12 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Periklanan Pada dasarnya komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan dari komunikator (Source) kepada komunikan (Receiver) melalui suatu media. Periklanan merupakan cara menjual melalui penyebaran informasi namun untuk menjual iklan harus dapat membujuk (Persuade) audiens, sehingga iklan harus menarik dan hal itu berhubungan dengan media yang akan dipakai serta penempatannya. Banyak ahli yang berusaha menjelaskan apa arti dari kata periklanan itu sendiri. Beberapa penjelasan arti kata periklanan atau iklan salah satunya adalah : “ Advertising is paid, non personal communications trough bisuness firm, non profit organization, and individuals who are in some way identified in advertising message and who hope to inform and persuade members of particular audiens “13 (Periklanan adalah bentuk komunikasi non personal melalui berbagai media dan di bayar oleh perusahaan, lembaga social maupun individu yang dikenal melalui pesannya dan berharap dapat menyampaikan informasi dan meyakinkan khalayak sasaran). Penyampaian iklan meliputi tiga unsure, yaitu : pengiklan, media dan konsumen. Tiga unsur ini bekerja secara berkesinambungan, perkembangan media 13 Dunn, Watson S. & Arnold M. Barban, Advertising : it‟s fole in modern marketing (Japan:Holdswards,1982) Hal.7. 13 serta bertambahnya jumlah perusahaan dan peningkatan jumlah kebutuhan turut memicu terjadinya peningkatan iklan pada saat ini. Para pengiklan selaku konsumen melalui media “menjual” produk mereka untuk meningkatkan daya jual, hal ini sesuai dengan tujuan iklan itu. Dengan demikian iklan merupakan sarana penyampaian pesan tentang produk atau pun jasa yang diproduksi oleh suatu perusahaan untuk disampaikan ke khalayak luas sebagai target marketnya hingga mereka mau menerima dan membeli produk yang diiklankan. Untuk dapat menghasilkan suatu iklan yang mampu menginformasikan, membujuk dan mengingat komunikasi yang baik dengan target khalayak. Berikut ini beberapa jenis tampilan iklan yang dapat menimbulkan daya tarik target khalayak : 1. Faktual, iklan yang menampilkan sisi manfaat dan keunggulan sekaligus menampilkan argumentasi yang masuk akal. Dengan demikian iklan harus dirancang sedemikian rupa agar target khalayak tertarik dengan pesan yang disampaikan. 2. Humor, penggunaan humor dalam iklan sangat menarik karena dapat menimbulkan daya tarik konsumen. 3. Animasi dan fantasi Komputer, dengan animasi tampilan iklan biasanya secara visual bias direkayasa sedemikian rupa sehingga bias menarik perhatian konsumen. 14 4. Musik, penggunaan music biasanya akan menimbulkan charisma, wibawa dan kesan tersendiri terhadap iklan yang ditampilkan14. Selain itu pula iklan juga mempunyai tujuan khusus, antara lain : 1. Membedakan produk dengan pesaingnya. 2. Menginformasikan suatu produk. 3. Mendorong pemakaian produk. 4. Mengembangkan saluran distribusi. 5. Loyalitas. Jadi secara sederhana iklan dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk pesan yang disampaikan lewat suatu media, untuk ditunjukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat15. Dengan demikian iklan merupakan media yang tepat dalam menyampaikan pesan suatu produk. 2.2 Media Sebagai Sarana Komunikasi Dalam proses suatu iklan umumnya mengandung nilai dari komunikasi itu sendiri, karena periklanan adalah suatu komunikasi massa yang harus dibayar untuk menarik kesadaran, menanamkan informasi, mengembangkan sikap atau mengharapkan adanya suatu tindakan yang menguntungkan bagi pengiklan16. Komunikasi disini menekankan bukan sebagai suatu proses melainkan komunikasi sebagai pembangkitan makna yang dapat diartikan sebagai suatu proses penyampaian pesan dari komunikator ke komunikan melalui media. Dunia 14 Ibid Hal. 282. Tata Krama & Tata Cara Periklanan Indonesia, Direktorat Bina Pers dan Grafika Departemen Penerangan RI (Jakarta 1983) Hal 45. 16 Kasali, Rhenald, Manajemen Periklanan (Teori & Aplikasinya di Indonesia) PT. Pustaka Utama Grafitti 1998, Jakarta Hal.51. 15 15 periklanan adalah suatu wilayah yang sangat dinamis, perubahan di dalamnya pasti akan terjadi baik itu dari segi konsep, strategi, maupun trend media yang digunakan karena itulah peta periklanan di butuhkan17. Sebagai kegiatan komunikasi iklan merupakan upaya penyampaian pesan dari suatu sumber kepada penerimaan dalam hal ini konsumen untuk memperoleh efek yang diharapkan. Proses penyampaian pesan ini melalui beberapa tahap sesuai model komunikasi dari lasswell yaitu, who (komunikator), says what (pesan), in which channel (media), with what effect (efek komunikasi)18. Dengan demikian jelas bahwa iklan merupakan pula suatu komunikasi, karena melibatkan produsen sebagai komunikator, fisik iklan itu sendiri sebagai unsure pesan. Media sebagai saluran dan khalayak sebagai publik yang dituju. Oleh karena itulah kegiatan periklanan sangatlah membutuhkan media sebagai sarana dalam penyampaian pesan. Didalam mdia periklanan diliputi segenap perangkat yang dapat memuat atau membawa pesannya kepada para calon pembeli. Seiring dengan pesatnya pertumbuhan teknologi banyak media yang dapat digunakan mulai dari media cetak, televise, radio, internet, hingga media luar ruang. Maka dari itu media dalam penyampaian pesan memegang peranan penting dalam proses komunikasi. Tanpa media, pesan tidak akan sampai pada kelompok audiens yang kita inginkan. Oleh karena itu memilih media yang tepat akan sangat menentukan apakah pesan yang ingin disampaikan kepada kelompok 17 Masli, Dalam Komunikasi Bisnis Media Indonesia(perlu Apresius untuk iklan Asia-pacific Media forum). Mingu 30 Januari 2009. Hal.22 18 Quail, Denis Mc & Sven Windahl, Communication models for the study of mass communication. Jakarta. Hal.12 16 sasaran akan sampai atau tidak19. Dapat juga diartikan bahwa media dalam konteks periklanan adalah sebagai alat penyampaian pesan dari produsen ke calon konsumen-nya. Beberapa media yang sering digunakan oleh para pengiklan memiliki berbagai kelebihan dan kekurangan yang beragam. Hal ini membuat para pengiklan harus jeli dalam memilih media yang akan digunakan, selain itu memilih media dan saran beriklan dalam berbagai kaitan merupakan yang paling sulit dari semua keputusan komunikasi pemasaran karena banyak-nya keputusan yang harus dibuat. Karena sangat dibutuhkan pemilihan strategi media yang tepat dalam memilih berbagai media sehinga media yang kini semakin beragam tersebut akan dimaksimalkan untuk tujuan promosi dari sebuah iklan. 2.3 Strategi Media Strategi media ditunjang dari ilmunya yang memiliki banyak konsep, dengan kreatif dan medialah iklan bisa terwujud menjadi sesuatu yang menarik perhatian khalayak. Pernyataan strategi media itu menggambarkan dengan rinci arah tindakan yang akan diambil dengan media, media mana yang akan dipakai, berapa kali media akan dipakai, dan selama periode mana dalam satu tahun.Dengan demikian, pada prinsipnya strategi media berhubungan dengan pemilihan media yang sesuai dengan waktu yang tepat dalam pemasangan 19 Sutisna, Prilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran (Rosda Karya, Bandung. Maret 2011) Hal.283. 17 iklannya, sesuai dengan budget yang tersedia. Pengetian yang lain di kemukakan oleh Jack Z. Sissors : “ Media strategis develop out of objective. A media strategy is a series of actions selected from several possible alternatives to best achieve the media objectives. Media strategies will cover such decisions as which kind of media should be used” (strategi media adalah runtutan kegiatan yang terseleksi dari beberapa alternative kemungkinan untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Strategi media mencakup keputusan-keputusan seperti jenis media apa yang harus digunakan)20. Strategi media merupakan bagian dalam perencanaan media. Perencanaan media adalah proses penyusunan rencana penjadwalan yang menunjukkan bagaimana waktu dan ruang periklanan akan mencapai tujuan pemasaran21. Sumber : Shimp, Terence A., Periklanan & Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu. 20 Sissors, Jack Z. & Jim Surmanek, Advertising Media Planning. (NTC Business Book,1998). Hal.9. 21 Shimp, Terence A., Periklanan & Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu (Universityof South Carolina, Erlangga, 2000). Hal. 5. 18 Perencanaan media mencakup strategi pemasaran, strategi periklanan, dan strategi media. Dalam menentukan strategi media, harus sejalan dengan strategi pemasaran dan strategi periklanannya. Strategi pemasaran merupakan suatu cara yang dipersiapkan untuk memasarkan suatu produk, sedangkan strategi periklanan adalah kelanjutan dari strategi pemasaran, dimana dalam strategi periklanan terdapat tujuan iklan, anggaran iklan, strategi pesan, dan strategi media. Karena itu strategi media harus di persiapkan dengan mengacu pada strategi pemasaran dan strategi periklanan. Dalam menentukan media yang akan digunakan untuk melakukan promosi atau beriklan diperlukan strategi pemilihan media yang tepat sehingga dana yang dikeluarkan tidak sia-sia dan dapat mengenai khalayak sasaran sesuai dengan yang diinginkan dengan efisien. Media merupakan suatu alat penyampaian pesan yang memegang peranan penting dalam proses komunikasi tanpa media pesan tidak akan sampai pada kelompok audiens yang kita inginkan. Oleh karena itu memilih media yang tepat akan sangat menentukan apakah pesan yang ingin di sampaikan kepada kelompok sasaran akan sampai atau tidak22. Menurut Jaswinder Kaur media advisor starcom Indonesia23 didefinisikan media dalam periklanan dapat dilihat menurut dua peranan yaitu : 1. Media sebagai ilmu pengetahuan (Science) Media di jabarkan sebagai “ best use allocation of client‟s advertising budget to ensure both efficiency and affectiveness “ 22 Sutisna. Prilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran, (Rosda Karya, Bandung, Maret 2001) Hal.283 23 Kaur, Jaswinder, Fast Track. A Basic Course in Advertising, Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia, (Jakarta 30 Oktober- 2 Desember 2000) 19 yaitu sebagai penggunaan atau alokasi terbaik terhadap anggaran klien secara efektif dan efisien. 2. Media sebagai seni (Art) Media di jabarkan sebagai “ understanding, searching, developing and untilizing the best communication vehicles to deliver and entrench brand‟s attitudes “ Hubungan antara tujuan iklan, anggaran iklan, strategi pesan dan strategi media bukan merupakan sebuah hubungan sebab akibat, karena ke-empatnya merupakan bagian dari strategi periklanan dan memiliki hubungan yang sejajar sehingga bagian-bagian tersebut memiliki keterikatan dan tidak bisa berdiri sendiri. Strategi pemasaran menyeluruh (terdiri dari identifikasi pasar sasaran dan seleksi bauran pemasaran) memberi tekanan dan arah pilihan pemasangan iklan serta strategi media. Ini berarti media ditempatkan sebagai salah satu bagian terpenting dari strategi pemasaran, terutama dalam konsumen (people), jangkauan geografis, distribusi (place), posisioning (positioning), harga (price), dan promosi (promotion). Oleh karena itu agar sebuah iklan atau kampanye promosi dapat mencapai tujuan yang diinginkan, dibutuhkan media yang mampu menjangkau seluas-luasnya target market pada tingkat harga yang serendah-rendahnya. Strategi periklanan yang meliputi tujuan periklanan, anggaran, dan pesan serta 20 strategi media secara alamiah biasanya lebih luas dari keseluruhan strategi pemasaran24. Strategi media itu sendiri terdiri dari empat kegiatan yang saling berkaitan25, yaitu 1. Memilih audiens sasaran Syarat yang pertama harus dipenuhi agar strategi media berhasil adalah menentukan audiens sasaran. Kegagalan untuk mengidentifikasi audiens dengan tepat dapat mengakibatkan hilangnya exposure, yaitu beberapa calon non pembeli dihadapkan pada iklan-iklan sementara beberapa calon utama tidak. Empat faktor utama yang digunakan untuk mensegmentasi audiens sasaran dalam strategi media adalah : (1) geografis, (2) demografis, (3) pemakaian produk, dan (4) gaya hidup/psikografis. Informasi tentang pemakaian produk bia ada, umumnya menyediakan dasar yang paling berarti untuk mensegmentasi audiens sasaran. 2. Menspesifikasi tujuan media Aspek kedua dari strategi media adalah menentukan tujuan khusus (menspesifikasi tujuan media). Lima tujuan berikut merupakan dasar perencanaan media : Jangkauan, frekuensi, bobot, kontinuitas, dan biaya. Para perencana media harus mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan berikut. (1) Berapa jumlah audiens sasaran yang harus melihat, membaca, atau mendengar pesan periklanan selama masa tertentu ? (suatu isu jangkauan), jangkauan adalah persentase audiens sasaran yang di ekspose sekurang-kurangnya satu kali dengan pesan pemasang iklan selama jangka waktu tertentu (biasanya 24 Shimp, Terence A., Periklanan & Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu (Universityof South Carolina, Erlangga, 2000) Hal.5 25 Ibid, hal 6 21 empat minggu). Dengan kata lain, jangkauan mempresentasikan jumlah pelanggan sasaran yang menerima pesan pemasang iklan satu kali atau lebih selama periode empat minggu. (2) Seberapa seringkah audiens sasaran harus dihadapkan pada periklanan selama ini ? (suatu isu frekuensi), jumlah waktu, secara rata-rata, dalam periode empat minggu dimana para anggota audiens sasaran di ekspose kepada sarana media (melihat, membaca atau mendengar) yang termasuk dalam jadwal media tertentu disebut sebagai frekuensi rata-rata (atau hanya frekuensi). (3) Seberapa banyakkah periklanan total yang diperlukan selama masa tertentu untuk mencapai tujuan jangkauan dan frekuensi ? (suatu isu bobot) tujuan ketiga dari perumusan rencana media adalah menentukan berapa bobot periklanan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan periklanan Gross Rating Points atau GRPs, merupakan indicator jumlah bobot kotor, atau hanya bobot (weight), yang dapat disampaikan jadwal periklanan tertentu. (4) Bagaimana anggaran periklanan harus dialokasiakn sepanjang waktu ? (suatu isu kontinuitas); tujuan umum keempat yang harus dipenuhi oleh perencana media adalah waktu pemasangan iklan. (5) Apa cara yang paling murah untuk mencapai tujuan lainnya ? (suatu isu biaya); hal ini sangat tergantung dengan budget yang dimiliki pengiklan. Meskipun dalam praktik periklanan sesungguhnya isu-isu ini disampaikan bersama-sama (bukan secara independent), namun bagian-bagian berikutnya akan memperlakukan masing-masing tujuan media sebagai masalah yang terpisah. 22 3. Memilih kategori media dan sarana media Langkah berikutnya yang harus dilakukan dalam melakukan strategi media adalah memilih kategori media. Dalam memilih media diperlukan dua keputusan yaitu media apa yang digumkan dan sarana media apa yang dipakai. Dua metode berikut dapat digunakan untuk menentukan pemilihan media. Prosedurnya adalah sebagai berikut : 1. Mengumpulkan data-data rinci tentang khalayak sasaran 2. Mempelajari cakupan suatu media 3. Membandingkan kedua informasi diatas. Hasilnya baru merupakan media pendahuluan karena hanya didasari aspek cakupan. 4. Mengkaji pemilihan media pendahuluan itu dari aspek lainnya seperti aspek kebiasaan target khalayak terhadap media, jenis produk, bentuk pesan dan biaya penggunaan media. 5. Anggaran iklan dialokasikan ke media-media yang dipilih, termasuk sarana media masing-masing. Sarana media yang dipilih harus memperhitungkan aspek berikut. a. Sirkulasi yaitu banyaknya unit fisik penyampai iklan. b. Khalayak yaitu jumlah individu yang dapat dirangkul suatu sarana media. c. Khalayak efektif yaitu sejumlah individu yang benar-benar menjadi sasaran sarana media tersebut d. Efective ed-exposed audience yaitu bagian dari khalayak efektif yang memperhatikan iklan di sarana media tersebut. 23 4. Membeli media Kemudian langkah terakhir yang dilakukan dalam strategi media adalah melakukan pembelian media (membeli media). Dalam tahap ini perencana media menghubungi pihak media untuk menentukan penjadwalan iklan yang akan ditayangkan dilanjutkan dengan pembayaran yang dilakukan oleh perencana media. Merencanakan strategi media juga menuntut kita agar memiliki perencanaan dan pengetahuan yang mendalam mengenai seluk beluk media, sifatsifat media bagaimana media di konsumsi dan bagaimana sebuah media dapat digunakan untuk mencapai hasil yang diinginkan. 2.3.1 Media Objectives dan Strategi Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan, akan tetapi untuk mencapai tujuan tersebut strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjuk arah saja melainkan harus mampu menunjukan bagaimana taktik operasionalnya26. Demikikan juga media objective dan strategi suatu produk harus juga saling menyesuaikan jika kita ingin produk/jasa kita dikenal oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia tentu harus menggunakan media yang berskala nasional, lain lagi kalau target yang dituju hanya wilayah tertentu saja maka menggunakan lah media local saja. 26 Effendy, Onong Uchjana. Ilmu komunikasi & praktek, PT. Rosdakarya (Bandung 1999) Hal. 32 24 2.4 Taktik/Implementasi Media Iklan adalah salah satu metode untuk komunikasi, pesan yang disampaikan melalui iklan berbeda dengan pesan yang kita sampaikan melalui mulut ke mulut. Di dalam melakukan kampanye iklan seorang perencana media yang nanti akan digunakan untuk memasang iklan tersebut demikian pula perencana media harus dapat memberikan penilaian media mana yang dianggap efektif dan efisien, karena media itu langsung berhubungan dengan segmen yang tentunya di pilih dengan sesuai produk yang di tawarkannnya. Efisiensi penggunaan media dilihat sejauh mana media itu dapat taktik/implementasi media sesuai dengan pesan yang disampaikan dan pemilihan media yang tepat sebagai faktor keberhasilan suatu kampanye iklan. Dalam implementasi media perusahaan harus memahami akan karakteristik media, baik itu kelebihan media ataupun kekurangannya yang tujuannya nanti untuk membantu perusahaan dalam memprediksi seberapa besar biaya yang akan digunakan dan ketepatan media tersebut dalam jangkauan sasaran konsumen. 2.5 Prosedur Pemilihan Media Dalam pemilihan media diperlukan adanya dua keputusan, yaitu : Media apa yang digunakan dan saran media apa yang dipakai. Dua metode berikut dapat digunakan untuk menentukan media27 1. 27 Cost per – thousand contact comparison Tjiptono, Fandy. Strategi Pemasaran, (Yogyakarta 1997) Hal. 3 25 Jangkauan, frekuensi dan dampak adalah tiga hal yang saling berkaitan, Fandy Tjiptono mengatakan : “ Jangkauan yaitu jumlah individu yang menerima ekpose dari media tertentu minimal sekali dalam periode waktu tertentu, dan dampak adalah nilai kualitatif tayangan pada media tertentu “ 2. Matching of audience and Media characteristic Pendekatan lainnya untuk memilih media adalah dengan menentukan target khalayak lalu membandingkan kharakteristik berbagai media. Prosedurnya adalah sebagai berikut28 : a. Mengumpulkan data-data rinci tentang target audience b. Mempelajari cakupan suatu media c. Membandingkan kedua informasi diatas, hasilnya baru merupakan media pendahuluan karena di dasari aspek cakupan d. Mengkaji pemilihan media pendahuluan itu dari aspek lainnya seperti aspek kebiasaan target khalayak terhadap media, jenis produk, bentuk pesan dan biaya penggunaan media. e. Anggaran iklan Salah satu bagian terpenting dalam perencanaan media adalah anggaran atau sejumlah dana yang layak untuk menyelenggarakan kegiatan periklanan. 28 Muwarni, Endah. Dasar-dasar Periklanan, (Jakarta 2004) Hal. 78 26 3. Anggaran yang dialokasikan harus cukup untuk mencapai sasaran periklanan. 4. Anggaran yang dialokasikan dapat memenuhi suatu tingkat keuntungan yang maksimum terhadap produk yang diiklankan. Apabila anggaran yang tersedia tidak mencukupi untuk mencapi sasaran, beberapa hal berikut dapat dilakukan : a. Memperkecil sasaran pemasaran. Cara ini dapat ditempuh melalui pengurangan target penjualan, penyempitan wilayah pasar atau memperpendek masa kampanye iklan b. Memperkecil/memperpendek ukuran atau panjang iklan sampai dengan tingkat yang dapat ditolerir c. Mengubah khalayak sasaran bila dimungkinkan d. Memilih program atau media yang memiliki tingkat efisiensi yang tinggi Berdasarkan prosedur tersebut pemilihan media tidak mudah untuk dilaksanakan, dibutuhkan adanya suatu analisa yang mendalam tentang kelebihan masing-masing media. Media yang dipilih juga harus berdasarkan karakteristik produk yang akan diiklankan dan penting juga untuk mengetahui tujuan dari beriklan. Hal ini salah satunya dapat dilihat apakah produk yang akan kita kampanyekan itu produk baru atau produk lama jika produk kita baru maka tujuannya terlebih dahulu adalah menanamkan awareness kepada khalayak. Pada dasarnya pemilihan media mengikuti tiga unsure, yaitu : 27 1. Mengidentifikasi media mana yang baik di dalam pencapaian khalyak sasaran 2. Memanfaatkan keberadaan mereka semaksimal mungkin 3. Memastikan bahwa anggaran yang dialokasikan mendatangkan keuntungan yang paling besar dan nilai yang paling tinggi Selain memperhatikan hal-hal tersebut diatas, proses pemilihan media juga harus memperhatikan waktu pemasangan iklan. Waktu pemasangan iklan itu sendiri biasanya dikaitkan dengan jenis produk itu sendiri, seperti produsen kain sarung tentunya beriklan pada saat bulan puasa sampai menjelang lebaran dan produsen alat-alat belajar tentunya akan beriklan juga pada musim tahun ajaran baru. Akan tetapi pada produk yang dapat dimiliki tiap hari tentunya pengiklan tidak akan mengikuti musim atau momen tertentu. Sebaliknya pengiklan akan beriklan setiap harinya, setiap minggunya atau bahkan setiap bulannya selama sepanjang tahun. 2.6 Konsep Media Online Pesatnya penggunaan internet berpengaruh secara meluas tidak hanya pada bidang teknologi, tetapi juga pada aspek sosial, politik, ekonomi-budaya, termasuk media massa. Dengan adanya internet, terjadi pemekaran (konvergensi) dari jenis-jenis media yang sudah ada sebelumnya. Perkembangan teknologi media tersebut ternyata juga berdampak pada dunia periklanan. Internet sendiri diperkenalkan dengan menggunakan teknologi World Wide Web (WWW) pada awal tahun 1990-an oleh Tim Berners-Lee, internet dapat menampilkan “halaman-halaman” yang tidak hanya berisi teks, tetapi juga 28 gambar, grafik, animasi, dan suara yang menarik serta penuh warna sehingga mampu menampilkan layanan multimedia yang bersifat audio-visual (data, citra, dan suara). Internet tidak saja dapat menyajikan data yang bersifat teks dan gambar, tetapi juga sinergi audio dan visual. Sifatnya yang dinamis dan interaktif membuatnya lebih menarik dibanding sumber media informasi lain29. Menurut Ashadi Siregar, “Media online adalah sebutan umum untuk sebuah bentuk media yang berbasis telekomunikasi dan multimedia (bacakomputer dan internet). Didalamnya terdapat portal, website (situs web), radioonline, TV-online, pers online, mail-online, dll, dengan karakteristik masingmasing sesuai dengan fasilitas yang memungkinkan user memanfaatkannya”30 . Media online mempunyai ciri khas tersendiri yang tidak dimiliki oleh media lainnya, sehingga media online di sebut sebagai new media. Berikut adalah cirri-ciri dari media online : 1. Berbasis teknologi komputer dan jaringan internet 2. Bentuk informasi data berupa dokumen elektronik 3. Kecepatan (aktualitas) informasi 4. Adanya pembaruan (updating) informasi 5. Interaktivitas 6. Personalisasi 7. Kapasitas muatan yang dapat diperbesar 8. Terhubung dengan sumber lain (hyperlink) 9. Memiliki bank data (database) yang terintegrasi dengan sistemnya. 29 Yusuf, Iwan Awalludin (2012,17Mei). Lebih Dekat dengan Konvergensi Media dan Manajemen Media Online. http://bincangmedia.wordpress.com/tag/pengertian-media-online/ [Online]. 30 Kurniawan, 2005. Hal.20. 29 Lebih lanjut tentang media online berupa portal informasi ini, Iswara menjelaskan karakteristik umum yang dimiliki media jenis ini, yaitu 31: 1. Kecepatan (aktualitas) informasi. Kejadian atau peristiwa yang terjadi di lapangan dapat langsung di upload ke dalam situs web media online ini, tanpa harus menunggu hitungan menit, jam atau hari, seperti yang terjadi pada media elektronik atau media cetak. Dengan demikian mempercepat distribusi informasi ke pasar (pengakses), dengan jangkauan global lewat jaringan internet, dan dalam waktu bersamaan .dan umumnya informasi yang ada tertuang dalam bentuk data dan fakta bukan cerita. 2. Adanya pembaruan (updating) informasi. Informasi disampaikan secara terus menerus, karena adanya pembaruan(updating) informasi. Penyajian yang bersifat realtime ini menyebabkan tidak adanya waktu yang diiistemewakan (prime time) karena penyediaan informasi berlangsung tanpa putus, hanya tergantung kapan pengguna mau mengaksesnya. 3. Interaktivitas. Salah satu keunggulan media online ini yang paling membedakan dirinya dengan media lain adalah fungsi interaktif. Model komunikasi yang digunakan media konvensional biasanya bersifat searah (linear) dan bertolak dari kecenderungan sepihak dari atas (top- down). Sedangkan media online bersifat dua arah dan egaliter. 31 Iswara, 2001. 30 Berbagai features yang ada seperti chatroom, e-mail, online polling/survey, games, merupakan contoh interactive options yang terdapat di media online. Pembaca pun dapat menyampaikan keluhan, saran, atau tanggapan ke bagian redaksi dan bisa langsung dibalas. 4. Personalisasi. Pembaca atau pengguna semakin otonom dalam menentukan informasi mana yang ia butuhkan. Media online memberikan peluang kepada setiap pembaca hanya mengambil informasi yang relevan bagi dirinya, dan menghapus informasi yang tidak ia butuhkan. Jadi selektivitas informasi dan sensor berada di tangan pengguna (self control). 5. Kapasitas muatan dapat diperbesar. Informasi yang termuat bisa dikatakan tanpa batas karena didukung media penyimpanan data yang ada di server komputer dan sistem global. Informasi yang pernah disediakan akan tetap tersimpan, dan dapat ditambah kapan saja, dan pembaca dapat mencarinya dengan mesin pencari (search engine). 6. Terhubung dengan sumber lain (hyperlink). Setiap data dan informasi yang disajikan dapat dihubungkan dengan sumber lain yang juga berkaitan dengan informasi tersebut, atau disambungkan ke bank data yang dimiliki media tersebut atau dari sumber-sumber luar. Karakter hyperlink ini juga membuat para pengakses bisa berhubungan dengan pengakses lainnya ketika masuk 31 ke sebuah situs media online dan menggunakan fasilitas yang sama dalam media tersebut, misalnya dalam chatroom, lewat e-mail atau games. Dengan berbagai pemaparan diatas tentang ciri khas dan karakteristik dari media online, kita hendaknya jadi menyadari betapa pentingnya media online di zaman yang serba canggih ini. Kelebihan utama dari media online adalah interaktif, dimana satu orang pengguna (user) dapat berkomunikasi langsung dengan pengguna lainnya lewat fitur-fitur yang telah disediakan. 2.6.1 Komunikasi Multimedia Istilah multimedia pertama kali dikenal pada dunia teater, yang mempertunjukan pergelaran dengan menggunakan gerak, musik, dan monitor video untuk menambah dramatisasi suatu cerita32. Sekarang multimedia dikenal dengan panduan dari hasil gambar atau image, grafik, teks, suara video TV dan animasi, sehingga menjadi suatu karya yang dapat dinikmati secara audio visual. Umumnya orang juga mengenal multimedia sebagai sistem dari personal komputer atau PC yang berkembang pesat dewasa ini. Dalam perkembangannya multimedia ini sangat membantu terhadap kegiatan manusia, diantaranya dalam pengajaran, latihan pembuatan manufaktur, sedang dalam sistem perekonomian, banyak digunakan untuk kegiatan promosi penjualan. 32 Komunikasi Multimedia April 2012, elib.unikom.ac.id [Online]. 32 Unsur-unsur Media Interaktif Citra/Image Image adalah elemen-elemen seperti teks, grafik 2D atau 3D, jenis-jenis tombol dan lain-lain. Beberapa bagian dari image dapat statis dan bergerak sehingga seolah-olah layar monitor hidup. Citra yang dikenal dalam komputer adalah berupa citra digital yaitu gabungan pixel yang didefinisikan dalam matriks baris dan kolom yang menyertakan intensitas cahaya, warna atau dalam monochrome, kemudian dalam proses pengolahannya citra tersebut dapat dianimasikan, disimpan dalam meori komputer, diberi efek dan dimanipulasikan. Citra/imej yang dibuat dalam komputer dapat dibagi menjadi dua macam yaitu: Bitmap (bmp) Sebuah matrik informasi yang terdiri dari titik-titik (dots) yang merupakan elemen terkecil dari resolusi layar monitor, alat visual atau alat cetak. Berdasarkan titik-titik tertentu, maka gambar demikian disebut dengan bitmap (bit=binary digit atau satuan paling kecil suatu nilai pada komputer) Vektor Imej vektor terbentuk dari hasil penarikan garis dari suatu titik ke titik lainnya sehingga mempunyai warna yang solid. Vektor grafik adalah imej yang berupa objek geometrik. 33 Animasi Animasi merupakan teknik di mana adanya kumpulan gambar yang digerakkan sehingga menimbulkan efek hidup. Video Digital Merupakan kumpulan dari gambar individual yang disebut frame serta dipriyeksikan di atas layer. Denga ukuran 30 frame perdetik, video akan memproyeksikan gerakkan yang terlihat berkelanjutan. Dengan video digital pada multimedia, apa yang ditampilkan dapat menyampaikan pesan atau informasi secara efektif. Stimuli Stimulus adalah segala sesuatu yang mengenai alat indera atau reseptor. Visualisasi Visualisasi adalah terjemahan dari kata-kata yang mengandung gagasan menjadi gambar secara individual Audio Audio adalah segala tanda bunyi yang diterima oleh alat indera pendengaran. Stimuli Visual Stimuli visual adalah segala bentuk rangsangan yang diterima alat indera dalam bentuk visual. 34 Stimuli Audio Stimuli audio adalah segala bentuk rangsangan yang diterima oleh indera pendengaran dalam bentuk bunyi atau suara. 2.6.2 Kelebihan dan Kekurangan Media Online. Dengan munculnya media online sebagai media baru, kitapun bertanya-tanya, mengapa media tersebut dapat tumbuh sedemikian cepat, dan di gemari di kalangan masyarakat khususnya pada saat ini. Berikut adalah penjabaran tentang kekurangan dan kelebihan dari media online 33: 1. 2. 3. 4. 33 Kekurangan Kelebihan Memiliki keunggulan media radio, yaitu cepat dalam pengiriman informasi karena dapat dengan mudah di update dan dikirim sewaktu-waktu. Data atau berita disimpan dan bisa sewaktu-waktu dibuka kembali/arsip. Untuk mengakses internet membutuhkan biaya yang besar. Kurang praktis untuk mengakses media online karena harus selalu terhubung dengan internet. Memiliki keunggulan dibanding Tidak semua masyarakat dapat media cetak, karena berita yang telah mempergunakan teknologi internet dibaca telah dapat dibaca ulang (contoh: masyarakat bawah) kembali, tidak seperti tv maupun radio yang bersifat continue dan terus mengalir. Dapat dibuka dan dibaca dimana saja Bila terlalu lama membaca media selama ada koneksi internet (sebagai online dapat membuat mata alat pendukung), hal ini sangat menjadi lelah dan dapat mengalami menguntungkan bagi orang-orang gangguan mata. yang ingin mengetehui sebuah berita Kekurangan dan kelebihan media online (2012. 2 Mei), http://girlsthinks.wordpress.com [Online]. 35 namun mereka berada ditempat yang jauh. Misalnya mereka yang berada di Indonesia dapat mengakses berita yang berada diluar negeri melalui akses internet. Media online akan terus berkembang 1. Reporter lebih bekerja keras karena dan tidak hanya terbatas pada dikejar deadline. pengguna computer karena saat ini media online dapat diakses melalu media handphone yang memiliki fasilitas internet. Media online merupakan media yang mengandung unsur multimedia karena selain berupa teks, juga berupa animasi terutama pada iklan video, gambar dan audio. Para pengguna media online dapat saling berinteraksi satu dengan lainnya dengan cara memberikan komentar satu dengan yang lainnya. 5. 6. 7. 2.7 Jenis Jenis Iklan di Internet (Media Online) 1. Banner (Web Banner) Banner adalah Sebuah media promosi berupa iklan dalam bentuk hanya sekedar tulisan atau bergambar dalam ukuran tertentu yang dipasang dalam sebuah halaman website tertentu dan mengandung pranala/ link yang akan menuntun ke halaman website yang dituju/yang dipromosikan tersebut. Banner dapat berupa text, text animasi, gambar animasi warna-warni, kedip-kedip, maju mundur dan sebagainya dan biasanya memiliki format file .JPG .PNG .GIF dan .SWF atau flash34. 34 Web Banner (2012, 18 Mei). http://morphousmedia.com [Online]. 36 Ukuran standar sebuah banner standar yang populer biasanya adalah: Leaderboard (728 x 90 pixel) Full Banner (468 x 60 pixel) Half Banner (234 x 60 pixel) Rectangle (180 x 150 pixel) Square Button (125 x 125 pixel) Micro Bar (88 x 31 pixel) Skyscraper (120 x 600 pixel) Wide Skyscraper (160 x 600 pixel) Large Rectangle (336 x 280 pixel) Untuk lebih memperjelasnya, berikut adalah gambar mengenai ukuran standar web banner : Sumber : http://Morphousmedia.com 37 Dari isinya/gambarnya banner dibagi menjadi 2 : Statis Banner yang tulisan/gambarnya tidak bergerak (tidak ada animasinya). Formatnya adalah JPEG, TIFF, dan BMP. Dinamis (Animasi) Banner yang gambar/tulisan dapat bergerak/berubah-ubah (ada Animasinya). Animasi bisa dalam bentuk format file .GIF atau FLASH (SWF). 2. Social Media Advertising. Iklan untuk social media. Tidak seperti iklan tradisional, format iklan ini memanfaatkan dinamika pengaruh sosial seperti pengaruh peer group, word of mouth, viral marketing dan rekomendasi langsung dari teman ke teman35. Contohnya iklan pada social media Facebook dan Twitter. Pengiklan biasanya membuat ID pada social media tersebut, dan meng-add banyak orang di social media. Setelah itu penyaluran iklan mengangkat topic hangat yang sedang terjadi, lalu dikaitkan dengan produk si pengiklan. Terkadang si pengiklan membuat gamesgames seputar produknya, dengan menawarkan hadiah menarik. 3. Advertorial Online. Artikel advertorial merupakan jenis artikel yang memiliki arah penulisan kepada ulasan positif dari obyek yang dibahas. Berbeda dengan artikel ulasan umum yang mengulas apa adanya baik, buruk, 35 Macam-macam Iklan Online (2012, 18 Mei). http://kackdir.blogspot.com [Online]. 38 positif, negatif, artikel advertorial hanya membahas sisi positif / keunggulan obyek artikel. Artikel advertorial biasa digunakan untuk meyakinkan calon pembeli / pelanggan, namun dalam media online ada banyak kegunaan lainnya dari artikel advertorial. Berikut ini adalah beberapa diantaranya 36: Menarik minat bagi calon pelanggan. Inilah fungsi utama artikel advertorial, menampilkan sisi positif / keunggulan suatu produk atau jasa. Memperkuat posisi di mesin pencari. Rata - rata orang sebelum membeli produk / menggunakan jasa, mereka mencari informasi di internet, search engine menjadi media yang paling banyak digunakan untuk pencarian. Dalam search engine ini hasil pencarian diurutkan dari mulai yang teratas yang mana otomatis terpopuler.Dengan membuat artikel advertorial maka dapat ikut dalam persaingan tersebut, terutama jika memiliki toko online yang mana dapat membantu juga popularitas halaman order produk dengan jalan memberikan link produk terkait diakhir artikel advertorial. Mengirimkan Ke Situs Social Bookmarking. Jika mengirimkan halaman order produk ke situs social bookmarking maka dapat dipastikan akan dianggap spam karena promosi yang terlalu mencolok. Namun jika kita 36 Apa itu Artikel Advertorial(2012,18 Mei). http://www.webcipta.com[Online]. 39 "membungkus" promosi halaman produk dengan artikel advertorial maka tidak akan dianggap spam karena sifat artikel yang informatif, namun diakhir artikel dapat menyisipkan satu paragraph, atau hanya berupa link rekomendasi ke halaman order produk kita. 4. Game Online. Tidak jarang bagi para pengiklan menggunakan game sebagai alat periklanan produknya. Games yang biasa dibuat adalah game dalam 2 dimensi (2D). Game tersebut berfungsi sebagai Buzz kepada para target audiencenya. 2.8 Istilah Pada Data Iklan di Media Online Impressions (Page Impressions). Adalah jumlah yang menunjukkan berapa kali halaman yang mengandung Ad units dibuka oleh pengunjung (internet use). Nilainya tidak terpengaruh oleh kuantitas Ad units yang ada di dalam halaman yang bersangkutan. Jadi impressions adalah data yang menunjukkan seberapa banyak halaman yang mengandung ad units di buka oleh pengunjung website. Hal ini dapat mengukur awareness dari pengunjung website terhadap iklan yang ditampilkan. 40 Click. Adalah jumlah yang menunjukkan berapa kali Ad units di klik. Data tersebut menunjukkan seberapa besar ketertarikan (interest) pengunjung website pada iklan yang ditampilkan, ketertarikan tersebut diwujudkan dalam bentuk mengklik iklan tersebut untuk mengetahui informasi apa yang ingin di sampaikan oleh pengiklan. CTR (Click Through Rate). Adalah perbandingan dalam bentuk persen, antara jumlah klik yang diterima suatu Ad units dengan jumlah tampilan Ad Units tersebut. Misal, satu Ad Uits yang ditampilkan 40 kali dan di-klik 10 kali memiliki nilai CTR 25% (10:40)37. 37 Amru Sahmono, Definisi CTR, Page Impressions, CPC, eCPM (2012, 18 Mei). http://www.amrusahmono.com[Online].