10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam pembuatan skripsi ini, penulis telah melakukan riset pada penelitian terdahulu. Tujuannnya adalah agar menghindari adanya unsur plagiat dari karya tulis orang lain dalam karya tulis yang penulis buat. Penulis hanya mengambil jurnal tersebut sebagai referensi dan acuan. Tabel 2.1 Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu Dengan Penelitian Sekarang No. 1. Nama Peneliti dan Jenis Penelitian dan Judul Penelitian Metode Teori 1. 1. Penelitian Sendiri Pembahasan Strategi komunikasi Albertus Jonathan Penelitian literature Strategi Business To Business kuantitatif eksplanatif, business to mengenai pemasaran business (B2b) Dalam Manajemen literatur business dan karakteristik to business aplikasinya B2B dilihat dalam dari berbagai manajemen perspektif Bisnis Perusahaan Strategi Hasil Penelitian Ls graphic studio periode 2015 bisnis 2. perusahaan 2. Karakteristik Keunggulan B2B strategi 3. B2B Hendaknya pengguna strategi B2B memahami karakteristik B2B itu sendiri 2. Lintang Arum Penelitian kuantitatif 1. Aplikasi B2B http://digilib.mercubuana.ac.id/ 1. Bagaimana Strategi komunikasi 11 strategi komunikasi eksplanatif, Metode Survey pada Stasiun stasiun televisi pemasaran business dan Literatur televise sakti to business Relationship melakukan marketing strategi B2B Teknik dan apa komunikasi manfaatnya persuasif bagi pemasaran business to 2. Ls graphic studio business (b2b) sakti tv periode 2015 madiun pada pengiklan 3. perusahaan 2. Membedah cara-cara Sakti TV melakukan relationship marketing 3. Kofi Q. Dadzie and Wesley J. Survey and Research 1. How B2B Strategi komunikasi business practices in pemasaran business marketing Ghana and to business Business-to-business practices and Ivory Cost marketing practices in combination Johnston Business to 1. Ls graphic studio 2. The implication periode 2015 West africa, argentina and the 2. united states The of B2B on implicatioan Ghana, Ivory of B2B Coast, Argentina, and US 4. Jagdish N. Sheth and Arum Literature and Research 1. Sharma The surpluses and shortages 2. Extant B2B marketing on a Strategi komunikasi Research in point of view of pemasaran business B2B Surpluses and to business Understandin Shortages Ls graphic studio in g Business-to-business organization marketing theory behavior periode 2015 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 12 And research based on decision making 5. Nigel E. Piercy Literature and Research 1. Imperatives 1. increasingly, Strategi komunikasi for the the ability of pemasaran business Evolution of strategic sales Strategic companies to to business organizations in Sales achieve business-to-business Organization competitive Internal superiority and marketing enhanced Organizationa business l evolution in performance B2B through the marketing way they Ls graphic studio periode 2015 marketing 2. 3. manage customer relationships is a core capability 2. the evolution of B2B strategy for Organization Dari masing-masing jurnal yang penulis kutip sebagai referensi, terdapat beberapa persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang penulis buat. Pada jurnal pertama yang berjudul “Strategi Business to Business Dalam Manajemen Bisnis Perusahaan”, penulis mencoba mengambil beberapa teori yang terdapat didalamnya, karena jurnal tersebut merupakan jurnal literature yang tidak http://digilib.mercubuana.ac.id/ 13 menggunakan riset sebagai bahan jurnalnya, sedangkan penelitian penulis mengaplikasikan apa yang ada pada jurnal tersebut kedalam sebuah perusahaan grafik desain. Pada jurnal kedua yang berjudul “Strategi Komunikasi Pemasaran Business to Business Sakti TV Madiun Pada Pengiklan”, penulis mencoba mengambil persamaan perusahaan tempat riset jurnal tersebut yaitu Sakti TV, penulis ingin melihat bagaimana aplikasi B2B pada TV tersebut. Untuk selanjutnya penulis menjadikan referensi untuk riset yang penulis buat pada judul yang karya tulis yang penulis buat. Pada jurnal ketiga yang berjudul “Business to Business Marketing Practices in West Africa, Argentina, and United States”, penulis mencoba memahami bagaimana Business to Business diaplikasikan di Negara lain, baik Negara berkembang maupun Negara maju. Selanjutnya penulis ingin mengambil inspirasi sebagai rujukan penelitian yang penulis lakukan untuk karya tulis ini, dan juga sekaligus mengambil teori yang penulis buat pada karya tulis yang penulis buat. Pada jurnal keempat yang berjudul “The Surpluses and Shortage in Business Marketing Theory and Research”, penulis juga mengambil beberapa teori dan contoh riset pada jurnal tersebut karena jurnal tersebut berbentuk literature. Adapun yang yang penulis kutip ataupun jadikan referensi adalah nilai positif dan negative pada pemasaran B2B. selanjutnya penulis jadikan acuan dalam pembuatan karya tulis tersebut. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 14 Pada jurnal kelima yang berjudul “Evaluation of Strategic Sales Organization in Business to Business Marketing”, penulis mencoba memahami pentingnya evaluasi yang dituangkan dalam jurnal tersebut dalam melakukan strategi B2B. Penulis menjadikan sebagai referensi untuk juga menyisipkan pentingnya evaluasi dalam strategi pemasaran B2B yang dilakukan di tempat Penulis melakukan riset yaitu LS graphic Studio. Dari sekian banyak jurnal yang penulis jadikan referensi tidak ada satupun yang mirip ataupun sama dengan tulisan yang penulis buat maupun riset yang penulis lakukan, hal ini untuk menghindari adanya unsur plagiat dari karya tulis orang lain dalam karya tulis yang penulis buat. Penulis hanya mengambil jurnal tersebut sebagai referensi dan acuan. 2.2 Komunikasi Pemasaran Dalam setiap kegiatan pemasaran elemen yang sangat penting untuk diperhatikan adalah komunikasi. Dengan berkomunikasi kegiatan pemasaran dapat berlangsung dengan sedemikian rupa dan dapat mencapai segala sesuatu yang di inginkan salah satunya adalah terjadinya suatu proses transaksi pembelian. Pada tingkat dasar komunikasi dapat menginformasikan dan membuat konsumen potensial menyadari atas keberadaan produk yang ditawarkan. Komunikasi dapat berusaha membujuk konsumen saat ini dan konsumen potensial agar dapat berkeinginan masuk kedalam hubungan pertukaran (exchange relationship). Komunikasi juga dapat dijadikan sebagai pengingat bagi konsumen mengenai keberadaan produk, yang pada masa lalu pernah dilakukan transaksi http://digilib.mercubuana.ac.id/ 15 pertukaran pada produk yang telah ditawarkan. Komunikasi pemasaran (marketing communication) dalam implementasi program strategi pemasaran merupakan tahapan proses atau langkah-langkah yang tidak dapat dipandang remeh, hal ini disebabpkan sebagus apapun rencana strategi pemasaran yang dirancang sesuai dengan kondisi dan posisi persaingan industrinya suatu produk, maka bila proses komunikasi pemasaran tidak dijalankan secara efektif dan efisien pasar sasaran (target market) tidak tahu bahwa produk yang dinginkan dan diminta konsumen beredar di pasar. Komunikasi pemasaran dapat memberitahu atau memperlihatkan kepada konsumen tentang bagaimana dan mengapa produk itu digunakan, oleh orang macam apa, serta dimana dan kapan. Konsumen dapat mempelajari tentang produk apa, siapa yang memproduksi, mereknya apa, cocok dikonsumsi oleh siapa, apa keunggulan nya, dapat diperoleh di mana, dan bagaimana caranya memperoleh produk itu. Dengan demikian koumilasi pemasaran memiliki peren yang sangat penting bagi perusahaan untuk mengkomunikasikan produk yang dipasarkan kepada pasar terhadap ekuitas sasaran secara merek dengan lebih luas, menanamkan bahkan dapat merek dalam berkontribusi ingatan dan menciptakan citra (image) merek, serta mendorong penjualan, dan memperluas pasar. Kehadiran dan kemajuan teknologi komunikasi seperti media cetak dan elektronik, memaksa setiap perusahaan untuk terus meperbaiki kualitas produk baik berupa barang atau jasa yang dihasilkannya. Saat ini perusahaan tidak hanya menerapkan strategi positioning saja, namun harus mempertahankan posisi merek http://digilib.mercubuana.ac.id/ 16 dibenak konsumen. Oleh karena itu diperlukan strategi komunikasi pemasaran yang tepat sehingga bisa mencapai aktivitas pemasaran yang efektif dan efisien. 2.2.1 Definisi komunikasi pemasaran 8 Komunikasi pemasaran didefinisikan sebagai proses penyebaran informasi tentang perusahaan dan apa yang hendak ditawarkan (offering) pada pasar sasaran. Sedangkan menurut De Lozier dalam buku Sinergi Komunikasi Pemasaran : Integrasi iklan, public Relation, dan promosi, Komunikasi pemasaran adalah proses penyampaian dan perpaduan stimuli kepada target pasar yang bertujuan untuk menimbulkan respond dan minat akan produk serta membangun saluran untuk menerima, menginterprestasikan dan melakukan tindakan terhadap pesan dari pasar dengan maksut menyesuaikan ide perusahaan saat ini dan mengidentifikasi peluang baru dalam berkomunikasi. John E. Kennedy dan R. Dermawan Soemanagara9 mendefinisikan komunikasi pemasaran adalah: “kegiatan pemasaran dengan menggunakan tehnik-tehnik komunikasi yang bertujuan untuk memberikan informasi pada orang banyak agar tujuan peruahaan tercapai, yaitu terjadinya peningkatan pendapatan atas penggunaan jasa atau pembelian produk yang ditawarkan”. Komunikasi merupakan aspek penting dalam keseluruhan misi pemasaran serta penentu suksesnya pemasaran. Komunikasi pemasaran merupakan usaha untuk menyampaikan pesan kepada public terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan suatu produk di pasar. Apabila komunikasi pemasarannya tidak sesuai dengan nilai produk, 8 Sulaksana,uyung. 2003. Intergrated Marketing Communication. Yogyakarta : Pustaka pelajar hal.23 9 John E. Kennedy dan R. Dermawan Soemanegara. Marketing Communication. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer Kelompok Gramedia, 2009, hal 5 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 17 artinya tidak mampu memenuhi apa yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen atau dengan kata lain tidak sampai pesannya kepada konsumen, dapat dipastikan kegiatan pemasarannya akan gagal dan pada akhirnya berimbas kepada brand awareness, image produknya dan perusahaan serta profit perusahaan. 2.2.2 Tugas Komunikasi Pemasaran Komunikasi pemasaran juga mempunyai berbagai tugas, diantaranya sebagai berikut: 1. Pemasangan iklan: setiap bentuk presentasi dan promosi non personal yang memerlukan biaya tentang gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor yang jelas. 2. Penjualan personal: presentasi personal oleh tenaga penjualan sebuah perusahaan dengan tujuan menghasilkan transaksi penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan. 3. Promosi penjualan: insentif-insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan sebuah produk atau jasa. 4. Hubungan masyarakat: membangun hubungan baik dengan berbagai publik perusahaan dengan sejumlah cara supaya memperoleh publisitas yang menguntungkan, membangun citra perusahaan yang bagus dan menangani atau meluruskan rumor, cerita, serta event yang tidak menguntungkan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 18 2.3 Strategi Komunikasi Pemasaran 10 Strategi berasal dari kata yunani strategeia ( stratus = militer dan ag = pemimpin ) yang berati seni atau ilmu untuk menjadi seorang jendral. Dalam pemasaran dapat dikaitkan untuk menjadi sebuah lider dalam pemasaran. Strategi dapat diartikan sebagai suatu rencana untuk pembagian dan penggunaan kekuatan militer dan material pada daerah - daerah tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Konsep strategi militer sering kali diadaptasikan dan diterapkan kedalam dunia bisnis. Dalam konteks bisnis strategi menggambarkan arah bisnis yang mengikuti lingkungan yang dipilih dan merupakan pedoman untuk mengalokasikan sumber daya dan usaha suatu organisasi atau perusahaan. Setiap organisasi membutuhkan strategi dikala menghadapi situasi berikut: 1. Sumber daya yang dimiliki terbatas 2. Ada ketidak pastian mengenai kekuatan bersaing organisasi 3. Komitmen terhadap sumber daya tidak dapat diubah lagi 4. Keputusan keputusan harus dikoordinasikan antar bagian sepanjang waktu 5. Ada ketidak pastian mengenai pengendalian inisiatif Sedangkan menurut kotler11 menandakan bahwa strategi adalah perekat yang bertujuan untuk membantu dan memberikan nilai proposisi yang konsisten dan membangun citra yang berbeda kepada sasaran pasar, kotler mengutip bruce Henderson yang mengingatkan bahwa jika suatu bisnis tidak memiliki keunggulan yang khas dibandingkan dengan rival rivalnya maka bisnis itu tidak memiliki alasan untuk tetap berdiri. 10 Siri Ajeng Susanti 2010 tesis UI Kotler, Phillip (2000), Marketing Pemasaran : edisi millennium. New Jersey: Prentice Hall, Inc 11 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 19 Pandangan kotler mengartikan strategi berkaitan dengan tujuan dan kegiatan jangka panjang suatu organisasi.khususnya perusahaan, harus memposisikan dirinya sebagai pemasar dalam meramu strategi yang jitu untuk membedakan dari para competitor. Strategi yang baik adalah strategi yang tidak mudah ditiru dan unik sehingga strategi yang demikian akan bertahan lama. Dengan strategi tersebut barulah perusahaan memperkenalkan produk terhadap konsumen akan spesifikasi dan kegunaan yang dibutuhkan oleh pelanggan sehingga dapat mengkoordinasikan suatu elemen promosi dan kegiatan pemasaran lainnya sehingga terjalin komunikasi dengan konsumen dan mendorong penjualan. Pelaksanaan kegiatan komunikasi Khususnya komunikasi pemasaran di perlukan adanya strategi-strategi agar komunikasi menjadi lebih efektif. Berhasil atau tidaknya komunikasi secara efektif lebih ditentukan pada bagaimana strategi komunikasi yang dilakukan oleh suatu perusahaan. 12 Strategi pemasaran adalah logika pemasaran yang dilaksanakan dengan harapan bahwa unit bisnis (yang akan/sedang dijalankan) akan mencapai sasaran pemasaran. Strategi pemasaran terdiri dari strategi spesifik untuk pasar sasaran, penentuan posisi produk, bauran pemasaran (seperti produk baru, penjualan di lapangan. periklanan. promosi penjualan harga dan distribusi), serta tingkat pengeluaran pemasaran. Philip Kotler dan Gary Armstrong menjelaskan terdapat dua jenis strategi, yaitu strategi dorong dan strategi tarik13. Strategi dorong adalah strategi yang mengajak saluran distribusi untuk ikut serta dalam mempromosikan produk 12 Kotler, Philip, 1997, Manajemen Pemasaran, Edisi Bahasa Indonesia, Jilid 1, Jakarta: PT Prenhallindo Philip Kotler dan Gary Armstrong (2006:137) 13 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 20 produsen kepada konsumen utama, kemudian strategi tarik adalah strategi yang memerlukan alokasi dana iklan yang cukup banyak, guna mempromosikan produk langsung kepada konsumen, sehingga menimbulkan keinginan untuk membeli produk yang ditawarkan. Chris Fill menjelaskan selain strategi dorong dan tarik, masih terdapat strategi profil14. Strategi profil menyatakan bahwa identitas perusahaan adalah suatu hal yang vital, jika citra organisasi muncul, maka akan menjadi suatu hal yang konsisen dan akurat yang mempresentasikan personalitas organisasi. Agensi iklan atau desain pada prakteknya telah melakukan beberapa strategi15 untuk mendapatkan klien, antara lain adalah : 1. referrals yang merupakan cara agensi dalam mendapatkan klien yang berasal dari rekomendasi pihak ketiga (klien yang pernah ditangani ataupun badan bisnis lainnya). 2. solicitations yang melakukan kegiatan pengajuan kepada calon klien. 3. presentations yang merupakan cara agensi mendapatkan klien dengan melakukan presentasi secara langsung untuk meyakinkan klien. 4. public relations yang melakukan kegiatan pro-bono untuk kepentingan masyarakat. 5. image and reputations yang biasa agensi dapatkan dengan penghargaanpenghargaan yang diperoleh dari festival desain ataupun dari lembaga lainnya. 14 Chris Fill, 1999:268. George dan Michael Belch, 2007:95 15 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 21 Strategi komunikasi pemasaran melakukan rincian mengenai segmen pasar yang akan dituju oleh perusahaan. Perusahaan melakukan tindakan untuk lebih mengarahkan usaha dan tenaganya pada segmen pasar dengan cara yang paling baik (dilihat dari sudut pandang perusahaan), kemudian mengembangkan strategi pemasaran bagi setiap segmen pasar sasaran dengan cara sebaik mungkin. Oleh karena itu perlu adanya koordinasi dan pengelolaan dalam melaksanakan kegiatan pemasaran dengan cara sebaik mungkin guna mencapai sasaran. 2.3.1 Analis SWOT Menurut Terence A. Shimp, agar komunikasi pemasaran sukses, perlu dilakukan pengawasan secara intensif terhadap competitor, peristiwa social, perkembangan ekonomi, aktivitas perundang undangan, dan bahkan situasi internal perusahaan. Pengawasan lingkungan (environmental monitoring) atau sebagai analisis situasi (situation analysis) melibatkan dua kegiatan umum. Pertama analisis internal yang dilakukan terhadap kekuatan(Strength) dan kelemahan (weakness) organisasi. Pertimbangan keuangan dan masalah tenaga kerja adalah topic topic utama dalam analisa internal. Sebuah perusahaan dengan cadangan keuangan yang kuat serta tim ahli komunikasi yang berbakat, mempunyai peluangyang lebih besar untuk mengembangkan program kreatif yang berhasil, sementara perusahaan yang terbelakang mempunyai kemampuan yang terbatas. Yang kedua analisis external, dalam analisis esternal faktor faktor yang mempengaruhi efektifitas komunikasi dan kesuksesan produk ditinjau secara mendalam. Situasi ekonomi, aktifitas kompetisi, perkembangan social budaya, http://digilib.mercubuana.ac.id/ 22 iklim perundang undangan, dan pertimbangan jalur distribusi merupakan peluang (opportunity) dan ancaman (threat) yang dihadapi merek pada suatu analisis situasi eksternal. 16 Aspek penting dari pengawasan lingkungan dapat diingat dengan menggunakan model strategi analisis SWOT, analisis atas kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman (strength, weakness, opportunity, and threat). Keberhasilan suatu strategi sangat ditentukan atas seberapa besar strategi tersebut dalam perubahan lingkungan, persaingan, dan situasi organisasi dan analisis swot sangat berguna untuk mengatasi masalah masalah tersebut. Dengan analisis SWOT ini kita cepat dapat mengetahui gambaran kongkrit dimana kita berada dan peluang serta ancaman yang ada. Dengan demikian kita mampu menyiapkan terapi atau jalan keluar yang lebih rasional dan tugas dalam menghadapinya. Dengan kata lain daftar SWOT yang sistematis sangat penting dalam menentukan langkah langkah perencanaan selanjutnya. Menurut Marbun, SH 17pemanfaatan analisis SWOT biasanya dirumuskan dalam satu standar rumusan sebagai berikut : manfaatkanlah O (peluang) seluas luasnya, waspadalah dan berjaga jaga terhadap T (ancaman), tempuhlah segala upaya mengatasi W (kelemahan) dan pupuklah atau bina terus menerus S (kekuatan) anda. 18 Dengan kata lain dapat juga dirimuskan sebagai berikut : 1. Stregth. Merupakan keunggulan produk yang akan dipromosikan 16 A.Shimp, Terence,.Periklanan promosi dan aspek tambahan komunikasi pemasaran edisi ke5 jilid1. jakarta. erlangga. 2003. hal.160 17 SW Henny,Rumondor Alexander,Manajemen media masa,Jakarta: pusat penerbitan Universitas Terbuka,2004.Hal94 18 Ibid,94 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 23 2. Weakness. Kelemahan atau kekurangan produk yang dijadikan sebagai bahan guna mensiasati strategi komunikasi pemasaran produk. 3. Opportunity. Tujuan dari strategi komunikasi pemasaran produk. Diharapkan tujuan tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan pembelian produk 4. Treat. Berupa ancaman dari pesaing 2.3.2 Model STP (Segmenting, Targeting,Positioning) Kosep pemasaran segmentasi yang dikenal dengan model STP (Segmentation, Targetting, Positioning) menganggap bahwa konsumen secara individu berbeda dengan individu yang lainnya. Setiap konsumen mempunyai persepsi, sikap, perilaku, lingkungan budaya tempat dimana dilahirkan, dan haya hidup yang berbeda beda. Oleh karena perbedaan itu akibat konsumen akan mempunyai selera dan keinginan yang berbeda beda dalam memenuhi kebutuhannya. Dengan demikian konsep pemasaran segmentasi berarti mempelajari kelompok kelompok konsumen dan mengelompokan konsumen yang mempunyai kesamaan kebutuhan dan keinginan kedalam suatu kelompok tertentu. 19 Salah satu manfaat yang paling penting dalam memahami perilaku konsumen adalah pemasar dapat membuat strategi segmentasi yang jelas sehingga memungkinkan untuk menentukan pasar sasaran ( target market) dan memposisikan produk dengan proses komunikasi dengan proses komunikasiyang baik kepada konsumen sasaran. 19 Sutisna, SE.ME.,Perilaku Konsumen & Konsumen Pemasaran.Bandung.PT.Remaja Rosdakarya http://digilib.mercubuana.ac.id/ 24 Menurut Philip Kotler 20 , pemasaran sasaran mengharuskan pemasar melakukan tiga langkah utama yaitu: 1. Segmentasi pasar, yaitu mengidentifikasikan dan membentuk kelompok pembeli yang berbeda yang mungkin meminta produk dan bauran pemasaran tersendiri 2. Penetapan pasar sasaran, yaitu memilih satu lebih segmen pasar untuk dimasuki 3. Penetapan posisi di pasar, yaitu membentuk dan mengkomuniksikan manfaat utama yang membedakan produk dalam pasar. a. Segmenting Segmentasi pasar menujukan usaha untuk meningkatkan ketepatan penetapan pasar sasaran dari suatu perusahaan karena konsumen berbeda-beda, maka dibutuhkan elemen-elemen strategi pemasaran yang berbeda pula untuk menjangkaunya. Artinya perusahaan tidak lagi menghasilkan dan memasarkan produknya untuk konsumen rata-rata atau mas production, tetapi berdasarkan segmentasi yang telah dipilih. Namun bukan berarti bahwa perusahaan harus menawarkan atau memasarkan produknya untuk pemakai individual saja,sebaiknya perusahaan memisahkan beberapa segmen yang luas untuk membentuk pasar. Oleh karena itu, segnentasi merupakan titik tengah antara pemasaran masal dengan pamasaran individual. Segmentasi pasar menurut Phillip Kotler 21 adalah membagi-bagi pasar kedalam kelompok-kelompok pembeli khas berdasarkan kebutuhan karakteristik, 20 Kotler, Philip,.Marketing Managemen2.New Jersey:Pretice Hall,Inc1997.hal221 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 25 atau perilaku yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran pemasaran yang terpisah”. Alasan dilakukan segmentasi pasar adalah : 1. Kebutuhan dan keinginan konsumen tidak sama. 2. Pemilihan target market menetukan sales potensial. 3. Pemilihan target market akan menentukan intensitas persaingan yang akan dihadapi perusahaan. 22 Variabel segmentasi antara lain berdasarkan Geografis (wilayah, ukuran kota, kepadatan), Demografis (umur, jenis kelamin, status pernikahan, penghasilan), Geo-demografis, Psikografis (aktifias, opini, minat) berdasarkan manfaat, penggunaan produk (pemakai berat, rata-rata dan ringan), generasi (kemerdekaan, Tritura, perang dingin, komputer, internet), Teknografi, Loyalitas Merek, dan sebagainya. b. Targetting Targeting atau menetapkan target pasar adalah tahapan selanjutnya. 23 Produk dari targeting adalah target market (pasar sasaran), yaitu satu atau beberapa segmen pasar yang akan menjadi fokus kegiatan pemsaran. Kadang targeting disebut juga dengan selecting karena marketer harus menyeleksi, harus fokus kegiatannya pada beberapa segmen saja dan meninggalkan segmen yang lainnya. 21 Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran Edisi 11. Jakarta:PT. Indeks. 2006, hal 281 Ibid. 135-­‐366 23 Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran Edisi 11. Jakarta:PT. Indeks. 2006, hal 281 22 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 26 Promosi adalah salah satu upaya komunikasi, maka yang dijadikan sasaran adalah khalayak sasaran (Target Audience). Secara konkrit target audiens tidak selalu sama dengan target market, hal ini karena dalam mengambil keputusan membeli dipengaruhi oleh orang lain di sekelilinnya atau dilingkungannya (Influensing Spheres) seperti keluarga, teman, saudara dan sebagainya. Perlu diperhatikan perbedaan siapa yang memutuskan pilihan, siapa yang membeli dan siapa yang mengkonsumsi produk. Penetapan tersebut penting untuk menyusun strategi pemasaran, strategi promosi dan berbagai pengembangan baik dari segi produk, pasar, dan promosi. c. Positioning Posisioning menurut Ries & Trout24, bukan sesuatu yang anda lakukan terhadap produk, tetapi sesuatu yang anda lakukan terhadap otak calon pelanggan. Definisi posisioning menurut Rheinald Kasali25 adalah strategi komunikasi untuk memasuki jendela otak konsumen, agar suatu produk/merek/nama mengandung arti tertentu yang dalam bebeapa segi mencerminkan keunggulan terhadap produk/merek/nama lain dalam bentuk hubungan asosiatif. Sehubungan dengan definisi tersebut ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu : 1. Positioning adalah strategi konunikasi 2. Positionign bersifat dinamis. 3. Positioning berhubungan dengan event marketing. 4. Positioning berhubungan dengan atribut-atribut produk. 5. Atribut yang dipilih harus unik 24 Ibid.506 Ibid. 527-­‐533 25 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 27 6. Positioning harus memberi arti dan arti itu harus penting untuk konsumen. 7. Positioning harus diungkapkan dalam bentuk suatu pernyataan (Posisioning Staetment), dengan mewakili Unique Selling proposition (USP) atau kumpulan atribut yang menguntungkan konsumen. Menurut Myers (1996),26 pernyataan positionign yang baik dan efektif harus mengandung dua unsur, yaitu klaim yang unik dan bukti yang mendukung. Dengan klaim yang unik dimaksudkan untuk memudahkan positioning masuk kedalam benak pikiran konsumen diantara begitu banyak produk yang beredar di pasaran. Sedangan dengan adanya bukti yang mendukung, membuat kepercayaan konsumen akan semakin baik, dari segi produk maupun perusahaan. Karena kredibilitas adalah salah satu aset perusahaan yang tidak berwujud tetapi mempunyai nilai yang tinggi. Rumusan dalam STP bisa dilihat pada gambar 2 berikut ini : Segmentasi Targeting 1. Mengembangkan metode penilaian atas daya tarik segmen 2. Memilih segmen yang akan dimasuki Posisioning 1. Merumuskan penetapan produk pada masingmasing segmen yang dipilih sebagai sasaran. 2. Mengembangkan bauran pemasaran bagi masingmasing segmen Gambar 2.1 Langkah-langkah Segmentasi, Targeting, dan Posisioning yang dipilih sebagai sasaran 1. Identifikasi dasar-dasar segmentasi pasar 2. Mengembangkan profil setiap management 26 Ibid. 535-­‐536 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 28 2.3.3 Intergrated Marketing Communication (IMC) IMC adalah proses pengembangan dan implementasi berbagai bentuk program komunikasi persuasif kepada pelanggan dan calon pelanggan secara berkelanjutan. Tujuan IMC adalah untuk mempengaruhi atau memberikan efek langsung kepada perilaku khalayak saaran yang dimilikinya. IMC menganggap seluruh sumber yang dapat menghubungkan pelanggan atau calon pelanggan dengan produk atau jasa dari suatu merek atau perusahaan adalah jalur potensial untuk menyampaikan pesan di masa datang. Lebih jauh lagi, IMC menggunakan semua bentuk komunikasi yang relevan serta yang dapat diterima oleh pelanggan dan calon pelanggan, kemudian berbalik kepada perusahaan untuk menentukan dan mendefinisikan bentuk dan metode yang perlu dikembangkan bagi program komunikasi yang persuasif. Pada tahapan selanjutnya Don Shulthz bersama istrinya, Heidy Schultz, yang juga seorang konsultan pemasaran mengeluarkan definisi baru IMC dari berbagai penelitian yang dilakukannya yang disebut the next generation of IMC. 27 Suatu proses strategi dalam bisnis yang digunakan untuk merencanakan, membangun, mengesekusi, dan mengevaluasi pengoordinasian, pengukuran sesuai program komunikasi merek sepanjang waktu dengan konsumen, pelanggan, prospek, dan sasaran lain baik khalyak internal maupun external yang relevan. Pengertian ini merujuk pada strategi komunikasi, terutama komunikasi merek, dengan khalayak sasaran. Definisi ini yang kemudian digunakan dalam 27 Ibid, hal61 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 29 persaingan bisnis data ini karena berorientasi pada proses dan dinamika bisnis. Lalu pada perkembangannya definisi IMC yang baru dikemukakan oleh Jerry Kliatchko 28, yaitu IMC adalah konsep dan proses yang secara strategis mengolah komunikasi merek bedasarkan pendekatan khalayak, media, dan hasil sepanjang waktu. Komunikasi pemasaran merupakan penggabungan seluruh elemen komunikasi untuk mencapai objektif dibidang pemasaran. Pemikiran tentang IMC bermula dari konsep yang di kemukakan oleh penggagas IMC, Don E. Shultz 29 yaitu : Sebuah konsep perencanaan komunikasi pemasaran yang menunjukan nilai tambah dari suatu rencana yang konperhensif yang mengevaluasi peran strategi dari berbagai macam disiplin komunikasi seperti general advertising, direct respone, sales promotion, serta public relation, dan mengkombinasikan berbagai disiplin ini guna menciptakan dampak komunikasi secara jelas, konsisten, dan maksimal. Pada pelaksanaannya konsep yang paling utama tersebut digunakan untuk mengkomunikasikan merek, yang ditunjukan untuk mengarahkan dan merubah tindakan khalayak sasaran. Sehingga dapat mengkordinasi seluruh perangkat komunikasi pemasaran dengan tujuan menciptakan suatu kampanye yang menyeluruh untuk mencapai suatu energy baik dalam penciptaan awareness maupun pembangunan brand image dan dalam waktu yang bersamaan juga mengarahkan tindakan khalayak sasaran 28 Ibid, hal86 Estaswara, Think IMCi Efektifitas komunikasiuntukmenciptakanloyalitas merek dan laba perusahaan, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2008, Hal49 29 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 30 Secara sederhana-nya IMC dapat diartikan sebagai “Proses dari pengelolaan customer relationships yang menggerakkan brand value.” Sedangkan secara spesifik, IMC dapat diartikan sebagai “proses yang mempunyai fungsi bersilang dalam menciptakan dan memelihara hubungan yang menguntungkan dengan customer dan stakeholder lainnya dengan mengontrol dan mempengaruhi secara strategis semua pesan yang terkirim kepada kelompok ini serta menggerakkan dialog dengan maksud tertentu kepada mereka. ”Integrated Marketing Communication (IMC) adalah satu dari sekian proses yang tersedia guna membina hubungan dengan customer. Apa yang membedakan IMC dengan proses customer-centric lainnya adalah dasar dari proses tersebut adalah komunikasi, yang merupakan jantung dari semua hubungan, dan juga merupakan proses yang sirkuler Seperti yang sudah disebutkan diatas, konsep dasar dari IMC adalah komunikasi. Dengan komunikasi ini, IMC berusaha untuk memaksimalkan pesan positif dan meminimalkan pesan negatif dari suatu brand, dengan sasaran menciptakan dan menyokong brand relationship. Untuk membangun hubungan jangka panjang, IMC juga digunakan untuk membangun dan memperkuat brand. Brand relationship yang positif juga akan menghasilkan keuntungan dan meningkatkan nilai dari pemegang saham perusahaan tersebut. Ada dua ide pokok mengenai IMC: 1. Komunikasi pemasaran yang bersifat one-voice. Maksudnya adalah, walaupun elemen komunikasi pemasaran yang digunakan berbeda-beda dalam meraih konsumen namun semua itu harus dapat dikoordinasi dengan cara yang tepat oleh http://digilib.mercubuana.ac.id/ 31 berbagai organisasi dan agensi yang bekerja pada elemenelemen yang berbeda tersebut. 2. Komunikasi yang berintegrasi. Komunikasi disini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan brand awareness atau pencitraan produk yang baik saja, namun juga harus dapat menimbulkan hasil penjualan yang baik. Untuk mengerti IMC, kita harus memahami pengertian dasar dari pemasaran, karena fungsi-fungsi IMC sendiri berada dibawah payung pemasaran. Seperti halnya pemasaran, IMC sendiri merupakan konsep sekaligus proses. Dalam konsepnya, IMC menciptakan customer dan brand equity; sedangkan dalam prosesnya me-manage hubungan jangka panjang dengan customer.Dalam IMC, kita memadukan fungsi-fungsi pemasaran seperti advertising, personal selling, sales promotion, PR, dan sebagainya, guna menciptakan dan memelihara suatu brand relationships. Untuk menciptakan suatu brand relationships yang baik, maka diperlukan penciptaan brand message yang baik pula. Sekali lagi, untuk menciptakan brand message yang baik itu, maka fungsi-fungsi pemasaran harus berjalan terpadu dan tidak saling kontradiksi. Ketika brand relationship terpelihara dengan baik, maka dengan sendirinya customerakan memilih brand kita, dan akan meningkatkan penjualan serta meraih untung kelak. Secara otomatis, dengan IMC itulah, maka tujuan dari pemasaran, yakni supaya customer mengenal dan mau membeli produk kita. Strategi pemasaran haruslah sejalan dengan strategi pemasaran dan strategi perusahaan, hasil analisis pemasaran, perencanaan dan control terhadap faktor http://digilib.mercubuana.ac.id/ 32 faktor yang menyangkut produk harga, tempat, dan promosi merupakan dasar bagi penjabaran strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan. Konsep disebut marketing mix( bauran pemasaran) yang terdiri dari produk (product), harga (price), tempat (Pleace) dan Promosi (promotion) atau biasa di singkat 4P seperti pada gambar berikut ini 30: Gambar 2.2 Lingkup pembahasan komunikasi pemasaran terpadu Berikut adalah unsur dalam marketing mix yang terdiri dari : 1. Produk (Product) Adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan oleh individu, rumah tangga, maupun organisasi kedalam pasar untuk di perhatikan, digunakan, dibeli, dan dimiliki. Karena merupakan suatu tawaran, produk jugasering disebut sebagai tawaran pasar (market offer) 2. Harga (Price) Adalah sejumlah nilai yang dipertukarkan untuk memperoleh suatu barang atau produk. Biasanya harga dihitung dengan nilai uang. Menetapkan harga sembarangan mudah, namun yang tidak mudah adalah menetapkan beberapa harga yang tepat. Yaitu tidak terlalu murah dan tidak terlalu 30 Sumberc : Philip Kotler & Gary Amstrong. Dasar dasar pemasaran jilid2, Jakarta: erlangga, 2001 hal 600 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 33 mahal dimata konsumen, masih memberikan keuntungan bagi perusahaan dan tidak menjadi kelemahan perusahaan dimata pesaing. 3. Tempat (Place) Esensi dari istilah tempat adalah menyediakan produk kepada konsumen pada tempat yang tepat, kualitas yang tepat, dan jumlah yang tepat. Tempat yang dimaksud adalah diman konsumen biasanya membeli produk tersebut. Oleh karena itu dengan konsep ini, perusahaan menyebarluaskan atau mendistribusikan produk hingga ada di tempat-tempat yang biasanya didatangi oleh konsumen yang ingin membeli produk tersebut. Maka dari itu, konsep tempat tersebut mengambil bentuk menjadi manajemen distribusi. 4. Promosi (Promotion) Promosi adalah kegiatan-kegiatan untuk mengkomunikasikan kelebihankelebihan produk, membujuk dan mempengaruhi keputusan konsumen untuk membelinya. 2.3.4 Marketing Communication Mix Michael Ray 31 mendefinisikan promosi sebagai : the coordination of all seller-iniated efforts to step up channels of information and persuation to sell good and service or promote an idea. (koordinasi dari seluruh upaya yang dimulai pihak penjual untuk membangun berbagai saluran informasi dan persuasi untuk membangun berbagai saluran informasi dan persuasi untuk menjual barang dan jasa atau memperkenalkan suatu gagasan. 31 Michael L Ray, advertising Communication Management, Englewood cliffts,pretice hall,1982 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 34 Gambar 2.3 Promotion Mix Tools Walaupun komunikasi antar perusahaan dan konsumen secara implicit berlangsung pada setiap unsur atau bagian dari marketing mix sebagaimana yang telah dijelaskan sebelum namun sebagian besar komunikasi perusahaan berlangsung sebagai bagian dari suatu program promosi yang diawasi dan direncanakan denganhati hati. 32Instrument dasar yang digunakan untuk mencapai tujuan komunikasi perusahaan disebut dengan bauran pemasaran atau promotion mix. Secara tradisional bauran promosi mencakup empat elemen yaitu iklan, promosi penjualan, publikasi atau humas dan personal selling namun George & Mchael Belch menambahkan dua eleman dalam promotion mix yaitu direct marketing dan interactive media. Dua elemen yang terakhir telah digunakan secara luas oleh pengelolah pemasaran dewasa ini untuk berkomunikasi dengan khalayak sasaran sebagai mana empat elemen sebelumnya. Masing masing elemen dari promotion mix tersebut dipandang sebagai suatu instrument komunikasi pemasaran terpadu yang memainkan peran penting dalam program IMC. Masing masing elemen dapat menggunakan berbagai macam bentuk dan masing masing memiliki keunggulan dan kekuatannya. 32 George E.Belch & Mchael A. Belch Advertising and Promotion, hal14 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 35 a. Advertising Menurut Philip Kotler periklanan merupakan setiap bentuk penyajian dan promosi bukan perseorangan tentang ide ide,barang atau jasa oleh sponsor tertentu.33 Iklan adalah semua bentuk penyajian dan promosi non personal atas ide, barang, atau jasa yang dilakukan oleh perusahaan sponsor tertentu yang di bayar sesuai tariff yang berlaku saat ini. Dengan demikian yang dimaksud dengan iklan adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran oleh produsen kepada konsumen tertentu melalui media komunikasi massa seperti : majalah, surat kabar, radio, film, poster, selebaran dan lain lain. b. Personal Selling 34 Penjualan perseorangan atau personal selling merupakan bentuk komunikasi antar individu dimana tenaga penjual atau wiraniaga menginformasikan, mendidik dan melakukan peresuasi kepada calon pembeli untuk membeli produk atau jasa perusahaan. Personal selling biasanya dilakukan dengan perjanjian lisan dalam suatu pembicaraan dengan satu atau beberapa pembelian potensial dengan harapan akan terjadi transaksi c. Sales promotion Sales promotion merupakan suatu bujukan langsung yang menawarkan insentif atau nilai lebih untuk suatu produkpada sales force, distributor atau konsumen langsung dengan tujuan utama yaitu menciptakan penjualan yang segera. 33 Philip Kontler, Manajemen Pemasaran, jilid I & II, edisi ke6, Erlangga, Jakarta,1996, Hal.264 Terence A Shimp, Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu, Jilid1, Erlangga, Jakarta, 2003, hal.5 34 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 36 Tetapi pada penelitian ini pembahasan sales promotion akan lebih detil dibahas pada sub berikutnya dengan demikian dapat disimpulkan bahwa salah satu bentuk dari bauran promosi adalah sales promotion. Menurut setiadi 35 promosi penjualan bertujuan untuk memperkenalkan produk baru, dan juga membangun merek dengan penguatan pesan iklan dan citra perusahaan. Selain itu promosi penjualan juga dapat mendorong konsumen dengan segera untuk melakukan pembelian. Ada tiga variasi dalam menggunakan elemen promosi penjualan yaitu promosi konsumen, promosi dagang, dan promosi bisnis. Berikut kajiannya : a. Promosi konsumen : sampel, kupon, pengambilan uang cash (cash refind), paket harga, hadiah hadiah, barang iklan, penghargaan atas kesetiaan, display dan peragaan point of purchase serta kontes, undian dan games. b. Promosi dagang : diskon dan keringanan (uang promosi yang dibayarkan perusahaan kepada pengecer) c. Promosi bisnis : pameran dagang dan kontes penjualan Setelah menentukan alat alat promosi penjualan apa saja yang akan digunakan, pemasar harus memutuskan tentang ukuran insentif, syarat syarat keikutsertaan dan lamanya masa promosi penjualan. Pemasar juga harus memikirkan cara mempromosikan dan mendistribusikan program promosi itu sendiri. Trakhir mengevaluasi program program promosi penjualan. 36 Metode yang umum digunakan adalah membandingkan penjualan sebelum selama dan 35 Setiadi, Nugroho J. 2003. Perilaku Promosi: Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu.Jilid1.Jakarta.Kencana Perdana Media Group.hal.1257 36 Kotler, Philips, Gary Armstrong.2004.Prinsip Prinsip Pemasran Jilid2(Damos Sihombing.Alih Bahasa).Jakarta.Erlangga.hal.667 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 37 setelah promosi. Selain itu dapat juga dievaluasi melalui eksperimen yang mengubah – ubah berapa faktor seperti nilai insentif, lama promosi, dan metode distribusinya. d. Public Relation Menurut Frank Jefkins 37, terdapat begitu banyak definisi humas, namun ia sendiri memberikan batasan humas yaitu sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu dalam maupun ke luar antara suatu spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian. Menurutnya humas pada intinya senantiasa berkenaan dengan kegiatan penciptaan pemahaman melalui pengetahuan, dan melalui kegiatan kegiatan tersebut diharapkan muncul suatu bentuk dampak yakni perubahan yang positif. Dengan demikian humas merupakan salah satu alat promosi yang penting. Selama ini humas tidak lebih dari alat promosi yang paling sedikit digunakan, tetapi alat ini memiliki potensi besar untuk membangun kesadaran dan frekuensi dipasar, untuk memperkuat kembali posisi produk dan untuk mempertahankan produk. Humas dan publisitas dapat membawa dampak yang kuat terhadap kesadaran publik dengan biaya yang jauh lebih ringan dari pada iklan. Publisitas memanfaatkan hubungan dengan pers, yaitu dengan menyebarkan informasi dan mengelola event. Pemuatan berita dimedia massa yang efektif dapat membantu perusahaan untuk mencapai kelompok sasaran apapun dan akan mempunyai kredibilitas yang tinggi dari pada pemasangan iklan. 37 Frank jefkins,Public Relation,edisi ketiga(ali bahasa Aris Munandar),erlangga,Jakarta.199 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 38 Saat ini banyak perusahaan yang memanfaatkan aktifitas humas untuk mengelola semua aktifitas dengan pedagang kearah pemasaran dan meningkatkan laba perusahaan. 38 Humas dapat menjadi efektif menopang fungsi pemasarab jika dibarengi dengan perencanaan yang matang dalam menentukan sasaran dan target perusahaan, yaitu dengan penerapan strategi dan taktik promosi untuk penjualan suatu produk. Humas digunakan dalam perencanaan pemasaran untuk mencapai sejumblah sasaran yaitu : a. membantu perusahaan dan nama produknya agar lebih dikenal b. Membantu mengenalkan produk baru atau peningkatan produk c. Membantu meningkatkan suatu produk life style, contohnya menyempurnakan pesan iklan dan promosi penjualan dengan menambah informasi baru. d. Mencari pangsa pasar baru dan memperluas keberadaannya e. memantapkan semua image (citra) yang positif bagi produk dan usahanya. e. Direct Marketing (Pemasaran Langsung) Dalam buku advertising and promotion, Blech dan Belch 39 memberikan definisi sebagai berikut : “Direct marketing is a system of marketing by which organizations communicate directly with the target consumer to generate a response or transaction”. Belch dan belch menggambarkan adanya suatu hubungan yang sangat dekat dengan pasar sasaran dan memungkinkan terjadinya proses komunikasi dua 38 Soemirat, Soleh, Elvinaro Ardianto.Dasar Dasar PublicRelation.Bandung.Remaja Rosdakarya.2003.hal.154 Kennedy dan R. Dermawan,S, Marketing Communication : Taktik dan strategi,PT.Bhuana Populer,cetakan pertama,Jakarta,2006,hal26 39 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 39 arah. Dapat dilakukan bahwa direct marketing dilaksanakan sebagai cara untuk bertemu dengan konsumen setelah muncul respons dari pasar atas informasi produk yang telah disebarkan pada konsumen. Pemasaran langsung adalah salah satu jalur pertumbuhan tercepat melayani pelanggan semakin banyak saja pemasar bisnisyang beralih kesurat langsung dan pemasaran jarak jauh dalam menggapai biaya akomodasi yang tinggi dan semakin meningkatnya untuk mencapai pasar bisnis melalui satuan penjualan. Pemasaran langsung lebih banyak memberikan manfaat bagi konsumen dalam banyak hal. Pemasaran langsung dapat diatur waktunya untuk menjangkau calon pembeli pada saat yang tepat, bahkan pemasaran langsung memiliki pembaca yang lebih tinggi karna bahan tersebut dikirimkan kepada calon yang lebih berminat. Pada akhirnya pemasaran langsungdapat mengukur tanggapan atas kampanyenya untuk memutuskan mana yang paling menguntungkan.40 2.4 Pemasaran B2B (Business to business) Pemasaran business to business adalah proses menemukan dan mengkombinasikan kemampuan dari penjual dengan hasil dari solusi yang diinginkan oleh pembeli untuk menciptakan manfaat bagi costumer dari pembeli tersebut, maupun kedua belah pihak.41 Pada definisi lain menyebutkan pemasaran business to business adalah sebuah transaksi yang terjadi antara perusahaan dan perusahaan lain, sebagai 40 Phillip Kotler,Opc.Cit.,hal288 Robet P. Vitale and Josep J. Giglierano. Business To Business Marketing.Ohio : Sout – Western. 2002. Hal.5 41 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 40 lawan dari transaksi yang melibatkan konsumen. Istilah ini juga mengambarkan sebuah perusahaan yang menyediakan barang atau jasa untuk perusahaan lain. B2B branding menciptakan image yang positif terhadap perusahaan secara keseluruhan. Branding meningkatkan peluang untuk menjual lebih banyak dengan harga premium, serta memudahkan pembinaan hubungan penjual-pembeli. Dalam persaingan yang semakin kompetitif, Business to business (B2B) menjadi solusi konsep kerjasama yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk membangun hubungan yang baik dengan mitra bisnisnya. Biasanya pasar B2B lebih sedikit namun dapat membeli dengan modal dan jumlah yang besar serta tahapan yang lebih rumit dalam proses jual beli. 2.4.1 Perbedaan Pemasaran B2B dan Pemasaran B2C Mengola business to business (B2B) sangat berbeda dengan business to costumer (B2C) karna tingkat kompleksitas yang jauh lebih rumit dibanding langsung berhadapan dengan costumer karena dari sisi pengembalian keputusan, banyak pihak yang ikut andil harus diyakinkan mulai dari wakil dari pembeli hingga pemegang keputusan terakhir. Oleh karena itu penjual harus mampu mencari tahu apa yang paling dibutuhkan oleh pembeli, salah satunya dengan cara memperluas dan menjaga relasi yang baik dengan pembeli. Business-to-business (B2B) menggambarkan transaksi perdagangan antara perusahaan, seperti antara produsen dan grosir, atau antara grosir dan pengecer. Sedangkan Business-to-Customer merupakan kegiatan yang menggambarkan bisnis melayani antara konsumen akhir dengan produk / jasa. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 41 Tabel 2.2 Perbedaan B2B dan B2C Perbedaan B2B dan B2C meliputi banyak aspek. Jika produk dalam B2C cenderung standar, dalam B2B biasanya dilakukan customization sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Hal ini yang membuat hubungan antara pembeli dan penjual dalam B2C biasanya tidak personal, sedangkan dalam B2B, terjalin hubungan personal yang lebih rapat. Pengambilan keputusan di B2B juga bukan merupakan keputusan individu, melainkan berkelompok, karena produk/jasa tidak digunakan untuk kepentingan pribadi tetapi kepentingan perusahaan. Dalam situasi pengembangan brand B2B, harus disikapi dengan peningkatan efektivitas komunikasi media, misalnya dengan fokus pada mediamedia yang lebih segmented dan juga keikutsertaan dalam berbagai acara/pameran. Memanfaatkan media Internet, misalnya dengan mempunyai website corporate yang bersifat interaktif dan komprehensif. Terdapat beberapa karakteristik dalam komunikasi pemasaran business to business (B2B) yang tentunya membedakan antara perusahaan B2B dengan Business to costumer (B2C) yaitu antara lain : a. Repeated, Ongoing Relationship Interaksi antara penjual (seller) yang mewakili perusahaan penjual dan pembeli (buying center) disebut juga dyadic Interaction. Penjual harus http://digilib.mercubuana.ac.id/ 42 memanfaatkan relasinya dengan baik dan menghindari konflik dengan klien. Sebagai penjual, harus dapat menyakini calon pembeli dengan pandai berkomunikasi dan menjaga relasi baik secara professional maupun personal b. Solution Oriented, Total System Effrort Dalam industry B2B, costumer membeli solusi. Oleh karena itu perusahaan berusaha mempelajari lebih dalam mengenai apa yang diinginkan oleh costumer sehingga perusahaan dapat memberikan solusi yang tepat dan usaha yang masimal. c. Long Term Period Befor Selling Effrort Pays Off Dalam B2C untuk jangka waktu yang pendek penjual akan mengetahui apakah calon pembeli akan membeli produknya. Sedangkan dalam industry B2B terkadang butuh waktu berbulan bulan bahkan sampai bertahun tahun untuk sampai dalam tahap calon pembeli membeli produk dan jasa mereka. Hal ini dikarenakan tahap pembelian keputusanyang dilalui dalam situasi B2B lebih komplek disbanding B2C. biasanya umur proses jasa yang diberikan untuk B2B juga tidak dalam waktu yang singkat. d. Continous Adjustment Of Need Penjual harus mampu berkolaborasi dan menerima perunbahan dalam proses memberikan solusi kepada pembeli. Seiring berjalannya waktu, biasanya penjual semakin mengerti apa yang diinginkan oleh pembeli http://digilib.mercubuana.ac.id/ 43 dan dapat memberikan solusi yang berbeda dari yang ditawarkanpada awalnya. e. Creativity Demanded of Seller by Buyer Dalam industry B2B pembeli menginginkan solusi yang inovatif dan kreatif dari penjual. Pembeli cenderung tidak ingin diberikan sesuatu yang sama dengan pembeli lainnya. 2.4.2 Manfaat Pemasaran B2B Keuntungan-keuntungan yang akan dicapai jika perusahaan menerapkan strategi pemasaran bussiness to bussiness (B2B) adalah Pencapaian kesempatan berkompetisi secara nyata : 1. Produktivitas kerja yang besar dan potensial. 2. Penghematan waktu dalam melakukan transaksi. 3. Berkurangnya biaya yang harus dikeluarkan (Proses yang cepat,transparan, dan harga yang lebih murah) 4. Pengurangan biaya atau pengeluaran. Dalam pelaksanaan pemasaran business to business perusahaan menyalurkan produknya dengan mengunakan agen atau sub agen, di lain pihak perusahaan juga menyalurkan produknya secara langsung dari pihak perusahaan sendiri kepada pelanggan pelaku industri. 2.4.3 Penjualan Perwakilan penjualan perlu mengetahui bagaimana mendiagnosa masalah pelanggan dan mengusulkansatu solusi. Tenaga penjual menunjukan calon pelanggan bagaimana perusahaan mereka dapat http://digilib.mercubuana.ac.id/ membantu pelanggan 44 meningkatkan kemampuannya menghasilkan laba. Perusahaan perusahaan perlu mendefinisikan tujuan tujuan khusus yang ingin dicapai tenaga penjualnya. Misalnya satu perusahaan mungkin menginginkan perwakilan penjualannya menggunakan 80 persen waktunya bersama pelanggan sekarang dan 20 persen untuk calon pelanggan dan 85 persen waktunya untuk produk yang mapan dan 15 persenuntuk produk baru. Sekema alokasi khususnya bergantung pada jenis produk dan pelanggannya, namun terlepas dari konteks penjualannya, wiraniaga akan memiliki satu atau beberapa tugas khusus berikut untuk di laksanakan. 1. Mencari calon pelanggan, melakukan pencarian calon pembeli atau petunjuk. 2. Menetapkan sasaran, memutuskan bagaimana mengalokasikan waktu mereka di antara calon pelanggan. 3. Berkomunikasi , mengkomunikasikan informasi tentang produk dan jasa perusahaan tersebut. 4. Menjual, mendekati, melakukan persentasi, menjawab keberatan keberatan, dan menutup penjualan. 5. Melayani, menyediakan berbagai layanan kepada pelanggan, memberikan konsultasi tentang masalah, memberikan bantuan teknis, ,merencanakan pembiayaan, dan melakukan pengiriman. 6. Mengumpulkan informasi, melakukan riset pasar dan melaksanakan tugas inteligen. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 45 7. Mengalokasikan, memutuskan pelanggan mana yang akan memperoleh produk yang tidak mencukupi selama masa – masa kekuranganproduk.42 Penjualan personal merupakan presentasi pribadi oleh wiraniaga perusahaan dengan tujuan melakukan penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan.43 Jadi penjualan personal merupakan kegiatan perusahaan untuk melakukan kontak langsung dengan para calon pembeli atau konsumen. Dengan kontak langsung ini diharapkan akan ter jadi hubungan atau interaksi yang positif antara perusahaan dengan calon konsumen. Proses penjualan terdiri dari bebrapa tahap yang harus di sukai wiraniaga. Berikut langkah – langkah dalam proses penjualan menurut kotler dan amstrong: a. Memilih dan meniali prospek. Langkah dalam proses penjualan dimana wiraniaga mengidentifikasi pelanggan potensial. b. Prapendekatan. Langkah dalam proses penjualan dimana wiraniaga belajar sebanyak mungkin tentang pelanggan prospektif sebelum melakukan kunjungan penjualan. c. Pendekatan. Langkah dalam proses penjualan dimana wiraniaga bertemu dengan pelanggan untuk pertama kalinya. d. Presentasi dan demontrasi. Langkah dalam proses penjualan dimana wiraniaga menceritakan spesifikasi produk kepada menekankan manfaat produk bagi pelanggan. 42 Phillip Kotler.op.cit.,hal305 Kotler, P dan Gary, A.Prisnsip – prinsip pemasaran. Jakarta : Erlangga, 2008 hal 182 43 http://digilib.mercubuana.ac.id/ pembeli,