pengaruh partisipasi anggaran, komitmen organisasi, hubungan

advertisement
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Analisa Rasio
Analisa rasio merupakan bentuk atau cara yang umum digunakan
dalam analisis laporan keuangan. Rasio ini menggambarkan suatu hubungan
atau perimbangan. Antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah lain dengan
alat analisis berupa rasio. Rasio tersebut dapat menujukan perubahan dalam
kondisi keuangan atau prestasi dan membantu menggambarkan trend dan pola
perubahan tersebut.
Rasio keuangan digunakan untuk membandingkan resiko dan tingkat
timbal balik dari berbagai perusahaan untuk membantu investor dan kreditor
membuat keputusan investasi dan kredit yang baik. Analisa rasio pada
dasarnya tidak hanya berguna bagi kepentingan intern perusahaan melainkan
juga pihak luar. Analisa rasio keuangan sangat bermanfaat bagi manajemen
untuk perencanaan dan pengevaluasian prestasi atau kinerja (performace)
perusahaan bila dibandingkan dengan rata-rata industri, sedangkan bagi para
kreditor dapat digunakan untuk memperkirakan pontensi resiko yang akan
dihadapi dikaitkan dengan adanya jaminan kelangsungan pembayaran bunga
dan pengembalian pokok pinjaman. Analisa rasio juga bermanfaat bagi para
investor dalam mengevaluasi nilai saham dan adanya jaminan atas keamanan
dan yang tertanam pada suatu perusahaan.
11
PENGARUH RASIO KEUANGAN…., WIWIT SETIAWAN, FAKULTAS EKONOMI, 2011
13
Menurut Fitriati (2003) rasio keuangan terbukti dapat digunakan sebagai
alat untuk memprediksi kebangkrutan. Manajemen, sebagai pihak yang
bertanggung jawab atas aktifitas operasi perusahaan dapat mengambil tindakan
untuk mencegah terjadinya kebangkrutan. Dalam hal ini bahwa rasio keuangan
dapat digunakan untuk memprdiksi keadaan perusahaan pada masa yang akan
datang.
Rasio keuangan menurut Raharjo (2007) diklasifikasikan menjadi lima
kategori sebagai berikut.
1. Rasio Likuiditas (liquidity ratios), yang menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek. Rasio likuiditas
terdiri dari rasio modal kerja, current ratio, acid-test/quick ratio,
perputaran piutang (account receivable turnover) dan perputaran
persediaan (inventory turnover).
2. Rasio Solvabilitas (Leverage ratio), yang menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya baik jangka pendek
maupun jangka panjang. Rasio solvabilitas terdiri dari debt to equity ratio
dan time interest earned.
3. Rasio Aktivitas (activity ratio), yang menunjukkan tingkat efektivitas
penggunaan aktiva atau kekayaan perusahaan. Rasio aktivitas terdiri dari
perputaran piutang (account receivable turnover), perputaran persediaan
(inventory turnover) dan total asset turnover.
4. Rasio
Profitabilitas
dan
rentabilitas
(profitability
ratio),
yang
menunjukkan tingkat imbalan atau perolehan (keuntungan) disbanding
penjualan atau aktiva. Rasio proifitabilitas terdiri dari ROA, ROE, EPS,
PENGARUH RASIO KEUANGAN…., WIWIT SETIAWAN, FAKULTAS EKONOMI, 2011
14
ROI, Gross profit margin dan NPM.
5. Rasio investasi (investmen ratio), yang menunjukkan rasio investasi dalam
surat berharga atau efek, khususnya saham dan obligasi.
2.1.1 Inventory Turn Over
Rasio perputaran persediaan dapat digunakan untuk mengukur
berapa kali rata-rata persediaan terjual selama satu periode tertentu.
Semakin cepat persediaan tersebut terjual maka semakin cepat perusahan
menciptakan
piutang
dagang dan
menagih
kasnya.
Rasio
ini
menunjukkan seberapa efektif perusahaan dalam kegiatan usahanya,
Jumlah investasi yang ada dalam persediaanya dan siklus operasi untuk
mengisi kasnya kembali. Perhitungan dari rasio ini adalah (Meythi,
2005):
Inventory Turn Over (ITO) =
HPP
Persediaan
2.1.2 Total Asset Turn Over
Rasio perputaran total aktiva mengukur aktivitas dan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan penjualan melalui penggunaan aktiva
tersebut. Rasio ini juga dapat digunakan untuk mengukur seberapa
efisien
aktiva
tersebut
telah
dimanfaatkan
untuk
memperoleh
penghasilan sehingga rasio ini dapat digunakan untuk memprediksi laba
yang akan datang (Hanafi dan Halim, 2003 dalam Purnawati, 2005).
Rasio ini dapat digunakan untuk memprediksi laba karena total aktiva
PENGARUH RASIO KEUANGAN…., WIWIT SETIAWAN, FAKULTAS EKONOMI, 2011
15
dan penjualan merupakan komponen dalam menghasilkan laba.
Pengaruh rasio total asset turn over terhadap perubahan laba bersih
perusahaan adalah semakin cepat tingkat perputaran aktivanya maka
laba bersih yang dihasilkan akan semakin meningkat, karena perusahaan
sudah dapat memanfaatkan aktiva tersebut untuk meningkatkan
penjualan yang berpengaruh terhadap pendapatan. Kenaikan pendapatan
dapat menaikkan laba bersih perusahaan (Hanafi dan Halim, 2003 dalam
Purnawati, 2005). Perhitungan dari rasio ini adalah (Meythi, 2005):
Total Asset Turn Over (TATO) = Penjualan
Total Aktiva
2.1.3 Net Income To Sales
Kemampuan NIS dalam memprediksi perubahan laba sangat
dimungkinkan karena rasio ini berhubungan dengan efisiensi perusahaan
dalam memproduksi, administrasi, pemasaran, pendanaan dan penentuan
harga sehingga rasio ini layak untuk dijadikan predikor laba (Purnawati
(2005). Pengaruh rasio net income to sales terhadap perubahan laba
bersih perusahaan adalah semakin tinggi nilai rasio ini maka laba bersih
yang dihasilkan juga akan semakin meningkat, karena penjualan
bertambah lebih besar dari pada biaya usahanya (Suwarno, 2004 dalam
Purnawati, 2005). Perhitungan dari rasio ini adalah (Meythi, 2005):
Net Income to Sales (NIS)
= Laba Bersih Sebelum Pajak
Penjualan
PENGARUH RASIO KEUANGAN…., WIWIT SETIAWAN, FAKULTAS EKONOMI, 2011
16
2.1.4 Return On Assets
Pengaruh rasio return on assets terhadap pertumbuhan laba
bersih perusahaan adalah semakin tinggi nilai rasio ini maka semakin
tinggi pula tingkat laba yang dihasilkan karena penambahan aktiva dapat
digunakan untuk membiayai operasi perusahaan yang akhirnya dapat
menghasilkan laba (Suwarno, 2004 dalam Purnawati, 2005). Rasio ini
menggunakan rumus (Meythi, 2005):
Return on Assets (ROA)
= Laba Bersih Sebelum pajak
Total Aktiva
2.1.5 Sales To Current Liabilities
Rasio ini digunakan untuk mengetahui jumlah perputaran utang
dagang selama periode tertentu. Kemampuan SCL dalam memprediksi
perubahan laba sangat dimungkinkan karena dalam sales to current
liabilities terkandung penjualan dan hutang lancar yang keduanya
mempunyai pengaruh terhadap laba yang dihasilkan. Peningkatan
volume penjualan biasanya akan diikuti oleh kenaikan tingkat hutang
lancarnya. Dengan adanya kenaikan hasil penjualan kemampuan
perusahaan dalam membayar hutang lancarnya juga akan meningkat
(Harnanto, 1984 dalam Purnawati, 2005).
Pengaruh rasio sales to current liabilities terhadap perubahan
laba adalah semakin besar nilai rasio ini maka jumlah laba bersih yang
dihasilkan juga akan meningkat. Karena dengan meningkatnya nilai
PENGARUH RASIO KEUANGAN…., WIWIT SETIAWAN, FAKULTAS EKONOMI, 2011
17
rasio tersebut berarti hutang lancar yang dimiliki perusahaan juga
meningkat dan hal tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan
penjualan yang dapat berpengaruh terhadap besarnya laba yang
dihasilkan (Purnawati, 2005). Perhitungan dari rasio ini adalah (Meythi,
2005):
Perubahan Laba
Pada dasarnya laba merupakan pengembalian (return) kelebihan
investasi. Laba terdiri dari beberapa komponen, yaitu pendapatan (revenues),
beban (expenses), keuntungan (gains) dan kerugian (losses), pengertian laba
menurut hananto adalah kenaikan dari kekayaan bersih (modal, aktiva,
hutang) dalam jangka waktu tertentu merupakan kenaikan dalam kekayaan
bersih riil perusahaan yang dapat dibagikan kepada para pemilik perusahaan
dalam akhir periode tanpa mengakibatkan berkurangnya jumlah kekayaan
bersih yang ada pada awal periode yang bersangkutan. Laba dapat dijadikan
sebagai alat ukur keberhasilan suatu perusahaan yang tercermin dalam kinerja
manajemennya. Informasi mengenai kinerja masa lalu yang terdapat pada
informasi laba dapat digunakan untuk memprediksi kinerja masa depan
perusahaan, walaupun kesuksesan masa lalu tidak menjamin kesuksesan masa
yang akan datang akan tetapi prediksi mengenai laba yang akan datang dapat
dilakukan jika ada hubungan yang cukup kuat antara kinerja masa lalu dengan
kinerja masa depan. Prediksi laba sering digunakan sebagai dasar dalam
PENGARUH RASIO KEUANGAN…., WIWIT SETIAWAN, FAKULTAS EKONOMI, 2011
18
pengambilan keputusan investasi dan penilaian kinerja manajemen suatu
perusahaan untuk masa yang akan datang.
Pada awal abad ke 20 Fiscer, Lindahl dan Hick menjelaskan sifat–sifat
laba ekonomi, yang mencangkup tiga tahap :
1. Phisical income, yaitu konsumen barang dan jasa pribadi yang sebenarnya
memberikan kesenangan fisik dan pemenuhan kebutuhan, laba jenis ini
tidak dapat diukur.
2. Real Income, adalah ungkapan kejadian yang memberikan peningkatan
terhadap kesenangan fisik. Ukuran yang digunakan real income ini adalah
cost of living.
3. Money income, adalah merupakan hasil uang yang diterima dan
dimaksudkan untuk konsumsi dalam memenuhi kebutuhan hidup.
Dalam Statement of financial Accounting Concept No. 1 (1992)
mengenai informasi laba, disebutkan bahwa informasi berfungsi untuk
memperkirakan kemampuan laba dalam jangka panjang, memprediksi laba
dan menaksirkan resiko dalam meminjam atau dalam investasi. Keberhasilan
manajeman dalam jangka pendek dapat dilihat apakah laba yang diperoleh
lebih besar atau kecil dibandingkan dengan rencana laba yang semula ingin
dicapai.
Penyimpangan realisasi laba dengan rencana laba perlu dianalisa
penyimpanganya karena dapat dipakai untuk tujuan :
1. Memberikan petunjuk kepada manajemen tentang elemen apa yang
menyimpang dan bagaimana berpengaruh laba yang ingin dicapai
PENGARUH RASIO KEUANGAN…., WIWIT SETIAWAN, FAKULTAS EKONOMI, 2011
19
perusahaan, apa sebab penyimpangan tersebut, dapat dikendalikan oleh
kegiatan tertentu atau tidak.
2. memberikan petunjuk pada manajemen guna penyusunan anggaran laba
pada peride berikutnya. Dengan investigasi terhadap penyimpangan yang
timbul manajemen dapat menilai apakah rencana laba merupakan
pengukur yang baik untuk menilai atau mengevaluasi realisasi laba,
apakah laba tidak tepat maka akibatnya tidak dapat dipakai sebagai alat
evaluasi dalam menentukan kepada periode berikutnya.
Menurut Hanafi dan Halim sebagaimana dikutip Haryanti (2007)
menyebutkan bahwa pertumbuhan laba dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain:
1. Besarnya perusahaan
Semakin besar suatu perusahaan, maka ketepatan pertumbuhan laba
yang diharapkan semakin tinggi.
2. Umur perusahaan
Perusahaan yang baru berdiri kurang memiliki pengalaman dalam
mengingkatkan laba, sehingga ketepatannya masih rendah.
3. Tingkat leverage
Bila perusahaan memiliki tingkat hutang yang tinggi, maka manajer
cenderung memanipulasi laba sehingga dapat mengurangi ketepatan
pertumbuhan laba.
PENGARUH RASIO KEUANGAN…., WIWIT SETIAWAN, FAKULTAS EKONOMI, 2011
20
4. Tingkat penjualan
Tingkat penjualan di masa lalu yang tinggi, semakin tinggi tingkat
penjualan di masa yang akan datang sehingga pertumbuhan laba semakin
tinggi.
5. Perubahan laba masa lalu
Semakin besar perubahan laba masa lalu, semakin tidak pasti laba
yang diperoleh di masa mendatang.
Rasio keuangan dalam memprediksi perubahan laba
Dibutuhkan informasi yang relevan dengan tujuan dan kepentingan
pemakainya, untuk itu dikembangkan seperangkat teknik analisis yang
didasarkan pada laporan keuangan yang dipublikasikan. Salah satu teknik
yang popular diaplikasikan dalam praktek bisnis khususnya dalam
memprediksi laba adalah analisis rasio keuangan. Selain bersifat future
oriented rasio-rasio keuangan tersebut dapat digunakan untuk menjelaskan
atau memberi gambaran kepada penganalisa tentang baik buruknya keadaan
atau kondisi keuangan suatu perusahaan (Munawir, 2000 dalam Purnawati,
2005). Dengan mengetahui informasi tersebut kita dapat mengetahui tingkat
laba yang di capai perusahaan di masa yang akan datang, analisa rasio
keuangan bukan hanya saja dapat menentukan tingkat keutungan yang di
peroleh tapi juga dapat menentukan tingkat keefektifan suatu perusahaan.
Asyik (2000) dalam penelitiannya tentang kemampuan rasio keuangan
dalam memprediksi laba (penetapan rasio keuangan sebagai prediktor) bertujuan
PENGARUH RASIO KEUANGAN…., WIWIT SETIAWAN, FAKULTAS EKONOMI, 2011
21
untuk menguji secara empiris apakah rasio keuangan yang didasarkan pada data
laporan keuangan mempunyai kemampuan dalam memprediksi laba di masa
yang akan datang dan rasio mana yang merupakan discriminator signifikan. Dan
menurut Meythi (2005) rasio Inventory Turn Over (ITO), Total Asset Turn
Over (TATO), Net Income to Sales (NIS), Return on Assets (ROA) dan Sales
to Current Liabilities (SCL) dapat digunakan untuk
memprediksi
pertumbuhan laba.
PENGARUH RASIO KEUANGAN…., WIWIT SETIAWAN, FAKULTAS EKONOMI, 2011
Download