Document 3898892

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Fenomena perataan laba di Indonesia terjadi pada salah satu perusahaan
manufaktur, yaitu PT Kimia Farma Tbk. Pada tahun 2001, Kementerian BUMN
dan BAPEPAM menilai bahwa laba bersih yang telah dilaporkan sebesar 132
milyar tersebut terlalu besar dan mengand ung unsur rekayasa. Kesalahan pada
laporan yang telah disajikan PT Kimia Farma Tbk berkaitan dengan persediaan,
karena nilai yang terdapat dalam daftar harga persediaan yang digelembungkan
(Parsaoran, 2009). Sebagian besar penelitian di Indonesia mengenai perataan
laba dikaitkan dengan beberapa faktor yang mempengaruhi praktik perataan laba
dan pengaruh perataan laba terhadap stock return. Sebagai contoh antara lain,
penelitian Prabayanti dan Yasa (2009) yang menyatakan bahwa ukuran
perusahaan, Financial L everage , kepemilikan institusional, dan reputasi auditor
tidak berpengaruh terhadap praktik perataan laba. Namun hasil tersebut tidak
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Silviana (2011) yang menyatakan
bahwa profitabilitas (ROI), Net Profit Margin, Financial Leverage , dan Debt to
Equity merupakan faktor-faktor yang tidak berpengaruh terhadap praktik
perataan laba Penelitian ini berbeda dari penelitian sebelumnya, dimana
perataan laba dikaitkan dengan biaya hutang. Menurut Li dan Richie (2009),
te rdapat dua motivasi manajemen perusahaan melakukan praktik perataan laba
yaitu perataan laba sebagai informasi (signalling) dan perataan laba sebagai
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Printed by BoltPDF (c) NCH Software. Free for non-commercial use only.
2
garbling atau memutarbalikkan. Informasi laba yang diberikan dari perusahaan
dengan perataan laba sebagai signalling kepada investor, lebih bersifat
informatif dan dapat dipercaya dibandingkan dengan informasi yang diberikan
pada perusahaan dengan perataan laba sebagai garbling. Sehingga bagi
perusahaan dengan perataan laba yang cenderung signalling, dapat memberikan
dampak yang baik terhadap minat investor dalam penawaran dan permintaan
pada obligasi yang diterbitkan. Tingginya minat investor tersebut dapat
berpengaruh terhadap yield yang menjadi rendah dibandingkan dengan yield
yang akan diperoleh jika perataan laba pada perusahaan dengan perataan laba
yang lebih cenderung garbling. Hal ini dapat dikarenakan, menurunnya minat
investor akibat ketidakpercayaan investor terhadap laba yang disajikan dalam
laporan keuangan. Investor menganggap jika laba pada perusa haan dengan
perataan laba garbling merupakan laba yang diputarbalikkan dari keadaan
perusahaan yang sebenarnya. Investor yang cenderung curiga terhadap laba
perusahaan tersebut dapat terjadi karena investor mengetahui adanya kendala
atau kasus yang terjadi pada perusahaan tersebut. Dengan masalah yang sedang
dihadapi perusahaan, bagaimana mungkin laba yang dihasilkan smooth setiap
tahunnya. Hasil penelitian Li dan Richie (2009) menunjukkan bahwa fenomena
perataan laba yang terjadi di Amerika lebih didominasi oleh perataan laba
sebagai signalling. Perataan laba (income smoothing) berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap biaya hutang (cost of debt).
Laba memiliki potensi informasi yang sangat penting bagi pihak
internalmaupun eksternal perusahaan. Pasar memiliki kecenderungan untuk
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Printed by BoltPDF (c) NCH Software. Free for non-commercial use only.
3
bereaksi terhadap segala informasi yang berhubungan dengan perusahaan emiten
karena hal tersebut akan mempengaruhi nilai investasi mereka di perusahaan
tersebut. Selain itu, salah satu indikator untuk mengukur tingkat kinerja
manajemen perusahaan adalah laba yang dihasilkan. Sebagaimana disebutkan
dalam Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) Nomor 1, bahwa
informasi laba pada umumnya merupakan perhatian utama yang menaksir
kinerja atau pertanggung jawaban manajemen dan informasi laba membantu
pemilik atau pihak lain melakukan penaksiran atas earning power perusahaan di
masa yang akan datang. Oleh karenaitu, manajemen mempunyai kecenderungan
untuk melakukan tindakan yang dapat membuat laporan keuangan menjadi lebih
baik. Salah satu tindakan yang dilakukanvmanajemen adalah praktik perataan
laba ( income smoothing).
Hal yang melatarbelakangi fenomena praktik perataan laba ( income
smoothing) tersebut adalah karena ketatnya persaingan dalam dunia bisnis yang
menjadi pemicu bagi manajemen perusahaan untuk menampilkan performa
terbaik dari perusahaan yang dipimpinnya, karena baik buruknya performa
perusahaan akan berdampak terhadap nilai pasar perusahaan dan juga
mempengaruhi minat investor untuk menanam atau menarik investasinya dari
sebuah perusahaan. Selain bertanggung jawab untuk menampilkan performa
terbaik perusahaan, manajemen juga bertanggung jawab untuk menyediakan
laporan keuangan bagi semua pihak yang berkepentingan dengan informasi
akuntasi perusahaan. Laporan keuangan merupakan sarana utama untuk
mengkomunikasikan informasi perusahaan
kepada pihak-pihak di luar
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Printed by BoltPDF (c) NCH Software. Free for non-commercial use only.
4
perusahaan. Untuk itu laporan keuangan harus mampu menggambarkan posisi
keuangan dan hasil- hasil usaha perusahaan pada saat tertentu secara wajar.
Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan adalah salah satusumber
informasi mengenai posisi keuangan serta kinerja perusahaan yang sangat
berguna untuk pengambilan keputusan yang tepat. Adanya perubahan informasi
atas laba bersih suatu perusahaan melaluiberbagai cara akan memberikan
dampak yang berpengaruh terhadap tindak lanjutpara pengguna informasi yang
bersangkutan, tidak terkecuali penerapan perataanlaba ( income smoothing) oleh
suatu perusahaan.
Dalam konsep teori akuntansi, manajemen sebagai agen seharusnya
melakukan tindakan yang selaras dengan kepentingan prinsipal. Akan tetapi
pada kenyataannya,manajemen dapat melakukan tindakan - tindakan yang hanya
memaksimalkankepentingannya sendiri. Agen bisa melakukan tindakan yang
tidak menguntungkan prinsipal secara keseluruhan yang dalam jangka panjang
bisa merugikan kepentingan dari perusahaan tersebut. Manajemen laba muncul
karena adanya konflik keagenan yang muncul karena terjadinya pemisahan
antara kepemilikan dengan pengelolaan perusahaan. Dengan pemisahan ini,
pemilik perusahaan memberikan wewenang pada pengelola untuk mengurus
jalannya perusahaan seperti mengelola dana dan mengambil keputusan
perusahaan atas nama pemilik. Dengan kewenangan yang dimiliki ini, mungkin
saja pengelola tidak bertindak yang terbaik untuk kepentingan pemilik, karena
adanya perbedaan kepentingan (conflict of interest ). Keleluasaan dalam
pengelolaan perusahaan dapat menimbulkan penyalahgunaan wewenang.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Printed by BoltPDF (c) NCH Software. Free for non-commercial use only.
5
Manajemen sebagai
pengelola perusahaan akan memaksimalkan laba
perusahaan yang mengarah pada proses memaksimalkan kepentingannya atas
biaya pemilik perusahaan. Hal ini mungkin terjadi karena pengelola mempunyai
informasi yang tidak dimiliki oleh
pemilik perusahaan (asymmetric
information ), ( Forum for Corporate Governance in Indonesia atau FCGI, 2001).
Praktik perataan laba ( income smoothing) merupakan fenomena yang umum dan
dilakukan banyak negara. Namun demikian, praktik perataan ini dilakukan
dengan sengaja dan dibuat -buat dapat menyebabkan pengungkapan laba yang
tidak memadai atau menyesatkan. Sebagai akibatnya, investor mungkin tidak
memperoleh informasi yang akurat, yang memadai mengenai laba untuk
mengevaluasi hasil dan risiko dari portofolio mereka. Tindakan earnings
management telah memunculkan beberapa kasus skandal pelaporan akuntansi
yang secara luas diketahui, antara lain Enron, Merck,WorldCom, dan mayoritas
perusahaan lain di Amerika Serikat (Cornett et al.,2006). Berdasarkan fenomena
yang telah dikemukakan di atas, maka penulis tertarik untuk mengangkat topik
ini sebagai bahan penelitian dengan judul:
STRUKTUR MODAL,
ANALISIS PENGARUH
KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS
DAN SIZE PERUSAHAAN TERHADAP PERATAAN LABA ( INCOME
SMOOTHING)
PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011
2014.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Printed by BoltPDF (c) NCH Software. Free for non-commercial use only.
6
B. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dijelaskan pada bagian
sebelumnya, maka penulis mengindentifikasikan pokok masalah sebagai
berikut:
1. Apakah strukturmodal berpengaruh signifikan pada tindakan perataan laba
pada perusahaan manufaktur yangterdaftar di BEI?
2. Apakah kebijakan dividen berpengaruh signifikan pada tindakan perataan
laba pada perusahaan manufaktur yangterdaftar di BEI?
3. Apakah profitabilitas berpengaruh signifikan pada tindakan perataan laba
pada perusahaan manufaktur yangterdaftar di BEI ?
4. Apakah size perusahaan berpengaruh signifikan pada tindakan perataan laba
pada perusahaan manufaktur yangterdaftar di BEI ?
Berdasarkan uraian pada pendahuluan, yang telah memaparkan latar
belakang masalah, maka penelitian ini akan menguji Rasio Struktur Modal,
Rasio Kebijakan Dividen, Profitabilitas dan Size Perusahaan yang diduga
mempengaruhi tindakan perataan laba (income smoothing) pada perusahaan gopublic di Indonesia.
C. Tujuan dan Kontribusi Penelitian
Kecenderungan pemakai laporan keuangan lebih memperhatikan laba
yang terdapat pada laporan laba rugi dan adanya keleluasaan manajemen untuk
memilih metode dan menggunakan estimasinya dalam penyusunan laporan
keuangan mendorong manajemen perusaha an untuk meratakan laba.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Printed by BoltPDF (c) NCH Software. Free for non-commercial use only.
7
Penelitian-penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
perataan laba diharapakan dapat membantu investor dalam mewaspadai
tindakan perataan laba yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan dengan
karakteristik tertentu
Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini mempunyai tujuan dan
kontribusi penelitian sebagai berikut :
1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa pengaruh Struktur
modal , Kebijakan Dividen , Profitabilitas dan Size perusahaan terhadap
tindakan perataan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.
2. Kontribusi Penelitian
Kontribusi penelitian dapat kami kembangkan dalam 2 (dua)
manfaat sebagai berikut :
2.1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi
pada perkembangan teori akuntansi serta menambah khasanah yang
baru dan saling melengkapi baik dengan penelitian sebelumnya
maupun yang akan dilakukan oleh para peneliti sesudahnya dalam
mengkaji perilaku perataan laba.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Printed by BoltPDF (c) NCH Software. Free for non-commercial use only.
8
2.1 Manfaat Praktis
a). Bagi Investor
Dalam aplikasinya, hasil penelitian diharapakan dapat
memberikan pengetahuan kepada investor dan calon investor
serta pelaku pasar lainnya dalam memandang laba yang
diumumkan perusahaan sehingga mereka dapat mengambil
keputusan -keputusan ekonomi secara cepat dan tepat (baik
keputusan investasi, kredit, maupun keputusan yang lain).
b). Bagi BAPEPAM
Sebagai acuan dalam mengawasi perdagangan saham di
pasar modal serta dalam membuat peratura n ataupun kebijakan
yang diperlukan, Khususnya yang berkaitan dengan full
disclosure.
c) Bagi Pembuat Standar Akuntansi dan Analis Keuangan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipakai sebagai bahan
pertimbangan dalam membuat pedoman dan standar pelaporan
keuangan, penentuan metode dan perlu tidaknya pengungkapan
atas pemilihan metode akuntansi yang mempengaruhi perataan
laba.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Printed by BoltPDF (c) NCH Software. Free for non-commercial use only.
Download