BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh rasio keuangan terhadap return saham BUMN yang terdaftar di BEI periode 2010-2014. Mengingat banyaknya rasio keuangan yang mempengaruhi return saham, maka rasio keuangan yang digunakan antara lain adalah rasio likuiditas, rasio leverage, rasio profitabilitas , rasio aktivitas, dan rasio nilai pasar. Dalam penelitian ini rasio likuiditas diwakili oleh rasio lancer (CR), sedangkan rasio leverage diwakili oleh DER, kemudian rasio profitabilitas diwakili oleh ROE, rasio aktivitas diwakili oleh TATO dan rasio nilai pasar diwakili oleh EPS. B. Desain penelitian Menururt analisis datanya, penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menganalisis data yang berupa angka. Sedangkan menururt jenis datanya, penelititan ini merupakan penelititan empiris (empirical research). Menurut Indrianto dan Supomo (2011:29) penelitian empiris yaitu penelitian terhadap fakta empiris yang diperoleh berdasarkan observasi atau pengalaman. Penelitian merupakan serangkaian pengamatan yang dilakukan selama jangka waktu tertentu terhadap suatu fenomena yang memerlukan jawaban dan penjelasan. Salah satu hal penting yang harus dipertimbangkan dalam melakukan penelitian adalah merumuskan desain penelitian agar tujuan dapat tercapai 33 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 34 dengan baik. Karena penelitian ini untuk mengetahui hubungan yang bersifat mempengaruhi antara dua variabel atau lebih maka penelitian ini menggunakan desain penelitian hubungan atau asosiatif dan menurut sifat hubungannya penelitian menggunakan hubungan sebab-akibat (kausal). Menurut Sugiyono (2007:30) “desain kausal adalah penelitian yang bertujuan menganalisis hubungan sebab-akibat antara variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan variabel dependen (variabel yang dipengaruhi)”. Penelitian asosiatif kausal adalah penelitian yang bertujan untuk hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya, dan bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya (Umar, 2003:30). C. Definisi dan Operasionalisasi variabel 1. Definisi Variabel Variabel dalam penelitian ini terdiri dari satu variabel dependen dan lima variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah return saham. Sedngkan variabel independen adalah rasio likuiditas (CR), rasio leverage (DER), rasio profitabilitas (ROE), rasio aktivitas (TATO), rasio nilai pasar (EPS). a. Variabel dependen Variabel dependen adalah variabel terikat yang di pengaruhi oleh variabel independen. Variabel dari data penelitian ini adalah return saham. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 35 Return saham dapat diartikan sebagai tingkat kembalian keuntungan yang di nikmati oleh pemodal atas suatu investasi yang di lakukannya. Tanpa adanya ke untungan yang dapat dinikmati dari suatu investasi, tentunya pemodal tidak akan mau repot-repot melakukan investasi, yang pada akhirnya tidak ada hasilnya. Dalam penelitian ini perhitungan terhadap return hanya menggunakan return total, yang di mana return total membandingkan harga saham periode sekarang dengan harga saham sebelum periode tertentu. Keterangan : Rs : Return saham Pt : harga saham pada periode t. Pt-1 : harga saham sebelum periuode t. b. Variabel independen Variabel independen adalah variabel yang dapat mempengaruhi variabel dependen. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini ada lima (5), yaitu : 1) Curent ratio (CR) Rasio likuiditas merupakan suatu indikator untuk mengetahui kemampuan perusahaan membayar semua kewajiban finansial jangka http://digilib.mercubuana.ac.id/ 36 pendeknya pada saat jatuh tempo. Dalam penelitian ini rasio likuiditas diwakili oleh rasio lancer (CR). Curent ratio atau CR (X1) Current ratio atau rasio lancar merupakan perbandingan antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Rasio ini merupakan rasio yang paling umum digunakan untuk mengetahui kewajiban jangka pendeknya. Semakin tinggi CR maka semakin besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendek. CR dapat dinyatakan sebagai berikut. Cr πππ‘ππ π΄ππ‘ππ£π πΏπππππ πππ‘ππ πΎππ€ππππππ πΏπππππ 2) Debt to Equity Ratio (DER) Rasio leverage merupakan rasio yang menunjukan seberapa besar perusahaan menggunakan hutang untuk membiayai operasi atau ekspansi perushaan. Dalam penelitian ini rasio leverage diwakili oleh rasio hutang terhadap modal (DER). Debt to Equity Ratio atau DER (X2) Rasio hutang terhadap modal merupakan rasio yang menggambarkan sejauh mana modal pemilik dapat menutupi hutang kepada pihak luar (kreeditor) dan mengukur sejauh mana perusahaan dibiayai oleh hutang. Selain itu rasio ini juga dapat digunakan untuk http://digilib.mercubuana.ac.id/ 37 mengukur seberapa bagus permodalan perusahaan. Semakin kecil DER maka semakin baik. DER dapat dinyatakan sebagai berikut. Der πΎππ€ππππππ ππππππ+πππ€ππππππ ππ πππππππ π½π’πππβ πππππ π ππππππ 3) Return On Equity (ROE) Rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu dan memberikan gambaran mengenai efektifitas menejemen dalam melaksanakan operasionalnya. Dalam pnelitian ini rasio profitabilitas diwakili oleh ROE. Return On Equity atau ROE (X3) Rasio ini mengukur tingkat pengembalian dari bisnis atas seluruh modal yang ada. ROE merupakan salah satu indikator yang digunakan oleh pemegang saham untuk mengukur keberhasilan bisnis yang dijalani. Rumus menghitung rasio ini sebagai berikut: 4) Total Assets Turnover (TATO) Rasio aktivitas merupakan rasio yang mengukur seberapa efektif perusahaan dalam memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki. Dalam penelitian ini rasio aktivitas diwakili oleh rasio perputaran aktiva (TATO). Total Assets Turnover atau TATO (X4) http://digilib.mercubuana.ac.id/ 38 TATO merupakan perbangdingan antara penjualan dengan total aktiva perusahaan yang menggambarkan tingkat efisiensi penggunaan keseluruhan atktiva dalam menghasilkan volume penjualan. Semakin besar rasio ini maka kinerja perusahaan semakin baik. TATO dapatdinyatakan sebagai berikut. Tato πππππ πππ‘ππ π΄π π ππ‘π Keterangan : Sales = Penjualan Total Assets = Total aktiva perusahaan 5) Earning Per Share (EPS) Rasio pasar merupaka rasio yang digunakan untuk mengukur mahal murahnya suatu saham sehingga memudahkan investor dalam mencari saham yang berpotensi memiliki keuntungan deviden yang besar sebelum melakukan investasi. Dalam penelitian ini rasio nilai pasar diwakili oleh EPS, PER, dam PBV. Earning Per Share atau EPS (X5) EPS merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat keuntunga perusahaan. Semakin tinggi EPS maka return yang dihasilkan juga semkain tinggi. EPS dapat dinyatakan sebagai berikut. Eps πΈππππππ π΄ππ‘ππ πππ₯ πΈπ΄π π½π π http://digilib.mercubuana.ac.id/ 39 Keterangan : EAT = Laba setelah pajak Jsb = Julah saham yang beredar D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Menurut Indrianto dan Supomo (2013:115) populasi yaitu sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik terntentu yang menjadi objek dari suatu kejadian. Sedangkan sampel merupakan bagian dari populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan BUMN yang terdaftar di BEI. Peneliti menggunakan sampel data perusahaan BUMN publik yang berjumlah 20 perusahaan dari tahun 2010 hingga sampai 2014. 2. Sampel Penelitian Sampel adalah bagian dari populasi (Nazir, 1999:137). Proses pengambilan sampel harus dapat menghasilkan sampel yang akurat dan tepat. Sampel yang tidak akurat dan tidak tepat akan memberikan simpulan riset yang tidak diharapkan atau dapat menghasilkan simpulan yang salah dan menyesatkan (Hartono, 2005:73). Ide dasar pengambilan sampel (sampling) adalah bahwa dengan menyeleksi bagian dari elemen-elemen populasi sehingga diperoleh simpulan tentang keseluruhan populasi (Cooper dan Emory, 1997:214). http://digilib.mercubuana.ac.id/ 40 Teknik pemilihan sampel merupakan hal yang penting dalam sebuah penelitian karena sampel sangat berpengaruh terhadap hasil analisis data yang dilakukan. Teknik pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan pemilihan sampel bertujuan (purposive sampling). Kriteria sampel dalam penelitian ini antara lain, sebagai berikut : 1. Perusahaan BUMN publik yang terdaftar di BEI dari tahun 2010 hingga sampai 2015. 2. Perusahaan yang mempunyai laporan keuangan lengkap dari tahun 2010 hingga sampai 2015. 3. Perusahaan BUMN publik non jasa keuangan. Table 3.1 Rincian Sampel Penelitian NO 1 Kriteria Perusahaan BUMN publik yang terdaftar di BEI dari tahun 2010 hingga sampai 2015. Total 20 Perusahaan yang tidak mempunyai laporan 2 keuangan lengkap dari tahun 2010 hingga (2) sampai 2015. 3 Perusahaan BUMN publik jasa keuangan. Total Sumber : Data diolah (2016) http://digilib.mercubuana.ac.id/ (5) 13 41 Berdasarkan kriteria – kriteria penelitian yang telah ditentukan, maka perusahaan BUMN yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut yang ditunjukan dalam table 3.2 Tabel 3.2 Data perusahaan BUMN public yang terdaftar di BEI KODE NAMA PERUSAHAAN 1 ADHI PT. Adhi Karya Tbk 2 ANTM PT. Aneka Tambang Tbk 3 PTBA PT. Bukit Asam Tbk 4 INAF PT. Indofarma Tbk 5 JSMR PT. Jasa Marga Tbk 6 KAEF PT. Kimia Farma Tbk 7 KRAS PT. Krakatau Steel Tbk 8 PTPP PT. Pembangunan Perumahan Tbk 9 PGAS PT. Perusahaan Gas Negra Tbk 10 SMGR PT. Semen Indonesia Tbk 11 TLKM PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk 12 TINS PT. Timah Tbk 13 WIKA PT. Wijaya Karya Tbk NO http://digilib.mercubuana.ac.id/ 42 E. Teknik Pengumpulan Data 1. Jenis Data Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung berupa laporan keuangan perusahaan BUMN yang terdaftar di BEI. Berdasarkan dimensi waktunya penelitian ini menggunakan data panel, yaitu merupakan gabungan antara data time series dan data cros section karena perusahaan BUMN yang terdaftar di BEI masih terbatas. Data panel yang digukana adalah datapanel unbalanced yaitu data yang jumlah tiap tahunnya tidak selalu sama. 2. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah teknik pengumpulan data arsip (dokumen / copy), yaitu pengumpulan data kuantitatif dengan melihat atau menganalisis dokumen – dokumen yang di buat oleh subyek sendiri atau orang lain tentang subyek, bahan bagi metode dokumentsi adalah surat – surat, buku atau catatan, surat kabar, data di server, data di website dan lain – lain. Dalam halini penulis mencari dan mempelajari dokumen - dokumen yang berhubungan dengan focus permasalahan yang diteliti yaitu dokumen – dokumen mengenai analisis data perusahaan BUMN yang terdaftar di BEI dari tahun 2010 hingga sampai 2015. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 43 3. Data yang Diperoleh Data bersumber dari publikasi return saham perusahaan BUMN yang terdaftar di BEI dari periode 2010 hingga sampai 2015, yaitu : a. Data diperoleh dari publikasi di www.idx.co.id. b. data harga pasar per saham diperoleh dari publikasi di www.sahamOK.com. F. Metode Analisis Data 1. Analisis Deskriptif Penelitian deskriptif menurut Etna Widodo dan Mukhtar (2000) kebanyakan tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, melainkan lebih pada menggambarkan apa adanya suatu gejala, variabel, atau keadaan. Namun demikian, tidak berarti semua penelitian deskriptif tidak menggunakan hipotesis. Penggunaan hipotesis dalam penelitian deskriptif bukan dimaksudkan untuk diuji melainkan bagaimana berusaha menemukan sesuatu yang berarti sebagai alternatif dalam mengatasi masalah penelitian melalui prosedur ilmiah. Penelitian deskriptif tidak hanya terbatas pada masalah pengumpulan dan penyusunan data, tapi juga meliputi analisis dan interpretasi tentang arti data tersebut. Oleh karena itu, penelitian deskriptif mungkin saja mengambil bentuk penelitian komparatif, yaitu suatu penelitian yang membandingkan satu fenomena atau gejala dengan fenomena atau gejala lain, atau dalam http://digilib.mercubuana.ac.id/ 44 bentuk studi kuantitatif dengan mengadakan klasifikasi, penilaian, menetapkan standar, dan hubungan kedudukan satu unsur dengan unsur yang lain. 2. Analisis Kelayakan data Uji akar-akar unit dapat pula dipandang sebagai uji stasioneritas. Hal ini karena pada prinsipnya uji tersebut dimaksudkan untuk menguji apakah koefisien tertentu dalam model autoregresif yang ditaksir mempunyai nilai satu atau tidak. Berkenaan dengan itu banyak pelaku ekonometrika telah dan sedang mengembangkan suatu prosedur untuk uji akar-akar unit. Dalam makalah ini hanya membahas uji yang dikembangkan oleh Dickey-Fuller yang dikenal dengan uji Dickey-Fuller atau uji Augmented Dickey-Fuller. Dickey dan Fuller (1979) memandang tiga model persamaan regresi yang bisa digunakan untuk menguji kehadiran akar unit, yakni yt = a1yt-1 + εt yt = a0 + a1yt-1 + εt yt = a0 + a1yt-1 + a2t + εt dengan εt ~ WN(0, σ2). Perbedaan antara ketiga regresi tersebut hanya terletak pada keberadaan elemen-elemen deterministik a0 dan a2t. Parameter yang menjadi perhatian dalam model tersebut adalah a1. Jika a1 = 1 maka yt mempunyai akar unit, dengan kata lain yt tidak stasioner. Jika 1 a < 1 maka yt tidak mempunyai akar unit, dengan kata lain yt stasioner. Jadi hipotesis http://digilib.mercubuana.ac.id/ 45 H0: a1 = 1 H1: |a1| < 1 dapat diuji menggunakan statistik-t untuk menentukan apakah yt mempunyai akar unit atau tidak. Model di atas dapat dilakukan reparameterisasi sebagai berikut Δy =γyt-1 +εt Δy = a0 +γyt-1 +εt Δy = a0 +γyt-1 + a2 t +εt dengan t Δy = yt – yt-1 dan γ = a1 – 1. Ketiga model regresi ini dikenal sebagai regresi Dickey- Fuller. Parameter yang menjadi perhatian pada ketiga model regresi Dickey-Fuller ini sekarang adalah γ. Jika γ = 0, yang berarti a1 =1, maka yt mempunyai akar unit atau yt tidak stasioner. Jadi hipotesis H0: γ = 0 H1: γ < 0 3. Analisis Regresi Data Panel Analisis regresi data panel adalah analisis regresi dengan struktur data yang merupakan data panel. Umumnya pendugaan parameter dalam analisis regresi dengan data cross section dilakukan menggunakan pendugaan metode kuadrat terkecil atau disebut Ordinary Least Square (OLS). Data panel adalah gabungan antara data cross section dan data time series, dimana unit cross section yang sama diukur pada waktu yang berbeda. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 46 Maka dengan kata lain, data panel merupakan data dari beberapa individu sama yang diamati dalam kurun waktu tertentu. Jika kita memiliki T periode waktu (t = 1,2,...,T) dan N jumlah individu (i = 1,2,...,N), maka dengan data panel kita akan memiliki total unit observasi sebanyak NT. Jika jumlah unit waktu sama untuk setiap individu, maka data disebut balanced panel. Jika sebaliknya, yakni jumlah unit waktu berbeda untuk setiap individu, maka disebut unbalanced panel. a. Model Regresi Data Panel : Dalam metode estimasi model regresi dengan menggunakan data panel dapat dilakukan melalui tiga pendekatan, antara lain: 1) Commond Effects Model Merupakan pendekatan model data panel yang paling sederhana karena hanya dengan mengkombinasikan data time series dan cross section dalam bentuk pool, dan menggunakan teknik kuadrat terkecil atau least squareuntuk mengestimasi koefisiennya. Pada model ini tidak diperhatikan dimensi waktu maupun individu, sehingga diasumsikan bahwa prilaku individu tidak berbeda dalam berbagai kurun waktu. Persamaan regresinya dapat dituliskan sebagai berikut: untuk i = 1, 2, …, N dan t = 1, 2, …,T, dimana N adalah jumlah http://digilib.mercubuana.ac.id/ 47 unit/individu cross section dan T adalah jumlah periode waktunya. Dari commond effects modelini akan dapat dihasilkan N+T persamaan, yaitu sebanyak T persamaan cross section dan sebanyak N persamaan time series. 2) Fixed Effects Model Asumsi pembuatan model yang menghasilkan intersep konstan untuk setiap individu (i) dan waktu (t) dianggap kurang realistik sehingga dibutuhkan model yang lebih dapat menangkap perbedaan tersebut. Model efek tetap(fixed effects), model ini mengasumsikan bahwa perbedaan antar individu dapat diakomodasi dari perbedaan intersepnya. Untuk mengestimasi modelFixed Effects dengan intersep berbeda antar individu, maka digunakan teknik variable dummy. Model estimasi ini sering juga disebut dengan teknikLeast Squares Dummy Variable (LSDV). Persamaan regresinya adalah sebagai berikut: untuk i = 1,2, …, N dan t = 1,2, …, T, dimana N adalah jumlah unit/individu cross section dan T adalah jumlah periode waktunya. 3) Random Effects Model Di dalam mengestimasi data panel dengan model Fixed Effects melalui teknik LSDV menunjukkan ketidakpastian model yang digunakan. Untuk mengatasi masalah ini kita bias menggunakan variable http://digilib.mercubuana.ac.id/ 48 residual yang dikenal sebagai model Random Effects. Pada model ini, akan dipilih estimasi data panel dimana residual mungkin saling berhubungan antar waktu dan antar individu. Oleh karena itu, pada model ini diasumsikan bahwa ada perbedaan intersep untuk setiap individu dan intersep tersebut merupakan variable random atau stakastik. Sehingga dalam model ini terdapat dua komponen residual, yaitu residual secara menyeluruh, yang merupakan kombinasi time series dan cross section, dan residual secara individu yang merupakan karakteristik random dari observasi unit ke-i dan tetap sepanjang waktu. Adapun persamaan regrsinya adalah sebagai berikut: Ada beberapa asumsi yang harus dipenuhi dalam model efek random. Secara matematis, asumsi http://digilib.mercubuana.ac.id/ tersebut terdiri dari: 49 Hal ini berarti bahwa komponen error tidak berkorelasi satu sama lain dan tidak ada autokorelasi antara cross section dan time series. metode OLS tidak bias digunakan untuk mendapatkan estimator yang efisien. Metode yang tepat effects adalah Generalized untuk Least mengestimasi Squares model random (GLS) dengan asumsi homoskedastik dan tidak ada cross sectional correlation. GLS merupakan OLS dengan transformasi variabel yang memenuhi asumsi standar dari OLS. b. Pemilihan Metode Regresi Data Panel : Untuk memilih model yang paling tepat terdapat beberapa pengujian yang dapat dilakukan, antara lain: 1) Uji Chow Chow test adalah pengujian untuk menentukan model Fixed Effet atau Random Effect yang paling tepat digunakan dalam mengestimasi data panel. Apabila Hasil: H0: Pilih PLS H1: Pilih FE 2) Uji Hausman Hausman test adalah pengujian statistik untuk memilih apakah model Fixed Effect atau Random Effect yang paling tepat digunakan. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 50 Apabila Hasil: H0: Pilih RE H1: Pilih FE 3) Uji Lagrange Multiplier uji Lagrange Multiplier (LM) adalah uji untuk mengetahui apakah model Random Effect lebih baik daripada metode Common Effect (OLS) digunakan. Apabila Hasil: H0: Pilih PLS H1: Pilih RE c. Analisis Model Regresi Data Panel Menurut Ghozali (2013:98) uji F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat. Hipotesis yang diajukan dalam uji F adalah sebagai berikut : H0 : β1 = β2 = β3 = β4 = β5 = 0 , artinya model salah H0 : β1 ≠ β2 ≠ β3 ≠ β4 ≠ β5 ≠ 0 , artinya model benar Menurut Ghozali (2013:109) untung mencari Fhitung dapat dicari dengan menggunakan rumus : Fhitung π 2 ×π‘ π 2 http://digilib.mercubuana.ac.id/ ×π‘ × π π π 51 Keterangan : R2×t = koefisien determinasi dari hasil estimasi regresi parsial variabel bebas k = jumlah variabel independen termasuk konstanta n = jumlah observasi (data) hasil analisis uji F dapat dilihat dari nilai signifikansi (sig) : Jika nilai (sig) < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima Jika nilai (sig) > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak Koefisien uji yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan koefisien R2. Koefisien R2 adalah uji koefisien yang digunakan untuk menjelaskan seberapa besar kenaikan atau penurunan variabel dependen dijelaskan oleh variabel independen (Widarjono, 2009). d. Analisis Koefisien Regresi Data Panel Uji t-statistik merupakan salah satu uji hipotesis untuk menganalisis signifikan nilai koefisien regresi secara parsial. Menurut Ghozali (2013:98) uji t-statistik pada dasarnya menunjukan seberapa jauh variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hipotesis yang diajukan dalam uji t ini adalah sebagai berikut : H0 = 0 , artinya model salah Ha ≠ 0 , artinya model benar http://digilib.mercubuana.ac.id/ 52 Menurut Firdaus (2011:147) untuk menccari nilai thitung dari masing-masing koefisien regresi dapat menggunakan rumus : thitung π π΅ π π Hasil analisis uji t dapat dilihat dari nilai signifikannya (sig): Jika nilai (sig) < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima Jika nilai (sig) > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak http://digilib.mercubuana.ac.id/