LANDSCAPING / RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) Oleh : Abdul Rohim Tualeka Higiene Industri Faktor Kimia di Industri: Partikel dan non partikel Pengendalian Faktor Kimia: -Pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) -Presipitator elektrostatik -Scrubber -dll. Definisi RTH • RTH adalah bagian dari ruang terbuka yang diisi oleh tanaman, tumbuhan dan vegetasi guna mendukung manfaat langsung dan/ atau tidak langsung yang dihasilkan RTH tersebut yaitu keamanan, kenyamanan, kesejahteraan dan keindahan wilayah yang terdapat RTH tersebut. RTH yang ideal adalah 30% dari luas wilayah. (Hakim,R.,2010). Penghijauan • Penghijauan adalah segala kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan dan meningkatkan kondisi lahan beserta semua kelengkapakannya dengan melakukan penanaman pohon pelindung, perdu/semak hias dan rumput/penutup tanah dalam upaya melestarikan tanaman dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup Kawasan hijau hutan kota • Kawasan hijau kota/ kawasan konservasi, berfungsi sebagai taman kota, ditanami jenis tanaman dengan jarak tanam rapat,90% - 100% dari luas areal harus dihijaukan. Sedangkan areal lainnya dapat digunakan untuk kelengkapan penunjang kawasan tersebut. Perbedaan RTH dipandang dari berbagai sudut : 1. Berdasarkan bobot kealamiannya a. Bentuk RTH alami (habitat liar,kawasan lindung ) b. Bentuk RTH non alami atau RTH binaan ( pertanian kota, lapangan kota ) 2. Berdasarkan sifat dan karakter ekologisnya a. Bentuk RTH kawasan (areal, non linier ) b. Bentuk RTH jalur (koridor,linier) 3. Berdasarkan penggunaan lahan atau kawasan fungsionalnya, dibedakan menjadi : a. RTH kawasan perdagangan b. RTH kawasan perindustrian (termasuk industri jasa, kampus ) c. RTH kawasan khusus (pemakaman, HANKAM, olah raga ) 4. Menurut status kepemilikan : a. RTH publik, yaitu RTH yang terdapat di lahan-lahan publik atau lahan-lahan yang dimiliki oleh pemerintah ( pusat atau daerah ) b. RTH privat atau non publik, yaitu RTH yang ada di lahan-lahan privat Fungsi dan manfaat RTH Manfaat Fungsi langsung Tolak ukur Tidak langsung Tolak ukur Ekologi 1. Menurunkan tingkat Kadar polutan Konservasi keaneka Keberadaannya pencemaran ragaman hayati Pengurangan jumlah penderita penderita ISPA ISPA 2. Meningkatkan kan- Kualitas air dungan air tanah tanah Sosial 1. Menurunkan stress Jumlah penmasyarakat derita penyakit sosial 2. Konservasi situs alami sejarah Keberadaannya Menurunkan konflik sosial Jumlah konflik sosial Menurunkan Kejadian krimi kriminal nal Meningkatkan pro- Jumlah out put/ duktivitas come Fungsi dan manfaat RTH Manfaat Fungsi Ekonomi Arsitektural langsung 1.Meningkatkan pendapatan masyarakat 2. Meningkatkan jumlah wisatawan 1. Meningkatkan kerapian dan keteraturan 2. Meningkatkan kenyamanan 3. Meningkatkan keindahan Tolak ukur Tidak langsung Pendapatan Efek ganda pe masyarakat peningkatan jumlah wisatawan Jumlah kunjungan wisatawan Kerapian dan kebersihan kota lebih nyaman Lebih indah Tolak ukur Pertumbuhan ekonomi Jenis tanaman ini sangat baik apabila ditanam di halaman terbuka, seperti di pekarangan rumah ataupun di pinggir jalan. Karena pohon dadap merah ini, bisa mendatangkan para burung, yang suka sekali menyantap buah si dadap merah. POHON DADAP MERAH POHON KELENGKENG Sebagian besar pasti tahu bagaimana nikmatnya rasa dari buah kelengkeng. Tetapi, ada beberapa fakta yang belum anda ketahui tentang buah khas Indonesia ini, yaitu pohon kelengkeng dapat meredam polusi suara. Inilah sebabnya pada suatu pabrik yang menggunakan genset, lebih baik menanam pohon ini untuk meredam suara bising yang dihasilkan oleh genset tersebut. Bungan warna warni Tanaman satu ini bisa menyegarkan mata layaknya bunga berwarna-warni yang dapat mencerahkan pikiran kita. Bunga warnawarni sangat cocok apabila ditanam di rumah sakit agar mempercepat kesembuhan pasien. Cocok di Rumah sakit jiwa Pohon pelindung Adalah pohon yang pertumbuhan batangnya mempunyai garis tengah batang minimal 15 cm, berketinggian minimal 3 m sampai tajuk daun, bercabang banyak, bertajuk lebar serta dapat memberikan perlindungan/ naungan terhadap sinar matahari, contoh : Trembesi, Bungur, Tanjung, Sono Kembang, Sawo Kecik, Glodogan dan sebagainya. Tanaman Perdu • Adalah tanaman yang yang pertumbuhan optimal batangnya mempungay garis tengah 1 – 10 cm, dengan ketinggian mksimal 3 – 5 m, contoh : Soko, Bunga Merak, Cassia Mas,Kemuning, Kembang Sepatu dan sebagainya Semak Hias • Adalah tanaman yang pertumbuhan optimal batangnya bergaris tengah maksimal 5 cm, dengan ketinggian maksimal 2m, contoh : Philodendrom, Plumbago, Heliconia, dan sebagainya. PENGENDALIAN PENCEMARAN OLEH TANAMAN Prinsif Siklus Hara dalam Pengendalian Pencemaran Limbah hasil aktifitas manusia maupun makhluk hidup lainnya dapat diolah secara alamiah menggunakan mikroorganisme yang ada di dalam tanah, air maupun udara dengan prinsif siklus hara. Siklus hara adalah perubahan unsur-unsur secara alamiah menggunakan kaidah biotransformasi. Contoh siklus hara antara lain siklus carbon, siklus nitrogen, siklus sulfur dll. Contoh siklus Karbon ( C ) Siklus karbon misalnya; setiap kebakaran, katakanlah terbakarnya sebatang kayu akan menghasilkan gas CO2. Gas ini kemudian dihirup oleh tanaman untuk melakukan fotosintesis. Hasil fotosintesis adalah glukosa yang juga mengandung karbon yang terdapat pada tanaman, baik pada buah,daun maupun kayu. Ketika kayu itu terbakar akan dihasilkan CO2 kembali. Itulah siklus karbon. Contoh siklus Karbon ( C ) Contoh siklus karbon lainnya adalah pada tubuh manusia. Manusia dalam kehidupannya membutuhkan karbon juga lewat makanan seperti sayur dan nasi. Setelah meninggal jasadnya kemudian diuraikan oleh bakteri pembusuk menghasilkan senyawa-senyawa anorganik yang akan menjadi pupuk bagi tanaman sekitar. Dengan pupuk maka besarlah tanaman yang nantinya juga akan dimakan oleh manusia. Analisis siklus hara Analisis siklus hara dalam pengolahan limbah dikaitkan dengan waktu paruh/ lama polutan di atmosfer/ lingkungan. Contoh umur polutan di atmosfer CO2 (50-200 th), metana ( 10 th ), NO ( 150 th ), CFC-11 (65 th ) Dengan demikian, pengendalian limbah yang paling utama adalah mengurangi kadar toksi di dalam lingkungan. Sehingga waktu hilangnya di lingkungan juga semakin cepat. Selain itu, limbah yang waktu paruhnya lama harus dienyhkan dari lingkungan. Prinsif Siklus dalam ajaran agama Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup. (yang memiliki sifat-sifat ) demikian ialah Allah, maka mengapa kamu masih berpaling ? Kalimat “yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup adalah kaidah perubahan dekomposisi kimia organik menjadi kimia anorganik dan sebaliknya. Itulah pentingnya memahami siklus dalam pengendalian polusi udara. Dalam ajaran agama, konsep siklus ini dijelaskan bahwa “manusia berasal dari tanah dan akan kembali ke tanah”. PENGENDALIAN PENCEMARAN PARTIKEL ( DEBU ) OLEH TANAMAN PENGENDALIAN PARTIKEL Partikel halus umumnya tidak lagi terpengaruh oleh gravitasi bumi dan melayang layang di udara dalam jangka waktu lama, sehingga cukup sulit untuk membatasi penyebarannya. Namun demikian partikel berukuran >4mm masih dapat mengendap lebih cepat (waktu layangnya lebih singkat) bila dibandingkan partikel berukuran <4mm yang memerlukan waktu lebih lama untuk dapat mengendap (Lu dan Howarth 1996). Berpijak pada teori ini, maka partikel halus dapat diendapkan lebih cepat dan lebih banyak lagi, bila di sekitar sumber pencemaran disediakan bidang-bidang permukaan untuk pengendapan partikel ini. Bidang pengendapan ini pun dapat didesain lebih khusus, sebab menurut Schneider (1999) bidang dengan permukaan yang kasar akan mengendapkan lebih banyak partikel halus ila dibandingkan dengan bidang berpermukaan licin sempurna. Berdasarkan landasan teori ini, maka bidang yang dapat membantu mempercepat dan memperbanyak pengandapan partikel halus adalah bidang-bidang dengan dengan luas permukaan yang cukup dan berpermukaan tidak licin. Syarat ini dipenuhi oleh tumbuh-tumbuhan berdaun lebat yang memiliki permukaan daun tidak licin (misal: berbulu). Tumbuh-tumbuhan berdaun lebat dengan posisi dedaunannya yang tumpang tindih akan membentuk suatu bidang pengendapan dengan luasan yang lebih luas bila dibandingkan bidang yang datar sempurna. Tanaman juga secara alamiah memiliki permukaan daun yang tidak 100% licin, hal ini berkesuaian dengan penemuan Schneider (1999). Namun demikian, mengingat sumber pencemaran partikel halus terletak pada ketinggian lebih kurang 0-1m (sumbernya adalah gesekan roda kendaraan dengan jalan dan knalpot kendaraan) maka tanaman tersebut seyogyanya berdaun lebat pada ketinggian 0-1,5m diatas permukaan tanah. Tanaman semacam ini adalah jenis semak dan perdu-perduan atau tanaman rambat (climbing plants) yang ditanam pada frame pagar. Pemakaian tanaman dengan ketinggian rendah ini juga diharapkan memberikan kesempatan pada lubang ventilasi yang letaknya melebihi ketinggian tanaman tetap berfungsi sebagaimana mestinya. • Tanaman untuk halaman rumah, untuk pengendalian pencemaran debu adalah jenis perdu dan semak seperti bougenville, bunga merak, daun kupu-kupu. • Pagar hijau dengan teh-tehan atau bambu dapat menyerap debu dalam jumlah yang tinggi. PENGENDALIAN PENCEMARAN BUKAN PARTIKEL OLEH TANAMAN • Tanaman hias yang positif menurunkan kadar gas NO, antara lain kaktus penghuni tempat terbuka, anak nakal, rumput kriminil (dulu disebut krokot), sri mukti (sejenis sri rejeki), dan maranta penghuni naungan. Kalau mereka ditanam rapat, sehingga cukup rimbun menghuni halaman dekat jendela dapat berfungsi penyaring udara. • Pagar hijau/pagar hidup di dekat jalan ditanam salah satu atau dua dari jenisjenis perdu, seperti: kembang sepatu, puring, sablo, soka, Mussaenda. • Perdu mampu menyerap NOx = 22,53 – 54,08 %, semak (16,13- 55,60 %) pohon (14,15-60,65 %). Kembang Sepatu Kembang sepatu terkenal dengan bisa menyerap nitrogen sehingga membuat paru-paru menjadi bersih. Tetapi jangan pernah, menaruh tanaman ini berdekatan dengan ruang radiografi, karena tanaman ini berfungsi meneruskan radiasi, sehingga sangat berbahaya apabila ditanam berdekatan dengan ruang radiografi. • Taman di bagian atas rumah bertingkat, tanaman disarankan seperti semak yang tahan terpaan angin, tahan panas, memerlukan sedikit air, namun banyak daun untuk meningkatkan daya serap CO2. • Alternatif lain palem jenis tertentu untuk peneduh dan mereduksi panas matahari. Emisi CO2 dari kendaraan itu akan naik ke lapisan udara atas. Pohon Trembesi Pohon satu ini mampu menyerap karbondioksida dalam skala yang besar, sehingga sangat danjurkan ditanam sebagai pohon penghijauan. Meskipun begitu, pohon ini membutuhkan lahan yang luas. Serapan CO2 Fotosintesis juga dipengaruhi oleh laju serapan CO2, hal ini menunjukkan besarnya kemampuan serapan per satuan waktu per satuan luas daun. Berdasarkan hasil penelitian Pentury (2003), pola hubungan antara laju serapan dan luas tajuk tanaman bisa dimodelkan dengan formulasi matematika: S = 0,22780,0048 I Dimana, S : laju serapan CO2 per satuan luas I : intensitas cahaya (kal/cm2/hari) 0,0048 : Koefisien intensitas cahaya 0,2278 : Konstanta penjumlahan • Tanaman yang ditanam di luar pagar halaman didisain untuk menciptakan keteduhan seperti asam kranji atau tiara payung juga sebagai pereduksi kadar NO, SO2 dan CO. • Menurut hasil penelitian Puslitbang Jalan, tiara payung mampu mengurangi NO sampai 61,47%. Di bawah pohon pohon peneduh tersebut dapat ditanam Maranta leuconeura dan Sri Mukti, yang tidak tahan terhadap matahari terik dan dapat mengurangi polusi NO berturut-turut sampai 55,5% dan 60,41%. Juga dapat ditanam rumput kriminil/krokot (kalau terbuka), paku-pakuan, es lilin putih, atau es lilin hijau, dengan reduksi NO berturut-turut 61,64%, 76,07%, 63,13%, 62,08%. • Tanaman sebagai penahan angin harus memperhatikan jenis tanaman dengan dahan yang kuat, daun tidak mudah gugur, akar menghujam masuk ke dalam tanah, memiliki kerapatan yang cukup (50-60 %). Taman kawasan perumahan sebaiknya memperhatikan lokasi sebagai berikut : • jalan protokol dapat di menggunakan pohon angsana atau flamboyan (Puslitbangkim, 1996) karena angsana dapat menyerap CO sebesar 55,43 %, bougenville 41,59 % dan flamboyan 25,88 %. Damar (Agathis alba), Lamtoro gung (Leucaena leucocephala), akasia (Acacia auriculiformis) dan beringin (ficus benyamina) sebagaipenghasil oksigen yang tinggi. Spider Plant (Chlorophytum comosum) Spider plant merupakan tanaman yang tumbuh dengan cepat. Tanaman ini bagus untuk menghilangkan gas beracun dan polutan lain, seperti formalin dan xylene. Untuk mendapatkan efek yang lebih baik, tanaman ini harus diletakkan di dapur, di dekat perapian atau di tempat-tempat di mana karbonmonoksida terakumulasi. Pakis Boston (Nephrolepsis exaltata bostoniensis) Tanaman eksotis yang anggun dengan daun melengkung dan berjumbai. Pakis Boston bertindak sebagai humidifier alami. Pakis Boston akan tumbuh lebih baik lagi jika berada di tempat berkondisi lembab. Dengan melepaskan kelembaban ke udara, mereka menghapus polusi udara jahat seperti benzena, formaldehida dan xilena. Selain itu tentunya juga menyediakan udara bersih di dalam rumah. Peace Lily (Spathiphyllum Sirih Belanda Peace lily dan sirih belanda terkenal karena mampu mengurangi racun dalam ruangan yang dapat menyebabkan kanker. Peace lily sangat bagus dalam membersihkan udara. Membantu menghilangkan benzena dan formaldehida. Tak diragukan lagi tanaman ini disarankan untuk rumah yang memenuhi istilah "sindrom bangunan sakit". Golden Pothos (Epipremnum aureum Juga dikenal sebagai Devil’s Ivy atau Silver Vine, Golden Pothos adalah tanaman yang sangat invasif. Dengan daunnya yang hijau dan batangnya yang progresif, tanaman ini dapat merambati daerah sekitarnya. Tanaman ini sangat efisien untuk menghilangkan polutan dalam ruangan seperti formaldehida, benzena dan xilena. Tapi berhatihatilah, karena tanaman ini beracun bagi anjing, kucing, bahkan anak-anak. Sansevieria Kalau sebelumnya, kembang sepatu berfungsi untuk melanjutkan radiasi berbeda halnya dengan tanaman sansevieria yang mampun menyerap 107 jenis racun termasuk polusi udara. Snake Plant (Sansevieria trifasciata) Banyak digunakan sebagai tanaman hias, tanaman yang di Indonesia dikenal dengan nama lidah mertua ini merupakan tanaman cemara abadi yang toleran terhadap kurangnya air dan hujan. Ilmuwan menemukan bukti bahwa tanaman ini memiliki kemampuan luar biasa untuk menyerap formaldehida, nitrogen oksida dan berbagai bahan kimia lain yang hadir di udara. Satu tanaman dewasa berdaun 4/5 helai dapat menyegarkan kembali udara dalam ruangan seluas 20 m persegi. Bungur Mahoni Dikenal mampu menyerap polutan udara seperti timbal. Maka kedua pohon ini sebaiknya ditanam untuk penghijauan di kotakota besar, dekat jalan protokol yang padat lalu lintasnya. Bukan rahasia lagi kalau kendaraan bermotor menjadi penyumbang timbal terbesar di udara. Sebaliknya, pohon seperti akasia sebaiknya jangan dijadikan pohon jalur hijau. Mengapa? karena akasia menjadi salah satu pencetus asma. Begitu juga pohon palem yang indah bentuknya, tak begitu besar manfaatnya. • daerah dekat dengan tempat penimbunan sampah, tanaman yang dapat menahan angin serta penyerap bau, selain itu sebagai penyerap zat yang berbahaya yang mungkin terkandung dalam sampah, seperti Cempaka dan Tanjung. RTH Untuk Bangunan kantor, Hotel, Industri/pabrik, Bangunan Perdagangan dan Bangunan Umum lannya ( Perda Kota Surabaya No.7 tahun 2002 Tentang Pengelolaan RTH) • Untuk bangunan yang mempunyai luas tanah antara 120 – 240 m2 wajib ditanami minimal 1 (satu) pohon pelindung,perdu dan semak hias serta penutup tanah/ rumput dengan jumlah yang cukup • Jenis kavling dengan ukuran luas > 240 m2 wajib ditanami minimal 3 pohon pelindung, perdu dan semak hias serta penutup tanah/ rumput dengan jumlah yag cukup. Analisis kebutuhan RTH Kebutuhan RTH dihitung berdasarkan kebutuhan oksigen manusia dan kebutuhan oksigen pada kendaraan 1. Kebutuhan Oksigen manusia (X) Rumus : X = P x 4420,8 liter/hari/orang x 1,2 kg/m3 Keterangan : X = jumlah kebutuhan oksigen manusia (ton/hari) P = jumlah penduduk 4420,8 = rata-rata kapasitas hisap oksigen pada manusia per harinya 1,2 = rata-rata konstanta bobot udara 1 m udara menghasilkan 1,2 kg/m3 2. Kebutuhan oksigen pada kendaraan (Z) Z = 0,014 x jumlah BBM bensin 3. Kebutuhan RTH ( L ) (X + Z ) L = ----------------- x m2 (54)(0,9375) L = luas RTH yang dibutuhkan ( m2 ) X = Kebutuhan oksigen manusia (ton/hari) Z = Kebutuhan oksigen kendaraan bermotor (ton/hari) 54= konstanta yang menyarankan bahwa setia 1 m2 tanaman perhari dapat menghasilkan 54 gram bahan kering 0,9375 = nilai konstanta yang menunjukkan bahwa 1 gram bahan kering dapat menghasilkan oksigen sebanyak 0,9375 Berapa seharusnya RTH Surabaya Berapakah sebaiknya Ruang Terbuks Hijau di Surabaya diperoleh dengan menghitung : a. Luas lahan kota surabaya? 355 km2 b. Luas RTH saat ini di Surabaya? 33.306 Hektar c. Jumlah penduduk Surabaya? 4.379.140 jiwa d. Jumlah kendaraan bermotor di Surabaya? 2.000.000 unit Luas RTH yang seharusnya di Surabaya : 1. Kebutuhan Oksigen manusia (X) Rumus : X = P x 4420,8 liter/hari/orang x 1,2 kg/m3 = 4.379.140 x 4420,8 x 1,2 = 23,231,162,534.40 2. Kebutuhan oksigen pada kendaraan (Z) Z = 0,014 x jumlah BBM bensin = 0,014 x 2.000.000 unit = 28000 3. Kebutuhan RTH ( L ) (X + Z ) L = ----------------- x m2 (54)(0,9375) (23,231,162,534.40 + 28.000 ) = -------------------------------------------x m2 (54)(0,9375) = 403,319,280.10 m2 ------------------------10.000 m2 = 40.331,92 Ha Kenyataannya : 33.306 Ha Kurang : 40.331 – 33.306 = 7.025 Ha Atau kurang 7.025/ 40.333 = 17% Luas RTH Surabaya mencapai 33.306 He (mencapai 20% dari Luas Surabaya) Luas tersebut telah sesuai dengan UU No. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang namun idealnya luas RTH di kota besar harus lebih dari 30%, sedangkan pemkot hanya bisa menambah RTH sebanyak 8 He per tahun Sehingga untuk bisa ideal perlu 448 tahun lagi (Kompas Jatim 28 September 2010) Berapa sebaiknya RTH di kantor Rektorat Unair ? Diperoleh dengan menghitung : a. Luas lahan kantor rektorat Unair b. Luas RTH saat ini di kantor rektorat Unair c. Jumlah pegawai dan yang masuk dan keluar di kantor rektorat Unair d.Jumlah kendaraan bermotor di kantor rektorat Unair Diketahui : • Luas lahan kantor Rektorat Unair – 7.261,06 m2 • Luas RTH saat ini di kantor Rektorat Unair – 8.522,08 m2 • Jumlah pegawai dikantor Rektorat Unair – 327 orang • Jumlah kendaraan bermotor di kantor rektorat Unair – Mobil : 36 mobil perhari – Motor : 110 mootr perhari • 80 karyawan • 30 tamu Jadi Kebutuhan RTH ( L ) di rektorat adalah : Rumus Luas RTH : (X + Z ) L = ----------------- x m2 (54)(0,9375) Kebutuhan Oksigen manusia (X) X = P x 4420,8 liter/hari/orang x 1,2 kg/m3 = 327 x 4420,8 liter/hari/orang x 1,2 kg/m3 = 1.534.017,6 liter/hari/orang x 1,2 kg/m3 = 1.840.821,12 Kebutuhan oksigen pada kendaraan (Z) Z = 0,014 x jumlah BBM bensin = 0,014 x 146 kendaraan = 2,044 ( 1.840.821,12 + 2,044 ) L = --------------------------------- x m2 (54)(0,9375) 1.840.823,164 = --------------------------------- X m2 50,625 = 3.571,8155 m2 Kesimpulan • Jadi RTH di Rektorat, telah memenuhi standart kebutuhan RTH yang seharusnya adalah 3.571,8155 m2 tetapi Rektorat memiliki RTH seluas 8.522,08 m2. Proses Analisis RTH : 1. Identifikasi sumber 2. Identifikasi proses kerja/ aktivitas 3. Identifikasi toksin/ bahan kimia 4. Analisis RTH