21 Februari 2013 Diversifikasi Untuk Masa Depan Keuangan Kita Sangat mungkin masih terdapat di antara kita yang belum memiliki exposure ke pasar modal, dalam artian belum memiliki investasi berbentuk saham, obligasi ataupun Reksa Dana. Namun dengan demikian justru kita meningkatkan ketergantungan pada suatu produk penempatan dana di luar pasar modal. Dengan kata lain, masa depan finansial kita akan sangat tergantung pada imbal hasil produk tersebut. Apabila kita hanya mengonsentrasikan penempatan dana pada tabungan/deposito misalnya, dan ternyata dalam 30-40 tahun ke depan imbal hasil tabungan tidak memenuhi harapan kita, maka kita akan merugi. Sehingga, kita perlu untuk mendiversifikasi penempatan dana investasi sejak dini. Diversifikasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti penganekaragaman, penganekaan usaha untuk menghindari ketergantungan pada ketunggalan kegiatan, produk, jasa, atau investasi. Apabila kita menghadapi beberapa pilihan penempatan dana investasi, salah satu solusinya adalah mendiversifikasi penempatan kepada beberapa pilihan yang berbeda, dengan tujuan mendapatkan profil imbal hasil dan risiko yang sesuai dengan preferensi kita masingmasing. Cara lain yang berlawanan dengan diversifikasi untuk menyelesaikan pilihan tersebut, adalah dengan mengonsentrasikan pada satu pilihan tertentu. Meskipun hal itu membuat kita akan makin mendapatkan kelebihan dari suatu instrumen keuangan, langkah itu juga membuat kita terekspos besar pada kekurangan dari instrumen tersebut. Sehingga, konsentrasi investasi dapat menimbulkan peningkatan ketergantungan portofolio kita pada risiko dan imbal hasil satu pilihan tersebut. Risiko yang terkait dengan ketergantungan pada suatu jenis atau kelompok aset tertentu dapat disebut sebagai risiko konsentrasi. Sering kali risiko konsentrasi dikaitkan dengan tingginya proporsi investasi pada instrumen dengan fluktuasi nilai yang tinggi, misalnya menaruh seluruh dana simpanan seumur hidup pada satu saham tertentu saja. Hal itu benar adalah sebuah pertaruhan. Namun apabila kita hanya memiliki satu jenis instrumen keuangan yang lain selain saham, juga merupakan suatu risiko konsentrasi. Sebagai contoh, kita hanya memiliki tabungan dan deposito sebagai wahana penyimpanan dana kita untuk kebutuhan di hari tua nanti. www.PremierReksadanaOnline.com Menurut hemat penulis, konsentrasi penempatan dana pada tabungan dan deposito juga adalah suatu pertaruhan. Kita bertaruh, bahwa imbal hasil tabungan dan deposito meskipun rendah dibanding pilihan lainnya akan mencukupi kebutuhan hari tua kita nanti. Kita juga bertaruh bahwa imbal hasil tabungan dan deposito akan selalu di atas inflasi. Sebuah pertaruhan yang besar, mengingat pembuktian ilmiah bahwa imbal hasil tabungan mengalahkan laju inflasi dengan konsisten secara historis sangat sulit, bahkan bisa jadi hampir tidak mungkin. Hal tersebut dapat membuat nilai simpanan kita di masa depan akan berkurang nilainya dari masa kini, karena imbal hasil yang tidak mengejar inflasi. Sehingga, disadari atau tidak, dengan mengkonsentrasikan dana hari tua pada instrumen yang tidak memiliki risiko fluktuasi nilai pokok namun imbal hasil yang rendah seperti tabungan/deposito, kita telah memilih pilihan yang justru dapat membuat masa depan keuangan kita menjadi tidak nyaman. Pertaruhan tersebut juga berarti kita menutup mata atas segala pilihan penempatan dana lain yang dapat membuat kondisi keuangan kita di masa depan menjadi lebih aman, seperti di pasar modal. Kita langsung antipati atau alergi dengan fluktuasi jangka pendek yang terjadi di pasar modal, dan tidak melihat bahwa dengan diversifikasi kita dapat mengelola fluktuasi nilai investasi di pasar modal. Dengan diversifikasi kita dapat mengelola fluktuasi investasi kita agar lebih sesuai dengan preferensi pribadi. Kita dapat membagi, memecah simpanan hari tua ke berbagai alternatif pilihan investasi, sehingga perkiraan imbal hasil yang kita peroleh dan risiko yang menyertainya lebih cocok dengan preferensi kita pribadi. Halaman 1 21 Februari 2013 Apabila kita bicara soal diversifikasi, maka kita membicarakan satu keuntungan dari berinvestasi pada Reksa Dana. Karena, dengan memiliki satu Reksa Dana berarti kita dapat langsung memiliki beberapa saham, berbagai jenis obligasi, dan deposito di beberapa bank sekaligus. Reksa Dana dapat dilihat sebagai sebuah kumpulan dana dari berbagai investor, yang kemudian dana tersebut diinvestasikan ke dalam berbagai instrumen sesuai kebijakan investasi Reksa Dana, untuk mencapai tujuan investasi Reksa Dana tersebut. Kita sebagai investor hanya perlu memilih jenis Reksa Dana yang sesuai dengan preferensi kita. Bila kita lebih nyaman dengan profil imbal hasil dan risiko yang konservatif, kita dapat membeli Reksa Dana Pasar Uang. Bila kita ingin mendapatkan imbal hasil yang tinggi dan bersedia menerima fluktuasi yang cukup tinggi pula di jangka pendek, kita dapat membeli Reksa Dana saham. Namun, bila kita ingin yang sedang-sedang saja, kita dapat membeli Reksa Dana Campuran. Bila kita menggunakan teknik diversifikasi waktu pembelian ketika berinvestasi pada Reksa Dana, pengaruh fluktuasi pasar pada investasi kita akan semakin kecil, karena di Reksa Dana sendiri instrumen saham dan obligasi sudah terdiversifikasi. Pada akhirnya, kita lah yang memegang kendali atas masa depan keuangan kita sendiri. Konsentrasi penempatan dana pada tabungan/deposito dapat saja menjadi pilihan yang tidak mendukung keamanan masa depan keuangan kita. Namun, memang instrumen keuangan yang memberikan imbal hasil lebih tinggi selalu akan disertai dengan potensi penurunan nilai pokok yang tinggi pula. Untuk mengelola eksposur kita atas potensi imbal hasil dan risiko fluktuasi nilai pokok investasi kita, maka kita dapat menerapkan prinsipprinsip diversifikasi. Dan salah satu produk investasi yang sangat relevan untuk kita coba ketika kita menginginkan diversifikasi, adalah Reksa Dana (H.V.Surya). Reksa Dana Campuran merupakan jenis Reksa Dana yang memiliki kebijakan investasi yang lebih fleksibel di banding jenis yang lain. Ia dapat menempatkan dana pada obligasi baik jangka pendek maupun panjang, serta saham. Ia juga dapat menempatkan porsi likuiditas di instrumen deposito. Sehingga, ia dapat menjadi suatu one-stop diversification tool bagi seorang investor. Sang investor tinggal mencari produk Reksa Dana Campuran dengan profil imbal hasil dan risiko yang sesuai dengan dirinya. Fluktuasi nilai investasi juga dapat didiversifikasi lebih jauh dengan melakukan pembelian secara berkala, dalam artian tidak menghabiskan seluruh dana untuk pembelian instrumen pasar modal pada kesempatan pertama. Kita dapat membagi waktu pembelian ke dalam beberapa periode, kesatu, kedua dan seterusnya, sehingga kita mendapatkan rata-rata harga beli dalam suatu periode pembelian tersebut. Sehingga, apabila harga saham atau obligasi menurun sejak pembelian pertama, potensi kerugian yang kita alami akan lebih kecil bila dibandingkan dengan ketika kita menghabiskan seluruh dana pembelian pada pembelian pertama. Catatan Penting yang Perlu Diperhatikan: Pandangan dan pendapat dalam artikel ini adalah dari penulis dan tidak mencerminkan kebijakan resmi atau posisi PT Indo Premier Investment Management. Meskipun artikel ini didukung oleh penelitian dan data oleh penulis, namun hasil perhitungan dan keakuratannya tidak dijamin. Seluruh informasi dan keterangan yang disampaikan melalui artikel ini hanya merupakan informasi dan/atau keterangan yang tidak dapat diartikan sebagai suatu saran/advise bisnis tertentu, karenanya tidak bersifat mengikat. Segala hal yang berkaitan dengan diterimanya dan/atau dipergunakannya artikel tersebut sebagai pengambilan keputusan bisnis dan/atau investasi adalah merupakan tanggung jawab pribadi atas segala risiko yang mungkin timbul. Sehubungan dengan risiko dan tanggungjawab pribadi atas artikel ini, pengguna dengan ini menyetujui untuk melepaskan segala tanggung jawab dan risiko hukum PT Indo Premier Investment Management dan/atau perusahaan terafiliasi serta karyawannya atas diterimanya dan/atau dipergunakannya artikel ini. www.PremierReksadanaOnline.com Halaman 2