ENERGI METABOLIS : KALORI ATAU JOULE? Sofjan Iskandar dan Desmayati Zainuddin Balai Penelitian Ternak, Bogor PENDAHULUAN Dalam penggunaan satuan energi metabolis untuk menyatakan besarnya energi yang dibutuhkan ternak dan besarnya kandungan energi dalam ransum atau bahan pakan, dapat digunakan kalori atau Joule, baik pada nutrisi ruminansia maupun non ruminansia . Selama ini kalangan pakar nutrisi ternak di Indonesia, menggunakan istilah kalori untuk energi metabolis, tetapi pada beberapa tulisan ilmiah terbitan luar negeri masih banyak ditemui istilah Joule . Sehingga mereka harus mengonversikan dari Joule ke dalam bentuk kalori atau sebaliknya . Angka konversi rata-rata menunjukkan bahwa satu kalori sama dengan 4,184 Joule tetapi tidak akan sama besarnya untuk sejumlah n kalori (7). Akibatnya, pendugaan dari sejumlah energi panas dalam bentuk angka yang sudah dikonversikan dapat meleset. Makalah ini memberikan suatu gambaran bagaimana perkembangan istilah satuan energi metabolis di dalam penggunaannya akhir-akhir ini, apakah itu dinyatakan dalam satuan kalori atau Joule. PEMBAHASAN Perkembangan istilah satuan energi metabolis Bagi kalangan pakar nutrisi ternak di Indonesia, baik nutrisi ruminansia maupun non ruminansia, satuan energi metabolis dikenal sebagai kalori atau Kilokalori . Satuan ini tidak saja dipakai untuk menyatakan besarnya energi yang dibutuhkan ternak, tetapi juga dipakai untuk menyatakan kandungan energi dalam ransum atau bahan pakan. Istilah kalori ini kita anut sejak sistem TDN (Total Digestible Nutrient) tidak disukai lagi atau kurang cocok dengan estimasi proses metabolisme energi dalam tubuh ternak (8) . Satuan kalori sudah begitu dikenal dan kita sudah dapat membayangkan berapa besarnya satu kalori itu. Katakan saja, sebanyak 2.850 Kilokalori energi metabolis per Kilogram ransum ayam petelur dibutuhkan untuk menjamin produktivitas yang baik . Besaran 2 .850 Kilokalori ini secara otomatis dapat dibayangkan tanpa menghitung-hitung terlebih dahulu . Akan tetapi barubaru ini, yaitu sekitar akhir tahun 70-an atau awal 80-an para pakar nutrisi ternak dirisaukan oleh adanya usaha penggantian kalori atau Kilokalori dengan Joule (J) atau Mega Joule (MJ) . Usaha penggantian satuan energi metabolis dari kalori menjadi Joule didukung oleh banyak pakar yang berkecimpung dalam bidang nutrisi. Adapun alasan-alasan mereka adalah bahwa Joule merupakan satuan yang termasuk dalam sistem satuan internasional (SI unit) (1). Sebagian besar negara-negara di dunia telah lama memakai sistem internasional ini yang kita kenal dengan sistem satuan metrik . Oleh karena itu, sudah sewajarnya apabila satuan kaloripun, yang tidak termasuk sistem sa'tuan Internasional, diganti dengan Joule. Negara yang setuju untuk mengganti istilah kalori menjadi Joule ini ialah Canada yang resmi menyatakan penggantian mulai tanggal 1 Januari 1980 (5) . Kemudian beberapa pakar di Amerika Serikat seperti Steve Leeson yang dikutip oleh Halloran (6) ; bahkan dalam panduan penulisan makalah ilmiah dalam majalah "Poultry Science" (2) dan majalah "British Poultry Science" (3) terbitan Kerajaan Inggris menganjurkan penggunaan Joule untuk satuan energi metabolis. Sebelum itu, di Australia penggantian sistem ini dianjurkan sejak tahun 1974 oleh seorang pakar gizi, Eben Hipsley (7) yang menyatakan bahwa usaha mempertahankan kalori sebagai satuan energi metabolis akan cenderung menjauhkan ilmu gizi itu dari hakekat ilmu yang sesungguhnya sebagai ilmu kimia dan fisika . Namun di kalangan para pakar nutrisi lainnya ada pula yang tidak setuju . Douglas Frost (4), seorang pakar biokimia gizi pada institut gizi Amerika mengatakan bahwa, kalori yang permulaannya ditemukan oleh Lavoisier, memperlihatkan suatu ukuran dari energi panas, sedangkan satuan Joule hanya menyatakan suatu besaran energi kinetik dari suatu tekanan. Dikatakan pula bahwa 55 S . ISKANDAR dan D . ZAINUDDIN : Energi metabolis memang istilah Joule untuk satuan energi metabolis tidak sesuai dengan ilmu kehidupan (biologi) . Ada yang setuju dan ada pula yang tidak . Yang netral Jerry Sell yang dikutip oleh Halloran (6) dari Universitas Negara bagian Iowa di Amerika Serikat, menyatakan bahwa apapun istilah yang dipakai tidak akan menjadi soal selama komunikasi dengan menggunakan istilah ini dapat dimengerti oleh semua pihak. Kalori versus Joule Kata kalori berasal dari kata Yunani "Calor" yang artinya panas. Satu kalori didefinisikan sebagai sejumlah panas yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu dari satu gram air sebesar satu derajat Celcius lebih tinggi . Dalam hal ini kalori merupakan pernyataan panas yang ditimbulkan atau diserap oleh suatu sistem dalam tubuh ternak berupa panas yang timbul akibat terjadinya oksidasi suatu substrat tertentu atau aktivitas fisik (9) . Istilah Joule dicetuskan oleh seorang peneliti yang bernama James Prescott Joule yang berhasil menemukan nilai konversi dari suatu energi me kanik menjadi suatu energi panas . Penelitian lebih lanjut dari James Prescott Joule ini sekaligus juga dapat dihubungkan dengan satuan elektrik Watt Bagaimana James Prescott Joule menemukan nilai konversi energi mekanik menjadi energi panas? Di bawah ini dapat dilihat bagan dari percobaan klasiknya . (Gambar 1) . Ke dalam sebuah tangki yang dindingnya berisolasi dimasukkan sejumlah air yang diketahui banyaknya . Pedal yang berputar pada sumbunya dibuat sedemikian rupa, sehingga jika sejumlah massa yang jatuh, karena gaya gravitasi bumi dari jarak tertentu, dapat memutarkan pedal-pedal tersebut . Air dalam tangki akan terkocok dan menyebabkan naiknya suhu. Akhirnya suatu angka konversi dapat dihitung menurut persamaan : (7) . USAHA = GAYA x JARAK 1 Joule = 1 Newton yang bergerak dalam 1 meter . energi dalam pakan dapat ditentuBesarnya pakan tersebut dengan alat kan dengan membakar "Bomb Calorimeter" . Jumlah energi yang disebut hasil pembakaran tersebut biasanya disebut energi brutto. Proses pelepasan energi pakan dalam tubuh ternak lain lagi bentuknya . Pakan yang dikonsumsi akan dicerna secara mekanik dan enzimatik menjadi molekul-molekul kecil. Molekul Sumber : Hipsley (7) . Gambar 1 . Bagan percobaan klasik James PrescottJoule. 56 WARTAZOA Vol. 1 No . 4, Juli 1984 ini kemudian diserap oleh dinding alat pencernaan ke dalam darah dan disalurkan ke hati untuk dioksidasi dan menghasilkan energi . Energi tersebut akan dipakai untuk keperluan produktivitas dan hidup pokok. Sebagian energi akan dilepaskan tubuh secara radiasi melalui keringat dan atau uap air bersama pernafasan . Energi yang tidak dapat dilepaskan dalam sistem pencernaan akan dikeluarkan melalui kotoran dan melalui hasil metabolisme berupa urine (10) . Sistem pelepasan energi secara oksidasi dalam sel-sel hati dikenal sebagai suatu reaksi pembentukan senyawa-senyawa yang melepas kan elektron dan sejumlah panas. Panas yang dilepaskan akan dipakai untuk proses kimiawi lain dalam rangka mempertahankan hidup pokok. Bentuk senyawa lain hasil reaksi tersebut merupakan bentuk produktivitas ternak, yaitu lemak tubuh, otot dan pertumbuhan bulu atau rambut (10) . Kembali pada angka konversi yang ditemukan James Prescott Joule, angka tersebut memang tidak memperlihatkan suatu hasil aktivitas bio logis; angka tersebut hanya merupakan perubahan energi mekanik menjadi energi panas. Dari segi nutrisi memang dirasakannya agak janggal, karena dalam percobaan Joule itu tidak semua energi mekanik berubah menjadi sejumlah energi panas yang sama, sebagian energi diserap oleh dinding tangki yang berisolasi tersebut di atas . Akibatnya pendugaan dari sejumlah energi panas dalam bentuk angka yang sudah dikonversikan (dalam bentuk Joule) dapat meleset. Lebih jauh lagi dapat diuraikan bahwa angka konversi rata-rata yang menunjukkan 1 kalori sama dengan 4,184 Joule tidak akan sama besar nya untuk sejumlah n kalori . Dengan kata lain n kalori tidak sama dengan n x 4,184 Joule . Terlihat dalam Tabel 1 bahwa setiap kenaikan sejumlah kalori tidak selalu diikuti oleh sejumlah JouleTabel 1 . Kkal 1 2 3 4 5 - 49 - Konversi energi, Kilokalori (Kkal) ke Kilojoule (KJ) KJ Kkal - 4 8 13 17 21 50 51 52 53 54 205 99 Sumber : Hipsley (7). KJ Kkal - - 209 213 218 222 226 100 101 102 103 104 - 414 149 - KJ . . . . . . . Kkal - 419 423 427 431 435 . . . . . 850 851 852 853 854 624 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . KJ - 3558 3562 3566 3571 3575 900 - 3797 nya . Angka tersebut memang merupakan suatu angka hasil rata-rata nilai yang didapat dari sejumlah ulangan pada suatu percobaan yang sama . KESIMPULAN DAN SARAN Pendapat tentang penggunaan istilah satuan energi metabolis apakah dengan satuan kalori atau Joule oleh pakar nutrisi ternak yang satu dengan lainnya masih berbeda, masing-masing mempunyai alasan dan pendapat sendiri-sendiri untuk menentukan istilah mana yang selayaknya dipakai . Akan tetapi kelihatannya usaha penggantian istilah kalori menjadi Joule akan mendapat sedikit kesulitan . Sehubungan dengan penggunaan salah satu istilah di negara kita, yang selama ini menggunakan istilah kalori untuk energi metabolis, pengaruh usaha penggantian istilah tersebut sampai saat ini belum terasa, meskipun mungkin ada beberapa pakar nutrisi ternak yang harus menyesuaikan atau berusaha membiasakan dengan istilah Joule yang ditemuinya pada beberapa tulisan ilmiah terbitan Luar Negeri . DAFTAR PUSTAKA 1 . Ames, S.R . 1970 . The Joule -unit of energy . J. Amer. Diet Ass., 57 : 415 - 416 . 2. Anonymous. 1982 . Instructions to contributors . Poultry Science, 61 : 200 201 . 3 . Anonymous. 1982 . Instructions to contributors. British Poultry Science, 23 . 4. Frost, D. 1983 . Calories inventor deserved more (Letters to the editor). Feedstuffs 55 (4) : 12 . 5. Halloran, H .R . 1983 . Metabolizable energy unit, calories or Joules? Feedstuffs, 55(1) : 10- 11 . 6. Halloran, H.R . 1983 . Calory vs Joule, conformity or communication. Feedstuffs, 55 (4) : 1 1 - 12 . 7. Hipsley, E.H . 1974 . Thinking in kilojoules for nutritionists. Food and Nutrition notes and reviews, 31 : 66 - 74 . 8 . McDonald, P., R .A . Edwards and J.F .D . Greenhalgh . 1978 . Animal Nutrition. 2nd Ed . Longman Group Ltd . London and New York . 9 . Moore, T . 1981 . Units of energy - what's in a name? New Scientists, 89 : 344 - 346 . 10 . Swenson, M .J . 1970 . Duke's Physiology of Domestic Animals . Cornell University Press . Ithaca, New York, U.S .A . 57