BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah tempat tinggal yang aman dan nyaman merupakan suatu kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi. Semakin bertumbuhnya penduduk di Indonesia, membuat kebutuhan akan tempat tinggal juga meningkat terutama di kota-kota besar yang padat dengan penduduk. Terbatasnya lahan juga membuat perkembangan dalam bidang konstruksi bangunan gedung tidak lagi secara horisontal melainkan membuatnya menjadi vertikal. Bangunan tinggi dengan multi lantai menjadi alternatif dalam menciptakan suatu bangunan salah satunya adalah dengan pembuatan kondotel (kondominium dan hotel). Menurut Wikipedia, kondominium adalah bentuk hak guna perumahan dimana bagian tertentu real estate (umumnya kamar apartemen) dimiliki secara pribadi sementara penggunaan dan akses ke fasilitas seperti lorong, sistem pemanas, elevator, eksterior berada dibawah hukum yang dihubungkan dengan kepemilikan pribadi dan dikontrol oleh asosiasi pemilik yang menggambarkan kepemilikan seluruh bagian. Adapun hotel adalah tempat penampungan untuk pendatang atau bisa juga bangunan penyedia pondokan dan makanan untuk umum. Pembuatan kondotel yang sedang marak dilakukan di Yogyakarta dibangun agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan tempat tinggal yang lebih baik dengan fasilitas-fasilitas penunjang yang disediakan. Yogyakarta adalah salah satu provinsi di Indonesia yang rawan akan bencana salah satunya adalah gempa bumi karena letaknya yang berdekatan dengan zona tumbukan lempeng yang berada di Samudera Indonesia. Dengan keadaan seperti itu, maka dalam hal konstruksi seperti membangun suatu bangunan gedung diperlukan struktur yang mampu menahan beban yang akan bekerja termasuk beban gempa. Kekuatan struktur dalam menahan beban-beban yang bekerja sangat diperlukan dalam suatu konstruksi bangunan gedung agar konstruksi 1 2 tersebut dapat tetap berdiri kokoh sehingga penghuni di dalamnya berada dalam keadaan aman. Keamanan adalah hal yang wajib dimiliki dalam suatu bangunan gedung. Aman atau tidaknya suatu bangunan gedung dapat kita ketahui dengan melakukan analisis perhitungan keamanan untuk konstruksinya baik secara manual ataupun dengan menggunakan bantuan software. Awana Condotel adalah salah satu kondotel yang berada di pusat Kota Yogyakarta yang pembangunannya baru saja selesai pada awal tahun 2015 ini. Kondotel tersebut berlokasi di Jalan Mayjend Sutoyo No. 52, Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta dan dibangun dengan tujuan untuk meningkatkan atmosfer bisnis dan investasi, memenuhi kebutuhan hotel dan hunian, serta meningkatkan pendapatan asli Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasi Awana Condotel Yogyakarta yang didapat dari Google Maps untuk akses pada 13 Oktober 2015 dapat dilihat pada Gambar 1.1 sebagai berikut : U Gambar 1. 1 Lokasi Awana Condotel Yogyakarta (maps.google.com) Data-data yang berkenaan dengan gedung yang ditinjau dalam penelitian ini antara lain : 3 a. Nama Bangunan : Awana Condotel Yogyakarta b. Fungsi Bangunan : Tempat tinggal (kondominium dan hotel) c. Jumlah Lantai : 10 lantai + 1 basement d. Luas Lahan : 13.012 m2 e. Luas Bangunan : 11.889 m2 Gambar 1. 2 Ilustrasi Bangunan Awana Condotel Yogyakarta (awana-yogyakarta.com) Gedung dengan sebelas lantai sudah dapat dikatakan sebagai bangunan tinggi. Bangunan tinggi membutuhkan suatu elemen struktur dalam menahan beban lateral seperti beban gempa. Semakin tinggi suatu bangunan, maka aksi terhadap beban lateral akan semakin besar. Suatu konstruksi dinding geser dapat digunakan sebagai penahan beban lateral khususnya beban gempa sehingga kekuatan dan kekakuan gedung juga dapat terpenuhi. 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang yang telah diuraikan, rumusan masalah yang dapat disusun antara lain: a. Bagaimana ketahanan dan keamanan konstruksi Awana Condotel Yogyakarta akibat gaya-gaya dalam yang terjadi dengan mengacu pada SNI 2847:2013 tentang persyaratan beton struktural bangunan gedung? 4 b. Bagaimana perilaku dinamis untuk bangunan gedung 10 lantai + 1 basement akibat variasi posisi dinding geser berdasarkan SNI 1726:2012 tentang ketahanan gempa bangunan gedung? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian pada gedung Awana Condotel Yogyakarta ini antara lain : a. Memeriksa kinerja dan performa struktur gedung Awana Condotel Yogyakarta terhadap beban-beban yang bekerja. b. Mengetahui dan menganalisis respon spektrum pada gedung Awana Condotel Yogyakarta. c. Mengetahui pengaruh orientasi dinding geser terhadap simpangan yang terjadi. d. Mengetahui stabilitas berupa kekuatan dan kekauan pada struktur gedung Awana Condotel Yogyakarta. 1.4 Batasan Masalah 1. Bangunan yang ditinjau adalah gedung 10 lantai dengan 1 basement, (tidak ada lantai 4). 2. Analisis dilakukan pada struktur atas. 3. Perancangan meliputi struktur kolom, balok, pelat, tangga, dan dinding geser. 4. Gambar yang digunakan dalam menganalisis gedung sesuai dengan shop drawing pada proyek pembangunan Awana Condotel Yogyakarta. 5. Analisis pembebanan meliputi beban mati, beban hidup, beban angin, beban tekanan tanah, beban gempa dan kombinasi beban-beban tersebut. 6. Perhitungan dilakukan pada salah satu kolom, balok, joint, dan dinding geser. 7. Struktur pelat, tangga, dinding basement, dan fondasi tidak ditinjau secara mendetail namun pada desain tetap diperhitungkan dalam analisis struktur. 8. Dinding geser yang ditinjau yaitu dinding geser tipe SW 1, SW 2, SW 3, dan SW 4. 9. Struktur lift dianggap struktur terpisah tetapi struktur ruang lift tetap diperhitungkan dalam analisis struktur. 10. Gedung dianalisis secara 3 dimensi menggunakan software SAP2000. 5 11. Semua tumpuan dimodelkan dengan jepit sempurna karena fondasi yang digunakan adalah boredpile yang disatukan dengan pile cap. 12. Dinding penumpu untuk arah X dan SRPMK (Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus) untuk arah Y. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah : a. Mengetahui stabilitas struktur gedung Awana Condotel Yogyakarta. b. Memberikan informasi mengenai performa struktur gedung Awana Condotel Yogyakarta untuk keamanan dan kenyamanan penghuninya. c. Mengetahui pengaruh orientasi dinding geser untuk struktur gedung Awana Condotel Yogyakarta. 1.6 Keaslian Penelitian Penelitian mengenai dinding geser telah dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu. Waluyandari (2006) pernah melakukan perancangan dinding geser L sebagai penahan beban dinamik pada bangunan tingkat tinggi. Narasena (2013) pernah melakukan perancangan ulang pada dinding geser dengan penggunaan bracing baja sebagai pengganti dinding geser untuk menahan gaya lateral. Astuti (2014) juga telah melakukan penelitian dengan studi kasus pada desain struktural rencana bangunan Apartemen dan Kondotel Mataram City Yogyakarta dengan tinjauan waktu getar alami dan simpangan antar lantai dengan modifikasi perletakan dan jumlah dinding geser. Perbedaan Tugas Akhir ini dengan penelitian sebelumnya yaitu penelitian ini menggunakan desain struktural dan arsitektural Awana Condotel Yogyakarta sebagai studi kasus dengan parameter yang ditinjau yaitu variasi posisi dinding geser serta keamanan komponen struktur, sehingga penelitian ini dapat dikatakan asli.