1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Upwelling merupakan suatu peristiwa dimana massa air dari perairan dalam yang bersuhu rendah, salinitas tinggi, kadar oksigen terlarut rendah, serta tinggi akan nutrien naik ke permukaan. Proses kenaikan massa air tersebut mengakibatkan air di permukaan menjadi subur, keadaan ini selanjutnya akan memicu terjadinya proses melimpahnya produsen (fitoplankton), yang memanfaatkan kesuburan perairan tersebut untuk melakukan proses fotosintesis. Lamon et al., (1996) menyatakan bahwa klorofil sering kali digunakan sebagai indikator blooming fitoplankton. Kandungan klorofil-a fitoplankton di suatu perairan digunakan sebagai petunjuk produktivitas primer. Semakin tinggi kandungan klorofil-a fitoplankton dalam suatu perairan, berarti semakin tinggi pula produktivitas perairan tersebut, sehingga daya dukung terhadap komunitas penghuninya juga semakin tinggi (Riyono et al., 2006). Untuk itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui mengenai distribusi spasial kesuburan perairan melalui pendekatan konsentrasi klorofil-a di Laut Banda menggunakan bantuan satelit Sea-viewing Wide Field-ofview Sensor (SeaWiFS). Teknologi pengindraan jarak jauh saat ini banyak diaplikasikan untuk eksplorasi sumberdaya kelautan. Teknologi ini mempunyai kelebihan dan kekurangan bila dibandingkan dengan teknologi konvensional. Kelebihannya yaitu memiliki daerah cakupan yang relatif luas, dan waktu yang digunakan juga relatif singkat, dan menggunakan biaya yang relatif terjangkau. Kelemahan teknologi ini cenderung memiliki resolusi dan akurasi yang rendah. Salah satu 1 2 sensor satelit yang mampu memantau distribusi spasial dan temporal konsentrasi klorofil-a seluruh perairan dunia adalah sensor satelit SeaWiFS milik National Aeronautics and Space Administration (NASA). Laut Banda terletak di Kepulauan Maluku tepatnya di Maluku Tengah, Indonesia. Laut Banda memiliki luas 500 x 1.000 km, dan terpisah dari Samudra Pasifik oleh pulau-pulau seperti Pulau Ambon, Pulau Maluku dan Pulau Buru, serta Laut Halmahera dan Laut Seram. Penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya di Laut Banda hanya menyebutkan bahwa upwelling terjadi pada musim timur, dan tidak menyebutkan waktu periode upwelling yang terjadi. Dengan bantuan data satelit SeaWiFS dan data suhu permukaan laut (SPL) satelit National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) mingguan selama 11 tahun diharapkan dapat melihat periode penyuburan yang terjadi di Laut Banda. 1.2 Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk 1. Melihat perubahan temporal konsentrasi klorofil-a dan SPL di Laut Banda. 2. Menduga waktu periode berlangsungnya penyuburan di perairan Laut Banda berdasarkan citra satelit SeaWiFS.