BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Profil klinis

advertisement
 1 BAB I
PENDAHULUAN
I.1
Profil
klinis
Latar Belakang
adalah
kesimpulan
yang
secara
kuantitatif menyatakan seperangkat ciri-ciri yang akan
menjalani
Profil
pengujian
klinis
secara
meliputi
usia,
klinis
(Dorland
2002).
jenis
kelamin,
lingkar
pinggang, indeks massa tubuh, dan lain-lain.
Glukosa darah adalah glukosa yang diangkut melalui
aliran darah untuk menyediakan energi ke sel tubuh.
Secara umum, kadar glukosa darah dapat dinilai dari dua
hal, yaitu glukosa darah puasa dan glukosa darah dua
jam setelah makan. Kadar glukosa darah puasa normal
yaitu <100 mg/dl sedangkan kadar glukosa darah dua jam
setelah makan normal <140 mg/dl (Buse 2008).
Peningkatan
kadar
berhubungan
dengan
berkelanjutan
berbagai
glukosa
darah
kerusakan
organ
secara
dan
seperti
mata,
kronis
disfungsi
ginjal,
saraf, jantung, dan vasa darah. Kadar glukosa darah
yang meningkat juga dapat menimbulkan penyakit diabetes
melitus tipe-2 (Purnamasari 2010).
Secara epidemiologi, prevalensi diabetes melitus
di Indonesia diperkirakan mencapai 12,4 juta orang pada
2 tahun 2025 sehingga Indonesia akan menempati peringkat
nomor
5
negara
dengan
jumlah
pengidap
diabetes
terbanyak sedunia. Indonesia telah menduduki peringkat
nomor 7 pada tahun 1995 dengan jumlah pengidap diabetes
sebanyak 4,5 juta (Suyono 2010). Prevalensi penderita
DM tipe 2 dengan obesitas menurut WHO (1997) sebesar
64% pada laki-laki dan 74% pada wanita, sedangkan data
NHANES III untuk prevalensi penderita DM tipe 2 dengan
IMT >27 kg/m2 sebesar 67% (Djokomoeljanto 2001).
Peningkatan
kadar
dengan
menghindari
klinis
menggambarkan
glukosa
darah
dapat
dicegah
Profil
berbagai
faktor
risiko.
faktor
risiko
penyakit.
Oleh
karena itu, peneliti ingin mengetahui hubungan antara
profil klinis dengan hasil pemeriksaan kadar glukosa
darah
sehingga
dapat
dijadikan
pertimbangan
dalam
mencegah penyakit.
I.2
Sesuai
dengan
Rumusan Masalah
latar
belakang
di
atas,
maka
perumusan masalah pada penelitian ini adalah:
Adakah hubungan antara profil klinis pada hasil general
check-up
pegawai
RSUP
DR
Sardjito
pemeriksaan kadar glukosa darah?
dengan
hasil
3 I.3
Tujuan Penelitian
I.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui
hubungan
antara
profil
klinis
pada
hasil general check-up pegawai RSUP DR Sardjito dengan
hasil pemeriksaan kadar glukosa darah.
I.3.2 Tujuan Khusus
1.
Mengetahui
hubungan
antara
usia
dengan
kadar
antara
usia
dengan
kadar
glukosa darah puasa.
2.
Mengetahui
hubungan
glukosa darah dua jam setelah makan.
3.
Mengetahui hubungan antara jenis kelamin dengan
kadar glukosa darah puasa.
4.
Mengetahui hubungan antara jenis kelamin dengan
kadar glukosa darah dua jam setelah makan.
5.
Mengetahui
hubungan
antara
indeks
massa
tubuh
indeks
massa
tubuh
dengan kadar glukosa darah puasa.
6.
Mengetahui
hubungan
antara
dengan kadar glukosa darah dua jam setelah makan.
7.
Mengetahui hubungan antara lingkar pinggang dengan
kadar glukosa darah puasa.
8.
Mengetahui hubungan antara lingkar pinggang dengan
kadar glukosa darah dua jam setelah makan.
I.4
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat:
1.
4 mengetahui hubungan antara profil klinis berupa
usia, jenis kelamin, lingkar pinggang, dan indeks
massa tubuh pada hasil general check-up pegawai
RSUP DR Sardjito dengan hasil pemeriksaan kadar
glukosa darah
2.
sebagai bahan pertimbangan dalam prevensi penyakit
dan manajemen rumah sakit terhadap pegawai yang
memiliki
darah
nilai
puasa
profil
dan
klinis
dua
jam
dan
kadar
setelah
glukosa
makan
tidak
normal.
3.
sebagai bahan pustaka untuk menambah wawasan dan
ilmu
pengetahuan
di
bidang
kesehatan
dan
institusi-institusi pendidikan.
4.
sebagai informasi atau referensi jika penelitian
lain membutuhkan.
I.5
Keaslian Penelitian
Penelitian ini dapat dibuktikan keasliannya karena
belum
pernah
ada
penelitian
dengan
subjek,
metode,
waktu dan tempat penelitian yang sama dengan penelitian
ini.
Beberapa
hasil
penelitian
serupa
yang
pernah
dilakukan yaitu:
1.
Correlation
between
body
mass
index
and
blood
glucose levels among some Nigerian undergraduates oleh
Josiah,
IE,
Sandra,
EO,
Thankgod,
OO,
Innocent,
O
5 (2013). Hasil yang didapatkan pada penelitian tersebut
adalah perempuan usia tua memiliki indeks massa tubuh
yang lebih tinggi daripada laki-laki. Namun, perbedaan
jenis kelamin tidak mempengaruhi kadar glukosa darah
secara signifikan. Ada hubungan positif lemah antara
indeks
massa
tubuh
subjek
laki-laki.
indeks
massa
dengan
Ada
tubuh
kadar
hubungan
dengan
glukosa
positif
kadar
glukosa
darah
kuat
pada
antara
darah
pada
subjek perempuan. Penelitian tersebut dilakukan pada
253 mahasiswa usia 16-30 tahun di Nigeria pada tahun
2013.
2. Effects of age on plasma glucose levels in nondiabetic Hong Kong chinese oleh Ko, GTC, Wal, HPS,
Tang,
JSF
(2006).
Hasil
penelitian
ini
menunjukkan
bahwa kadar glukosa plasma secara progresif meningkat
bersamaan
dengan
peningkatan
usia
pada
subjek
non-
diabetic. Penelitian ini dilakukan di Hong Kong dengan
subjek ras Cina pada bulan April 1996 - Agustus 1997.
3.
The association of fasting blood glucose (FBG) and
waist
circumference
in
northern
adults
in
Iran:
a
population based study oleh Veghari, et al. (2014).
Hasil
penelitian
tersebut
menunjukkan
bahwa
ada
hubungan positif antara lingkar pinggang dengan kadar
glukosa
darah
puasa
namun
hubungan
tersebut
menurun
pada
6 wanita
diabetes
perempuan.
prediktor
usia
pada
tua.
laki-laki
Lingkar
risiko
Batas
pinggang
diabetes
nilai
untuk
lebih
dapat
mendeteksi
rendah
digunakan
melitus.
daripada
sebagai
Penelitian
ini
dilakukan di Iran bagian utara dengan subjek laki-laki
dan wanita dewasa usia 25-65 tahun sehingga terdapat
perbedaan subjek (ras), tempat, dan waktu dengan yang
peneliti lakukan.
Download