluronic acid untuk perawatan kornea untuk mempromosikan reepitelialisasi dan
menstabilkan barier fisiologis
• Administrasikan topical antibiotic eyedrops.
• Lakukan debridement jaringan nekrotik konjungtiva dan kornea dan buat insisi radial pada
konjungtiva (Passow’smethod) untuk mendrainasi edema subkonjungtiva
OBAT-OBAT YANG SERING
DIGUNAKAN UNTUK MATA
Anestetik Topikal
• Untuk prosedur diagnostic dan terapi, termasuk tonometri,
pengambilan benda asing, jahitan, gonioskopi, conjunctival
scraping, dan operasi minior pada kornea dan konjungtiva.
• Paling sering digunakan: Proparacaine (paling tidak
mengiritasi), Tetracaine (sangat pedih ketika diteteskan),
dan Benoxinate (biasa digunakan sebelum tonometri
applanasi) (praktiknyasama potensi anestetiknya).
• Solusio Cocaine 1–4% juga dipakai untuk anestetik topikal
• Note: Obat tidak boleh diresepkan untuk digunakan di
rumahpenggunaan jangka panjangkomplikasi kornea
dan menyembunyikan penyakitokular serius.
Anestetik Lokal untuk Injeksi
• Umum digunakan untuk operasi
mataLidocaine, procaine, dan mepivacaine
• Longer-acting agentsbupivacaine dan
etidocaine
• Local anesthetics sangat aman, tetapi dapat
beraksi toksik sistemik bila terjadi absorpsi
cepat dari situs injeksi, dosis yang berlebihan,
atau setelah injeksi intravascular inadvertent
Mydriatics & Cycloplegics
• mendilatasi pupil
• Cycloplegics menyebabkan paralisis akomodasi (pasien
tidak dapat melihat objek dekat)
• umum digunakan sendiri-sendiri atau dikombinasikan
• Kegunaan:
– dilatasi pupil pada oftalmoskopi,
– untuk dilatasi pupil dan paralisis otot akomodasi pada
uveitis untuk menceah pembentukan synechia dan
meredakan nyeri serta fotofobia
• hati-hati digunakan pada BMD dangkal angle-closure
glaucoma
Mydriatics (Sympathomimetics)
• Phenylephrine adalah midriatik tanpa efek
siklopegik (drop solusio)
• Comment: Phenylephrine dapat digunakan
tunggal atau dikombinasiakn dengan
cycloplegics untuk oftalmoskopi, terapi uveitis,
dan untuk mendiatasi pupil sebelum operasi
katarak.
Cycloplegics (Parasympatholytics)
Atropine Sulfate (solusio, ointment)
• Comment: Atropine siklopegik efektif dan long-acting. Dapat
digunakan untuk terapi iritis, mempertahankan pupil yang
berdilatasi setelah prosedur operasi intraocular
Scopolamine Hydrobromide (drops solusio)
• Comment: effective cycloplegicdigunakan untuk pengobatan
uveitis, in refraction of children, dan postoperatively.
Homatropine Hydrobromide (drops solusio)
Cyclopentolate Hydrochloride (Cyclogyl, Others) (drop solusio)
Tropicamide (Mydriacyl, Others) (drop solusio)
• Comment: Tropicamide midriatik efektik dengan aksi siklopegik
lemahpaling berguna untuk oftalmoskopi
OBAT UNTUK PENGOBATAN GLAUKOMA
(konstriksi pupil, kontraksi otot siliaris)
• [obat] dan frekuensi pemakaian disesuaikan
dengan individu berdasarkan pengukuran
tonometrik.
• Gunakan dosis yang paling kecil yang efektif
mengontrol TIO dan mencegah cedera saraf
optik
PARASIMPATOMETIK
Semua parasympathomimetics mengurangi TIO dengan meningkatkan aliran
keluar (outflow, of) humor akueus melalui trabecular meshwork.
Direct-Acting Cholinergic (Parasympathomimetic) Drugs
• Pilocarpine Hydrochloride & Nitrate (solusio, gel, patch)telah lama
sekali dipakan untuk antiglaucoma.
• Carbachol, Topical (drop solusio)mengikat dan mengaktifkan reseptor
asetilkolin
•
Indirect-Acting Anticholinesterase Drugs
• Physostigmine Salicylate & Sulfate (Eserine) (Solution, ointment)
• Echothiophate Iodide (Phospholine Iodide) (drop solusio)
• Durasi efeknya lama sama dengan isoflurophate yang larut air dan
menyebabkan iritasi local yang lebih sedikit.
SIMPATOMIMETIK
Adrenergic (Sympathomimetic) Drugs; Nonspecific
• epinefrin memiliki kelebihan: durasi efek yang lebih panjang (12-72
jam)dan tidak menyebabkan miosis(yang penting pada pasien
katarak insipient sehingga efeknya pada penglihatan tidak
mengganggu)
• Epinephrine berefek pada situs reseptor alpha dan beta.
• Epinephrine terutama beraksi dengan meningkatkan aliran keluar
aqueous humor. Namun, ia juga berkemampuan menurunkan
produksi aqueous humor setelah penggunaan jangka panjang.
• Digunakan untuk glaucoma sudut terbuka, dengan dosis sama
• Dipivefrin bentuk esterified epinephrine yang secara cepat
dihidrolisasi menjadi epinephrine (farmakodinamiknya sama
dengan epinefrin).
SIMPATOMIMETIK
Adrenergic (Sympathomimetic) Drugs; Relatively Alpha
2–Specific
Apraclonidine Hydrochloride (Iopidine) (drop solusio)
• Menurunkan TIO dengan menurunkan pembentukan
humor akuous (mekanisme belum diketahui jelas),
dapat juga meningkatkan aliran keluar akuous
Brimonidine Tartrate (Alphagan-P) (drop solusio)
• Menurunkan TIO dengan menurunkan produksi akuous
dan kemungkinan juga dengan meningkatkan outflow
melalui jalur uveoscleral.
SIMPATOLITIK
Beta-Adrenergic Blocking (Sympatholytic) Drugs
Timolol Maleate (Timoptic; Timoptic XE, Betimol) (drop solusio, drop gel)
• applied topically untuk pengobatan open-angle glaucoma, aphakic glaucoma, dan beberapa tipe
secondary glaucoma.
• Obat ini tidak mempengaruhi ukuran pupil atau visual acuity.
• hati-hati untuk pasien dengan kontraindikasi terhadap penggunaan sistemik obat beta-adrenergic
blocking (misalnya, asthma dan heart failure).
Betaxolol Hydrochloride (Betoptic; Betoptic S) (drop solusio)
• Efikasinya untuk glaukoma sama dengan timolol
• Selektivitas untuk beta1 receptor mengurangi risiko efek samping pada paru, terutama pada pasien
dengan reactive airway disease.
Levobunolol Hydrochloride (Betagan) (drop solusio)
• Merupakan nonselective beta 1 and beta 2 blocker.
• Efeknya sama dengan timolol pada pengobatan glaukoma
Metipranolol Hydrochloride (Optipranolol) (drop solusio)
• Merupakan nonselective beta 1 and beta 2 blocker dengan efek ocular sama dengan timolol.
Carteolol Hydrochloride (Ocupress) (drop solusio)
• Merupakan nonselective beta-blocker
• Efek farmakologis sama dengan topical beta-blockers lainnya yang digunakan u/glaukoma
•
Carbonic Anhydrase Inhibitors; Orally Administered
• Inhibisi anhidrase karbonat pada badan siliaris menurangi sekresi akueus.
• Terutama berguna untuk mengurangi tekanan intraocular pada kasuskasus tertentu glaukoma sudut terbuka dan dapat digunakan dengan
beberapa efek pada glaukoma sudut tertutup.
• Contoh obat: Acetazolamide (Diamox), Methazolamide (Neptazane),
Dichlorphenamide (Daranide)
Carbonic Anhydrase Inhibitors; Topically Administered
• Dorzolamide (drop solusio, dapat digunakan monoterapi tetapi paling
sering untuk dikombinasikan dengan obat glaukoma lain, reaksi local
• mengurangi TIO dengan mengurangi sekresi akueus.
Prostaglandin Analog
• Mengurangi TIO dengan meningkatkan
outflow humor akuous terutama melalui jalur
uveoskleral.
• Contoh obat: Latanoprost (Xalatan, drop
solusio), Travoprost (Travatan, drop solusio),
Bimatoprost (Lumigan, drop solusio),
Unoprostone Isopropyl (Rescula, drop solusio)
•
AGEN OSMOTIK
•
Agen hiperosmotik seperti urea, mannitol, dan gliserin digunakan untuk
menurunkan TIO dengan membuat plasma hipertonik dibandingkan humor
akuous.
• Umumnya dipakai dalam tatalaksana glaukoma akut (sudut tertutup) dan
terkadang pada preoperative atau postoperative surgery ketika pengurangan TIO
diindikasikan.
Glycerin (Osmoglyn)
• Administrasi oral dan tidak adanya efek diuretic membuatnya lebih unggul
Isosorbide (Ismotic)
• Tak seperti gliserin, isosorbid tidak berkalori atau meningkatkan gula darah.
Mannitol (Osmitrol)
• Masalah cardiovascular overload dan pulmonary edema lebih umum terjadi
Urea (Ureaphil)
• Toksisitas: ekstravasasi yang tidak sengaja pada situs injeksi dapat menyebabkan
reaksi local dari iritasi ringan sampai nekrosis jaringan.
Download