Hubungan antara Religiusitas d Religiusitas dan Altruisme pada

advertisement
Hubungan antara Religiusitas dan
dan
Altruis
ltruisme
me pada Remaja Panti
Asuhan yang Beragama Islam
Nama : Oktintia Putri Astrini
NPM : 11509784
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
•
•
•
•
•
•
Remaja di panti asuhan juga mengalami konflik.
Konflik dapat dihindari dengan mengembangkan sikap altruistik.
Altruisme diajarkan oleh agama.
Anak-anak yang religius tidak hanya melakukan ritual-ritual keagamaan
saja
Mereka juga harus menjalin hubungan dan berbuat baik kepada orang
lain
Pelaksanaan amal shaleh merupakan upaya meningkatkan tingkat
religiusitas khususnya dalam mengimplementasian hubungan baik antar
manusia
B. Tujuan Penelitian
• Tujuan penelitian  Untuk mengetahui
hubungan religiusitas dengan altruisme pada
remaja panti asuhan.
C. Manfaat Penelitian
• 1. Manfaat secara teoritis
– Menambah wacana pengetahuan psikologi pendidikan tentang
hubungan religiusitas dengan altruisme pada remaja panti asuhan.
• 2. Manfaat secara praktis
– a. Remaja Panti Asuhan  diharapkan dapat mengembangkan rasa
altruismenya terhadap sesama di dalam lingkungan panti
– b. Pengasuh Panti Asuhan  menjadi contoh yang baik dan
memberikan pengajaran yang baik untuk remaja panti.
– c. Masyarakat  memperhatikan remaja panti asuhan supaya
mengembangkan keagamaan dan rasa tolong menolong.
– d. Peneliti Selanjutnya  yang ingin meneliti tentang altruisme,
religiusitas, dan remaja di panti asuhan yang beragama islam.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Altruisme
1. Pengertian Altruisme
•
•
•
Altruisme berasal dari kata “alter” yang artinya “orang lain”.
Perbuatan yang berorientasi pada kebaikan orang lain.
Pertolongan yang diberikan secara murni, tulus, tanpa mengharap
balasan (manfaat) apa pun dari orang lain dan tidak memberikan
manfaat apa pun untuk dirinya (Aronson, Wilson, & Akert dalam
Taufik, 2012)
B. Religiusitas
• agama (religion) berasal dari bahasa latin
legare = proses mengikat kembali atau
menghubungkan kembali.
Religio = pengikatan kembali, penghubungan
kembali (antara pencipta dan ciptaan)
• Menurut Dister (1993) religiusitas adalah sikap
batin pribadi (personal) setiap manusia di
hadapan Tuhan yang sedikit banyak merupakan
misteri bagi orang lain, yang mencakup totalitas
kedalam pribadi manusia.
Remaja
• Remaja (Latin, adolescere = bertumbuh)
memiliki arti yang luas, mencakup kematangan
mental, emosional, sosial, dan fisik (Hurlock,
1995).
• Remaja  peralihan masa perkembangan antara
masa kanak-kanak dan masa dewasa meliputi
perubahan besar pada aspek fisik, kognitif, dan
psikososial (Papalia, 2009)
Panti Asuhan
tempat tinggal untuk menjaga, merawat,
membesarkan anak yang ditinggalkan, sangat
diabaikan atau disiksa
Pengasuh memiliki tanggung jawab untuk
memberikan pelayanan kesejahteraan sosial,
pelayanan pengganti atau perwalian anak
Pengasuhan meliputi kebutuhan fisik, mental
dan sosial.
BAB V PENUTUP
KESIMPULAN
• terdapat hubungan yang signifikan antara
religiusitas dan perilaku altruistik
• Semakin tinggi religiusitas, semakin tinggi pula
altruisme nya.
Saran
 Bagi Subjek Penelitian: agar dapat lebih menjaga
hubungan dan komunikasi yang baik dengan
lingkungan
 Bagi Orang Tua Asuh: agar lebih memperhatikan dan
mendukung remaja panti asuhan
 Bagi Panti Asuhan: diharapkan bisa memajukan dan
mengembangkan pendapatan panti asuhan itu
sendiri
 Bagi Penelitian Selanjutnya: agar peneliti
memperhatikan faktor-faktor lain yang juga memiliki
pengaruh terhadap religiusitas dan altruisme.
Download