BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian

advertisement
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh
rasio keuangan terhadap return saham BUMN yang terdaftar di BEI periode
2010-2014. Mengingat banyaknya rasio keuangan yang mempengaruhi return
saham, maka rasio keuangan yang digunakan antara lain adalah rasio likuiditas,
rasio leverage, rasio profitabilitas , rasio aktivitas, dan rasio nilai pasar. Dalam
penelitian ini rasio likuiditas diwakili oleh rasio lancer (CR), sedangkan rasio
leverage diwakili oleh DER, kemudian rasio profitabilitas diwakili oleh ROE,
rasio aktivitas diwakili oleh TATO dan rasio nilai pasar diwakili oleh EPS.
B. Desain penelitian
Menururt analisis datanya, penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif
yaitu penelitian yang menganalisis data yang berupa angka. Sedangkan menururt
jenis datanya, penelititan ini merupakan penelititan empiris (empirical research).
Menurut Indrianto dan Supomo (2011:29) penelitian empiris yaitu penelitian
terhadap fakta empiris yang diperoleh berdasarkan observasi atau pengalaman.
Penelitian merupakan serangkaian pengamatan yang dilakukan selama
jangka waktu tertentu terhadap suatu fenomena yang memerlukan jawaban dan
penjelasan. Salah satu hal penting yang harus dipertimbangkan dalam melakukan
penelitian adalah merumuskan desain penelitian agar tujuan dapat tercapai
33
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
dengan baik. Karena penelitian ini untuk mengetahui hubungan yang bersifat
mempengaruhi antara dua variabel atau lebih maka penelitian ini menggunakan
desain penelitian hubungan atau asosiatif dan menurut sifat hubungannya
penelitian menggunakan hubungan sebab-akibat (kausal).
Menurut Sugiyono (2007:30) “desain kausal adalah penelitian yang
bertujuan menganalisis hubungan sebab-akibat antara variabel independen
(variabel yang mempengaruhi) dan variabel dependen (variabel
yang
dipengaruhi)”. Penelitian asosiatif kausal adalah penelitian yang bertujan untuk
hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya, dan bagaimana suatu
variabel mempengaruhi variabel lainnya (Umar, 2003:30).
C. Definisi dan Operasionalisasi variabel
1. Definisi Variabel
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari satu variabel dependen dan
lima variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah
return saham. Sedngkan variabel independen adalah rasio likuiditas (CR),
rasio leverage (DER), rasio profitabilitas (ROE), rasio aktivitas (TATO), rasio
nilai pasar (EPS).
a. Variabel dependen
Variabel dependen adalah variabel terikat yang di pengaruhi oleh
variabel independen. Variabel dari data penelitian ini adalah return saham.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
Return
saham
dapat
diartikan
sebagai
tingkat
kembalian
keuntungan yang di nikmati oleh pemodal atas suatu investasi yang di
lakukannya. Tanpa adanya ke untungan yang dapat dinikmati dari suatu
investasi, tentunya pemodal tidak akan mau repot-repot melakukan
investasi, yang pada akhirnya tidak ada hasilnya. Dalam penelitian ini
perhitungan terhadap return hanya menggunakan return total, yang di mana
return total membandingkan harga saham periode sekarang dengan harga
saham sebelum periode tertentu.
Keterangan :
Rs
: Return saham
Pt
: harga saham pada periode t.
Pt-1
: harga saham sebelum periuode t.
b. Variabel independen
Variabel independen adalah variabel yang dapat mempengaruhi
variabel dependen. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian
ini ada lima (5), yaitu :
1) Curent ratio (CR)
Rasio
likuiditas
merupakan
suatu
indikator
untuk
mengetahui
kemampuan perusahaan membayar semua kewajiban finansial jangka
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
pendeknya pada saat jatuh tempo. Dalam penelitian ini rasio likuiditas
diwakili oleh rasio lancer (CR).
Curent ratio atau CR (X1)
Current ratio atau rasio lancar merupakan perbandingan antara
aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Rasio ini merupakan rasio yang
paling
umum
digunakan
untuk
mengetahui
kewajiban
jangka
pendeknya. Semakin tinggi CR maka semakin besar kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendek. CR
dapat dinyatakan sebagai berikut.
Cr
π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π΄π‘˜π‘‘π‘–π‘£π‘Ž πΏπ‘Žπ‘›π‘π‘Žπ‘Ÿ
π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ πΎπ‘’π‘€π‘Žπ‘—π‘–π‘π‘Žπ‘› πΏπ‘Žπ‘›π‘π‘Žπ‘Ÿ
2) Debt to Equity Ratio (DER)
Rasio leverage merupakan rasio yang menunjukan seberapa
besar perusahaan menggunakan hutang untuk membiayai operasi atau
ekspansi perushaan. Dalam penelitian ini rasio leverage diwakili oleh
rasio hutang terhadap modal (DER).
Debt to Equity Ratio atau DER (X2)
Rasio
hutang
terhadap
modal
merupakan
rasio
yang
menggambarkan sejauh mana modal pemilik dapat menutupi hutang
kepada pihak luar (kreeditor) dan mengukur sejauh mana perusahaan
dibiayai oleh hutang. Selain itu rasio ini juga dapat digunakan untuk
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37
mengukur seberapa bagus permodalan perusahaan. Semakin kecil DER
maka semakin baik. DER dapat dinyatakan sebagai berikut.
Der
πΎπ‘’π‘€π‘Žπ‘—π‘–π‘π‘Žπ‘› π‘™π‘Žπ‘›π‘π‘Žπ‘Ÿ+π‘˜π‘’π‘€π‘Žπ‘—π‘–π‘π‘Žπ‘› π‘—π‘˜ π‘π‘Žπ‘›π‘—π‘Žπ‘›π‘”
π½π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘šπ‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π‘ π‘’π‘›π‘‘π‘–π‘Ÿπ‘–
3) Return On Equity (ROE)
Rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk
mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama
periode tertentu dan memberikan gambaran mengenai efektifitas
menejemen dalam melaksanakan operasionalnya. Dalam pnelitian ini
rasio profitabilitas diwakili oleh ROE.
Return On Equity atau ROE (X3)
Rasio ini mengukur tingkat pengembalian dari bisnis atas seluruh
modal yang ada. ROE merupakan salah satu indikator yang digunakan
oleh pemegang saham untuk mengukur keberhasilan bisnis yang
dijalani. Rumus menghitung rasio ini sebagai berikut:
4) Total Assets Turnover (TATO)
Rasio aktivitas merupakan rasio yang mengukur seberapa efektif
perusahaan dalam memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki.
Dalam penelitian ini rasio aktivitas diwakili oleh rasio perputaran aktiva
(TATO).
Total Assets Turnover atau TATO (X4)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
38
TATO merupakan perbangdingan antara penjualan dengan total
aktiva perusahaan yang menggambarkan tingkat efisiensi penggunaan
keseluruhan atktiva dalam menghasilkan volume penjualan. Semakin
besar rasio ini maka kinerja perusahaan semakin baik. TATO
dapatdinyatakan sebagai berikut.
Tato
π‘†π‘Žπ‘™π‘’π‘ 
π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑑𝑠
Keterangan :
Sales
= Penjualan
Total Assets
= Total aktiva perusahaan
5) Earning Per Share (EPS)
Rasio pasar merupaka rasio yang digunakan untuk mengukur
mahal murahnya suatu saham sehingga memudahkan investor dalam
mencari saham yang berpotensi memiliki keuntungan deviden yang
besar sebelum melakukan investasi. Dalam penelitian ini rasio nilai
pasar diwakili oleh EPS, PER, dam PBV.
Earning Per Share atau EPS (X5)
EPS merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat
keuntunga perusahaan. Semakin tinggi EPS maka return yang
dihasilkan juga semkain tinggi. EPS dapat dinyatakan sebagai berikut.
Eps
πΈπ‘Žπ‘Ÿπ‘›π‘–π‘›π‘” π΄π‘“π‘‘π‘’π‘Ÿ π‘‡π‘Žπ‘₯ 𝐸𝐴𝑇
𝐽𝑠𝑏
http://digilib.mercubuana.ac.id/
39
Keterangan :
EAT
= Laba setelah pajak
Jsb
= Julah saham yang beredar
D. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Menurut Indrianto dan Supomo (2013:115) populasi yaitu sekelompok
orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik terntentu
yang menjadi objek dari suatu kejadian. Sedangkan sampel merupakan bagian
dari populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan BUMN
yang terdaftar di BEI. Peneliti menggunakan sampel data perusahaan BUMN
publik yang berjumlah 20 perusahaan dari tahun 2010 hingga sampai 2014.
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari populasi (Nazir, 1999:137). Proses
pengambilan sampel harus dapat menghasilkan sampel yang akurat dan tepat.
Sampel yang tidak akurat dan tidak tepat akan memberikan simpulan riset
yang tidak diharapkan atau dapat menghasilkan simpulan yang salah dan
menyesatkan (Hartono, 2005:73). Ide dasar pengambilan sampel (sampling)
adalah bahwa dengan menyeleksi bagian dari elemen-elemen populasi
sehingga diperoleh simpulan tentang keseluruhan populasi (Cooper dan
Emory, 1997:214).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
40
Teknik pemilihan sampel merupakan hal yang penting dalam sebuah
penelitian karena sampel sangat berpengaruh terhadap hasil analisis data yang
dilakukan.
Teknik
pemilihan
sampel
dalam
penelitian
ini
adalah
menggunakan pemilihan sampel bertujuan (purposive sampling).
Kriteria sampel dalam penelitian ini antara lain, sebagai berikut :
1. Perusahaan BUMN publik yang terdaftar di BEI dari tahun 2010 hingga
sampai 2015.
2. Perusahaan yang mempunyai laporan keuangan lengkap dari tahun 2010
hingga sampai 2015.
3. Perusahaan BUMN publik non jasa keuangan.
Table 3.1
Rincian Sampel Penelitian
NO
1
Kriteria
Perusahaan BUMN publik yang terdaftar di
BEI dari tahun 2010 hingga sampai 2015.
Total
20
Perusahaan yang tidak mempunyai laporan
2
keuangan lengkap dari tahun 2010 hingga
(2)
sampai 2015.
3
Perusahaan BUMN publik jasa keuangan.
Total
Sumber : Data diolah (2016)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
(5)
13
41
Berdasarkan kriteria – kriteria penelitian yang telah ditentukan, maka perusahaan
BUMN yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut yang
ditunjukan dalam table 3.2
Tabel 3.2
Data perusahaan BUMN public yang terdaftar di BEI
KODE
NAMA PERUSAHAAN
1
ADHI
PT. Adhi Karya Tbk
2
ANTM
PT. Aneka Tambang Tbk
3
PTBA
PT. Bukit Asam Tbk
4
INAF
PT. Indofarma Tbk
5
JSMR
PT. Jasa Marga Tbk
6
KAEF
PT. Kimia Farma Tbk
7
KRAS
PT. Krakatau Steel Tbk
8
PTPP
PT. Pembangunan Perumahan Tbk
9
PGAS
PT. Perusahaan Gas Negra Tbk
10
SMGR
PT. Semen Indonesia Tbk
11
TLKM
PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk
12
TINS
PT. Timah Tbk
13
WIKA
PT. Wijaya Karya Tbk
NO
http://digilib.mercubuana.ac.id/
42
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Jenis Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu data yang diperoleh
secara tidak langsung berupa laporan keuangan
perusahaan BUMN yang
terdaftar di BEI. Berdasarkan dimensi waktunya penelitian ini menggunakan
data panel, yaitu merupakan gabungan antara data time series dan data cros
section karena perusahaan BUMN yang terdaftar di BEI masih terbatas. Data
panel yang digukana adalah datapanel unbalanced yaitu data yang jumlah tiap
tahunnya tidak selalu sama.
2. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah teknik
pengumpulan data arsip (dokumen / copy), yaitu pengumpulan data kuantitatif
dengan melihat atau menganalisis dokumen – dokumen yang di buat oleh
subyek sendiri atau orang lain tentang subyek, bahan bagi metode dokumentsi
adalah surat – surat, buku atau catatan, surat kabar, data di server, data di
website dan lain – lain.
Dalam halini penulis mencari dan mempelajari dokumen - dokumen
yang berhubungan dengan focus permasalahan yang diteliti yaitu dokumen –
dokumen mengenai analisis data perusahaan BUMN yang terdaftar di BEI
dari tahun 2010 hingga sampai 2015.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
43
3. Data yang Diperoleh
Data bersumber dari publikasi return saham perusahaan BUMN yang
terdaftar di BEI dari periode 2010 hingga sampai 2015, yaitu :
a. Data diperoleh dari publikasi di www.idx.co.id.
b. data
harga
pasar
per
saham
diperoleh
dari
publikasi
di
www.sahamOK.com.
F. Metode Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
Penelitian deskriptif menurut Etna Widodo dan Mukhtar (2000)
kebanyakan tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, melainkan
lebih pada menggambarkan apa adanya suatu gejala, variabel, atau keadaan.
Namun demikian, tidak berarti semua penelitian deskriptif tidak menggunakan
hipotesis.
Penggunaan
hipotesis
dalam
penelitian
deskriptif
bukan
dimaksudkan untuk diuji melainkan bagaimana berusaha menemukan sesuatu
yang berarti sebagai alternatif dalam mengatasi masalah penelitian melalui
prosedur ilmiah.
Penelitian deskriptif tidak hanya terbatas pada masalah pengumpulan
dan penyusunan data, tapi juga meliputi analisis dan interpretasi tentang arti
data tersebut. Oleh karena itu, penelitian deskriptif mungkin saja mengambil
bentuk penelitian komparatif, yaitu suatu penelitian yang membandingkan
satu fenomena atau gejala dengan fenomena atau gejala lain, atau dalam
http://digilib.mercubuana.ac.id/
44
bentuk
studi
kuantitatif
dengan
mengadakan
klasifikasi,
penilaian,
menetapkan standar, dan hubungan kedudukan satu unsur dengan unsur yang
lain.
2. Analisis Kelayakan data
Uji akar-akar unit dapat pula dipandang sebagai uji stasioneritas. Hal
ini karena pada prinsipnya uji tersebut dimaksudkan untuk menguji apakah
koefisien tertentu dalam model autoregresif yang ditaksir mempunyai nilai
satu atau tidak. Berkenaan dengan itu banyak pelaku ekonometrika telah dan
sedang mengembangkan suatu prosedur untuk uji akar-akar unit. Dalam
makalah ini hanya membahas uji yang dikembangkan oleh Dickey-Fuller
yang dikenal dengan uji Dickey-Fuller atau uji Augmented Dickey-Fuller.
Dickey dan Fuller (1979) memandang tiga model persamaan regresi yang bisa
digunakan untuk menguji kehadiran akar unit, yakni
yt = a1yt-1 + εt
yt = a0 + a1yt-1 + εt
yt = a0 + a1yt-1 + a2t + εt
dengan εt ~ WN(0, σ2). Perbedaan antara ketiga regresi tersebut hanya terletak
pada keberadaan elemen-elemen deterministik a0 dan a2t. Parameter yang
menjadi perhatian dalam model tersebut adalah a1. Jika a1 = 1 maka yt
mempunyai akar unit, dengan kata lain yt tidak stasioner. Jika 1 a < 1 maka yt
tidak mempunyai akar unit, dengan kata lain yt stasioner. Jadi hipotesis
http://digilib.mercubuana.ac.id/
45
H0: a1 = 1
H1: |a1| < 1
dapat diuji menggunakan statistik-t untuk menentukan apakah yt mempunyai
akar unit atau tidak. Model di atas dapat dilakukan reparameterisasi sebagai
berikut
Δy =γyt-1 +εt
Δy = a0 +γyt-1 +εt
Δy = a0 +γyt-1 + a2 t +εt
dengan t Δy = yt – yt-1 dan γ = a1 – 1. Ketiga model regresi ini dikenal
sebagai regresi Dickey- Fuller. Parameter yang menjadi perhatian pada ketiga
model regresi Dickey-Fuller ini sekarang adalah γ. Jika γ = 0, yang berarti a1
=1, maka yt mempunyai akar unit atau yt tidak stasioner. Jadi hipotesis
H0: γ = 0
H1: γ < 0
3. Analisis Regresi Data Panel
Analisis regresi data panel adalah analisis regresi dengan struktur data
yang merupakan data panel. Umumnya pendugaan parameter dalam analisis
regresi dengan data cross section dilakukan menggunakan pendugaan metode
kuadrat terkecil atau disebut Ordinary Least Square (OLS).
Data panel adalah gabungan antara data cross section dan data time
series, dimana unit cross section yang sama diukur pada waktu yang berbeda.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
46
Maka dengan kata lain, data panel merupakan data dari beberapa individu
sama yang diamati dalam kurun waktu tertentu. Jika kita memiliki T periode
waktu (t = 1,2,...,T) dan N jumlah individu (i = 1,2,...,N), maka dengan data
panel kita akan memiliki total unit observasi sebanyak NT. Jika jumlah unit
waktu sama untuk setiap individu, maka data disebut balanced panel. Jika
sebaliknya, yakni jumlah unit waktu berbeda untuk setiap individu, maka
disebut unbalanced panel.
a. Model Regresi Data Panel :
Dalam metode estimasi model regresi dengan menggunakan data panel
dapat dilakukan melalui tiga pendekatan, antara lain:
1) Commond Effects Model
Merupakan pendekatan model data panel yang paling sederhana
karena hanya dengan mengkombinasikan data time series dan cross
section dalam bentuk pool, dan menggunakan teknik kuadrat terkecil
atau least squareuntuk mengestimasi koefisiennya. Pada model ini tidak
diperhatikan dimensi waktu maupun individu, sehingga diasumsikan
bahwa prilaku individu tidak berbeda dalam berbagai kurun waktu.
Persamaan
regresinya
dapat
dituliskan
sebagai
berikut:
untuk i = 1, 2, …, N dan t = 1, 2, …,T, dimana N adalah jumlah
http://digilib.mercubuana.ac.id/
47
unit/individu cross section dan T adalah jumlah periode waktunya.
Dari commond effects modelini akan dapat dihasilkan N+T persamaan,
yaitu sebanyak T persamaan cross section dan sebanyak N persamaan time
series.
2) Fixed Effects Model
Asumsi pembuatan model yang menghasilkan intersep konstan
untuk setiap individu (i) dan waktu (t) dianggap kurang realistik sehingga
dibutuhkan model yang lebih dapat menangkap perbedaan tersebut. Model
efek tetap(fixed effects), model ini mengasumsikan bahwa perbedaan antar
individu
dapat
diakomodasi
dari
perbedaan
intersepnya.
Untuk
mengestimasi modelFixed Effects dengan intersep berbeda antar individu,
maka digunakan teknik variable dummy. Model estimasi ini sering juga
disebut dengan teknikLeast Squares Dummy Variable (LSDV).
Persamaan regresinya adalah sebagai berikut:
untuk i = 1,2, …, N dan t = 1,2, …, T, dimana N adalah jumlah
unit/individu cross section dan T adalah jumlah periode waktunya.
3) Random Effects Model
Di
dalam
mengestimasi
data
panel
dengan
model Fixed
Effects melalui teknik LSDV menunjukkan ketidakpastian model yang
digunakan. Untuk mengatasi masalah ini kita bias menggunakan variable
http://digilib.mercubuana.ac.id/
48
residual yang dikenal sebagai model Random Effects. Pada model ini, akan
dipilih estimasi data panel dimana residual mungkin saling berhubungan
antar waktu dan antar individu. Oleh karena itu, pada model ini
diasumsikan bahwa ada perbedaan intersep untuk setiap individu dan
intersep tersebut merupakan variable random atau stakastik. Sehingga
dalam model ini terdapat dua komponen residual, yaitu residual secara
menyeluruh, yang merupakan kombinasi time series dan cross section, dan
residual secara individu yang merupakan karakteristik random dari
observasi unit ke-i dan tetap sepanjang waktu.
Adapun
persamaan
regrsinya
adalah
sebagai
berikut:
Ada beberapa asumsi yang harus dipenuhi dalam model efek
random.
Secara
matematis,
asumsi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
tersebut
terdiri
dari:
49
Hal ini berarti bahwa komponen error tidak berkorelasi satu sama
lain dan tidak ada autokorelasi antara cross section dan time series. metode
OLS tidak bias digunakan untuk mendapatkan estimator yang efisien.
Metode
yang
tepat
effects adalah Generalized
untuk
Least
mengestimasi
Squares
model random
(GLS) dengan
asumsi
homoskedastik dan tidak ada cross sectional correlation. GLS merupakan
OLS dengan transformasi variabel yang memenuhi asumsi standar dari
OLS.
b. Pemilihan Metode Regresi Data Panel :
Untuk memilih model yang paling tepat terdapat beberapa pengujian
yang dapat dilakukan, antara lain:
1) Uji Chow
Chow test adalah pengujian untuk menentukan model Fixed Effet
atau Random Effect yang paling tepat digunakan dalam mengestimasi data
panel.
Apabila Hasil:
H0: Pilih PLS
H1: Pilih FE
2) Uji Hausman
Hausman test adalah pengujian statistik untuk memilih apakah
model Fixed Effect atau Random Effect yang paling tepat digunakan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
50
Apabila Hasil:
H0: Pilih RE
H1: Pilih FE
3) Uji Lagrange Multiplier
uji Lagrange Multiplier (LM) adalah uji untuk mengetahui apakah
model Random Effect lebih baik daripada metode Common Effect (OLS)
digunakan.
Apabila Hasil:
H0: Pilih PLS
H1: Pilih RE
c. Analisis Model Regresi Data Panel
Menurut Ghozali (2013:98) uji F pada dasarnya menunjukan
apakah semua variabel bebas yang dimasukan dalam model mempunyai
pengaruh terhadap variabel terikat. Hipotesis yang diajukan dalam uji F
adalah sebagai berikut :
H0 : β1 = β2 = β3 = β4 = β5 = 0 , artinya model salah
H0 : β1 ≠ β2 ≠ β3 ≠ β4 ≠ β5 ≠ 0 , artinya model benar
Menurut Ghozali (2013:109) untung mencari Fhitung dapat dicari
dengan menggunakan rumus :
Fhitung
𝑅 2 ×𝑑
𝑅2
http://digilib.mercubuana.ac.id/
×𝑑
×
𝑛 π‘˜
π‘˜
51
Keterangan :
R2×t = koefisien determinasi dari hasil estimasi regresi parsial variabel
bebas
k
= jumlah variabel independen termasuk konstanta
n
= jumlah observasi (data)
hasil analisis uji F dapat dilihat dari nilai signifikansi (sig) :
Jika nilai (sig) < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima
Jika nilai (sig) > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak
Koefisien uji yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan
menggunakan koefisien R2. Koefisien R2 adalah uji koefisien yang
digunakan untuk menjelaskan seberapa besar kenaikan atau penurunan
variabel dependen dijelaskan oleh variabel independen (Widarjono, 2009).
d. Analisis Koefisien Regresi Data Panel
Uji t-statistik merupakan salah satu uji hipotesis untuk menganalisis
signifikan nilai koefisien regresi secara parsial. Menurut Ghozali (2013:98)
uji t-statistik pada dasarnya menunjukan seberapa jauh variabel independen
secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hipotesis
yang diajukan dalam uji t ini adalah sebagai berikut :
H0 = 0 , artinya model salah
Ha ≠ 0 , artinya model benar
http://digilib.mercubuana.ac.id/
52
Menurut Firdaus (2011:147) untuk menccari nilai thitung dari masing-masing
koefisien regresi dapat menggunakan rumus :
thitung
𝑏 𝐡
𝑠𝑏
Hasil analisis uji t dapat dilihat dari nilai signifikannya (sig):
Jika nilai (sig) < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima
Jika nilai (sig) > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download