BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Internet, Intranet, Ekstranet Menurut McLeod dan Schell (2004, p222), pengertian dari internet, intranet dan ekstranet adalah sebagai berikut : Internet memiliki dampak yang lebih besar pada komunikasi berbasis komputer daripada perkembangan yang lain, dan ia telah menghasilkan aplikasi khusus intranet dan ekstranet. Oleh karena itu, internet adalah kumpulan jaringan yang dapat saling berhubungan. Intranet adalah suatu jaringan dimana organisasi dapat membatasi akses ke jaringan mereka hanya bagi anggota organisasinya dengan menggunakan intranet. Intranet menggunakan protokol jaringan yang sama dengan internet tetapi membatasi akses ke sumber daya komputer hanya bagi sekelompok orang pilihan di dalam organisasi. Ekstranet adalah beberapa pemakai jaringan yang sah mungkin berada di luar batas organisasi. Misalnya, satu pemasok mungkin memerlukan akses ke catatan tingkat persediaan. Saat internet diperluas hingga menyertakan para pemakai di luar organisasi. Internet adalah sebuah jaringan komputer dunia, yang tidak mengenal batas antara negara. Dapat terhubung dengan siapa saja di belahan dunia lain melalui Internet dengan begitu mudahnya. Sehingga dapat menjual barang ke manca negara tanpa harus melalukan pameran di luar negeri atau bertemu langsung dengan calon pembeli. (http://www.sudutpandang.com/) Internet sebagai ladang promosi bisnis. Pemanfaatan internet ternyata tidak hanya sebagai sumber informasi, tetapi juga memiliki berbagai manfaat lainnya yang mungkin belum banyak orang yang mengetahuinya. Rata-rata kebanyakan orang di Indonesia menggunakan internet hanya untuk sekedar mencari informasi dan berkomunikasi dengan email atau chatting. (http://alfandra.blogspot.com/) Kegiatan e-business dan e-commerce terjadi pada 4 rana (domain) utama internet antara lain : (Kotler, 2005, pp46 – 51) 1. Business to business (B2B) Hubungan bisnis antar perusahaan. Sistem biaya relatif murah, tetapi nilai transaksinya tinggi. Alat yang digunakan sangat sederhana, yaitu e-mail. B2B paling dominan dalam praktek e-bisnis. 2. Business to Customer (B2C) Hubungan bisnis antar perusahaan dengan konsumen dapat dibentuk melalui sistem B2C. Sistem ini membutuhkan biaya relatif tinggi, karena alat yang dibutuhkan berupa web interaktif, sedangkan nilai transaksi tergolong rendah. 3. Customer to customer (C2C) Hubungan bisnis antar perorangan konsumen. Sistem ini membutuhkan biaya relatif tinggi, karena alat yang dibutuhkan berupa web interaktif sedang nilai transaksi rendah. 4. Customer to business (C2B) Hubungan bisnis antara perorangan dengan perusahaan . Sistem ini membutuhkan biaya relatif tinggi, karena alat yang dibutuhkan berupa web interaktif untuk memperoleh kepercayaan dari perusahaan, namun nilai transaksi tinggi. 2.1.2 Keuntungan Internet Menurut Awad (2002, pp43 – 46), keuntungan Internet adalah: 1. Pemasaran dan penjualan produk dan servis Bagi perusahaan untuk mengiklankan dan mencapai pelanggan secara cepat dan murah, Internet merupakan ”surga pemasaran”. Anda dapat mencapai siapapun, dimanapun tanpa harus membayar lebih untuk jarak atau durasi. Website menarik jutaan pembaca tiap harinya. Perusahaan menggunakan Internet untuk mengirim surat-surat elektronik secara masal bagi pelanggan dan calon pelanggan. Perusahaan juga mengirimkan survei untuk memilih pelanggan, memberitahukan mengenai penjualan khusus dan seterusnya. Media elektronik juga lebih mudah untuk di update. 2. Melakukan bisnis dengan cepat Penjualan elektronik dilakukan dalam hitungan menit dan bukannya jam atau hari, dibandingkan dengan menunggu telepon untuk mengorder barang atau mengisi suatu formulir untuk pengiriman. Kecepatan ini mengurangi (compress) proses bisnis dan mempromosikan perkembangan suatu basis pelanggan. 3. Mempromosikan suatu lingkungan yang bebas dari kertas Daripada memotong kertas yang digunakan untuk katalog-katalog dan material promosi, memo-memo perusahaan dan buku laporan karyawan bisa digantikan dengan menggunakan intranet perusahaan dan mengaturnya secara elektronik kapan saja oleh personel yang berkepentingan. Langkah-langkah membantu membentuk lingkungan yang bebas kertas. ini untuk 4. Efisiensi dan efektivitas biaya yang tidak terhitung Perusahaan-perusahaan besar menghasilkan ratusan juta dolar untuk promosi penjualan. Sebaliknya, biaya membuat dan maintenance suatu website yang bagus lebih terjangkau. Suatu website komersil juga bisa menyediakan alamatalamat, arah-arah, pencarian penjualan online dan seterusnya, mengurangi biaya telepon dan waktu pegawai. Dari pandangan pemasaran, website menyediakan informasi pengguna lebih cepat, dalam suatu cara yang mudah dan mementingkan kenyamanan pengguna, tanpa mementingkan lokasi atau jarak. 5. Memacu bisnis-bisnis besar Memberikan jaringan bisnis dan perdagangan yang mendunia, Internet cenderung memacu satu tipe aktivitas bisnis pada aktivitas bisnis lainnya. 2.1.3 Kekurangan Internet Menurut Awad (2002, pp46 – 50), kekurangan Internet adalah: 1. Keamanan dan privasi Pertanyaan kunci yang selalu ditanyakan oleh konsumen online adalah ”Bagaimana orang akan tahu bahwa mereka membayar dalam suatu jalur yang aman?” 2. Pemalsuan dan penipuan Keberadaan Internet telah meningkatkan penjualan paspor, kartu keamanan sosial, surat ijin mengemudi, akta kelahiran dan bahkan kartu pengenal untuk petugas polisi palsu. Beberapa dari mereka terlihat sangat asli sehingga dibutuhkan ahli untuk mendeteksi pemalsuan. 3. Ancaman lain Virus adalah software perusak yang paling banyak dijumpai. Program-program ini secara rahasia mengikatkan diri mereka pada program-program lainnya, dan menginfeksi serta berproduksi di dalam program tersebut. 2.1.4 Elemen-elemen dalam Mendesain Website Tantangan dalam mendesain website adalah bagaimana dapat terlihat atraktif pada pandangan pertama dan menarik untuk dikunjungi kembali. Sehingga Rayport dan Jaworski (2005, p55) merumuskan elemen-elemen dalam mendesain website : 1. Context : Tampilan (layout) dan desain. 2. Content : Text, gambar, suara dan video yang terdapat di situs. 3. Community : Bagaimana situs dapat memungkinkan komunikasi antar user. 4. Costumization : Kemampuan situs dalam memberikan bentuk yang berbeda untuk tiap konsumen atau member kebebasan konsumen untuk membuat personalisasi pada website. 5. Communication : Bagaimana situs dapat memungkinkan komunikasi dua arah (user-to-site atau site-to-user). 6. Connection : Hubungan (link) kepada situs lain. 7. Commerce : Kemampuan situs untuk memungkinkan transaksi komersial. 2.1.5 Manfaat Pemasaran Online Manfaat pemasaran online terbagi menjadi dua, yaitu bagi pembeli potensial dan pemasar (Kotler, 2005, pp59 – 60) 1. Manfaat pemasaran online bagi pembeli potensial adalah: • Kemudahan: Para pelanggan dapat memesan produk 24 jam sehari di manapun mereka berada. Mereka tidak harus berkendaraan, mencari tempat parkir, dan berjalan melewati gang yang panjang untuk mencari dan memeriksa barang-barang. • Informasi: Para pelanggan dapat memperoleh setumpuk informasi komparatif tentang perusahaan, produk, pesaing tanpa meninggalkan kantor dan rumah mereka. • Rongrongan yang lebih sedikit: Para pelanggan tidak perlu menghadapi atau melayani bujukan dan faktor-faktor emosional lainnya. Mereka juga tidak perlu menunggu dalam antrian. Manfaat pemasaran online bagi pemasar antara lain: 2. • Penyesuaian yang cepat terhadap kondisi pasar: Perusahaan perusahaan dapat dengan cepat menambahkan produk pada tawaran mereka serta mengubah harga dan deskripsi atau produk. • Biaya yang lebih rendah: Para pemasar online dapat menghindari biaya pengelolaan toko dan biaya sewa, asuransi, serta prasarana yang menyertainya. Mereka dapat membuat katalog digital dengan biaya yang jauh lebih rendah daripada biaya percetakan dan pengiriman katalog kertas. • Pemupukan hubungan: Pemasar online dapat berbicara dengan pelanggan dan belajar lebih banyak dari mereka. Pemasar juga dapat mendownload program yang berguna, mengadakan demonstrasi gratis perangkat lunak mereka atau memberi contoh gratis serta berkala mereka kedalam sistem. • Pengukuran jumlah pemirsa: Para pemasar dapat juga mengetahui berapa banyak orang yang mengunjungi website online mereka dan berapa banyak yang singgah di tempat tertentu dalam website tersebut. Informasi itu dapat membantu pemasar untuk meningkatkan tawaran dan iklan mereka. Pemasaran online memiliki lima manfaat besar yaitu: • Perusahaan kecil dan besar dapat membiayainya • Tidak ada keterbatasan nyata untuk tempat iklan • Akses dan pengambilan informasi yang cepat, dibandingkan dengan surat satu malam dan bahkan fax • Web site itu dapat dikunjungi oleh siapa saja di dunia dan kapan saja • Belanja dapat dilakukan secara pribadi dan cepat 2.1.6 Pengertian E-Marketing E-Marketing adalah proses mencapai tujuan pemasaran dengan menggunakan teknologi komunikasi elektronik. Teknologi komunikasi elektronik termasuk internet, e-mail, e-books, telepon, dll. (http://www.wordiq.com/definition/E-marketing) Menurut Mohammed, dkk (2004, p4), internet marketing adalah proses membangun dan memelihara hubungan pelanggan melalui aktivitas online untuk memfasilitasi pertukaran ide, produk, dan jasa yang memberikan kepuasan kedua belah pihak. 2.1.7 Lima (5) Komponen Internet Marketing o Proses Seperti layaknya program pemasaran tradisional, internet marketing melibatkan proses untuk menjalankan suatu pemasaran. o Membangun dan memelihara hubungan dengan konsumen Tujuan dari pemasaran adalah untuk membangun dan menciptakan hubungan dengan konsumen yang bertahan lama. Program pemasaran yang sukses menggerakkan target konsumen melalui 3 tahap hubungan: mengetahui, menjelajah, dan komitmen. o Online Internet marketing berhubungan dengan sarana yang disediakan oleh internet. o Pertukaran Inti utama marketing offline maupun online adalah konsep pertukaran. Pertukaran dapat terjadi dalam berbagai konteks yang tidak selalu berhubungan denga uang. Dapat berupa barter, jasa, sumbangan, dan lain – lain. o Kepuasan tujuan kedua belah pihak Kedua belah pihak harus merasa diuntungkan dalam pertukaran yang terjadi. Bagaimanapun juga, bila perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban financial keadaan karyawan, pemasok, atau pemegang saham maka pertukaran tersebut tidak seimbang. (Mohammed, dkk. 2004. p4) 2.1.8 Pemasaran (Marketing) Menurut American Marketing Association (Mohammed, dkk , 2004, p3), pemasaran adalah proses merencanakan dan melaksanakan konsep, penentuan harga, promosi, dan distribusi ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan individu dan organisasi. Pemasaran adalah proses bisnis yang dengan proses individual dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain (Kotler, 2005, p10). “ Sebagian besar informasi digunakan untuk mencari strategi yang dapat membantu mereka untuk mendapatkan barang dan jasa.” (Tuncay dan Otnes) Peter Drucker, seorang pakar teori manajemen terkemuka, mengatakan sebagai berikut: Orang dapat menggangap bahwa penjualan akan selalu dibutuhkan. Akan tetapi, tujuan pemasaran adalah membuat penjualan tidak terlalu penting lagi. Tujuan pemasaran adalah mengetahui dan memahami pelanggan dengan baik sehingga produk atau jasa itu cocok dengan pelanggan dan selanjutnya mampu menjual dirinya sendiri. Idealnya, pemasaran harus menghasilkan pelanggan yang siap membeli. menyediakan produk atau jasa itu. Yang dibutuhkan selanjutnya adalah Jadi pemasaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh perorangan dan kelompok untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan dengan membuat , menawarkan, dan mendistribusikan produk kepihak lain. Menurut William J. Stanton, pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan – kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. (Hakim, 2005, pp16-19) Menurut Trioso Purnawarman ada 6 konsep inti pemasaran, yaitu: Keinginan Pertukaran, transaksi, dan hubungan Kebutuhan 6 Konsep Inti Pemasaran Nilai, biaya, dan kepuasan Permintaan Produk Gambar 2.1 Enam Konsep Inti Pemasaran Sumber : Hakim (2005, p18) 1. Kebutuhan Kebutuhan adalah keadaan di mana manusia merasa tidak memiliki kepuasan dasar. Kebutuhan tidak diciptakan oleh masyarakat atau pemasar, namun sudah ada dan terukir dalam hayati kondisi manusia. 2. Keinginan Keinginan adalah hasrat akan pemuas tertentu dari kebutuhan tersebut. Keinginan manusia dibentuk oleh kekuatan dan institusi sosial. 3. Permintaan Permintaan adalah keinginan akan sesuatu yang didukung dengan kemampuan serta kesediaan membelinya. Keinginan menjadi permintaan bila didukung dengan daya beli. Perbedaan ini bisa menjelaskan bahwa pemasar tidak menciptakan kebutuhan; kebutuhan sudah ada sebelumnya. Pemasar mempengaruhi keinginan dan permintaan dengan membuat suatu produk yang cocok, menarik, terjangkau dan mudah didapatkan oleh pelanggan yang dituju. 4. Produk Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan pelanggan. Pentingnya suatu produk fisik bukan terletak pada kepemilikannya tetapi pada jasa yang dapat diberikannya. Oleh karena itu dalam membuat produk harus memperhatikan produk fisik dan jasa yang diberikan produk tersebut. 5. Nilai, biaya, dan kepuasan Nilai adalah perkiraaan pelanggan tentang kemampuan total suatu produk untuk memenuhi kebutuhannya. Setiap produk memiliki kemampuan yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan tersebut, tetapi pelanggan akan memilih produk mana yang akan memberikan kepuasan akan memilih produk mana yang akan memberi kepuasan total paling tinggi. Nilai pada dasarnya menggabungkan kombinasi – kombinasi yang tepat dari kualitas, jasa, dan harga (quality, service, and price / QSP) bagi sasaran pasar. Louis J. De Rose mengatakan, “nilai adalah pemuasan tuntutan – tuntutan pelanggan dengan biaya perolehan, pemilikan, dan penggunaan yang serendah mungkin.” 6. Pertukaran, transaksi, dan hubungan Kebutuhan dan keinginan manusia serta nilai suatu produk bagi manusia tidak cukup untuk menjelaskan pemasaran. Pemasaran timbul saat orang memutuskan untuk memenuhi kebutuhan serta keinginannya dengan pertukaran. Pertukaran adalah salah satu cara mendapatkan suatu produk yang diinginkan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai gantinya. Pertukaran merupakan proses dan bukan kejadian sesaat. Masing – masing pihak disebut berada dalam suatu pertukaran bila mereka berunding dan mengarah pada suatu persetujuan. Jika persetujuan tercapai maka disebut transaksi. Transaksi merupakan pertukaran nilai antara 2 pihak. Untuk kelancaran dari transaksi, maka hubungan yang baik dan saling percaya antara pelanggan, distributor, penyalur, dan pemasok akan membangun suatu ekonomi, teknis dan sosial yang kuat dengan mitranya, sehingga transaksi tidak perlu dinegosiasikan setiap kali, tetapi sudah menjadi hal yang rutin. Hal ini dapat dicapai dengan menjanjikan serta menyerahkan mutu produk, pelayanan dan harga yang wajar secara kesinambungan. 2.1.9 Program Pemasaran Tugas pemasar adalah menyusun program atau rencana pemasaran untuk mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan. Program pemasaran terdiri dari sejumlah keputusan tentang bauran alat – alat pemasaran yang digunakan. Bauran pemasaran (marketing mix) adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus – menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. McCarthy mengklasifikasikan alat – alat itu menjadi 4 kelompok yang luas yang disebut 4P Pemasaran, sebagai berikut: Error! Bauran Pemasaran Produk - Keragaman Produk - Kualitas - Design - Ciri - Nama Merek - Kemasan - Ukuran - Pelayanan - Garansi - Imbalan Pasar Sasaran Harga - Daftar Harga - Rabat / Diskon - Syarat Kredit Tempat - Saluran Pemasaran - Cakupan Pasar - Pengelompokkan - Lokasi - Persediaan - Transportasi Promosi - Promosi Penjualan - Periklanan - Tenaga Penjualan - Public Relation - Pemasaran Langsung Gambar 2.2 Empat Komponen P dalam Bauran Pemasaran Sumber : Kotler (2005, p18) Dalam artian setiap variabel akan dimanfaatkan oleh pihak perusahaan untuk meningkatkan pemasaran. Sedangkan variable-variabel bauran pemasaran jasa terdiri dari: produk, harga, promosi, saluran distribusi, partisipan, janji perusahaan, serta fasilitas pendukung. 1. Produk (Product) Menurut Tjiptono (2005, p31), produk merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemuasan kebutuhan pelanggan. Dalam konteks ini produk bisa berupa apa saja (baik yang berwujud maupun tidak berwujud). Yang dapat di tawarkan kepada para pelanggan potensial untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu. 2. Promosi (Promotion) Menurut Tjiptono (2005, p31) bauran promosi tradisional meliputi metode untuk menyampaikan jasa kepada pelanggan potensial dan actual. Metode-metode tersebut terdiri dari periklanan, promosi penjualan, direct marketing, personal selling, dan public relation. ¾ Personal Selling, yaitu pelaku pemasaran memberikan informasi untuk meyakinkan pembeli membeli barang, jasa, ataupun gagasan yang dapat memenuhi kebutuhan mereka. ¾ Advertising, yaitu menyebarkan informasi mengenai produk melalui biro iklan, seperti melalui televisi, radio, surat langsung, brosur, katalog, koran, maupun papan reklame. ¾ Publicity, yaitu komunikasi umum yang menyebarkan informasi tanpa dipungut biaya seperti melalui televisi, radio maupun koran. ¾ Sales Promotion, yaitu kegiatan material yang digunakan untuk menjual barang atau jasa tersebut, seperti pemberian contoh maupun kupon. 3. Tempat (Place) Menurut Tjiptono (2005, p31), keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan potensial. Keputusan ini meliputi lokasi fisik. Selain ini keputusan penggunaan perantara untuk meningkatkan aksesbilitas jasa bagi para pelanggan. Tempat adalah alat bauran pemasaran lainnya, termasuk berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produk dapat diperoleh dan tersedia bagi pelanggan sasaran. 4. Harga (Price) Menurut Tjiptono (2005, p32), keputusan bauran harga berkenaan dengan kebijakan strategis dan taktis, seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran dan tingkat diskriminasi harga diantara berbagai kelompok pelanggan. Pada umumnya aspek-aspek ini sama dengan yang di jumpai pada pemasar barang, akan tetapi terdapat perbedaan yaitu karakteristik intangible jasa, menjadi indikator yang signifikan atas jasa yang memungkinkan diskriminasi harga dalam pasar tersebut, sementara banyak pula jasa yang dipasarkan oleh sektor publik dengan harga yang disubsidi atau bahkan gratis . Hal ini menyebabkan kompleksitas dalam penetapan harga jasa. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa harga adalah sesuatu yang mempunyai nilai yang setara untuk mendapatkan sebuah barang dan jasa. 5. People Menurut Tjiptono (2005, p31) bagi sebagian jasa, orang adalah merupakan unsur vital dalam bauran pemasaran. Dalam industri jasa, orang merupakan part time marketer yang tindakan dan perilakunya berdampak langsung kepada output yang diterima oleh pelanggan. 6. Physical Evidence Menurut Tjiptono (2005, p32), karakteristik intangible pada jasa menyebabkan pelanggan potensial tidak bisa menilai sesuatu jasa sebelum mengkonsumsinya. Ini menyebabkan resiko yang dipersepsikan konsumen dalam keputusan pembelian semakin besar. Oleh sebab itu salah satu unsur penting bauran pemasaran adalah upaya mengurangi resiko tersebut dengan jalan menawarkan fungsi fisik dari karakteristik jasa. Bukti fisik ini bisa dalam berbagai bentuk, misalnya brosur paket liburan yang atraktif dan membuat foto lokasi liburan dan tempat menginap, penampilan staf yang rapi dan sopan, pilot dan pramugari yang mencerminkan kompetensi mereka, dekorasi internal dan eksternal, bangunan yang atraktif, ruang tunggu yang nyaman dan lainnya. 7. Process Menurut Tjiptono (2005, p32), proses produksi atau operasi adalah faktor yang sangat penting bagi konsumen high-contact services yang sering kali juga berperan sebagai co-producer jasa bersangkutan. Pelanggan restoran misalnya, sangat berpengaruh terhadap staf yang melayani mereka dan lamanya menunggu selama proses produksi. Berbagai isu muncul di antara batas antara produsen dan konsumen dalam alokasi fungsi-fungsi produksi. Misalnya sebuah restoran mengharuskan para pelanggannya untuk mengambil makanannya sendiri dari counter tertentu untuk menaruh piring dan alat-alat yang sudah mereka pakai di tempat-tempat khusus. Dalam bisnis jasa, manajemen pemasaran dan manajemen operasi terkait erat dan sulit untuk di bedakan. Variable – variable dari internet marketing mix, yaitu: Branding o Product Product ( Produk ) Pricing Communication Community Distribution Produk adalah barang fisik atau jasa yang ditawarkan perusahaan untuk ditukarkan. Berbagai macam produk ditawarkan di internet termasuk barang ( misal : baju ), atau jasa ( misal : penjualan online ). Gambar 2.3 Internet Marketing Mix Sumber : Mohammed, dkk (2004, p13) o Pricing (Harga) Sejumlah uang yang harus dibayar konsumen untuk memperoleh produk. o Communication (Komunikasi) Komunikasi marketing didefinisikan sebagai suatu sarana yang menginformasikan kepada satu atau sekelompok target konsumen tentang perusahaan dan produk perusahaan. Ada beberapa cara untuk komunikasi, mulai dari public relation, penggunanaan representative penjualan, dan iklan online. o Community (Komunitas) Merupakan suatu set jaringan relasi yang dibangun dengan membagi ketertarikan yang memuaskan kebutuhan anggota yang tidak dapat dicapai secara individual. Salah satu aspek yang unik dari internet adalah kecepatan di mana komunitas dapat dibentuk. o Distribution (Distribusi) Distribusi adalah suatu system dari organisasi yang terlibat dalam proses membuat suatu produk atau jasa tersedia untuk dikonsumsi atau digunakan. Internet merupakan bentuk cara penjualan baru, revolusi bagaimana customer dan perusahaan berinteraksi, dan sebuah saluran distribusi bagi produk perusahaan. 2.1.10 Promosi Penjualan Selain iklan masih ada 2 alat promosi massal lainnya, yakni promosi penjualan (sales promotion) dan hubungan masyarakat (public relation-humas). Promosi penjualan terdiri dari insentif jangka pendek untuk mendoirong pembelanjaan atau penjualan produk atau jasa. Kalau iklan menyodorkan alasana untuk membeli suatu produk atau jasa, maka promosi penjualan menekankan alasan mengapa kita harus membeli sekarang juga. (Kotler dan Armstrong, 2004, p173) Variasi dari tujuan ini sangat luas, antara lain promosi konsumen untuk menarik konsumen agar mau mencoba produk baru, memancing konsumen agar meninggalkan produk pesaing, atau untuk membuat konsumen meninggalkan produk yang sudah matang, atau menahan dan memberi penghargaan pada konsumen yang loyal. Sedangkan tujuan promosi dagang mencakup membuat pengecer mendagangkan produk baru dan memberi ruang lebih banyak persediaan, membuat mereka membeli di muka. Dan untuk armad penjualan, tujuannya meliputi: mendapatkan lebih banyak dukungan armada penjualan untuk produk sekarang atau produk baru, atau mendapatkan wiraniaga untuk mencari langganan baru. (Kotler dan Armstrong, 2004, p174) Hubungan masyarakat (public relation) adalah memupuk hubungan baik dengan berbagai masyarakat disekitar perusahaan dengan mendapatkan publisitas yang menguntungkan, yang memupuk “citra perusahaan” yang baik, dan menangani atau meredam rumor, cerita dan peristiwa yang merugikan. (Kotler dan Armstrong, 2004, p181) 2.1.11 Promosi Online Meski calon pembeli akan datang dengan sendirinya jika situs di search engine friendly dan menguasai keyword yang tepat, tetap saja sebuah web yang berorientasi penjualan harus dipromosikan dengan serius untuk mendapatkan pengunjung berkualitas. Sedikitnya ada tiga hal yang penting dilakukan. Pertama, bergabung dengan e-marketplace dunia, seperti Alibaba.com, Globalsources.com dan eBay.com serta e-marketplace vertical yang sesuai dengan produk yang kita jual. Di tempat maya itulah para buyer dan seller seluruh dunia bertemu. Persaingan di sana amat ketat, banyak penjual produk yang sama dari negara lain atau bahkan dari sesama perusahaan Indonesia. Namun dari situlah akan mudah ditemukan oleh calon pembeli yang serius. Kedua, bergabung dengan social networking dunia. Karena yang bergabung di social networking itu manusia, maka sebaiknya eksekutif perusahaan, bukan perusahaanya, yang bergabung ke social networking itu. Jika ingin menembus pasar luar negeridapat melalui Linkedin.com. Inilah jaringan sosial dunia maya para eksekutif dan pebisnis dunia. Ketiga, promosi melalui Google Adwords, yang amat bermanfaat ketika orang tidak mampu menguasai keyword-keyword tertentu. (http://www.sudutpandang.com) Memasarkan produk melalui internet juga tidak membutuhkan modal yang besar bahkan jauh lebih kecil dibanding jika anda membangun sebuah toko atau gedung. Sudah banyak orang-orang yang beralih menjual produk mereka melalui internet karena menurut mereka keuntungan yang diperoleh akan jauh lebih besar. Di internet juga banyak terdapat berbagai jenis peluang investasi yang cukup menjanjikan. Rata-rata keuntungan yang diperoleh dengan berinvestasi di suatu perusahaan melalui internet adalah 25% - 40% setiap bulannya dengan masa kontrak bervariasi. Berinvestasi melalui internet tentu memiliki resiko yang sangat besar karena suatu saat perusahaan tersebut dapat saja bangkrut. Dengan melakukan pemasaran atau promosi melalui internet, produk tersebut bisa dilihat oleh puluhan ribu bahkan ratusan ribu orang setiap bulannya yang berasal dari berbagai kota dan negara berbeda. (http://alfandra.blogspot.com/) 2.1.12 Pengertian E-Catalogue E-Catalogue adalah "mudah-di-gunakan" namun sangat efektif untuk mempromosikan dan menjual produk dan jasa Anda. Dengan menggunakan katalog elektronik dan kekuatan internet, E-Catalogue dapat meningkatkan cara anda melakukan bisnis sambil menyimpan uang. (http://ecatalogue.com.au/) Menurut McCarthy (2006), E-Catalogue adalah bentuk penerbitan elektronik yang mana telah menjadi semakin populer sejak pertengahan tahun 2003, ketika beberapa "early adopter" perusahaan seperti PC World Business menjalankan tes campaign. Bagaimana teknologi digunakan hanya dibatasi oleh imajinasi yang biasanya menggunakan e-catalogue, perusahaan e-brosur dan sekarang pelanggan e-majalah. Konsumen mensurvei bahwa lebih dari 98% ditemukan e-katalog yang mudah digunakan oleh siapa saja. Sangat efektif bagi konsumen untuk menggunakan e-katalog dan e-brosur untuk mendorong extensive browsing pada jenis produk atau informasi produk, sehingga promosi melalui e-katalog sangatlah efektif. E-katalog adalah presentasi online dari informasi mengenai produk dan jasa yang ditawarkan dan dijual oleh sebuah organisasi. Untuk organisasi yang tidak memiliki jangkauan yang luas dari produk atau layanan, dan meletakkan katalog di Internet bukanlah tugas yang sulit. Namun, bagi mereka yang besar lini produk dan layanan banyak korban, beberapa pembeli, kompleks-rantai suplai dan logistik, konversi ke e-katalog sistem adalah tugas yang rumit dan membutuhkan perencanaan dan pelaksanaan-hati. Salah satu pilihan untuk menggunakan katalog ini adalah untuk menempatkan mereka di sebuah pasar elektronik untuk tujuan melakukan bisnis melalui Internet. Electronic marketplaces (atau e-marketplaces) dijelaskan di bagian selanjutnya. 2.1.13 Keuntungan dan Kerugian E-Catalogue E-katalog yang ideal dan sempurna katalog produk; tidak memiliki biaya cetak, tidak ada batasan jumlah atau warna dan tidak ada biaya distribusi. Menjadi diri updateable dalam beberapa klik mudah, informasi tersebut selalu akurat dan terbaik dari semua itu tidak perlu reprinting. Keuntungan dari e-katalog itu sendiri adalah: • Mengurangi biaya pemasaran tanpa biaya pencetakan tradisional katalog. • Tidak perlu lagi khawatir tentang pemisahan akurasi warna, ketebalan kertas atau mencetak kualitas. • Menjangkau daerah pasar pelanggan tanpa biaya distribusi. • Meningkatkan tingkat layanan pelanggan dengan cepat dan ketersediaan info katalog diperbaharui. • Mengurangi waktu dan biaya dalam pemeliharaan yang diperbaharui dan akurat katalog produk. • Tidak perlu untuk beberapa katalog didedikasikan atau tempat penyimpanan di kantor. • Memungkinkan Anda cepat mencari katalog untuk mencari informasi produk tertentu. (http://www.astralys.com.sg/) Ada kelemahan penggunaan e-katalog antara lain: (http://www.e- businessguide.gov.au/) • Jika usaha yang besar berbagai produk atau layanan yang mengubah harga atau ketersediaan sering, maka e-katalog website canggih memerlukan solusi yang dapat mahal untuk membangun dan mempertahankan • Penuh untuk menuai keuntungan memiliki e-katalog, bisnis akan perlu berkoordinasi dengan pelanggan dan produk database, stok dan inventarisasi sistem keuangan dan sistem dan kemudian memastikan bahwa sistem ini, atau paling tidak di situs, bisa berbicara dengan sistem yang relevan dengan para pemasok dan distributor. 2.1.14 Analisis SWOT Menurut Rangkuti (2004, pp18-19), analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat menimbulkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan, disebut dengan perencanaan strategis (strategic planner). Strength (kekuatan), berarti sesuatu yang dimiliki oleh perusahaan atau kelebihan dari perusahaan yang tidak dimiliki pesaingnya. Weakness (kelemahan), berarti sesuatu yang tidak dimiliki perusahaan atau kekurangan dari perusahaan. Opportunities (peluang), berarti adanya suatu kesempatan atau situasi yang dapat menguntungkan bagi perusahaan. Threats (ancaman), berarti hambatan maupun situasi yang tidak menguntungkan bagi perusahaan. Analisa SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness). 2.1.15 Matriks Faktor Strategi Internal Setelah faktor–faktor strategis suatu perusahaan diidentifikas, tahap berikutnya adalah memanfaatkan semua informasi tersebut ke dalam tabel IFAS (Internal Strategic Factors Analysis Summary). Langkah–langkahnya adalah : a). Tentukan faktor –faktor kekuatan dan kelemahan perusahaan pada kolom I. b). Beri bobot masing–masing faktor tersebut dengan menggunakan teknik perbandingan berpasangan . Konsep dari teknik ini adalah membandingkan 2 alternatif dari faktor internal yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan suatu kriteria dan memilih salah satu diantaranya. Adapun bobot yang diberikan adalah : 3 : Pengaruhnya paling atau sangat besar 2 : Pengaruhnya sedang 1 : Pengaruhnya kecil Pemberian bobot yang diberikan dapat dijelaskan sebagai berikut. Jika alternatif I lebih dipilih dibandingkan alternatif II dan bobotnya adalah 3, maka alternatif I berbobot 3, sedangkan alternatif II berbobot 1/3. Jika alternatif II lebih dipilih dibanding alternatif III dan diberi bobot sebesar 2, maka alternatif II berbobot 2, sedangkan alternatif III berbobot ½. Demikian pula halnya dengan pemberian bobot sebesar 1. Setelah diperoleh masing–masing bobot, langkah selanjutnya adalah menjumlahkan bobot- bobot tersebut berdasarkan kolomnya. Kemudian nilai pada masing–masing kolom dibagi dengan hasil penjumlahan kolom tersebut. Hasilnya kemudian dinormaliasasi. Langkah terakhir adalah merataratakan nilai pada masing–masing baris. Kemudian bobot yang diperoleh dari perhitungan di atas dimasukkan dalam kolom 2. c). Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing–masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (kekuatan utama), 3 (kekuatan kecil), 2 (kelemahan kecil) dan 1 (kelemahan utama), berdasarkan pengaruh faktor tersebut kondisi perusahaan yang bersangkutan. d). Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk memperoleh faktor pembobotan pada kolom 4. e). Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu beraksi terhadap faktor–faktor strategis internalnya. Skor total ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama. Tabel 2.1 Tabel Matriks IFAS Faktor – Faktor Bobot Rating Skor Strategi Internal Kekuatan : Kelemahan : Total Sumber : Rangkuti, F (2004, p25) 2.1.16 Matriks Faktor Strategi Eksternal Setelah faktor–faktor strategis internal suatu perusahaan diidentifikasi, tahap berikutnya adalah memanfaatkan semua informasi tesebut ke dalam tabel EFAS (Eksternal Strategic Factors Analysis Summary). Langkah–langkahnya adalah : a) Tentukan faktor–faktor peluang dan ancaman perusahaan pada kolom 1. b) Beri bobot masing–masing faktor tersebut dengan menggunakan teknik perbandingan berpasangan. Konsep dari teknik ini adalah membandingkan 2 alternatif dari faktor eksternal yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan suatu kriteria dan memilih salah satu diantaranya Adapun bobot yang diberikan adalah : 3 : Pengaruhnya paling atau sangat besar 2 : Pengaruhnya sedang 1 : Pengaruhnya kecil Pemberian bobot yang diberikan dapat dijelaskan sebagai berikut. Jika alternatif I lebih dipilih dibanding alternatif II dan bobotnya adalah 3, maka alternatif I berbobot 3., sedangkan alternatif II berbobot 1/3. Jika alternatif II lebih dipilih dibanding dengan alternatif II dan diberi bobot sebesar 2, maka alternatif II berbobot 2, sedangkan alternatif III berbobot ½. Demikian pula halnya dengan pemberian bobot sebesar 1. Setelah diperoleh masing–masing bobot, langkah selanjutnya adalah menjumlahkan bobot- bobot tersebut berdasarkan kolomnya, kemudian nilai pada masing–masing kolom dibagi dengan hasil penjumlahan kolom tersebut. Hasilnya kemudian dinormalisasi. Langkah terakhir adalah merata–ratakan nilai pada masing –masing baris. Kemudian bobot yang didapat dari perhitungan di atas dimasukan dalam kolom 2. c) Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing–masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (peluang utama), 3 (peluang kecil), 2 (ancaman kecil) dan 1 (ancaman utama), berdasarkan pengaruh faktor tersebut kondisi perusahaan yang bersangkutan. d) Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk memperoleh faktor pembobotan pada kolom 4. e) Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu beraksi terhadap faktor–faktor strategis eksternalnya. Skor total ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama. Tabel 2.2 Tabel Matriks EFAS Faktor – Faktor Bobot Rating Skor Strategi Eksternal Peluang : Ancaman : Total Sumber : Rangkuti, F (2004, p24) 2.1.17 Diagram SWOT Setelah melakukan perhitungan pada tahap pertama maka dilanjutkan dengan tahap dua yang disebut dengan tahap analisis. Pada tahap ini, penelitian dilakukan dengan menggunakan Diagram SWOT, Matriks SWOT. Angka yang didapat dari perhitungan IFAS dan EFAS kemudian dimasukan ke dalam diagram analisis SWOT berikut ini : Berbagai Peluang 3. Mendukung strategi 1. Mendukung strategi turn-arround agresif Kelemahan Internal Kekuatan Internal 4. Mendukung strategi 2. Mendukung strategi defensif diversifikasi Berbagai Ancaman Gambar 2.4 Analisa SWOT Sumber : Rangkuti (2006, pp19-20) Kuadran 1: Merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy). Kuadran 2: Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk / jasa). Kuadran 3: Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi dilain pihak, ia menghadapi beberapa kendala / kelemahan internal. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. Kuadran 4: Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal. Sedangkan menurut David (2006, pp284-287), matriks SWOT adalah alat untuk mencocokkan yang penting yang membantu manajer mengembangkan empat tipe strategi: SO (kekuatan-peluang-strengths-opportunities), WO (kelemahanpeluang-weaknesses-opportunities), ST (kekuatan-ancaman-strengths-threats), WT (kelemahan-ancaman-weaknesses-threats). Mencocokkan faktor eksternal dan internal kunci adalah bagian yang paling sulit dalam mengembangkan matriks SWOT dan membutuhkan penilaian yang baik dan tidak ada pencocokan yang terbaik. Strategi SO menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal. Seperti halnya jika suatu perusahaan memiliki kelemahan utama, maka manajer akan berusaha mengatasinya dan menjadikannya kekuatan dan menghadapi ancaman utama dengan berkonsentrasi pada peluang yang ada. Strategi WO bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang eksternal. Strategi ST menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari atau mengurangi pengaruh dari ancaman eksternal. Ini tidak berarti bahwa organisasi yang kuat harus selalu menghadapi ancaman di lingkungan eksternalnya secara langsung. Strategi WT adalah taktik defensif yang diarahkan pada pengurangan kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal.sebagai contoh, suatu organisasi menhadapi berbagai ancaman eksternal dan kelemahan internal akan berada pada posisi yang tidak aman, sehingga perusahaan harus berusaha bertahan hidup, bergabung, mengurangi ukuran, mendeklarasikan kebangkrutan, atau memilih likuidasi. Ada delapan langkah yang terlibat dalam pembuatan Matriks SWOT: 1. Tuliskan peluang eksternal kunci perusahaan. 2. Tuliskan ancaman eksternal kunci perusahaan. 3. Tuliskan kekuatan internal kunci perusahaan. 4. Tuliskan kelemahan internal kunci perusahaan. 5. Cocokan kekuatan internal dengan peluang eksternal, dan catat hasil Strategi SO dalam sel yang ditentukan. 6. Cocokan kelemahan internal dengan peluang eksternal, dan catat hasil Strategi WT dalam sel yang ditentukan. 7. Cocokan kekuatan internal dengan ancaman eksternal, dan catat hasil Strategi ST dalam sel yang ditentukan. 8. Cocokan kelemahan internal dengan ancaman eksternal, dan catat hasil Strategi WT dalam sel yang ditentukan. Tujuan dari masing-masing alat pencocokan di Tahap 2 adalah untuk menghasilkan alternatif strategi yang layak, bukan untuk memilih strategi mana yang terbaik. Tabel 2.3 Matriks SWOT Kekuatan (Strengths-S) Kelemahan (Weaknesses-W) 1. 1. 2. 2. 3. 3. 4. 4. 5. dan seterusnya. 5. dan seterusnya. Peluang (Opportunities-O) Strategi SO Strategi WO 1. 1. 1. 2. 2. Gunakan kekuatan 2. Atasi kelemahan dengan 3. 3. untuk memanfaatkan 3. 4. 4. 4. 5. dan seterusnya. 5. Ancaman (Threats-T) peluang memanfaatkan peluang 5. Strategi ST Strategi WT 1. 1. 1. 2. 2. Gunakan kekuatan 2. 3. 3. untuk menghindari 3. 4. 4. 4. 5. dan seterusnya 5. ancaman Minimalkan kelemahan dan hindari ancaman 5. Sumber: David (2006, p287) 2.1.18 Matriks Internal-Eksternal (IE) Matriks IE mirip dengan Matriks BCG yaitu menempatkan divisi organisasi dalam diagram skematis, sama-sama menggambarkan persentase kontibusi penjualan dari masing-masing divisi dan potongan dalam lingkaran mengungkapkan persentase kontribusi laba untuk masing-masing divisi dalam Matriks BCG dan IE. Sedangkan perbedaannya adalah Matriks IE lebih membutuhkan lebih banyak informasi tentang divisi dibandingkan Matriks BCG dan strategi dari masing-masing matriks berbeda. TOTAL RATA-RATA TERTIMBANG IFE Kuat Rata-rata Lemah 3,0-4,0 2,0-2,99 1,0-1,99 TOTAL RATA-RATA TERTIMBANG EFE 4,0 2,0-2,99 Tinggi 3,0-4,0 3,0 3,0 2,0 1,0 I II iii IV v 6 vii 8 9 Menengah 2,0 Rendah 1,0-1,99 1,0 Gambar 2.5 Matriks IE Sumber: David (2006, pp300-303) Matriks IE dibagi menjadi 3 daerah utama yang memiliki implikasi strategi yang berbeda. Pertama divisi sel I,II,IV dapat digambarkan sebagai tumbuh dan kembangkan dengan melakukan strategi intensif antara lain penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk. Kedua, divisi sel iii, v, vii dapat dikelola dengan strategi jaga dan pertahankan, dengan melakukan penetrasi pasar dan pengembangan produk. Ketiga, divisi sel 6,8,9 adalah tuai atau divestasi, bagi organisasi yang mampu mencapai portofolio bisnis. Menurut David (2006, p227), beberapa definisi dari strategi alternatif antara lain: • Penetrasi Pasar adalah meningkatkan pangsa pasar untuk produk/jasa saat ini di pasar melalui upaya pemasaran yang lebih besar. • Pengembangan Pasar adalah memperkenalkan produk/jasa saat ini ke area geografis yang baru. • Pengembangan Produk adalah meningkatkan penjualan melalui perbaikan produk/jasa saat ini atau mengembangkan produk/jasa baru. 2.1.19 Menetukan Ukuran Sample Berapa jumlah anggota sampel yang paling tepat digunakan dalam penelitian? Jawabannya tergantung pada tingkat kesalahan yang dikehendaki. Tingkat kepercayaan yang dikehendaki sering tergantung pada sumber dana, waktu dan tenaga yang tersedia. Makin besar tingkat kesalahan maka akan semakin kecil jumlah sampel yang diperlukan, dan sebaliknya, makin kecil tingkat kesalahan, maka akan semakin besar jumlah anggota sampel yang diperlukan. Rumus untuk menghitung ukuran sampel dari populasi yang diketahui jumlahnya adalah sebagai berikut: (Riduwan dan Kuncoro, 2007, pp44-45) N n= N.d2+1 Keterangan: n = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi d2 = Presisi yang ditetapkan Di mana pengambilan sample dapat dilakukan dengan Simple Random Sampling adalah pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. (Sugiyono, 2006, pp74-75) Populasi Homogen Diambil secara Sampel random 2.1.20 Skala Likert Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan (Sugiyono, 2006, p86). Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban dapat diberi skor, misalnya: 1. Sangat setuju/selalu/sangat positif diberi skor 5 2. Setuju/sering/positif diberi skor 4 3. Ragu-ragu/kadang-kadang/netral diberi skor 3 4. Tidak setuju/hampir tidak pernah/negatif diberi skor 2 5. Sangat tidak setuju/tidak pernah/sangat positif diberi skor 1 Berdasarkan skor yang telah ditetapkan maka: • Jumlah skor untuk Y orang yang menjawab SS = Y x 5 Jumlah skor untuk Y orang yang menjawab ST = Y x 4 Jumlah skor untuk Y orang yang menjawab RG = Y x 3 Jumlah skor untuk Y orang yang menjawab TS = Y x 2 Jumlah skor untuk Y orang yang menjawab STS= Y x 1 Jumlah • X Presentase jawaban yang diinginkan = (X : total jawaban yang diinginkan) x 100% • = Skala kontinium sebagai berikut: STS TS RG ST SS 2.1 Kerangka Pemikiran ANALISIS DAN PERANCANGAN E-CATALOGUE PADA PT. TRIGUNA BAKTI LESTARI Metode Pengumpulan Data: • Data Primer • Data Sekunder Metode Penelitian: • Analisis SWOT: - IFAS - EFAS Hasil Dan Usulan Rencana Perancangan Gambar 2.6 Kerangka Pemikiran Sumber: Penulis