1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran Menurut Kotler pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain1. Sedangkan menurut Stanton definisi pemasaran adalah kreasi dan realisasi sebuah standar hidup marketing yang mencakup; menyelidiki dan mengetahui apa yang diinginkan konsumen, merencanakan, dan mengembangkan sebuah produk/jasa yang akan memenuhi keinginan tersebut2. Dari definisi diatas dapat dipahami bahwa pemasaran adalah merupakan aktivitas yang didalamnya mencakup penawaran, menyelidiki dan mengetahui apa yang diinginkan konsumen. 2.2 Bauran Pemasaran Pada buku Alma3 dijelaskan ada beberapa penulis mengungkapkan definisi Jasa seperti William J. Stanton mengartikan jasa adalah sesuatu yang dapat diidentifikasi secara terpisah tidak berwujud, ditawarkan untuk memenuhi 1 Philip Kotler. Dasar – Dasar Pemasaran Jilid 2. Jakarta. Intermedia, 1997. Hal 27 J.W. Stanton, Prinsip Pemasaran I. Jakarta. Erlangga, 1993. Hal 7 3 Buchari Alma. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa (Edisi Revisi). Bandung: Alfabeta. 2007. Hal 243 2 14 15 kebutuhan. Jasa dapat dihasilkan dengan menggunakan benda-benda berwujud atau tidak. Menurut Zeithaml and Bitner4, jasa memiliki empat ciri utama yang sangat mempengaruhi rancangan bauran pemasaran jasa, yaitu sebagai berikut: 1. Tidak berwujud. Hal ini menyebabkan konsumen tidak dapat melihat, mencium, meraba, mendengar dan merasakan hasilnya sebelum mereka membelinya. Untuk mengurangi ketidakpastian, konsumen akan mencari informasi tentang jasa tersebut, seperti lokasi perusahaan, para penyedia dan penyalur jasa, peralatan dan alat komunikasi yang digunakan serta harga produk jasa tersebut. Beberapa hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk meningkatkan kepercayaan calon konsumen, yaitu sebagai berikut: a. Meningkatkan visualisasi jasa yang tidak berwujud, b. Menekankan padamanfaat yang diperoleh c. Menciptakan suatu nama merek (brand name) bagi jasa, atau d. Memakai nama orang terkenal untuk meningkatkan kepercayaan konsumen. 2. Tidak terpisahkan (inseparability). Jasa tidak dapat dipisahkan dari sumbernya, yaitu perusahaan jasa yang menghasilkannya. Jasa diproduksi dan dikonsumsi pada saat bersamaan. Jika konsumen membeli suatu jasa maka ia akan berhadapan langsung dengan sumber atau penyedia jasa tersebut, sehingga penjualan jasa lebih diutamakan untuk penjualan langsung dengan 4 A.V Zeithaml and Bitner, M.J. Service Marketing-Integrating Customer Focus Across The Firm 3 Edition. New York: McGraw Hill. 2003. Hal 20 rd 16 skala operasi terbatas. Untuk mengatasi masalah ini, perusahaan dapat menggunakan strategi-strategi, seperti bekerja dalam kelompok yang lebih besar, bekerja lebih cepat, serta melatih pemberi jasa supaya mereka mampu membina kepercayaan konsumen. 3. Bervariasi (variability). Jasa yang diberikan sering kali berubah-ubah tergantung siapa yang menyajikannya, kapan dan dimana penyajian jasa tersebut dilakukan. Ini mengakibatkan sulitnya menjaga kualitas jasa berdasarkan suatu standar. Untuk mengatasi hal tersebut, perusahaan dapat menggunakan tiga pendekatan dalam pengendalian kualitasnya, yaitu sebagai berikut: a. Melakukan investasi dalam seleksi dan pelatihan personil yang baik. b. Melakukan standarisasi proses produksi jasa. c. Memantau kepuasan pelanggan melalui sistem saran dan keluhan, survei pelanggan, dan comparison shopping, sehingga pelayanan yang kurang baik dapat diketahui dan diperbaiki. 4. Mudah musnah (perishability). Jasa tidak dapat disimpan sehingga tidak dapat dijual pada masa yang akan datang. Keadaan mudah musnah ini bukanlah suatu masalah jika permintaannya stabil, karena mudah untuk melakukan persiapan pelayanan sebelumnya. Penyedia jasa melakukan kegiatan pemasaran tujuannya untuk menyampaikan produk kepada kosumen dapat berupa barang atau jasa. Yang 17 dimaksud dengan jasa adalah suatu produk yang tidak nyata (intangible) dari hasil kegiatan timbal balik antara pemberi jasa (produsen) dan penerima jasa (customer) melalui suatu atau beberapa aktivitas untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Dengan begitu perlu dilakukan perencanaan produk atau jasa, penetapan harga, serta program promosi yang tepat dan sesuai dengan permintaan, kebutuhan pelanggan atau calon pelanggan sehingga mendapatkan hasil yang lebih baik. Pada umumnya sebuah perusahaan dapat mengarahkan pemasaran dalam beragam bentuk aktivitas bauran pemasaran. Menurut Kotler5 bauran pemasaran memiliki beberapa komponen yang sudah berkembang dan merepresentasikan pemasaran modern saat ini. Dibawah ini merupakan penggambaran bauran pemasaran yang ditambah dengan modern marketing management. 5 Philip Kotler and Keller, K.L. Marketing Management 14E. New Jersey: Prentice Hall, 2012, Hal 25 18 Gambar 1.1 Bauran pemasaran dan Modern Marketing Management Sumber: Kotler, Philip and Keller, K.L. Marketing Management 14E. New Jersey: Prentice Hall, 2012, hal 255 19 1. Product (produk)yang merupakan keseluruhan konsep objek atau proses yang memberikan sejumlah nilai kepada konsumen. 2. Price (harga) merupakan biaya yang harus dikeluarkan konsumen untuk mendapatkan produk. 3. Place (tempat) merupakan salah satu gabungan antara lokasi dan keputusan saluran distribusi, dalam hal ini berhubungan dengan bagaimana cara penyampaian jasa kepada konsumen dan dimana lokasi yang strategis. 4. Promotion (promosi) merupakan aktivitas yang digunakan untuk mengkomunikasikan informasi mengenai produk yang akan diberikan kepada konsumen. 5. People (orang) merupakan penyedia jasa yang sangat mempengaruhi kualitas jasa yang diberikan. 6. Processes(proses) merujuk kepada kreatifitas, disiplin dan stuktur yang dibawa kepada manajemen pemasaran. 7. Programs (program) merupakan cerminan kegiatan penyedia jasa dalam mengarahkan konsumen sehingga mencapai tujuan bagi penyedia jasa. 8. Performance (kinerja) didefinisikan sebagai dalam pemasaran holistik, untuk menangkap berbagai kemungkinan ukuran hasil yang 20 memiliki implikasi finansial dan nonfinansial (profitabilitas serta merek dan ekuitas pelanggan), dan implikasi luar perusahaan itu sendiri (tanggung jawab sosial, hukum, etika, dan masyarakat terkait). 2.3 Komunikasi Pemasaran 2.3.1 Pengertian Komunikasi Pemasaran Menurut Onong Uchjana Effendy komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan dalam bentuk lambang-lambang yang bermakna sebagai panduan pikiran dan perasaan berupa ide, informasi, kepercayaan, harapan, himbauan, dan sebagainya yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain baik langsung secara tatap muka maupun tidak langsung melalui berbagai media dengan tujuan mengubah sikap, pandangan atau prilaku.6 Sedangkan menurut Philip Kotler pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.7 Dari definisi diatas penulis memahami bahwa komunikasi pemasaran merupakan elemen penting untuk dijadikan dasar dalam menentukan strategi pemasaran karena komunikasi dan pemasaran merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. Tentu saja, pemasaran lebih umum pengertiannya daripada 6 Uchjana Effendy Onong, Ilmu Komunikasi : Teori Dan Praktek, Rosda, Jakarta. 1998. Hal 60 7 Kotler Phillip, Marketing Management, Prentince Hall, New Jersey. 2000. Hal 9 21 komunikasi pemasaran, namun kegiatan pemasaran banyak melibatkan aktivitas komunikasi. Jika digabungkan, komunikasi pemasaran merepresentasikan gabungan semua unsur dalam bauran pemasaran merek, yang memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan menciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada pelanggan atau kliennya. Pengertian komunikasi pemasaran menurut Duncan dan Moriarty dalam Morissan adalahpendekatan pemasaran ‘generasi baru’ yang digunakan perusahaan untuk lebih memfokuskan upaya mereka dalam memperoleh, mempertahankan dan mengembangkan hubungan perusahaan dengan para pelanggan serta pihak-pihak terkait lainnya.8 Sedangkan pendapat lain menurut Kotler dan Keller komunikasi pemasaran adalah sarana yang digunakan dalam upaya untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen langsung atau tidak tentang produk dan merek yang mereka jual.9 Dari definisi diatas, penulis memahami bahwa dalam konsep komunikasi pemasaran adalah suatu bentuk kegiatan pertukaran informasi yang dapat menjalin hubungan erat antara perusahaan kepada konsumen, dengan cara menginformasikan, membujuk dan mengingatkan pelanggan mengenai produk dan merek yang dijual sehingga dapat memelihara loyalitas pelanggan. Selain itu penulis memahami bahwa komunikasi pemasaran merupakan proses dari manajemen seluruh sumber informasi yang berupaya untuk 8 Morissan,Periklanan Komunikasi Terpadu, Ramdina Prakarsa, Jakarta. 2007. Hal 8 Kotler Phillip & Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, PT Macanan Jaya Cemerlang, Jakarta. 2007. Hal 6 9 22 menginformasikan dalam suatu kegiatan pertukaran informasi. Komunikasi pemasaran dapat digunakan sebagai intrumen untuk menjual atau memasarkan produk suatu ataupun jasa karena komunikasi pemasaran memainkan peran penting dalam jaringan pertukaran dan bentuk-bentuk pemasaran masa kini telah berkembang dalam melakukan kegiatan pertukaran informasi. 2.3.2 Bauran Komunikasi Pemasaran Kotler10 menjelaskan beberapa bentuk bauran komunikasi pemasaran terdiri dari 8 model pemasaran yakni advertising, sales promotion, events and experiences, public relations and publicity, direct marketing, interactive marketing, word of mouth marketing dan personal selling yang dapat digunakan sebagai alat promosi dalam melakukan strategi kegiatan promosi pemasaran jasa. 2.4. Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam sebuah organisasi perusahaan ketika pertama kali dibuat untuk menghadapi persaingan ditempat mereka beroperasi oleh para pemiliknya tentunya memiliki target besar. Untuk itu dalam setiap memulai sebuah kegiatan bisnis, perusahaan terlebih dahulu membuat visi dan misi perusahaan, agar dapat diketahui dengan jelas kemana arah kegiatan bisnis perusahaan tersebut kedepannya. Dan seperti apa sistem dan budaya perusahaan yang terbangun dalam proses bisnis internal agar perusahaan tersebut dapat bertahan dan berkembang. 10 Kotler Philip and K.L. Keller. Marketing Management 14E. New Jersey: Prentice Hall, 2012, Hal 478 23 2.3.3 Analisa SWOT Analisa SWOT merupakan analisis yang terdiri dari empat yaitu Strenght (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities (peluang) dan Threats (ancaman). Berikut ini penjelasan SWOT dari Fred. R. David11: 1. Strenght (kekuatan) adalah sumber daya, keterampilan, atau keunggulankeunggulan lain yang berhubungan dengan para pesaing perusahaan dan kebutuhan pasar yang dapat dilayani. 2. Weakness (kelemahan) adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan, dan kapabilitas yang secara efektif menghambat kinerja perusahaan. Keterbatasan tersebut dapat berupa fasilitas, sumber daya keuangan, kemampuan manajemen dan keterampilan pemasaran dapat merupakan sumber dari kelemahan perusahaan. 3. Opportunities (peluang) adalah situasi penting yang menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Kecenderungan-kecenderungan penting merupakan salah satu sumber peluang, seperti perubahan teknologi dan meningkatnya hubungan antara perusahaan dengan pembeli. 4. Threats (ancaman) adalah situasi penting yang tidak menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi sekarang atau yang diinginkan. 11 Fred R. David, Manajemen Strategis. Edisi Sepuluh, Jakarta. Salemba Empat. 2005. Hal 47 24 2.3.4 Perencanaan Strategi Perencanaan strategi sebuah perusahaan menurut Hunger & Wheelen memiliki tiga orientasi pada umumnya yaitu, pertumbuhan, stabilitas, pengurangan.12 Dalam tahap pertumbuhan biasanya suatu perusahaan memiliki kecenderungan untuk meminimalisir kesalahan dan mengurangi ketidak efisienan dibandingkan perusahaan yang sudah stabil, selain itu perusahaan yang sedang berkembang memiliki banyak kesempatan untuk kemajuan dan promosi yang lebih menarik, sehingga dalam strategi pertumbuhan memiliki dua strategi dasar yaitu, konsentrasi pada satu industri dan diversifikasi ke dalam industri lainnya. 2.3.5 Pelaksanaan Strategi Salah satu strategi yang dapat dilakukan dalam pemasaran jasa adalah kegiatan promosi. Menurut Ebert dan Griffin promosi penjualan adalah kegiatan promosi jangka pendek yang dirancang untuk mendorong pembelian konsumen, penjualan industri, atau kerjasama dari distributor. Hal ini dapat meningkatkan kemungkinan bahwa pembeli akan mencoba produk, meningkatkan pengenalan produk dan meningkatkan ukuran pembelian dan pendapatan penjualan.13 Dalam meningkatkan penjualan dan pendapatan, diperlukan adanya kegiatan promosi sebagai strategi aktivitas pemasaran.Kotler mendefinisikan bahwa promosi adalah komunikasi dari pesan-pesan perusahaan yang didesain untuk menstulasi terjadinya kesadaran (awareness), ketertarikan (interest) dan 12 Hunger J David & Thomas L Wheleen, Manajemen Strategis, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2003, Hal 201 13 Ricky W. Griffin and Ronald J. Ebert, Business, 8th Edition, Prentice Hall, New Jersey. 2009, Hal 177 25 dengan tindakan pembelian (purchase) yang dilakukan oleh pelanggan terhadap produk atau jasa perusahaan14. Pendapat lain mengatakan diantaranya menurut Lupiyoadi dan Hamdani, promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan jasa.15 Kegiatan promosi bukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dengan konsumen, melainkan juga sebagai alat untuk memengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian atau penggunaan jasa sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan alat-alat promosi sebagai strategi pemasaran. Ada beberapa cara menyebarkan informasi dengan menggunakan bauran promosi antara lain: 1. Periklanan (Advertising)merupakan alat utama bagi pengusaha untuk mempengaruhi konsumennya. Periklanan ini dapat dilakukan oleh pengusaha melalui media cetak (surat kabar dan majalah), siaran media (radio dan televise), media jaringan (telepon, kabel, satelit, wireless), elektronik media (rekaman suara, rekaman video, videodisk, CD-ROM, halaman web), dan tampilan media (billboard, tanda-tanda, poster). 2. Promosi Penjualan (sales promotion) merupakan salah satu alat untuk mendorong percobaan atau pembelian produk atau jasa termasuk promosi konsumen (seperti sampel, kupon, dan premi), promosi perdagangan (seperti 14 Phillip Kotler, Marketing Management, New Jersey Prentince Hall, 2000. Hal 33 Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani, Manajemen Pemasaran, Jakarta Salemba Empat, 2006. Hal 120 15 26 iklan dan tunjangan display), dan bisnis dan tenaga penjualanpromosi (kontes untuk tenaga penjualan) 3. Kegiatan dan pengalaman (events and experiences) merupakan program dan kegiatan yang disponsori untuk menciptakan interaksi harian atau merek terkait khusus dengan konsumen, termasuk olahraga, seni, hiburan, dan kegiatan yang sedikit formal. 4. Hubungan masyarakat dan publisitas (public relation and publicity). Berbagai program diarahkan secara internal kepada karyawan perusahaan atau eksternal kepada konsumen, perusahaan lain, pemerintah, dan media untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau produk komunikasi individu. 5. Pemasaran langsung (direct marketing) yakni penggunaan surat, telepon, fax, e-mail, atau internet untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau meminta respon atau dialog dari pelanggan tertentu dan calon pelanggan. 6. Pemasaran interaktif (interactive marketing) merupakan online-interaktif dan program yang dirancang untuk melibatkan pelanggan atau calon pelanggan dan langsung atau tidak langsung meningkatkan kesadaran, meningkatkan citra, atau menimbulkan penjualan produk dan jasa. 7. Word-of-mouth marketing merupakan pengalaman pembeli dalam menggunakan produk atau jasa yang disampaikan kepada orang lain secara lisan, tertulis, atau komunikasi elektronik yang berhubungan dengan manfaat. 27 8. Penjualan Pribadi (personal selling) merupakan interaksi tatap muka dengan satu atau lebih calon pembeli untuk tujuan membuat presentasi, menjawab pertanyaan, dan pengadaan pesanan. Semakin banyak fasilitas dan layanan yang ditawarkan kepada konsumen maka semakin banyak keinginan konsumen untuk menggunakan jasa tersebut, oleh karena itu setiap perusahaan harus bisa lebih kreatif dan inovatif dalam menawarkan jasa yang bisa membuat konsumen tertarik untuk menggunakannya. Dengan adanya alat promosi yang telah disebutkan, setiap perusahaan jasa dapat menggunakanya agar memudahkan konsumen dalam mendapatkan informasi sesuai kebutuhan. Kegiatan suatu promosi berperan penting untuk meningkatkan harga jual suatu produk jasa. 2.3.6 Evaluasi Evaluasi merupakan bagian dari sistem manajemen yaitu perencanaan, organisasi, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi. Tanpa evaluasi maka tidak akan diketahui bagaimana kondisi objek evaluasi dalam rancangan, pelaksanaan serta hasilnya. Menurut Arikunto16, evaluasi sebagai sebuah proses menentukan hasil yang telah dicapai beberapa kegiatan yang direncanakan untuk mendukung tercapainya tujuan. 16 Hal. 1 Arikunto S. Prosedur Penelitian – Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta. Rineka Cipta. 2010.