BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada dasarnya setiap perusahaan yang bergerak baik di bidang jasa, barang maupun manufaktur memiliki tujuan yang sama yaitu untuk memperoleh laba dan menjaga kesinambungan perusahaan dimasa yang akan datang. Akan tetapi laba yang besar bukan merupakan ukuran perusahaan itu telah bekerja secara baik dan efisien. Efisien baru dapat diketahui dengan membandingkan laba bersih dengan penjualan bersih yang menghasilkan pendapatan bersih atau dengan kata lain menghitung net profit marginnya. Dengan demikian yang harus diperhatikan oleh perusahaan tidak hanya bagaimana usaha untuk memperbesar laba, tetapi yang lebih penting adalah usaha untuk meningkatkan profitabilitasnya. Profitabilitas erat kaitannya dengan penggunaan modal dalam perusahaan. Masalah permodalan merupakan masalah utama yang akan menunjang kegiatan operasional dalam rangka mencapai suatu tujuan usaha. Modal yang dipergunakan untuk kegiatan usaha ini disebut juga modal kerja. Modal kerja merupakan kekayaan atau aktiva yang diperlukan perusahaan untuk menyelenggarakan kegiatan operasional sehari-hari yang selalu berputar dalam periode tertentu. Periode perputaran modal kerja dimulai pada saat dimana kas yang tersedia diinvestasikan dalam komponen-komponen 1 2 modal kerja sampai saat dimana kembali lagi menjadi kas. Periode perputaran modal kerja dipengaruhi oleh periode perputaran masing-masing komponen dari modal kerja tersebut. Semakin pendek perputaran modal kerja berarti semakin cepat perputarannya atau makin tinggi tingkat perputaran. Lamanya periode perputaran tergantung sifat atau kegiatan operasi suatu perusahaan, lama atau cepatnya perputaran ini juga akan menentukan besar atau kecilnya kebutuhan modal kerja. Perputaran modal kerja diharapkan terjadi dalam jangka waktu yang relatif pendek, sehingga modal kerja yang ditanamkan cepat kembali. Perputaran modal kerja yang terlalu rendah bisa disebabkan karena rendahnya perputaran persediaan, perputaran piutang dan saldo kas yang terlalu besar (Munawir, 2001:80). Karena ketiga variabel tersebut paling berpengaruh pada perputaran modal kerja, maka peneliti hanya meneliti ketiga variabel tersebut. Tingkat perputaran kas, piutang dan persediaan digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mengelola kas, piutang dan persediaan secara efisien. Tingkat perputaran kas menunjukan kecepatan perubahan kembali aktiva lancar menjadi kas melalui penjualan. Tingkat perputaran piutang menunjukkan kecepatan piutang menjadi kas kembali. Sedangkan perputaran persediaan menunjukan kecepatan digantinya persediaan barang dagangan melalui penjualan, baik secara tunai maupun kredit. Dengan demikian makin tinggi tingkat perputaran kas, piutang dan persediaan menunjukkan tingginya volume penjualan yang dicapai oleh perusahaan. 3 Menurut Andriani (2007) mengemukakan bahwa berdasarkan Uji F didapatkan pengaruh yang signifikan antara perputaran kas, piutang dan persediaan terhadap net profit margin. Sedangkan berdasarkan Uji t hanya perputaran persediaan yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Hal ini terbukti dari hasil analisis regresi linear berganda antara pengaruh manajemen modal kerja (perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan) dengan Net Profit Margin. Dalam menghitung net profit margin ini modal sendiri dan modal pinjaman tidak diadakan perbedaan dan dianggap sebagai suatu kesatuan. Dengan menghitung net profit margin ini kita dapat memperoleh gambaran efisiensi badan usaha secara keseluruhan. Laba yang dipakai sebagai dasar menghitung net profit margin ini adalah laba setelah dikurangi pajak dan bunga pinjaman. Pengelolaan yang baik pada kas, piutang dan persediaan bisa meningkatkan perolehan laba pada koperasi sehingga efisiensi yang dibutuhkan oleh perusahaan tercapai. Menyadari pentingnya pengelolaan modal kerja yang terdiri dari komponen perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan, dalam kemampuannya untuk menghasilkan laba atau pendapatan bagi perusahaan. Maka penulis tertarik untuk mengangkat masalah ini dalam penelitian diberi judul “Pengaruh Tingkat Perputaran Kas, Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan Terhadap Net Profit Margin Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2010”. 4 B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka perumusan masalah yang akan dikaji dan dianalisis oleh penulis dalam penulisan skripsi ini adalah: 1. Apakah perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan secara parsial berpengaruh terhadap net profit margin pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia? 2. Apakah perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan secara simultan berpengaruh terhadap net profit margin pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia? C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian Sesuai dengan perumusan diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dari penulis skripsi ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan secara parsial terhadap net profit margin pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. 2. Untuk mengetahui pengaruh perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan secara simultan terhadap net profit margin pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Adapun kegunaan dari hasil penelitian yang diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi perusahaan adalah sebagai bahan informasi atau masukan dalam mengatasi kekurangan-kekurangan yang dihadapi, guna mengatasi tingkat 5 profitabilitas perusahaan dan juga sebagai alat dalam pengambilan keputusan dibidang keuangan. 2. Bagi penulis untuk menambah pengetahuan dan pengalaman serta penerapan ilmu yang telah diperoleh pada waktu kuliah dan sebagai salah satu syarat untuk menjadi Sarjana Ekonomi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Mercu Buana. 3. Bagi pembaca, semoga hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan masukan yang bermanfaat, memberikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan dan menjadi bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.