BAB III MATERI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB BAHJATUL WASAIL KARYA SYEKH NAWAWI AL BANTANI AL JAWI A. Biografi Syekh Nawawi Al Bantani Al Jawi Dilahirkan pada tahun 1230 H /1813 M di Banten Jawa Barat, dan dibesarkan di lingkungan keluarga muslim. Nawawi selanjutnya dikenal sebagai sosok ulama. Dia meninggal pada tahun 1314 H /1897 M di Makkah dimana makamnya terletak bersebelahan dengan makam khadijah, umm almu’minin(istri nabi) yang berada di Ma’la. Setiap tahunnya pada hari kamis pada minggu terakhir bulan Syawal, secara khaul diselenggarakan di daerahnya, Tanara, Banten, Jawa Barat oleh sebagian besar masyarakat.Nama lengkap syekh Nawawi adalah Muhammad Nawawi bin Umar bin Arabi al Jawi al Bantani. Sebutan al Jawi digunakan untuk menunjukkan bahwa Syekh Nawawi adalah berkebangsaan Jawa. Pada saat itu, Banten adalah daerah eks kerajaan Islam yang kemudian oleh Kolonial Belanda dijadikan sebagai Karesidenan.56 Di kalangan keluarganya , Syekh Nawawi dikenal dengan Abu Abdul Mu’thi. Ayahnya bernama KH. ‘Umar bin Arabi, seorang penghulu dan ulama pemimpin masjid dan pendidikan Islam di Tanara, Banten, sedang ibunya bernama Zubaidah, penduduk asli Tanara. Syekh Nawawi merupakan anak pertama dari tujuh orang bersaudara, yakni Ahmad Syihab al-Din, Tamim, Sa’id, Abdullah, Tasqilah dan Sariyah.Apabila ditelisik dari silsilah 56 KH. A. Aziz Masyhuri, 99 Kiai Kharismatik Indonesia, (Yogyakarta : Kutub, 2008), hlm. 27. 42 43 keturunannya, Syekh Nawawi merupakan keturunan ke 12 dari Maulana Syarif Hidayat Allah, Sunan Gunung Jati Cirebon. Tepatnya keturunan dari putra Maulana Hasan al-Din (Sultan Banten 1), yang bernama Sunyararas (Taj al-Arsy). Dari silsilah ayahnya, garis keturunan Syekh Nawawi sampai kepada Nabi Muhammad saw, sedang dari ibunya, sampai kepada Mmuhammad Singaraja.57 Syaikh Nawawi al-Bantani al-Jawi menikah dengan Nyai Nasimah, gadis asal Tanara, Banten dan dikaruniai 3 anak: Nafisah, Maryam, Rubi’ah. Sang istri wafat mendahului beliau.58 Imam Nawawi adalah ulama yang paling banyak mendapatkan cinta dan sanjungan makhluk. Orang yang mempelajari biografinya akan melihat adanya wira’i, zuhud, kesungguhan dalam mencari ilmu yang bermanfaat, amal saleh, ketegasan dalam membela kebenaran dan amar makruf, nahi mungkar takut dan cinta kpada Allah SWT dan kepada Rasul-Nya.59 B. Setting Sosial Semenjak kecil beliau memang terkenal cerdas. Otaknya dengan mudah menyerap pelajaran yang telah diberikan ayahnya sejak umur 5 tahun. Pertanyaan-pertanyaan kritisnya sering membuat ayahnya bingung. Melihat potensi yang begitu besar pada putranya, pada usia 8 tahun sang ayah mengirimkannya ke berbagai pesantren di Jawa. Beliau mula-mula mendapat 57 Ibid, hlm 28. 58 https://id-id.facebook.com/notes/belajar-nahwu-shorof-tata-bahasa-arab-dan-bentukperubahan/riwayat-syaikh-nawawi-al-bantani-imam-masjidil-haram. di akses pada 4 Juni 2016. Jam 21:31 WIB. 59 Syaikh Ahmad Farid, 60 Biografi Ulama Salaf, (Jakarta : Pustaka Al-Kautsar, 2006), hlm. 755. 44 bimbingan langsung dari ayahnya, kemudian berguru kapada Kyai Sahal dari Banten, setelah itu mengaji kepada Kyai Yusuf dari Purwakarta.Pada usia 15 tahun beliau menunaikan haji dan berguru kepada sejumlah ulama terkenal di Mekah, seperti Syaikh Khatib al-Sambasi, Abdul Ghani Bima, Yusuf Sumbulaweni, ‘Abdul Hamid Daghestani, Syaikh Sayyid Ahmad Nahrawi, Syaikh Ahmad Dimyati, Syaikh Ahmad Zaini Dahlan, Syaikh Muhammad Khatib Hambali, dan Syaikh Junaid Al-Betawi.Tapi guru yang paling berpengaruh adalah Syaikh Sayyid Ahmad Nahrawi, Syaikh Junaid AlBetawi dan Syaikh Ahmad Dimyati, ulama terkemuka di Mekah. Lewat ketiga Syaikh inilah karakter beliau terbentuk.Selain itu juga ada dua ulama lain yang berperan besar mengubah alam pikirannya, yaitu Syaikh Muhammad Khatib dan Syaikh Ahmad Zaini Dahlan.60 Sebagai intelektual yang memiliki komitmen tinggi terhadap prinsipprinsip keadilan dan kebenaran, apa boleh buat Syaikh Nawawi terpaksa menyingkir ke Negeri Mekah, tepat ketika perlawanan Pangeran Diponegoro padam pada tahun 1830 M. Ulama Besar ini di masa mudanya juga menularkan semangat Nasionalisme dan Patriotisme di kalangan Rakyat Indonesia. Begitulah pengakuan Snouck Hourgronje. Begitu sampai di Mekah beliau segera kembali memperdalam ilmu agama kepada guru-gurunya. Beliau tekun belajar selama 30 tahun, sejak tahun 1830 M hingga 1860 M. Ketika itu memang beliau berketepatan hati untuk mukim di tanah suci, satu dan lain hal untuk menghindari tekanan kaum penjajah Belanda. Nama beliau 60 https://id-id.facebook.com/notes/belajar-nahwu-shorof-tata-bahasa-arab-dan-bentukperubahan/riwayat-syaikh-nawawi-al-bantani-imam-masjidil-haram. di akses pada 4 Juni 2016. Jam 21:31 WIB. 45 mulai masyhur ketika menetap di Syi'ib ‘Ali, Mekah. Beliau mengajar di halaman rumahnya. Mula-mula muridnya cuma puluhan, tapi makin lama makin jumlahnya kian banyak. Mereka datang dari berbagai penjuru dunia. Maka jadilah Syaikh Nawawi al-Bantani al-Jawi sebagai ulama yang dikenal piawai dalam ilmu agama, terutama tentang tauhid, fiqih, tafsir, dan tasawwuf. 1. Murid-muridnya Banyak murid-muridnya yang di belakang hari menjadi ulama, misalnya K.H. Hasyim Asy’ari (Pendiri Nahdhatul Ulama), K.H. Ahmad Dahlan (Pendiri Muhammadiyah), K.H. Khalil Bangkalan, K.H. Asnawi Kudus, K.H. Tb. Bakrie Purwakarta, K.H. Arsyad Thawil, dan lainlainnya.Konon, K.H. Hasyim Asy’ari saat mengajar santri-santrinya di Pesantren Tebu Ireng sering menangis jika membaca kitab fiqih Fath alQarîb yang dikarang oleh Syaikh Nawawi. Kenangan terhadap gurunya itu amat mendalam di hati K.H. Hasyim Asy’ari hingga haru tak kuasa ditahannya setiap kali baris Fath al-Qarib ia ajarkan pada santrisantrinya.61 2. Karya-Karyanya Kepakaran beliau tidak diragukan lagi. Ulama asal Mesir, Syaikh 'Umar 'Abdul Jabbar dalam kitabnya "al-Durus min Madhi al-Ta’lim wa 61 https://id-id.facebook.com/notes/belajar-nahwu-shorof-tata-bahasa-arab-dan-bentukperubahan/riwayat-syaikh-nawawi-al-bantani-imam-masjidil-haram. di akses pada 4 Juni 2016. Jam 21:31 WIB. 46 Hadlirih bi al-Masjidil al-Haram” (beberapa kajian masa lalu dan masa kini tentang Pendidikan Masa kini di Masjidil Haram) menulis bahwa Syaikh Nawawi sangat produktif menulis hingga karyanya mencapai seratus judul lebih, meliputi berbagai disiplin ilmu. Banyak pula karyanya yang berupa syarah atau komentar terhadap kitab-kitab klasik. Sebagian dari karya-karya Syaikh Nawawi di antaranya adalah sebagai berikut: 1. al-Tsamar al-Yani’ah syarah al-Riyadl al-Badi’ah 2. al-‘Aqd al-Tsamin syarah Fath al-Mubin 3. Sullam al-Munajah syarah Safinah al-Shalah 4. Bahjah al-Wasail syarah al-Risalah al-Jami’ah bayn al-Usul wa alFiqh wa al-Tasawwuf 5. al-Tausyih/ Quwt al-Habib al-Gharib syarah Fath al-Qarib al-Mujib 6. Nihayah al-Zayyin syarah Qurrah al-‘Ain bi Muhimmah al-Din 7. Maraqi al-‘Ubudiyyah syarah Matan Bidayah al-Ĥidayah 8. Nashaih al-‘Ibad syarah al-Manbahatu ‘ala al-Isti’dad li yaum alMi’ad 9. Salalim al-Fadhla syarah Mandhumah Hidayah al-Azkiya 10. Qami’u al-Thugyan syarah Mandhumah Syu’bu al-Iman 11. al-Tafsir al-Munir li al-Mu’alim al-Tanzil al-Mufassir ‘an wujuh mahasin al-Ta΄wil musamma Murah Labid li Kasyafi Ma’na Qur΄an Majid 12. Kasyf al-Maruthiyyah syarah Matan al-Jurumiyyah 47 13. Fath al-Ghafir al-Khathiyyah syarah Nadham al-Jurumiyyah musamma al-Kawakib al-Jaliyyah 14. Nur al-Dhalam ‘ala Mandhumah al-Musammah bi ‘Aqidah al‘Awwam 15. Tanqih al-Qaul al-Hatsits syarah Lubab al-Hadits 16. Madarij al-Shu’ud syarah Maulid al-Barzanji 17. Targhib al-Mustaqin syarah Mandhumah Maulid al-Barzanji 18. Fath al-Shamad al ‘Alam syarah Maulid Syarif al-‘Anam 19. Fath al-Majid syarah al-Durr al-Farid 20. Tijan al-Darary syarah Matan al-Baijury 21. Fath al-Mujib syarah Mukhtashar al-Khathib 22. Muraqah Shu’ud al-Tashdiq syarah Sulam al-Taufiq 23. Kasyifah al-Saja syarah Safinah al-Naja 24. al-Futuhah al-Madaniyyah syarah al-Syu’b al-Imaniyyah 25. ‘Uqud al-Lujain fi Bayan Huquq al-Zaujain 26. Qathr al-Ghais syarah Masail Abi al-Laits 27. Naqawah al-‘Aqidah Mandhumah fi Tauhid 28. al-Nahjah al-Jayyidah syarah Naqawah al-‘Aqidah 29. Suluk al-Jadah syarah Lam’ah al-Mafadah fi bayan al-Jumu’ah wa almu’adah 30. Hilyah al-Shibyan syarah Fath al-Rahman 31. al-Fushush al-Yaqutiyyah ‘ala al-Raudlah al-Bahiyyah fi Abwab alTashrifiyyah 48 32. al-Riyadl al-Fauliyyah 33. Mishbah al-Dhalam’ala Minhaj al-Atamma fi Tabwib al-Hukm 34. Dzariyy’ah al-Yaqin ‘ala Umm al-Barahin fi al-Tauhid 35. al-Ibriz al-Daniy fi Maulid Sayyidina Muhammad al-Sayyid alAdnany 36. Baghyah al-‘Awwam fi Syarah Maulid Sayyid al-Anam 37. al-Durrur al-Bahiyyah fi syarah al-Khashaish al-Nabawiyyah 38. Lubab al-bayyan fi ‘Ilmi Bayyan Berkat kepakarannya, beliau mendapat bermacam-macam gelar. Di antaranya yang diberikan oleh Snouck Hourgronje, yang menggelarinya sebagai Doktor Ketuhanan. Kalangan Intelektual masa itu juga menggelarinya sebagai al-Imam wa al-Fahm al-Mudaqqiq (Tokoh dan pakar dengan pemahaman yang sangat mendalam). Syaikh Nawawi bahkan juga mendapat gelar yang luar biasa sebagaia al-Sayyid al-‘Ulama al-Hijaz (Tokoh Ulama Hijaz). Yang dimaksud dengan Hijaz ialah Jazirah Arab yang sekarang ini disebut Saudi Arabia. Sementara para Ulama Indonesia menggelarinya sebagai Bapak Kitab Kuning Indonesia. 3. Wafatnya Masa selama 69 tahun mengabdikan dirinya sebagai guru Umat Islam telah memberikan pandangan-pandangan cemerlang atas berbagai masalah umat Islam. Syaikh Nawawi wafat di Mekah pada tanggal 25 syawal 1314 H/ 1897 M. Tapi ada pula yang mencatat tahun wafatnya 49 pada tahun 1316 H/ 1899 M. Makamnya terletak di pekuburan Ma'la di Mekah. Makam beliau bersebelahan dengan makam anak perempuan dari Sayyidina Abu Bakar al-Siddiq, Asma΄ binti Abu Bakar al-Siddiq.62 4. Sinopsis Kitab Kehidupan zaman sekarang sudah mengalami perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih. Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap manusia khususnya tingkah atau periaku dalam hidupnya. Oleh karenanya, sangatlah perlu adanya suatu arahan maupun sumbangan pegangan/pedoman bagi mereka. Kitab Bahjatul Wasail karya Syekh Nawawi Al Bantani Al Jawi ini memuat tiga bidang ilmu, di antaranya adalah ilmu fiqih, yang meliputi fardhunya wudhu, hal-hal yang membatalkan wudhu, fardhunya sholat, zakat, puasa dan haji. Kemudian ilmu ushuludin, yang di antaranya adalah tentang pokok-pokoknya iman. Kemudian ilmu akhlak, yang meliputi menjaga hati dan anggota badan dari maksiat, bentuk-bentuk ketaatan, dan maksiat seluruh badan. Dengan demikian dalam skripsi ini hanya memuat ilmu akhlak atau materi akhlak yang terkandung dalam kitab tersebut, dengan adanya literatur ini dapat di jadikan sebagai pegangan hidup agar dapat meningkatkan moralitas dan kesadaran bagi manusia. 62 https://id-id.facebook.com/notes/belajar-nahwu-shorof-tata-bahasa-arab-dan-bentukperubahan/riwayat-syaikh-nawawi-al-bantani-imam-masjidil-haram. di akses pada 4 Juni 2016. Jam 21:31 WIB. 50 C. Materi Pendidikan Akhlak Dalam Kitab Bahjatul Wasail Karya Syekh Nawawi Al Bantani Al Jawi. وحفظ القلب من المعاصى واجب على كل مسلم وكذا حفظ االعضاء فرض عين على كل مسلم. 63 1. Menjaga Hatidan Anggota Badan Wajib bagi orang Islam menjaga hati dan anggota badannya dari melakukan maksiat. فمن معاصى القلب الشك فى هللا تعالى واألمن من مكرهللا والقنوط من رحمة هللا تعالى والتكبر على عبادهللا تعالى والرياء والعجب بطاعة هللا والسد والحقد على عبيدهللا ،ومعنى الحسد كراهية النعمة على المسلم واستثقالها ومنها االصرارعلى معصية هللا والبخل بما اوجب هللا تعالى وسوء الظن با هللا وبخلق هللا والتصغير لما عظم هللا من طاعة او معصية او قرأن او علم او جنة او نار وكل ذلك من المعاصي والخبائث المهلكات بل بعض ذلك مما يدخل فى الكفر والعـياذ باهلل تعالى. 64 Diantara maksiat hati : 1) Ragu terhadap Allah SWT 2) Merasa aman dari pembalasan Allah SWT 3) Putus asa dari rahmat Allah SWT 4) Sombong terhadap orang lain 63 Syaikh Muhammad Nawawi As-Syafi’iy Al Qodiry, Bahjatul Wasail, (Indonesia : Dar Ihya Al-Kitab Al-‘Arabiyyah), hlm. 30-31. 64 Ibid,hlm. 31-32. 51 5) Riya’ 6) Kagum terhadap diri sendiri dalam hal ibadah. 7) Hasad, yakni benci terhadap kenikmatan yang didapatkan orang lain dan berharap pindahnya nikmat itu pada dirinya, 8) Unek-unek jelek. 9) Sengaja selalu bermaksiat. 10) Pelit dalam zakat dan selainnya. 11) Buruk sangka baik terhadap Allah maupun orag lain. 12) Menganggap ringan terhadap sesuatu yang diagungkan Allah SWT baik berupa ketaatan, kemaksiatan, Al-Qur’an, Ilmu, Surga dan Neraka. Itu semua adalah maksiat dan keburukan yang merusak, bahkan ada sebagian yang menjerumuskan pada kekafiran. Na’udzubillah. ومن طاعة القلب اإليمان باهلل واليقين واإلخالص والتواضع والنصيحة للمسلمين والسخاء وحسن الظن وتعظيم شعائرهللا والشكر على نعم هللا كاالسالم والطاعة وسائرالنعم والصبرعلى البالء مثل األمراض والمحن وموت األحبة وفقد المال وتسلط الناس والصبر على الطاعة والصبر على 65 2. Bentuk-Bentuk Ketaatan Diantara ketaatan hati : 65 Ibid,hlm. 32-33. .المعاصى والثقة بالرزق من هللا تعالى 52 1) Iman kepada Allah SWT. 2) Yaqin. 3) Ikhlas. 4) Tawadhu’ (Rendah Hati). 5) Nasihat terhadap orang Islam. 6) Assakha’. 7) Baik sangka. 8) Mengagungkan tanda-tanda Allah SWT. 9) Syukur terhadap nikmat Allah SWT. 10) Sabar terhadap cobaan. 11) Sabar dalam melakukan ketaatan. 12) Sabar dalam meninggalkan maksiat. 13) Mengharap rizqi dari Allah SWT. وأما معاصى الجوارح فمعاصى البطن مثل اكل الربا وشرب كل مسكر واكل مال اليتيم وكل ما حرم هللا عليه من المأكوالت والمشروبات وقد لعن هللا ورسوله اكل الربا وكل من أعان على اكله ولعن شارب الخمر وكل من أعان على شرب ه حتى البياع له ومعاصى اللسان كثرة ايضا مثل الغيبة وهي ذكرك أخاك المسلم بما يكره وان كنت صادقا والنميمة والكذب والشتم والسب واللعن وغيرها ومعاصى العين مثل النظرإلى النساء األجنبيات ونظر العورات والنظر باإلستقار إلى المسلم والنظر في 53 بيت الغير بغير إذنه وغير ذلك ومعاصى األذن كاإلستماع إلى الغيبة وغيرهامن المحرمات ومعاصى اليد كالتطفيف فى الكيل والوزن والخيانة والسرقة وسائر المعامالت المحرمة وكالقتل والضرب بغير حق ومعاصى الرجل مثل المشى فى سعاية بمسلم أوقتله أومايضره بغير حق وغير ذلك من كل ما حرم المشى إليه ومعاصى الفرج كالزنا واللواط 66 .واإلستمناء باليد وغير ذلك من معاصى الفرج Diantara kemaksiatan anggota badan : 1. Maksiat Perut Seperti makan barang haram, minum yang memabukkan, makan harta anak yatim dan setiap makanan dan miniuman yang dilarang oleh Allah SWT. Sungguh Allah SWT dan Rasul-Nya telah melaknat orang yang makan riba dan setiap orang yang menolong makan riba. Juga telah melaknat orang yang minum arak dan setiap orang yang menolong ia minum arak sampai para penjualnya. 2. Maksiat Lisan Maksiat lisan itu banyak sekali, misalnya ghibah yakni membicarakan orang lain dihadapan temanmu yang orang lain tersebut tidak suka, meskipun yang kamu katakan itu benar.Termasuk 66 Ibid,hlm. 36-38. 54 juga maksiat lisan adalah mengadu domba, berdusta, marah-marah, mencaci-maki, melaknat dll. 3. Maksiat Mata Diantaranya melihat lawan jenis yang bukan muhrim, melihat aurat, melihat seraya menghina orang lain, memeriksa rumah orang lain tanpa izinnya dan sebagainya. 4. Maksiat Kuping Diantaranya mendengarkan ghibah dan perkara haram yang lain. 5. Maksiat Tangan Diantaranya mengurangi takaran dan timbangan, tidak amanah (khianat), mencuri dan melakukan transaksi haram yang lain.Termasuk juga maksiat tangan adalah membunuh dan memukul tanpa berhaq. 6. Maksiat Kaki Diantaranya berjalan untuk mengadu, membunuh, atau merugikan orang lain tanpa haq. Juga haram berjalan menuju hal-hal yang diharamkan lainnya. 7. Maksiat Farji (kelamin) Diantaranya berzin, liwath/sodomi, mengeluarkan mani dengan tangan dan melakukan keharaman farji yang lain. 55 والمعصية بكل البدن كالعقوق للوالدين والفرار من الزحف وهما من الكبائر وغير ما ذكر من المعاصى مثل إرخاء ذيل الثوب وقطيعة الرحم 67 .وظلم الناس 3. Kemaksiatan Seluruh Badan Maksiat dengan seluruh anggota badan diantaranya : 1) Membangkang ayah dan ibu. 2) Melarikan diri dari medan perang jihad. 3) Memanjangkan kain celana ke bawah, melebihi mata kaki bahkan ada ada yang sampai menyentuh tanah untuk menyombongkan diri dan atau merasa hebat. 4) Memutus tali persaudaraan/silaturrahmi. 5) Menganiaya seseorang. Materi dalam kitab Bahjatul Wasail dapat disimpulkan bahwa setiap manusia yang beragama Islam di wajibkan untuk selalu menjaga hatinya serta anggota badannya dari perbuatan maksiat. Yang pertama, harus menjaga hati yaitu menghindari segala macam perbuatan yang terkait dengan maksiat hati. Yang kedua, harus menjaga anggota badan yaitu menghindari segala macam perbuatan maksiat yang dilakukan oleh anggota badan 67 Ibid,hlm. 39. 56 meliputi perut, lisan, mata, kuping dan lain sebagainya. Adapun kemaksiatan seluruh badan diantaranya adalah membangkang kepada kedua orang tua, lari dari peperangan, memanjangkan kain celana melebihi mata kaki, memutus silaturrahim dan berbuat aniaya. Adapun materi yang ada dalam buku atau reverensi lain itu terdapatberbagai macam materi akhlak, diantaranya adalah akhlak terpuji dan akhlak tercela. Materi tersebut sesuai dengan materi akhlak yang termuat dalam kitab Bahjatul Wasail karya Syekh Nawawi Al-Bantani AlJawi.