BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lahan dalam kaitannya

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Lahan dalam kaitannya dengan manusia dan pembangunan merupakan
sumberdaya atau modal dan ruang aktivitas (Jayadinata, 1986). Kebutuhan lahan
terbangun untuk memenuhi kebutuhan manusia dari waktu ke waktu semakin besar.
Pengelolaan lahan diperlukan untuk memanfaatkan lahan secara efektif dan tepat
guna untuk menjaga kelestarian lahan tersebut untuk masa datang. Setiap lahan
dimuka bumi merupakan ruang untuk makhluk hidup dan dapat dimanfaatkan oleh
manusia secara maksimal. Segala bentuk data keruangan dalam bentuk peta
diperlukan untuk mengetahui persebaran lokasi lahan yang dimanfaatkan manusia
baik lahan terbangun maupun lahan tidak terbangun. Teknologi yang mampu
memberikan informasi dan mempunyai kemampuan yang tinggi dalam mengetahui
lokasi berbagai lahan dimuka bumi adalah Penginderaan Jauh dan disusun dalam
bentuk peta yang memberikan informasi spasial dengan Sistem Informasi Geografi.
Pembuatan peta alih fungsi lahan dengan Penginderaan Jauh dan Sistem
Informasi Geografi diperlukan untuk memperoleh informasi alih fungsi lahan dan
perkembangan lahan pada suatu daerah. Peta yang disajikan secara keruangan
sehingga diketahui lokasinya dipermukaan bumi.
Pemanfaatan teknik Penginderaan Jauh untuk pemetaan alih fungsi lahan
pertanian dinilai menguntungkan untuk mengetahui lokasi lahan yang dikonversi
dari lahan produktif menjadi lahan terbangun. Banyaknya jenis citra Penginderaan
Jauh saat ini dapat lebih menguntungkan dalam penggunaan citra yang sesuai untuk
lahan pertanian dan non-pertanian.
Penyadapan data penggunaan lahan dan alih fungsi lahan dapat dilakukan
secara terrestrial, namun cara tersebut kurang efektif untuk daerah yang luas.
Penggunaan data penginderaan jauh dapat mempersingkat waktu untuk penyadapan
data penggunaan lahan dan alih fungsi lahan dalam daerah yang luas. Data
1
penginderaan jauh dapat menggambarkan berbagai obyek dimuka bumi baik lahan
terbangun, lahan terbuka, vegetasi, jalan, dan kejadian alam seperti sungai, danau,
waduk, dan laut. Data penginderaan jauh juga dapat digunakan untuk menampilkan
bentuklahan suatu daerah dalam area yang luas. Dalam pemanfaatan citra
penginderaan jauh sangat dipengaruhi oleh resolusi spektral, resolusi spasial,
resolusi temporal, yang terekam pada citra. Pemilihan tiap resolusi ini sangat
berpengaruh pada kenampakan obyek pada citra. Resolusi spasial memberikan
tingkat kejelasan pada obuek yang terekam. Resolusi spasial memberikan
kenampakan kedetilan obyek yang berpengaruh pada skala peta. Resolusi temporal
berpengaruh pada pembaruan data perekaman dilokasi yang sama. Setiap
penggunaan data penginderaan jauh mempertimbangkan pemilihan citra menurut
resolusi tersebut yang tergantung pada pemanfaatan datanya.
Menurut Arronof (1989), Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan
sistem berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan data dan manipulasi
informasi-informasi geografi. SIG dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan,
dan menganalisa obyek fenomena alam yang mengkaji lokasinya secara geografis.
SIG merupakan sistem komputer yang memiliki empat kemampuan yang memiliki
data bereferensi geografis, yaitu data masukan (input), manajemen dan analisis data
(proses), dan keluaran data yang informatif (output)
Kota Magelang merupakan daerah yang sedang berkembang. Semakin
pesatnya perkembangan yang diikuti oleh pembangunan di segala bidang yang
membutuhkan lahan baru untuk pembangunannya, sehingga mengalih fungsikan
lahan pertanian menjadi lahan terbangun. Semakin pesatnya perkembangan pada
fasilitas umum seperti hotel, pasar, dan minimarket serta perkembangan penduduk
yang semakin meningkat mendorong adanya pembangunan wilayah yang
mengakibatkan semakin berkurangnya lahan produktif di Kota Magelang.
Pembuatan peta alih fungsi lahan pertanian diperlukan untuk mengetahui lahan
pertanian yang telah berubah menjadi lahan terbangun dan arah konversi lahan
pertanian yang dapat menunjukkan arah perkembangan kota.
2
1.2.
Rumusan Masalah
Perkembangan kota yang pesat serta peningkatan pertumbuhan penduduk
menyebabkan semakin berkurangnya lahan produktif yang dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat. Semakin bertambahnya fasilitas umum dan infrastruktur yang akan
menambah kebutuhan akan lahan semakin luas. Berdasarkan latar belakang diatas
maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Alih fungsi lahan pertanian yang mengakibatkan berkurangnya lahan produktif
untuk masyarakat
Dari perumusan masalah tersebut maka muncul pertanyaan berikut :
1. Bagaimana peta alih fungsi lahan pertanian ?
2. Bagaimana perubahan lahan pertanian terhadap lahan terbangun ?
3. Bagaimana arah perkembangan alih fungsi lahan pertanian yang diikuti oleh
arah perkembangan kota ?
Berdasarkan pada latar belakang dan perumusan masalah di atas maka
penelitian ini mengambil judul :
APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFI UNTUK MEMETAKAN ALIH
FUNGSI LAHAN PERTANIAN KOTA MAGELANG
1.3.
Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui perubahan lahan pertanian Kota Magelang tahun 2006 –
2012
2. Memetakan alih fungsi lahan pertanian tahun 2006 – 2012
3. Mengetahui arah perkembangan kota terhadap lahan pertanian
3
1.4.
Manfaat
1. Sebagai salah satu syarat kelulusan akademis pada Program Diploma
Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi
2. Mengetahui lokasi lahan yang telah beralih fungsi dari tahun 2006
sampai 2012
4
Download