BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

advertisement
BAB II
LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
2.1
Landasan Teori
2.1.1
Pengertian Internet, Intranet, Ekstranet
Menurut McLeod dan Schell (2004, p222), pengertian dari internet, intranet
dan ekstranet adalah sebagai berikut :
Internet memiliki dampak yang lebih besar pada komunikasi berbasis
komputer daripada perkembangan yang lain, dan ia telah menghasilkan aplikasi
khusus intranet dan ekstranet. Oleh karena itu, internet adalah kumpulan jaringan
yang dapat saling berhubungan.
Intranet adalah suatu jaringan dimana organisasi dapat membatasi akses ke
jaringan mereka hanya bagi anggota organisasinya dengan menggunakan intranet.
Intranet menggunakan protokol jaringan yang sama dengan internet tetapi
membatasi akses ke sumber daya komputer hanya bagi sekelompok orang pilihan di
dalam organisasi.
Ekstranet adalah beberapa pemakai jaringan yang sah mungkin berada di luar
batas organisasi. Misalnya, satu pemasok mungkin memerlukan akses ke catatan
tingkat persediaan. Saat internet diperluas hingga menyertakan para pemakai di luar
organisasi.
Internet adalah sebuah jaringan komputer dunia, yang tidak mengenal batas
antara negara. Dapat terhubung dengan siapa saja di belahan dunia lain melalui
Internet dengan begitu mudahnya.
Sehingga dapat menjual barang ke manca
negara tanpa harus melalukan pameran di luar negeri atau bertemu langsung
dengan calon pembeli. (http://www.sudutpandang.com/)
Internet sebagai ladang promosi bisnis. Pemanfaatan internet ternyata tidak
hanya sebagai sumber informasi, tetapi juga memiliki berbagai manfaat lainnya yang
mungkin belum banyak orang yang mengetahuinya. Rata-rata kebanyakan orang di
Indonesia menggunakan internet hanya untuk sekedar mencari informasi dan
berkomunikasi dengan email atau chatting. (http://alfandra.blogspot.com/)
Kegiatan e-business dan e-commerce terjadi pada 4 rana (domain) utama
internet antara lain : (Kotler, 2005, pp46 – 51)
1. Business to business (B2B)
Hubungan bisnis antar perusahaan. Sistem biaya relatif murah, tetapi nilai
transaksinya tinggi. Alat yang digunakan sangat sederhana, yaitu e-mail. B2B
paling dominan dalam praktek e-bisnis.
2. Business to Customer (B2C)
Hubungan bisnis antar perusahaan dengan konsumen dapat dibentuk melalui
sistem B2C. Sistem ini membutuhkan biaya relatif tinggi, karena alat yang
dibutuhkan berupa web interaktif, sedangkan nilai transaksi tergolong rendah.
3. Customer to customer (C2C)
Hubungan bisnis antar perorangan konsumen. Sistem ini membutuhkan biaya
relatif tinggi, karena alat yang dibutuhkan berupa web interaktif sedang nilai
transaksi rendah.
4. Customer to business (C2B)
Hubungan bisnis antara perorangan dengan perusahaan . Sistem ini
membutuhkan biaya relatif tinggi, karena alat yang dibutuhkan berupa web
interaktif untuk memperoleh kepercayaan dari perusahaan, namun nilai transaksi
tinggi.
2.1.2 Keuntungan Internet
Menurut Awad (2002, pp43 – 46), keuntungan Internet adalah:
1. Pemasaran dan penjualan produk dan servis
Bagi perusahaan untuk mengiklankan dan mencapai pelanggan secara cepat dan
murah, Internet merupakan ”surga pemasaran”. Anda dapat mencapai siapapun,
dimanapun tanpa harus membayar lebih untuk jarak atau durasi. Website
menarik jutaan pembaca tiap harinya. Perusahaan menggunakan Internet untuk
mengirim surat-surat elektronik secara masal bagi pelanggan dan calon
pelanggan. Perusahaan juga mengirimkan survei untuk memilih pelanggan,
memberitahukan mengenai penjualan khusus dan seterusnya. Media elektronik
juga lebih mudah untuk di update.
2. Melakukan bisnis dengan cepat
Penjualan elektronik dilakukan dalam hitungan menit dan bukannya jam atau
hari, dibandingkan dengan menunggu telepon untuk mengorder barang atau
mengisi suatu formulir untuk pengiriman. Kecepatan ini mengurangi (compress)
proses bisnis dan mempromosikan perkembangan suatu basis pelanggan.
3. Mempromosikan suatu lingkungan yang bebas dari kertas
Daripada memotong kertas yang digunakan untuk katalog-katalog dan material
promosi, memo-memo perusahaan dan buku laporan karyawan bisa digantikan
dengan menggunakan intranet perusahaan dan mengaturnya secara elektronik
kapan saja oleh personel yang berkepentingan. Langkah-langkah
membantu membentuk lingkungan yang bebas kertas.
ini untuk
4. Efisiensi dan efektivitas biaya yang tidak terhitung
Perusahaan-perusahaan besar menghasilkan ratusan juta dolar untuk promosi
penjualan. Sebaliknya, biaya membuat dan maintenance suatu website yang
bagus lebih terjangkau. Suatu website komersil juga bisa menyediakan alamatalamat, arah-arah, pencarian penjualan online dan seterusnya, mengurangi biaya
telepon dan waktu pegawai. Dari pandangan pemasaran, website menyediakan
informasi pengguna lebih cepat, dalam suatu cara yang mudah dan
mementingkan kenyamanan pengguna, tanpa mementingkan lokasi atau jarak.
5. Memacu bisnis-bisnis besar
Memberikan jaringan bisnis dan perdagangan yang mendunia, Internet
cenderung memacu satu tipe aktivitas bisnis pada aktivitas bisnis lainnya.
2.1.3 Kekurangan Internet
Menurut Awad (2002, pp46 – 50), kekurangan Internet adalah:
1. Keamanan dan privasi
Pertanyaan kunci yang selalu ditanyakan oleh konsumen online adalah
”Bagaimana orang akan tahu bahwa mereka membayar dalam suatu jalur yang
aman?”
2. Pemalsuan dan penipuan
Keberadaan Internet telah meningkatkan penjualan paspor, kartu keamanan
sosial, surat ijin mengemudi, akta kelahiran dan bahkan kartu pengenal untuk
petugas polisi palsu. Beberapa dari mereka terlihat sangat asli sehingga
dibutuhkan ahli untuk mendeteksi pemalsuan.
3. Ancaman lain
Virus adalah software perusak yang paling banyak dijumpai. Program-program
ini secara rahasia mengikatkan diri mereka pada program-program lainnya, dan
menginfeksi serta berproduksi di dalam program tersebut.
2.1.4
Elemen-elemen dalam Mendesain Website
Tantangan dalam mendesain website adalah bagaimana dapat terlihat atraktif
pada pandangan pertama dan menarik untuk dikunjungi kembali. Sehingga Rayport
dan Jaworski (2005, p55) merumuskan elemen-elemen dalam mendesain website :
1. Context
: Tampilan (layout) dan desain.
2. Content
: Text, gambar, suara dan video yang terdapat di situs.
3. Community
: Bagaimana situs dapat memungkinkan komunikasi antar user.
4. Costumization : Kemampuan situs dalam memberikan bentuk yang berbeda
untuk tiap konsumen atau member kebebasan konsumen untuk membuat
personalisasi pada website.
5. Communication : Bagaimana situs dapat memungkinkan komunikasi dua arah
(user-to-site atau site-to-user).
6. Connection
: Hubungan (link) kepada situs lain.
7. Commerce
: Kemampuan situs untuk memungkinkan transaksi komersial.
2.1.5 Manfaat Pemasaran Online
Manfaat pemasaran online terbagi menjadi dua, yaitu bagi pembeli potensial
dan pemasar (Kotler, 2005, pp59 – 60)
1. Manfaat pemasaran online bagi pembeli potensial adalah:
•
Kemudahan: Para pelanggan dapat memesan produk 24 jam sehari di
manapun mereka berada. Mereka tidak harus berkendaraan, mencari tempat
parkir, dan berjalan melewati gang yang panjang untuk mencari dan
memeriksa barang-barang.
•
Informasi:
Para
pelanggan
dapat
memperoleh
setumpuk
informasi
komparatif tentang perusahaan, produk, pesaing tanpa meninggalkan kantor
dan rumah mereka.
•
Rongrongan yang lebih sedikit: Para pelanggan tidak perlu menghadapi atau
melayani bujukan dan faktor-faktor emosional lainnya. Mereka juga tidak
perlu menunggu dalam antrian.
Manfaat pemasaran online bagi pemasar antara lain:
2.
•
Penyesuaian yang cepat terhadap kondisi pasar: Perusahaan perusahaan
dapat dengan cepat menambahkan produk pada tawaran mereka serta
mengubah harga dan deskripsi atau produk.
•
Biaya yang lebih rendah: Para pemasar online dapat menghindari biaya
pengelolaan toko dan biaya sewa, asuransi, serta prasarana yang
menyertainya. Mereka dapat membuat katalog digital dengan biaya yang
jauh lebih rendah daripada biaya percetakan dan pengiriman katalog kertas.
•
Pemupukan hubungan: Pemasar online dapat berbicara dengan pelanggan
dan belajar lebih banyak dari mereka. Pemasar juga dapat mendownload
program yang berguna, mengadakan demonstrasi gratis perangkat lunak
mereka atau memberi contoh gratis serta berkala mereka kedalam sistem.
•
Pengukuran jumlah pemirsa: Para pemasar dapat juga mengetahui berapa
banyak orang yang mengunjungi website online mereka dan berapa banyak
yang singgah di tempat tertentu dalam website tersebut. Informasi itu dapat
membantu pemasar untuk meningkatkan tawaran dan iklan mereka.
Pemasaran online memiliki lima manfaat besar yaitu:
•
Perusahaan kecil dan besar dapat membiayainya
•
Tidak ada keterbatasan nyata untuk tempat iklan
•
Akses dan pengambilan informasi yang cepat, dibandingkan dengan
surat satu malam dan bahkan fax
•
Web site itu dapat dikunjungi oleh siapa saja di dunia dan kapan saja
•
Belanja dapat dilakukan secara pribadi dan cepat
2.1.6 Pengertian E-Marketing
E-Marketing adalah proses mencapai tujuan pemasaran dengan menggunakan
teknologi komunikasi elektronik. Teknologi komunikasi elektronik termasuk internet,
e-mail, e-books, telepon, dll. (http://www.wordiq.com/definition/E-marketing)
Menurut Mohammed, dkk (2004, p4), internet marketing adalah proses
membangun dan memelihara hubungan pelanggan melalui aktivitas online untuk
memfasilitasi pertukaran ide, produk, dan jasa yang memberikan kepuasan kedua
belah pihak.
2.1.7
Lima (5) Komponen Internet Marketing
o
Proses
Seperti layaknya program pemasaran tradisional, internet marketing
melibatkan proses untuk menjalankan suatu pemasaran.
o
Membangun dan memelihara hubungan dengan konsumen
Tujuan dari pemasaran adalah untuk membangun dan menciptakan
hubungan dengan konsumen yang bertahan lama. Program pemasaran yang
sukses
menggerakkan
target
konsumen
melalui
3
tahap
hubungan:
mengetahui, menjelajah, dan komitmen.
o
Online
Internet marketing berhubungan dengan sarana yang disediakan oleh
internet.
o
Pertukaran
Inti utama marketing offline maupun online adalah konsep pertukaran.
Pertukaran dapat
terjadi
dalam
berbagai
konteks
yang
tidak
selalu
berhubungan denga uang. Dapat berupa barter, jasa, sumbangan, dan lain –
lain.
o
Kepuasan tujuan kedua belah pihak
Kedua belah pihak harus merasa diuntungkan dalam pertukaran yang
terjadi. Bagaimanapun juga, bila perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban
financial keadaan karyawan, pemasok, atau pemegang saham maka
pertukaran tersebut tidak seimbang. (Mohammed, dkk. 2004. p4)
2.1.8
Pemasaran (Marketing)
Menurut American Marketing Association (Mohammed, dkk , 2004, p3),
pemasaran adalah proses merencanakan dan melaksanakan konsep, penentuan
harga, promosi, dan distribusi ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran
yang memuaskan tujuan individu dan organisasi.
Pemasaran adalah proses bisnis yang dengan proses individual dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai
dengan pihak lain (Kotler, 2005, p10).
“ Sebagian besar informasi digunakan untuk mencari strategi yang dapat
membantu mereka untuk mendapatkan barang dan jasa.” (Tuncay dan Otnes)
Peter Drucker, seorang pakar teori manajemen terkemuka, mengatakan
sebagai berikut:
Orang dapat menggangap bahwa penjualan akan selalu dibutuhkan. Akan
tetapi, tujuan pemasaran adalah membuat penjualan tidak terlalu penting lagi.
Tujuan pemasaran adalah mengetahui dan memahami pelanggan dengan baik
sehingga produk atau jasa itu cocok dengan pelanggan dan selanjutnya
mampu menjual dirinya sendiri. Idealnya, pemasaran harus menghasilkan
pelanggan
yang
siap
membeli.
menyediakan produk atau jasa itu.
Yang
dibutuhkan
selanjutnya
adalah
Jadi pemasaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh perorangan dan
kelompok untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan dengan membuat ,
menawarkan, dan mendistribusikan produk kepihak lain.
Menurut William J. Stanton, pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari
kegiatan – kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan
baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. (Hakim, 2005, pp16-19)
Menurut Trioso Purnawarman ada 6 konsep inti pemasaran, yaitu:
Keinginan
Pertukaran, transaksi,
dan hubungan
Kebutuhan
6 Konsep Inti
Pemasaran
Nilai, biaya, dan
kepuasan
Permintaan
Produk
Gambar 2.1 Enam Konsep Inti Pemasaran
Sumber : Hakim (2005, p18)
1. Kebutuhan
Kebutuhan adalah keadaan di mana manusia merasa tidak memiliki kepuasan
dasar. Kebutuhan tidak diciptakan oleh masyarakat atau pemasar, namun sudah
ada dan terukir dalam hayati kondisi manusia.
2. Keinginan
Keinginan adalah hasrat akan pemuas tertentu dari kebutuhan tersebut. Keinginan
manusia dibentuk oleh kekuatan dan institusi sosial.
3. Permintaan
Permintaan adalah keinginan akan sesuatu yang didukung dengan kemampuan
serta kesediaan membelinya. Keinginan menjadi permintaan bila didukung dengan
daya beli. Perbedaan ini bisa menjelaskan bahwa pemasar tidak menciptakan
kebutuhan; kebutuhan sudah ada sebelumnya. Pemasar mempengaruhi keinginan
dan permintaan dengan membuat suatu produk yang cocok, menarik, terjangkau
dan mudah didapatkan oleh pelanggan yang dituju.
4. Produk
Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan atau
keinginan pelanggan. Pentingnya suatu produk fisik bukan terletak pada
kepemilikannya tetapi pada jasa yang dapat diberikannya. Oleh karena itu dalam
membuat produk harus memperhatikan produk fisik dan jasa yang diberikan
produk tersebut.
5. Nilai, biaya, dan kepuasan
Nilai adalah perkiraaan pelanggan tentang kemampuan total suatu produk untuk
memenuhi kebutuhannya. Setiap produk memiliki kemampuan yang berbeda
untuk memenuhi kebutuhan tersebut, tetapi pelanggan akan memilih produk
mana yang akan memberikan kepuasan akan memilih produk mana yang akan
memberi kepuasan total paling tinggi. Nilai pada dasarnya menggabungkan
kombinasi – kombinasi yang tepat dari kualitas, jasa, dan harga (quality, service,
and price / QSP) bagi sasaran pasar. Louis J. De Rose mengatakan, “nilai adalah
pemuasan tuntutan – tuntutan pelanggan dengan biaya perolehan, pemilikan, dan
penggunaan yang serendah mungkin.”
6. Pertukaran, transaksi, dan hubungan
Kebutuhan dan keinginan manusia serta nilai suatu produk bagi manusia tidak
cukup untuk menjelaskan pemasaran. Pemasaran timbul saat orang memutuskan
untuk memenuhi kebutuhan serta keinginannya dengan pertukaran. Pertukaran
adalah salah satu cara mendapatkan suatu produk yang diinginkan dari seseorang
dengan menawarkan sesuatu sebagai gantinya. Pertukaran merupakan proses dan
bukan kejadian sesaat. Masing – masing pihak disebut berada dalam suatu
pertukaran bila mereka berunding dan mengarah pada suatu persetujuan. Jika
persetujuan tercapai maka disebut transaksi. Transaksi merupakan pertukaran
nilai antara 2 pihak.
Untuk kelancaran dari transaksi, maka hubungan yang baik dan saling percaya
antara pelanggan, distributor, penyalur, dan pemasok akan membangun suatu
ekonomi, teknis dan sosial yang kuat dengan mitranya, sehingga transaksi tidak
perlu dinegosiasikan setiap kali, tetapi sudah menjadi hal yang rutin. Hal ini dapat
dicapai dengan menjanjikan serta menyerahkan mutu produk, pelayanan dan
harga yang wajar secara kesinambungan.
2.1.9 Program Pemasaran
Tugas pemasar adalah menyusun program atau rencana pemasaran untuk
mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan. Program pemasaran terdiri dari
sejumlah keputusan tentang bauran alat – alat pemasaran yang digunakan.
Bauran pemasaran (marketing mix) adalah seperangkat alat pemasaran yang
digunakan perusahaan untuk terus – menerus mencapai tujuan pemasarannya di
pasar sasaran.
McCarthy mengklasifikasikan alat – alat itu menjadi 4 kelompok yang luas yang
disebut 4P Pemasaran, sebagai berikut:
Error!
Bauran Pemasaran
Produk
- Keragaman
Produk
- Kualitas
- Design
- Ciri
- Nama Merek
- Kemasan
- Ukuran
- Pelayanan
- Garansi
- Imbalan
Pasar Sasaran
Harga
- Daftar Harga
- Rabat / Diskon
- Syarat Kredit
Tempat
- Saluran
Pemasaran
- Cakupan Pasar
- Pengelompokkan
- Lokasi
- Persediaan
- Transportasi
Promosi
- Promosi Penjualan
- Periklanan
- Tenaga Penjualan
- Public Relation
- Pemasaran Langsung
Gambar 2.2 Empat Komponen P dalam Bauran Pemasaran
Sumber : Kotler (2005, p18)
Dalam artian setiap variabel akan dimanfaatkan oleh pihak perusahaan untuk
meningkatkan pemasaran. Sedangkan variable-variabel bauran pemasaran jasa
terdiri dari: produk, harga, promosi, saluran distribusi, partisipan, janji perusahaan,
serta fasilitas pendukung.
1.
Produk (Product)
Menurut Tjiptono (2005, p31), produk merupakan bentuk penawaran
organisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai tujuan organisasi melalui
pemuasan kebutuhan pelanggan. Dalam konteks ini produk bisa berupa
apa saja (baik yang berwujud maupun tidak berwujud). Yang dapat di
tawarkan kepada para pelanggan potensial untuk memenuhi kebutuhan
dan keinginan tertentu.
2.
Promosi (Promotion)
Menurut Tjiptono (2005, p31) bauran promosi tradisional meliputi
metode untuk menyampaikan jasa kepada pelanggan potensial dan
actual.
Metode-metode
tersebut
terdiri
dari
periklanan,
promosi
penjualan, direct marketing, personal selling, dan public relation.
¾
Personal Selling, yaitu pelaku pemasaran memberikan informasi untuk
meyakinkan pembeli membeli barang, jasa, ataupun gagasan yang dapat
memenuhi kebutuhan mereka.
¾
Advertising, yaitu menyebarkan informasi mengenai produk melalui biro
iklan, seperti melalui televisi, radio, surat langsung, brosur, katalog,
koran, maupun papan reklame.
¾
Publicity, yaitu komunikasi umum yang menyebarkan informasi tanpa
dipungut biaya seperti melalui televisi, radio maupun koran.
¾
Sales Promotion, yaitu kegiatan material yang digunakan untuk menjual
barang atau jasa tersebut, seperti pemberian contoh maupun kupon.
3. Tempat (Place)
Menurut Tjiptono (2005, p31), keputusan distribusi menyangkut
kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan potensial.
Keputusan ini meliputi lokasi fisik. Selain ini keputusan penggunaan
perantara untuk meningkatkan aksesbilitas jasa bagi para pelanggan.
Tempat adalah alat bauran pemasaran lainnya, termasuk berbagai
kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produk dapat
diperoleh dan tersedia bagi pelanggan sasaran.
4. Harga (Price)
Menurut Tjiptono (2005, p32), keputusan bauran harga berkenaan
dengan kebijakan strategis dan taktis, seperti tingkat harga, struktur
diskon, syarat pembayaran dan tingkat diskriminasi harga diantara
berbagai kelompok pelanggan.
Pada umumnya aspek-aspek ini sama dengan yang di jumpai pada
pemasar barang, akan tetapi terdapat perbedaan yaitu karakteristik
intangible jasa, menjadi indikator yang signifikan atas jasa yang
memungkinkan diskriminasi harga dalam pasar tersebut, sementara
banyak pula jasa yang dipasarkan oleh sektor publik dengan harga yang
disubsidi atau bahkan gratis . Hal ini menyebabkan kompleksitas dalam
penetapan harga jasa.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa harga adalah
sesuatu yang mempunyai nilai yang setara untuk mendapatkan sebuah
barang dan jasa.
5. People
Menurut Tjiptono (2005, p31) bagi sebagian jasa, orang adalah
merupakan unsur vital dalam bauran pemasaran. Dalam industri jasa,
orang merupakan part time marketer yang tindakan dan perilakunya
berdampak langsung kepada output yang diterima oleh pelanggan.
6. Physical Evidence
Menurut Tjiptono (2005, p32), karakteristik intangible pada jasa
menyebabkan pelanggan potensial tidak bisa menilai sesuatu jasa
sebelum mengkonsumsinya. Ini menyebabkan resiko yang dipersepsikan
konsumen dalam keputusan pembelian semakin besar. Oleh sebab itu
salah satu unsur penting bauran pemasaran adalah upaya mengurangi
resiko tersebut dengan jalan menawarkan fungsi fisik dari karakteristik
jasa.
Bukti fisik ini bisa dalam berbagai bentuk, misalnya brosur paket
liburan yang atraktif dan membuat foto lokasi liburan dan tempat
menginap, penampilan staf yang rapi dan sopan, pilot dan pramugari
yang mencerminkan kompetensi mereka, dekorasi internal dan eksternal,
bangunan yang atraktif, ruang tunggu yang nyaman dan lainnya.
7. Process
Menurut Tjiptono (2005, p32), proses produksi atau operasi adalah
faktor yang sangat penting bagi konsumen high-contact services yang
sering kali juga berperan sebagai co-producer jasa bersangkutan.
Pelanggan restoran misalnya, sangat berpengaruh terhadap staf yang
melayani mereka dan lamanya menunggu selama proses produksi.
Berbagai isu muncul di antara batas antara produsen dan konsumen
dalam
alokasi
fungsi-fungsi
produksi.
Misalnya
sebuah
restoran
mengharuskan para pelanggannya untuk mengambil makanannya sendiri
dari counter tertentu untuk menaruh piring dan alat-alat yang sudah
mereka pakai di tempat-tempat khusus.
Dalam bisnis jasa, manajemen pemasaran dan manajemen operasi
terkait erat dan sulit untuk di bedakan.
Variable – variable dari internet marketing mix, yaitu:
Branding
o
Product
Product ( Produk )
Pricing
Communication
Community
Distribution
Produk adalah barang fisik atau jasa yang ditawarkan perusahaan
untuk ditukarkan. Berbagai macam produk ditawarkan di internet
termasuk barang ( misal : baju ), atau jasa ( misal : penjualan online ).
Gambar 2.3 Internet Marketing Mix
Sumber : Mohammed, dkk (2004, p13)
o
Pricing (Harga)
Sejumlah uang yang harus dibayar konsumen untuk memperoleh
produk.
o
Communication (Komunikasi)
Komunikasi marketing didefinisikan sebagai suatu sarana yang
menginformasikan kepada satu atau sekelompok target konsumen tentang
perusahaan
dan
produk
perusahaan.
Ada
beberapa
cara
untuk
komunikasi, mulai dari public relation, penggunanaan representative
penjualan, dan iklan online.
o
Community (Komunitas)
Merupakan suatu set jaringan relasi yang dibangun dengan membagi
ketertarikan yang memuaskan kebutuhan anggota yang tidak dapat
dicapai secara individual. Salah satu aspek yang unik dari internet adalah
kecepatan di mana komunitas dapat dibentuk.
o
Distribution (Distribusi)
Distribusi adalah suatu system dari organisasi yang terlibat dalam
proses membuat suatu produk atau jasa tersedia untuk dikonsumsi atau
digunakan. Internet merupakan bentuk cara penjualan baru, revolusi
bagaimana customer dan perusahaan berinteraksi, dan sebuah saluran
distribusi bagi produk perusahaan.
2.1.10 Promosi Penjualan
Selain iklan masih ada 2 alat promosi massal lainnya, yakni promosi penjualan
(sales promotion) dan hubungan masyarakat (public relation-humas). Promosi
penjualan terdiri dari insentif jangka pendek untuk mendoirong pembelanjaan atau
penjualan produk atau jasa. Kalau iklan menyodorkan alasana untuk membeli suatu
produk atau jasa, maka promosi penjualan menekankan alasan mengapa kita harus
membeli sekarang juga. (Kotler dan Armstrong, 2004, p173)
Variasi dari tujuan ini sangat luas, antara lain promosi konsumen untuk
menarik konsumen agar mau mencoba produk baru, memancing konsumen agar
meninggalkan produk pesaing, atau untuk membuat konsumen meninggalkan
produk yang sudah matang, atau menahan dan memberi penghargaan pada
konsumen yang loyal. Sedangkan tujuan promosi dagang mencakup membuat
pengecer mendagangkan produk baru dan memberi ruang lebih banyak persediaan,
membuat mereka membeli di muka. Dan untuk armad penjualan, tujuannya meliputi:
mendapatkan lebih banyak dukungan armada penjualan untuk produk sekarang atau
produk baru, atau mendapatkan wiraniaga untuk mencari langganan baru. (Kotler
dan Armstrong, 2004, p174)
Hubungan masyarakat (public relation) adalah memupuk hubungan baik
dengan berbagai masyarakat disekitar perusahaan dengan mendapatkan publisitas
yang menguntungkan, yang memupuk “citra perusahaan” yang baik, dan menangani
atau meredam rumor, cerita dan peristiwa yang merugikan. (Kotler dan Armstrong,
2004, p181)
2.1.11 Promosi Online
Meski calon pembeli akan datang dengan sendirinya jika situs di search engine
friendly dan menguasai keyword yang tepat, tetap saja sebuah web yang
berorientasi penjualan harus dipromosikan dengan serius untuk mendapatkan
pengunjung berkualitas. Sedikitnya ada tiga hal yang penting dilakukan.
Pertama, bergabung dengan e-marketplace dunia, seperti Alibaba.com,
Globalsources.com dan eBay.com serta e-marketplace vertical yang sesuai dengan
produk yang kita jual. Di tempat maya itulah para buyer dan seller seluruh dunia
bertemu. Persaingan di sana amat ketat, banyak penjual produk yang sama dari
negara lain atau bahkan dari sesama perusahaan Indonesia. Namun dari situlah akan
mudah ditemukan oleh calon pembeli yang serius.
Kedua, bergabung dengan social networking dunia. Karena yang bergabung di
social networking itu manusia, maka sebaiknya eksekutif perusahaan, bukan
perusahaanya, yang bergabung ke social networking itu. Jika ingin menembus pasar
luar negeridapat melalui Linkedin.com. Inilah jaringan sosial dunia maya para
eksekutif dan pebisnis dunia.
Ketiga, promosi melalui Google Adwords, yang amat bermanfaat ketika orang
tidak
mampu
menguasai
keyword-keyword
tertentu.
(http://www.sudutpandang.com)
Memasarkan produk melalui internet juga tidak membutuhkan modal yang
besar bahkan jauh lebih kecil dibanding jika anda membangun sebuah toko atau
gedung. Sudah banyak orang-orang yang beralih menjual produk mereka melalui
internet karena menurut mereka keuntungan yang diperoleh akan jauh lebih besar.
Di internet juga banyak terdapat berbagai jenis peluang investasi yang cukup
menjanjikan. Rata-rata keuntungan yang diperoleh dengan berinvestasi di suatu
perusahaan melalui internet adalah 25% - 40% setiap bulannya dengan masa
kontrak bervariasi. Berinvestasi melalui internet tentu memiliki resiko yang sangat
besar karena suatu saat perusahaan tersebut dapat saja bangkrut.
Dengan melakukan pemasaran atau promosi melalui internet, produk tersebut
bisa dilihat oleh puluhan ribu bahkan ratusan ribu orang setiap bulannya yang
berasal dari berbagai kota dan negara berbeda. (http://alfandra.blogspot.com/)
2.1.12 Pengertian E-Catalogue
E-Catalogue
adalah
"mudah-di-gunakan"
namun
sangat
efektif
untuk
mempromosikan dan menjual produk dan jasa Anda. Dengan menggunakan katalog
elektronik dan kekuatan internet, E-Catalogue dapat meningkatkan cara anda
melakukan bisnis sambil menyimpan uang. (http://ecatalogue.com.au/)
Menurut McCarthy (2006), E-Catalogue adalah bentuk penerbitan elektronik
yang mana telah menjadi semakin populer sejak pertengahan tahun 2003, ketika
beberapa "early adopter" perusahaan seperti PC World Business menjalankan tes
campaign. Bagaimana teknologi digunakan hanya dibatasi oleh imajinasi yang
biasanya menggunakan e-catalogue, perusahaan e-brosur dan sekarang pelanggan
e-majalah. Konsumen mensurvei bahwa lebih dari 98% ditemukan e-katalog yang
mudah
digunakan
oleh
siapa
saja.
Sangat
efektif
bagi
konsumen
untuk
menggunakan e-katalog dan e-brosur untuk mendorong extensive browsing pada
jenis produk atau informasi produk, sehingga promosi melalui e-katalog sangatlah
efektif.
E-katalog adalah presentasi online dari informasi mengenai produk dan jasa
yang ditawarkan dan dijual oleh sebuah organisasi. Untuk organisasi yang tidak
memiliki jangkauan yang luas dari produk atau layanan, dan meletakkan katalog di
Internet bukanlah tugas yang sulit. Namun, bagi mereka yang besar lini produk dan
layanan banyak korban, beberapa pembeli, kompleks-rantai suplai dan logistik,
konversi ke e-katalog sistem adalah tugas yang rumit dan membutuhkan
perencanaan dan pelaksanaan-hati.
Salah satu pilihan untuk menggunakan katalog ini adalah untuk menempatkan
mereka di sebuah pasar elektronik untuk tujuan melakukan bisnis melalui Internet.
Electronic marketplaces (atau e-marketplaces) dijelaskan di bagian selanjutnya.
2.1.13 Keuntungan dan Kerugian E-Catalogue
E-katalog yang ideal dan sempurna katalog produk; tidak memiliki biaya cetak,
tidak ada batasan jumlah atau warna dan tidak ada biaya distribusi. Menjadi diri
updateable dalam beberapa klik mudah, informasi tersebut selalu akurat dan terbaik
dari semua itu tidak perlu reprinting.
Keuntungan dari e-katalog itu sendiri adalah:
• Mengurangi biaya pemasaran tanpa biaya pencetakan tradisional katalog.
• Tidak perlu lagi khawatir tentang pemisahan akurasi warna, ketebalan kertas atau
mencetak kualitas.
• Menjangkau daerah pasar pelanggan tanpa biaya distribusi.
• Meningkatkan tingkat layanan pelanggan dengan cepat dan ketersediaan info
katalog diperbaharui.
• Mengurangi waktu dan biaya dalam pemeliharaan yang diperbaharui dan akurat
katalog produk.
• Tidak perlu untuk beberapa katalog didedikasikan atau tempat penyimpanan di
kantor.
• Memungkinkan Anda cepat mencari katalog untuk mencari informasi produk
tertentu. (http://www.astralys.com.sg/)
Ada
kelemahan
penggunaan
e-katalog
antara
lain:
(http://www.e-
businessguide.gov.au/)
•
Jika usaha yang besar berbagai produk atau layanan yang mengubah harga
atau ketersediaan sering, maka e-katalog website canggih memerlukan
solusi yang dapat mahal untuk membangun dan mempertahankan
•
Penuh untuk menuai keuntungan memiliki e-katalog, bisnis akan perlu
berkoordinasi
dengan
pelanggan
dan
produk
database,
stok
dan
inventarisasi sistem keuangan dan sistem dan kemudian memastikan bahwa
sistem ini, atau paling tidak di situs, bisa berbicara dengan sistem yang
relevan dengan para pemasok dan distributor.
2.1.14 Analisis SWOT
Menurut Rangkuti (2004, pp18-19), analisis SWOT adalah identifikasi berbagai
faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini
didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang
(opportunities),
namun
secara
bersamaan
dapat
menimbulkan
kelemahan
(weakness) dan ancaman (threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu
berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan,
disebut dengan perencanaan strategis (strategic planner).
Strength (kekuatan), berarti sesuatu yang dimiliki oleh perusahaan atau
kelebihan dari perusahaan yang tidak dimiliki pesaingnya.
Weakness (kelemahan), berarti sesuatu yang tidak dimiliki perusahaan atau
kekurangan dari perusahaan.
Opportunities (peluang), berarti adanya suatu kesempatan atau situasi yang
dapat menguntungkan bagi perusahaan.
Threats
(ancaman),
berarti
hambatan
maupun
situasi
yang
tidak
menguntungkan bagi perusahaan.
Analisa SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities)
dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strength) dan kelemahan
(weakness).
2.1.15 Matriks Faktor Strategi Internal
Setelah
faktor–faktor
strategis
suatu
perusahaan
diidentifikas,
tahap
berikutnya adalah memanfaatkan semua informasi tersebut ke dalam tabel IFAS
(Internal Strategic Factors Analysis Summary). Langkah–langkahnya adalah :
a). Tentukan faktor –faktor kekuatan dan kelemahan perusahaan pada kolom I.
b). Beri bobot masing–masing faktor tersebut dengan menggunakan teknik
perbandingan berpasangan . Konsep dari teknik ini adalah membandingkan 2
alternatif dari faktor internal yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan
suatu kriteria dan memilih salah satu diantaranya. Adapun bobot yang diberikan
adalah :
3 : Pengaruhnya paling atau sangat besar
2 : Pengaruhnya sedang
1 : Pengaruhnya kecil
Pemberian bobot yang diberikan dapat dijelaskan sebagai berikut. Jika alternatif
I lebih dipilih dibandingkan alternatif II dan bobotnya adalah 3, maka alternatif I
berbobot 3, sedangkan alternatif II berbobot 1/3. Jika alternatif II lebih dipilih
dibanding alternatif III dan diberi bobot sebesar 2, maka alternatif II berbobot 2,
sedangkan alternatif III berbobot ½. Demikian pula halnya dengan pemberian
bobot sebesar 1. Setelah diperoleh masing–masing bobot, langkah selanjutnya
adalah menjumlahkan bobot- bobot tersebut berdasarkan kolomnya. Kemudian
nilai pada masing–masing kolom dibagi dengan hasil penjumlahan kolom
tersebut. Hasilnya kemudian dinormaliasasi. Langkah terakhir adalah merataratakan nilai pada masing–masing baris. Kemudian bobot yang diperoleh dari
perhitungan di atas dimasukkan dalam kolom 2.
c). Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing–masing faktor dengan memberikan
skala mulai dari 4 (kekuatan utama), 3 (kekuatan kecil), 2 (kelemahan kecil) dan
1 (kelemahan utama), berdasarkan pengaruh faktor tersebut kondisi perusahaan
yang bersangkutan.
d). Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk memperoleh
faktor pembobotan pada kolom 4.
e). Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor
pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan
bagaimana perusahaan tertentu beraksi terhadap faktor–faktor strategis
internalnya. Skor total ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan
ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama.
Tabel 2.1 Tabel Matriks IFAS
Faktor – Faktor
Bobot
Rating
Skor
Strategi Internal
Kekuatan :
Kelemahan :
Total
Sumber : Rangkuti, F (2004, p25)
2.1.16 Matriks Faktor Strategi Eksternal
Setelah faktor–faktor strategis internal suatu perusahaan diidentifikasi, tahap
berikutnya adalah memanfaatkan semua informasi tesebut ke dalam tabel EFAS
(Eksternal Strategic Factors Analysis Summary). Langkah–langkahnya adalah :
a) Tentukan faktor–faktor peluang dan ancaman perusahaan pada kolom 1.
b) Beri bobot masing–masing faktor tersebut dengan menggunakan teknik
perbandingan berpasangan. Konsep dari teknik ini adalah membandingkan 2
alternatif dari faktor eksternal yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan
suatu kriteria dan memilih salah satu diantaranya Adapun bobot yang diberikan
adalah :
3 : Pengaruhnya paling atau sangat besar
2 : Pengaruhnya sedang
1 : Pengaruhnya kecil
Pemberian bobot yang diberikan dapat dijelaskan sebagai berikut. Jika alternatif
I lebih dipilih dibanding alternatif II dan bobotnya adalah 3, maka alternatif I
berbobot 3., sedangkan alternatif II berbobot 1/3. Jika alternatif II lebih dipilih
dibanding dengan alternatif II dan diberi bobot sebesar 2, maka alternatif II
berbobot 2, sedangkan alternatif III berbobot ½. Demikian pula halnya dengan
pemberian bobot sebesar 1. Setelah diperoleh masing–masing bobot, langkah
selanjutnya adalah menjumlahkan bobot- bobot tersebut berdasarkan kolomnya,
kemudian nilai pada masing–masing kolom dibagi dengan hasil penjumlahan
kolom tersebut. Hasilnya kemudian dinormalisasi. Langkah terakhir adalah
merata–ratakan nilai pada masing –masing baris. Kemudian bobot yang didapat
dari perhitungan di atas dimasukan dalam kolom 2.
c) Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing–masing faktor dengan memberikan
skala mulai dari 4 (peluang utama), 3 (peluang kecil), 2 (ancaman kecil) dan 1
(ancaman utama), berdasarkan pengaruh faktor tersebut kondisi perusahaan
yang bersangkutan.
d) Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk memperoleh
faktor pembobotan pada kolom 4.
e) Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor
pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan
bagaimana perusahaan tertentu beraksi terhadap faktor–faktor strategis
eksternalnya. Skor total ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan
ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama.
Tabel 2.2 Tabel Matriks EFAS
Faktor – Faktor
Bobot
Rating
Skor
Strategi Eksternal
Peluang :
Ancaman :
Total
Sumber : Rangkuti, F (2004, p24)
2.1.17 Diagram SWOT
Setelah melakukan perhitungan pada tahap pertama maka dilanjutkan dengan
tahap dua yang disebut dengan tahap analisis. Pada tahap ini, penelitian dilakukan
dengan menggunakan Diagram SWOT, Matriks SWOT. Angka yang didapat dari
perhitungan IFAS dan EFAS kemudian dimasukan ke dalam diagram analisis SWOT
berikut ini :
Berbagai Peluang
3. Mendukung strategi
1. Mendukung strategi
turn-arround
agresif
Kelemahan
Internal
Kekuatan
Internal
4. Mendukung strategi
2. Mendukung strategi
defensif
diversifikasi
Berbagai Ancaman
Gambar 2.4 Analisa SWOT
Sumber : Rangkuti (2006, pp19-20)
Kuadran 1: Merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut
memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang
yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah
mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented
Strategy).
Kuadran 2: Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki
kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah
menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang
dengan cara strategi diversifikasi (produk / jasa).
Kuadran 3: Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi dilain
pihak, ia menghadapi beberapa kendala / kelemahan internal. Fokus
strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal
perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.
Kuadran 4: Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan
tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.
Sedangkan menurut David (2006, pp284-287), matriks SWOT adalah alat
untuk mencocokkan yang penting yang membantu manajer mengembangkan empat
tipe strategi: SO (kekuatan-peluang-strengths-opportunities), WO (kelemahanpeluang-weaknesses-opportunities), ST (kekuatan-ancaman-strengths-threats), WT
(kelemahan-ancaman-weaknesses-threats).
Mencocokkan
faktor
eksternal
dan
internal kunci adalah bagian yang paling sulit dalam mengembangkan matriks SWOT
dan membutuhkan penilaian yang baik dan tidak ada pencocokan yang terbaik.
Strategi SO menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan
peluang eksternal. Seperti halnya jika suatu perusahaan memiliki kelemahan utama,
maka manajer akan berusaha mengatasinya dan menjadikannya kekuatan dan
menghadapi ancaman utama dengan berkonsentrasi pada peluang yang ada.
Strategi WO bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan
memanfaatkan peluang eksternal. Strategi ST menggunakan kekuatan perusahaan
untuk menghindari atau mengurangi pengaruh dari ancaman eksternal. Ini tidak
berarti bahwa organisasi yang kuat harus selalu menghadapi ancaman di lingkungan
eksternalnya secara langsung.
Strategi WT adalah taktik defensif yang diarahkan pada pengurangan
kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal.sebagai contoh, suatu
organisasi menhadapi berbagai ancaman eksternal dan kelemahan internal akan
berada pada posisi yang tidak aman, sehingga perusahaan harus berusaha bertahan
hidup, bergabung, mengurangi ukuran, mendeklarasikan kebangkrutan, atau memilih
likuidasi.
Ada delapan langkah yang terlibat dalam pembuatan Matriks SWOT:
1. Tuliskan peluang eksternal kunci perusahaan.
2. Tuliskan ancaman eksternal kunci perusahaan.
3. Tuliskan kekuatan internal kunci perusahaan.
4. Tuliskan kelemahan internal kunci perusahaan.
5. Cocokan kekuatan internal dengan peluang eksternal, dan catat hasil
Strategi SO dalam sel yang ditentukan.
6. Cocokan kelemahan internal dengan peluang eksternal, dan catat hasil
Strategi WT dalam sel yang ditentukan.
7. Cocokan kekuatan internal dengan ancaman eksternal, dan catat hasil
Strategi ST dalam sel yang ditentukan.
8. Cocokan kelemahan internal dengan ancaman eksternal, dan catat hasil
Strategi WT dalam sel yang ditentukan.
Tujuan dari masing-masing alat pencocokan di Tahap 2 adalah untuk
menghasilkan alternatif strategi yang layak, bukan untuk memilih strategi mana yang
terbaik.
Tabel 2.3 Matriks SWOT
Kekuatan (Strengths-S)
Kelemahan (Weaknesses-W)
1.
1.
2.
2.
3.
3.
4.
4.
5. dan seterusnya.
5. dan seterusnya.
Peluang (Opportunities-O)
Strategi SO
Strategi WO
1.
1.
1.
2.
2. Gunakan kekuatan
2. Atasi kelemahan dengan
3.
3. untuk memanfaatkan
3.
4.
4.
4.
5. dan seterusnya.
5.
Ancaman (Threats-T)
peluang
memanfaatkan peluang
5.
Strategi ST
Strategi WT
1.
1.
1.
2.
2. Gunakan kekuatan
2.
3.
3. untuk menghindari
3.
4.
4.
4.
5. dan seterusnya
5.
ancaman
Minimalkan kelemahan
dan
hindari ancaman
5.
Sumber: David (2006, p287)
2.1.18 Matriks Internal-Eksternal (IE)
Matriks IE mirip dengan Matriks BCG yaitu menempatkan divisi organisasi
dalam
diagram
skematis,
sama-sama
menggambarkan
persentase
kontibusi
penjualan dari masing-masing divisi dan potongan dalam lingkaran mengungkapkan
persentase kontribusi laba untuk masing-masing divisi dalam Matriks BCG dan IE.
Sedangkan perbedaannya adalah Matriks IE lebih membutuhkan lebih banyak
informasi tentang divisi dibandingkan Matriks BCG dan strategi dari masing-masing
matriks berbeda.
TOTAL RATA-RATA TERTIMBANG IFE
Kuat
Rata-rata
Lemah
3,0-4,0
2,0-2,99
1,0-1,99
TOTAL RATA-RATA
TERTIMBANG EFE
4,0
2,0-2,99
Tinggi
3,0-4,0
3,0
3,0
2,0
1,0
I
II
iii
IV
v
6
vii
8
9
Menengah
2,0
Rendah
1,0-1,99
1,0
Gambar 2.5 Matriks IE
Sumber: David (2006, pp300-303)
Matriks IE dibagi menjadi 3 daerah utama yang memiliki implikasi strategi yang
berbeda. Pertama divisi sel I,II,IV dapat digambarkan sebagai tumbuh dan
kembangkan dengan melakukan strategi intensif antara lain penetrasi pasar,
pengembangan pasar, dan pengembangan produk. Kedua, divisi sel iii, v, vii dapat
dikelola dengan strategi jaga dan pertahankan, dengan melakukan penetrasi pasar
dan pengembangan produk. Ketiga, divisi sel 6,8,9 adalah tuai atau divestasi, bagi
organisasi yang mampu mencapai portofolio bisnis.
Menurut David (2006, p227), beberapa definisi dari strategi alternatif antara
lain:
•
Penetrasi Pasar adalah meningkatkan pangsa pasar untuk produk/jasa saat ini di
pasar melalui upaya pemasaran yang lebih besar.
•
Pengembangan Pasar adalah memperkenalkan produk/jasa saat ini ke area
geografis yang baru.
•
Pengembangan Produk adalah meningkatkan penjualan melalui perbaikan
produk/jasa saat ini atau mengembangkan produk/jasa baru.
2.1.19 Menetukan Ukuran Sample
Berapa jumlah anggota sampel yang paling tepat digunakan dalam penelitian?
Jawabannya tergantung pada tingkat kesalahan yang dikehendaki. Tingkat
kepercayaan yang dikehendaki sering tergantung pada sumber dana, waktu dan
tenaga yang tersedia. Makin besar tingkat kesalahan maka akan semakin kecil
jumlah sampel yang diperlukan, dan sebaliknya, makin kecil tingkat kesalahan, maka
akan semakin besar jumlah anggota sampel yang diperlukan. Rumus untuk
menghitung ukuran sampel dari populasi yang diketahui jumlahnya adalah sebagai
berikut: (Riduwan dan Kuncoro, 2007, pp44-45)
N
n=
N.d2+1
Keterangan:
n = Jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi
d2 = Presisi yang ditetapkan
Di mana pengambilan sample dapat dilakukan dengan Simple Random Sampling
adalah pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. (Sugiyono, 2006, pp74-75)
Populasi
Homogen
Diambil secara
Sampel
random
2.1.20 Skala Likert
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang
atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam fenomena sosial ini telah
ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel
penelitian. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk
menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan
(Sugiyono, 2006, p86).
Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban dapat diberi skor, misalnya:
1. Sangat setuju/selalu/sangat positif diberi skor
5
2. Setuju/sering/positif diberi skor
4
3. Ragu-ragu/kadang-kadang/netral diberi skor
3
4. Tidak setuju/hampir tidak pernah/negatif diberi skor
2
5. Sangat tidak setuju/tidak pernah/sangat positif diberi skor
1
Berdasarkan skor yang telah ditetapkan maka:
•
Jumlah skor untuk Y orang yang menjawab SS = Y x 5
Jumlah skor untuk Y orang yang menjawab ST = Y x 4
Jumlah skor untuk Y orang yang menjawab RG = Y x 3
Jumlah skor untuk Y orang yang menjawab TS = Y x 2
Jumlah skor untuk Y orang yang menjawab STS= Y x 1
Jumlah
•
X
Presentase jawaban yang diinginkan = (X : total jawaban yang diinginkan) x
100%
•
=
Skala kontinium sebagai berikut:
STS
TS
RG
ST
SS
2.1
Kerangka Pemikiran
ANALISIS DAN PERANCANGAN E-CATALOGUE PADA
PT. TRIGUNA BAKTI LESTARI
Metode Pengumpulan Data:
• Data Primer
• Data Sekunder
Metode Penelitian:
• Analisis SWOT: - IFAS
- EFAS
Hasil Dan Usulan
Rencana Perancangan
Gambar 2.6 Kerangka Pemikiran
Sumber: Penulis
Download