DIAGNOSA BANDING MATA MERAH DAN MATA PUTIH MATA TIDAK MERAH KABUR MENDADAK Penglihatan Turun Mendadak neuritis optik, ablasia retina, obstruksi vena retina sentral, oklusi arteri retina sentral, pendarahan badan kaca, ambliopia toksik, histeria, retinopati serosa sentral, amaurosis fugaks koroiditis. MATA TIDAK MERAH KABUR MENDADAK Neuritis Optik Ablasi Retina Neuritis Intraokular atau Papilitis Neuritis Retrobulbar Iskemik Optik Neuropati Akut Ablasi Retina Regmatogenosa Ablasi Retina Eksudatif Ablasi Retina Tarikan atau Traksi Obstruksi Vena Retina Sentral Oklusi Arteri Retina Sentral Kekeruhan dan Pendarahan Badan Kaca Ambliopia Toksik Trombosis Arteri Karotid Interna Buta Sentral Bilateral Histeria dan Malingering Migren Uveitis posterior / koroiditis MATA TIDAK MERAH KABUR PERLAHAN Katarak Katarak Kongenital Katarak Rubela Katarak Juvenil Katarak Senil Katarak Komplikata Katarak Diabetes Katarak Sekunder Glaukoma Klasifikasi Glaukoma Glaukoma Primer Glaukoma Sekunder Glaukoma absolut MATA TIDAK MERAH KABUR PERLAHAN Retinopati • • • Retinopati Anemia Retinopati Diabetes Melitus Retinopati Diabetes Proliferatif Retinopati Hipertensi Retinopati Leukemia Retinopati Pigmentosa MATA MERAH KABUR MENDADAK Keratitis Keratitis Pungtata Keratitis Marginal Keratitis Interstisial Keratitis Bakteri Keratitis Jamur Keratitis Virus Keratitis Herpetik Infeksi Herpes Zoster Keratitis Dendritik Keratitis Disiformis MATA MERAH KABUR MENDADAK Keratokonjungtivitis Epidemi Keratitis Dimmer atau Keratitis Nurmularis Keratitis Filamentosa Keratitis Alergi Keratokongjungtivitis Flikten Tukak atau Ulkus Fliktenular Keratokonjungtivitis Vernal Keratokonjungtivitis Limbus Superior Tukak (Ulkus) Kornea Tukak (Ulkus) Marginal Ulkus Mooren Ulkus Sentral Ulkus Kornea Pseudomonas Aeroginosa MATA MERAH KABUR MENDADAK Glaukoma Akut Uveitis Uveitis Anterior Sindrom Vogt Koyanagi-Harada Endoftalmitis Endoftalmitis Fakoanafilaktik, Uveitis Fakoantigenik Oftalmia Simpatika Panoftalmitis MATA MERAH TIDAK KABUR TANPA SEKRET Pterigium Pinguekula dan Pinguekula Iritans Hematoma Subkonjungtiva Episkleritis – Skleritis MATA MERAH TIDAK KABUR DENGAN SEKRET Mata Kotor atau Sekret Konjungtivitis Konjungtivitis Bakteri Akut Konjungtivitis Gonore Konjungtivitis Virus Akut Herpetik Konjungtivitis Alergika Trakoma Konjungtivitis Dry Eyes (Mata Kering) Defisiensi Vitamin A HERPES PADA MATA HERPES SIMPLEKS Penyebab tersering kebutaan dinegara berkembang Virus tetap laten di neuron nervus trigeminus Dipengaruhi higiene sanitasi, umur dan kepadatan penduduk VIRUS HERPES SIMPLEX ( HSV ) Ada 2 type virus : 1. Hsv type 1 (penyebab H. Labialis). 2. Hsv type 2 (penyebab h. Genitalis). Pada dsrnya hsv tipe 1 sebagai penyebab keratitis tetapi sering pula hsv tipe 2 ditemukan. Hsv termasuk golongan virus dna & hsv tipe 1 & 2 hanya dibedakan atas dasar konsentrasi guanincytocin dlm dna. Gejala :Sangat Ringan,sering Tdk Terdiagnosis, Berupa : Konjungtivitis Folikularis, Blepharoconjungtivitis. Pd Kasus Yg Berat Dijumpai : - Pseudomembran - Kelopak Mata Bengkak & Dijumpai Vesikel2. Dlm Wkt 2 Minggu Pd 50% Penderita Lesi Kornea Di Epitel Berbentuk : Punctat, Stellata / Filamen Disertai : Epiphora,fotofobia,& Perasaan Adanya Benda Asing. CARA TJDNYA INFEKSI & PERJALANAN PENYAKIT Infeksi primer terutama pd anak 1-5 thn setelah kontak langsung dgn penderita. Kontak langsung : oral, tangan sexual. Setelah masa inkubasi ( 3-12 hari ) timbul gejala : demam, malaise, gejala git, dll. Tes fluorescein: lesi kornea + Khas : hilangnya kepekaan kornea (hipo annestesi). Sensibilitas kornea turun Lesi primer ini bersifat subklinik & akan sembuh sendiri,tetapi krg lbh 25% Kekambuhan +. GAMBARAN KLINIS Hsv bersifat epiteliotrof & neurotrof Vesicel (keratitis epithelial)punctat, bila vesikel pecah: filamen / stelata. Bentukan diatas dendrit , khas u/ keratitis herpetika. MANIFESTASI HERPES DI MATA Konjungtiva : Konjungtivitis Folikularis, Hiperemia Kornea : Infiltrat Dendritic, Geographic Atau Metaherpetic Ulcer, Keratitis Disciformis, Hipoesthesia, Keratitis Non Disciformis, Lipid Keratopathy, Stromal Scarring, New Vascularisation Iris : Anterior Uvetis, Atrophy MANIFESTASI HERPES DI MATA Kongenital Katarak Hipopion Glaukoma Kebuntuan Duktus Nasolakrimalis Preauricular Lymphadenopathy Acut Retinal Necrosis Scleritis Vascular Blepharitis INFILTRAT DENDRITIKA KERATITIS HERPES SIMPLEK KERATITIS DENDRITIKA LUAS HERPES SIMPLEKS DENDRITIKA VESIKEL & BULA KORNEA ULKUS GEOGRAPHIC ULKUS KORNEA ULKUS KORNEA & HIPOPION FAKTOR PENCETUS KEKAMBUHAN Demam Perubahan Hormonal Stress Psikis Trauma Kornea Irradiasi Ultra Violet Imunosuppresi Lokal / Sistemik Menstruasi, Dll. PENGOBATAN 1. Anti Virus. # Vidorabine, Ara.A : Inhibitor Dna Polimerase Idu (5 Iodo Deoxy Uridine). - Mengganggu Sintesa Dna - Tetes Mata / Salep Mata - Efek Samping Banyak : A. Penyembuhan Epitel Lambat. B. Punctat Keratopati. C. Kemosis. D. Edema Perilimbal, Dll. # TFT ( TRI FLUORO TYMIDINE ). Mempengaruhi Enzym U/ Sintesa Dna. Lebih Efektif Dibanding Idu & Ara. A. Tetes Mata 1 Tetes / Jam Salep Mata Toksisitas Lebih Kecil Dibanding Idu & Ara.A # Acycloguanosine (Acyclovir Zovirax Atau Hervis). Mengganggu Sintesa Dna Salep Mata 3% 5-6 Kali Sehari Dpt Secara Sistemik # INTERFERON Dihasilkan Akibat Rx Antigen-antibodi. Mencegah Perbanyakan Virus. Mempercepat Penyembuhan Akibat Infeksi Virus. Tetes Mata. Sebaiknya Dikombinasi Dengan Obat2 Antivirus Yg Lain. SENSIBILITAS KORNEA Pemeriksaan dikerjakan dgn menggunakan ujung kapas digeserkan pd permukaan kornea. Reflex berkedip menunjukkan hasil + (sensibilitas baik). Sensibilitas menurun misalnya pada herpes simplex keratitis. Tanda lain yg ditemukan disamping infiltrat adl hiperemia silier. SENSIBILITAS KORNEA PENGOBATAN TAMBAHAN Simtomatis : midriatikum (tetes mata) mengurangi spasme silier shg nyeri berkurang. Bebat mata : u/ mengurangi superinfeksi & mengurangi spasme palpebra. Keratoplasti sikstriks kornea, descemetocele, harus dilakukan secara hati2, 6-12 bulan tanpa rekurens PERJALANAN PENYAKIT Pengobatan adekuat keratitis : sembuh tanpa bekas Meninggalkan jaringan parut pada kornea terutama bila infiltrat mengenai stroma kornea. LESI KORNEA Jaringan Sikatrik Pd Kornea Dibagi Menurut Tebalnya : Nebula : Jaringan Sikatrik Tipis, Tampak Dgn Pemeriksaan Lampu Celah. Makula : + Tebal, Tampak Dgn Pemeriksaan Lampu Senter. Lekoma : Jaringan Sikatrik Tebal & Tampak Bila Dilihat Mata Biasa. ENDOFTALMITIS HERPES ZOSTER OPHTHALMICUS (HZO) HZO Disebabkan herpes zoster virus (hsv) Relatif sering didapatkan Disebut hzo cabang oftalmikus nervus trigeminus 20-30x lebih sering mengenai cabang 1 dibanding cabang 2 atau 3 N. Trigeminus HZO Timbul Sebagai Akibat Reaktivasi (Hsv) Yang Berbentuk Laten Di Ganglion Sensori N. Trigeminus Setelah Terkena “Chickenpox” Atau Cacar Air Rekurensi : Imunodefisiensi, Stress, Kehamilan Keganasan Gejala Pada Kulit : Acute Vesicular Eruptions Daerah Persyarafan Cabang 1 N. Trigeminus, Dahi, Alis Sampai Ujung Hidung (Hutchinson`s Sign) Gejala Dimata: Konjungtivitis, Vesicular Eruptions Kelopak, Punctate Keratopathy, Keratitis Dendritika, Iritis Keratitis Disciformis Cara Tjdnya Infeksi & Perjalanan Penyakit Pasien Biasanya Sehat, Dewasa, Unilateral, Vesikel Kulit Dengan Rasa Panas, Kemerahan Dan Gatal Bila Mengenai Mata, Mata Merah, Nyeri, Fotofobia, Iritis, Berair Dan Kabur 50% Disertai Manifestasi Di Mata Kornea :keratitis epitelial, keratitis disciform stromal sampai keratitis necrotizing Iritis dan glaukoma Tes sensibilitas kornea sebaiknya dilakukan Bila kronis, didapat sikatriks dan neovaskularisasi Sering timbul lipid dan bullous keratopathy MANIFESTASI HERPES ZOSTER Konjungtiva : Fatty Granuloma, Nonspesific Konjungtivitis Kornea : Infiltrat Dendritic, Keratitis Disciformis, Punctate, Stromal Numularis Keratitis, Hipoesthesia, Keratitis Non Disciformis, Lipid Deposit, Mucous Plaque, Stromal Scarring, New Vascularisation Iris : Anterior Uvetis, Atrophy, Distortion MANIFESTASI HERPES ZOSTER Kelopak : Entropion Sokatriks, Neuralgia, Paralysis, Trichiasis, Zoster Rash Sclera : Atrophy, Episcleritis, Scleritis Katarak Glaukoma Sekunder Optic Neuritis Paralise N Iii, Iv Atau Vi Proptosis HERPES ZOSTER OFTALMIKUS KERATITIS HERPES ZOSTER KERATITIS DENDRITIKA ZOSTER VARICELLA ZOSTER ANAK PENGOBATAN 1. SISTEMIK Acyclovir Oral Atau Intravenous 400-800 Mg Perhari Dalam 5x Pemberian Selama 5-7 Hari Pemberian Steroid Harus Sangat Berhati-hati Terhadap Komplikasi Dan Efek Samping, Prenison 40-60mg Perhari Dlam Dosis Terbagi Anti Nyeri Sesuai Penderita 2. MATA Antibiotika+steroid Tetes Dan Atau Salep Diberikan 3 Minggu Sesuai Dosis 3-4x Sehari, Bisa Ditingkatkan Sampai 6x Antibiotika Salep Tetracyclin Pembengkakan Lid Margin 3x Sehari Kombinasi Artificial Tears Dan Mucolytic 4x Sehari Membantu Menstabilkan Lapisan Tear Film Antivirus Salep Tidak Banyak Berguna 3. OPERATIF Tarsorafi lateral pada kasus ulcus neurotrophic, kadang2 juga diperlukan grafting kulit Koreksi kelopak bila didapatkan entropion, ectropion dan trichiasis Keratoplasti bila terdapat sikatriks kornea dan kondisi tenang 4. KULIT Berikan Antibiotika-steroid Salep (Neomycinhidrocortisone) 3x Sehari Pada Fase Krustae Pada Fase Akut, Berikan Antivirus (Acyclovir Atau Idoxuridine) 5x Sehari Analgesik Topikal Bila Terdapat Nyeri 5. SUPORTIF Isolasi partial selama 5 hari Kontak person dengan pasien diusahakan mendapat vaksin “chickenpox” Analgesik bila diperlukan Informed consent tentang post herpetic neuralgia DIAGNOSA BANDING MATA MERAH & KABUR BAGIAN I. P. MATA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA MATA MERAH KABUR MENDADAK Keratitis Keratitis Pungtata Keratitis Marginal Keratitis Interstisial Keratitis Bakteri Keratitis Jamur Keratitis Virus Keratitis Herpetik Infeksi Herpes Zoster Keratitis Dendritik Keratitis Disiformis MATA MERAH KABUR MENDADAK Keratokonjungtivitis Epidemi Keratitis Dimmer atau Keratitis Nurmularis Keratitis Filamentosa Keratitis Alergi Keratokongjungtivitis Flikten Tukak atau Ulkus Fliktenular Keratokonjungtivitis Vernal Keratokonjungtivitis Limbus Superior Tukak (Ulkus) Kornea Tukak (Ulkus) Marginal Ulkus Mooren Ulkus Sentral Ulkus Kornea Pseudomonas Aeroginosa MATA MERAH KABUR MENDADAK Glaukoma Akut Uveitis Uveitis Anterior Sindrom Vogt Koyanagi-Harada Endoftalmitis Endoftalmitis Fakoanafilaktik, Uveitis Fakoantigenik Oftalmia Simpatika Panoftalmitis DIAGNOSA SEPERTI HALNYA SEMUA PENYAKIT, DIAGNOSA MATA MERAH DITEGAKKAN DENGAN CARA : 1. RIWAYAT PENYAKIT 2. GEJALA & TANDA - TANDA OBJEKTIF KONJUNGT`IS KERATITIS UVEITIS ANT. AKUT GLAUKOMA AKUT INSIDENS SANGAT SERING SERING SERING JARANG MERAH CONJ. CVI PCVI PCVI CVI + PCVI (MIX. HIP.) KORNEA JERNIH KABUR, OEDEM INFILTRAT KABUR, OEDEM, PRESIPITAT KERUH OK OEDEM BMD DALAM, JERNIH DALAM, JERNIH KERUH, DANGKAL SANGAT DANGKAL TIO N N/TURUN N TINGGI PUPIL N N MIOSIS MIDRIASIS SEKRET SGT BNYK BERAIR, PRLN - - PENGLIHATA NORMAL N KABUR AGAK KABUR SGT KABUR REFLEKS CAHAYA + + KURANG TAK ADA REAKSI NYERI - + + SANGAT GONOBLENORHOE KONJUNGTIVITIS HIPERAKUT DENGAN SEKRET PURULEN E/C NEISSERIA GONORHOIKA RADANG HIPERAKUT KONJ. O/K N. GONORHOIKA, KUMAN BERBENTUK KOKUS, GRAM NEGATIF, SERING SBG PENYEBAB URETHRITIS PRIA & VAGINITIS/BARTOLINITIS WANITA INFEKSI DAPAT TERJADI O/K KONTAK LANGSUNG KUMAN & KONJUNGTIVA PENGOBATAN MRS/OPNAME ISOLASI (SANGAT MENULAR) CIPROFLOXACIN 1000 MG 2XSINGLE DOSE CIPROFLOXACIN TETES MATA TIAP 15 MENIT BERSIHKAN SEKRET SESERING MUNGKIN KOMPRES HANGAT CARI SUMBER INFEKSI & DIOBATI KERATITIS RADANG KORNEA, APAPUN SEBABNYA. YANG SERING MENJADI PENYEBAB : 1. BAKTERI : S. PNEMUMONIA, P. AEROGINOSA, STAPHYLOCOCCUS EPIDERMIDIS. 2. JAMUR : CANDIDA, FUSARIUM, ASPERGILUS. 3. VIRUS : HERPES SIMPLEX, VARICELLAZOSTER. 4. DEFISIENSI VIT A. 5. EXPOSURE KERATITIS : * EXOPHTHALMUS (KRN TUMOR RETROBULBAR / PENYAKIT BASEDOW). *LAGOLPTHALMUS AKIBAT PARALYSE N. 7. KERATITIS DITANDAI INFILTRASI KORNEA BERUPA BERCAK PUTIH BATAS TAK JELAS BAIK EPITHEL / SUB-EPITHEL KORNEA. ADANYA AKHIRAN SYARAF PERMUKAAN KORNEA MENYEBABKAN RASA NYERI YANG DITERUSKAN KE IRIS AKIBAT ADANYA FENOMENA REFLEX SEHINGGA MENYEBABKAN PEMBULUH DARAH IRIS MELEBAR DAN SPASME/KEJANG DARI IRIS. INFILTRAT DENDRITIKA RASA NYERI HEBAT TERUTAMA BILA PENDERITA TERKENA RANGSANGAN CAHAYA (FOTOFOBIA). AKIBATNYA PENDERITA TAKUT KENA SINAR (FOTOFOBIA) & BERUSAHA MENUTUP MATA DENGAN KELOPAK, SEHINGGA MENIMBULKAN SPASME KELOPAK (BLEPHAROSPASME). RANGSANGAN NYERI MENYEBABKAN REFLEX KELUARNYA AIR MATA BERLEBIHAN (EPIFORA). FLUORESCEIN POSITIF KERATITIS MARGINAL FLUORESCEIN POSITIF KERATITIS DENDRITIKA LUAS ULKUS KORNEA ENDOFTALMITIS UVEITIS NON SPESIFIK /ALERGI TIMBULNYA KRN REAKSI ALERGI / HIPERSENSITIVITAS, BAIK TERHADAP MIKROORGANISME/AUTOGENIK. REKSI / INFEKSI TERJADI DI SALAH SATU BAGIAN TUBUH, TERJADI SENSITISASI JARINGAN MATA KRN MIKROORGANISME / PROTEINNYA DLM DRH SBG ANTIGEN. SENSITISASI ITU TIMBUL ANTIBODI. BILA TJD AKTIVITAS BARU PD FOKUS YG DAHULU, AKAN TJD PENYEBARAN ANTIGEN & BILA BERTEMU DGN ANTIBODI YG SDH ADA DPT TJD REAKSI ALLERGI BERUPA UVEITIS ALLERGI ( UVEITIS HIPERSENSITIF ). AKUT KEADAAN KLINIS & PERJALANAN PENYAKIT INI SANGAT TERGANTUNG PD SISTIM KEKEBALAN TUBUH PENDERITA SENDIRI. BIASANYA PD PENDERITA USIA MUDA, UNILATERAL & SEMBUH DGN OBAT KORTIKOSTEROID. GLAUKOMA AKUT PENINGKATAN TEKANAN BOLA MATA SECARA MENDADAK, AKIBAT TERHAMBATNYA SALURAN PEMBUANGAN HUMOR AKUOS TANDA & GEJALA : MATA MERAH, BENGKAK HEBAT NYERI HEBAT SAMPAI KEPALA KABUR SAMPAI BUTA TIDAK KUAT MEMBUKA MATA MELIHAT PELANGI/”HALO” SEBELUM SERANGAN PENGOBATAN SEGERA TURUNKAN TEKANAN BOLA MATA : CAIRAN HIPER OSMOTIK (GLISERIN) BETA BLOCKER (TIMOLOL, BETOPTIMA) ACETAZOLAMIDE (DIAMOX, GLAUCON) ANTI NYERI KONSULT SPESIALIS MATA UNTUK TINDAKAN OPERATIF LANJUTAN MATA MERAH TIDAK KABUR DENGAN SEKRET Mata Kotor atau Sekret Konjungtivitis Konjungtivitis Bakteri Akut Konjungtivitis Gonore Konjungtivitis Virus Akut Herpetik Konjungtivitis Alergika Trakoma Konjungtivitis Dry Eyes (Mata Kering) Defisiensi Vitamin A BLEFARITIS MARGINALIS. RADANG KRONIS, KEDUA MATA PADA TEPI KELOPAK/BULU MATA - - GEJALA : IRITASI, PANAS DAN GATAL PADA TEPI KELOPAK, ANAK SERING MENGUCEK KELOPAK MATA TANDA : TEPI KELOPAK MEMERAH, BENGKAK, ADA KOTORAN MATA YANG BASAH MAUPUN MENGERING PADA BULU MATA BLEFARITIS MARGINALIS BLEFARITIS KUTU - - KELUHAN PX TUT PAGI HARI. BLEFARITIS OLEH STAPHILOCOCCUS MRPK PREDISPOSISI TERJADINYA CHALAZION DAN HORDEOLUM (TIMBILAN) TX : OBAT-OBATAN SALEP MATA ANTI STAPHILOCOCCUS MISALNYA SULFONAMIDE, NEOMYCIN, POLYMIXIN, TETRACYCLIN, BERSIHKAN SEKRET KONJUNGTIVITIS/BELEKAN INFEKSI ATAU INFLAMASI KONJUNGTIVA SERING SEMBUH SENDIRI/SELF LIMITING DISEASE, KARENA : 1. 2. 3. 4. 5. 6. ZAT ANTI BAKTERI AIR MATA KLJ. LYMPHOID STROMA KONJUNGTIVA EPITEL TERUS MENERUS DIGANTI SUHU RENDAH O/K PENGUAPAN AIR MATA, HAMBAT PERTUMBUHAN INFEKSI ALIRAN AIR MATA GELONTOR MIKROORG. MIKROORG. TERTANGKAP MUKUS HASIL SEKRESI SEL GOBLET GEJALA/KELUHAN PX RASA NGERES (BERPASIR=SANDY FEELING) GATAL-GATAL PANAS BERAIR SULIT BUKA MATA/LENGKET TUT PAGI MERAH KADANG SAMPAI BERDARAH KONJUNGTIVITIS HIPERTROFI FOLIKULER HIPERTROFI PAPILER PENYEBAB A. B. C. D. E. BAKTERI VIRUS CHLAMYDIA JAMUR ALERGI PENGOBATAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. SESUAI PENYEBAB BERSIHKAN SEKRET DENGAN TISSUE ATAU KASA BASAH SEKALI USAP JANGAN DICUCI BOORWATER ATAU DAUN SIRIH TIDAK BISA DENGAN OBAT-OBATAN UNTUK IRITASI MATA MAKIN DIUCEK, MAKIN HEBAT BENGKAKNYA TUNGGU 5-7 HARI, TIDAK BISA SEHARI SEMBUH PERINGATAN 1. 2. 3. 4. SANGAT MENULAR, MELALUI AIR MATA, TERKENA TANGAN, BENDA SENTUH, KENA TANGAN ORANG LAIN, UCEK MATA, KENA INKUBASI 8-24 JAM SERING CUCI TANGAN PAKAI SABUN UCEK MATA DENGAN TISSUE, JANGAN DENGAN SAPU TANGAN, APALAGI KAIN/HANDUK ORANG LAIN KEMOSIS/EDEMA KONJUNGTIVA PERDARAHAN SUBKONJUNGTIVA AVITAMINOSIS A BITOT`S SPOT MATA MERAH TIDAK KABUR TANPA SEKRET Pterigium Pinguekula dan Pinguekula Iritans Hematoma Subkonjungtiva Episkleritis – Skleritis PTERYGIUM PSEUDOPTERYGIUM PINGUECULA NEVUS HEMANGIOMA KISTA KONJUNGTIVA SQUAMOUS CELL CA. CONJ. MATA MERAH BUKAN MERUPAKAN PENYEBAB UTAMA KEBUTAAN DI INDONESIA, AKAN TETAPI TETAP MERUPAKAN PENYAKIT MATA TERBANYAK DI PRAKTEK UMUM BEWARE !!!!! RETINOPATI DIABETIKA BAGIAN I.P. MATA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA ANATOMI RETINA ADL SUATU LAPISAN DLM YG TEMBUS CAHAYA DARI BOLA MATA & MELAPISI 2/3 DINDING POSTERIOR BOLA MATA. RETINA TERDIRI DR 9 LAPISAN JARINGAN SARAF YG DILEKATKAN DGN CHOROID O/ SEBUAH LAPISAN PIGMENT EPITHELIUM MEMBRAN BRUCH. BAGIAN DPN LAPISAN RETINA INI MELEKAT ERAT DGN CHOROID, & BAGIAN INI DISEBUT ORA SERRATA. BAGIAN BELAKANG DARI RETINA, DIMANA TERDPT N. OPTICUS, JUGA MELEKAT DGN ERAT. TEBAL RETINA DISEKITAR N. OPTICUS ADL 0,4 MM, YG MKN KE PERIFER MKN MENIPIS KRG LBH 0,1 MM, DAN LAPISAN YG PLG TIPIS ADL DI DAERAH MAKULA. 9 LAPISAN RETINA DARI DLM KE ARAH LUAR 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. INTERNAL LIMITING MEMBRANE NERVE FIBER LAYER GANGLION CELL LAYER INNER PLEXIFORM LAYER INNER NUCLEAR LAYER OUTER PLEXIFORM LAYER OUTER NUCLEAR LAYER EXTERNAL LIMITING MEMBRANE RODS & CONES RETINA MENDPT VASKULARISASI DARI CHOROID CAPILLARIS U/ 1/3 LAPISAN RETINA SEBELAH LUAR, SEDANGKAN 2/3 LAPISAN SEBELAH DLM MENDPT VASKULARISASI DARI A. RETINA CENTRALIS. DI DAERAH FOVEA CENTRALIS, HANYA MENDPT VASKULARISASI DARI CHORIO CAPILLARIS, MAKA DI DAERAH INI SGT MDH RUSAK, JIKA TJD ABLATIO RETINA ( RETINAL DETACHEMENT ). FISIOLOGI RETINA BERTUGAS MENERIMA BAYANGAN PENGLIHATAN & MENGIRIMNYA KE OTAK, U/ DIOLAH & DIINTERPRETASI, SHG MENGHASILKAN SUATU PENGERTIAN LENGKAP DARI BENDA YG DILIHAT BAIK UKURAN, BENTUK, & DIMENSI, SERTA NAMA SUATU OBYEK. CONE DIGUNAKAN U/ PENGLIHATAN YG TELITI ( DETAILED VISION ) & PENGLIHATAN WARNA ( COLOR PERCEPTION ). CONE DIDAPATKAN LBH BANYAK DI DAERAH MACULA DIBANDINGKAN DGN DI DAERAH PERIFER. RODS LBH BANYAK DIDPTKAN DI DAERAH PERIFER RETINA DI BANDINGKAN DGN DI DAERAH MACULA. RODS BERFUNGSI U/ MELIHAT DI WKT GELAP/MALAM & U/ MELAKUKAN SUATU ORIENTASI BENDA (VISUAL ORIENTATION). KARENA RETINA TDK MENGANDUNG SERAT SARAF NYERI, MAKA KELAINAN PD RETINA TDK MENYEBABKAN SAKIT PD PENDERITA & MATA TDK MENUNJUKKAN ADANYA TANDA2 KERADANGAN. DIABETIC RETINOPATHY PENYAKIT INI MERUPAKAN KOMPLIKASI YG CKP BERAT O/ KRN DIABETES MELLITUS STLH DIDERITA 5 THN. DM DIDERITA 15 THN DIDPTKAN DIABETIC RETINOPATHY (80%). DM DIDERITA 20 THN SELALU DIDPTKAN DIABETIC RETINOPATHY (90-95%). PATOFISIOLOGI TERJADINYA MIKRO ANGIOPATI PEMB. DARAH RETINA = IRMA (INTRA RETINAL MICRO ANGIOPATI) HILANGNYA PERICYTE & MENEBALNYA DINDING PEMBULUH DARAH LUMEN P.D KAPILER MENGECIL SAMPAI DGN BUNTU TERBENTUK MIKROANEURISMA DAN DAERAH HIPOKSIA RETINA/ISKEMI KLASIFIKASI NON PROLIFERATIVE DIABETIC RETINOPATHY, ADANYA MICROANEURYSME, EXUDAT LUNAK & KERAS, PERDARAHAN DAN DAERAH HYPOXIA/ISKEMIA. PROLIFERATIVE DIABETIC RETINOPATHY . - ADANYA NEOVASKULARISASI DI PAPILLA N.OPTICUS, RETINA, & PRERETINA, PERDARAHAN DI VITREOUS, JARINGAN FIBROGLIAL DI VITREOUS SHG TJD TARIKAN RETINA YG MENGAKIBATKAN ABLATIO RETINA. PEMERIKSAAN KLINIS TAJAM PENGLIHATAN TEKANAN BOLA MATA FUNDUSKOPI (PUPIL MAKSIMAL) DGN OFTALMOSKOPI DIREK ATAU INDIREK, 3 MIRROR GOLDMANN FOTO FFA (FUNDAL FLUORESIN ANGIOGRAPHY) GEJALA KLINIS FLOATERS (BENDA TERLIHAT BERGERAK2 DALAM BOLA MATA) PENGLIHATAN MENURUN KEBUTAAN TIDAK DISERTAI MATA MERAH MAUPUN NYERI KECUALI DISERTAI KOMPLIKASI TANDA : COTTON WOOL SPOT, PERDARAHAN, BERCAK ATAU FLOATERS, PEMBULUH DARAH BARU (NEW VESSEL), EDEMA MAKULA PENATALAKSANAAN REGULASI GULA DARAH, TEKANAN DARAH, KOLESTEROL SUNTIKAN TRIAMCINOLONE INTRA OKULER VITREKTOMI LASER FOTOKOAGULASI UNTUK MENCEGAH TERBENTUKNYA PEMBULUH DARAH BARU DAN PERDARAHAN DALAM MATA PENYULIT GLAUKOMA ABLASI RETINA KEBUTAAN SEPI (ARMANTO) JERITAN BATINKU LEDAKAN AMARAHKU GELORA HATIKU REBAK SEMANGATKU SEMERBAK HASRATKU RONA FANTASIKU TEBARAN DEBARKU OOOOOOH….. PRAKTEKKU KOK SEPI SELALU