Format Penulisan Makalah

advertisement
PERANCANGAN SISTEM UNTUK MENENTUKAN JENIS
KACAMATA BAGI PENDERITA GANGGUAN
LENSA MATA BERBASIS ANDROID
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh
Bima Setiawan
11.11.4642
kepada
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2015
PERANCANGAN SISTEM UNTUK MENENTUKAN JENIS KACAMATA BAGI
PENDERITA GANGGUAN LENSA MATA
BERBASIS ANDROID
Bima Setiawan1), Krisnawati 2),
1)
Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta
Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283
Email : [email protected]),
[email protected])
menggunakan perangkat mobile android, dan membuat web
server untuk memanipulasi data gangguan lensa mata.
1.3
Batasan Masalah
Agar penelitian dan penulisan ini tidak menyimpang, maka
pembahasan masalah memiliki batasan permasalahan berikut:
1) Sistem untuk client atau penderita gangguan lensa mata
berjalan pada perangkat mobile berbasis android.
2) Sistem untuk server berjalan perangkat berbasis web.
3) Sistem memiliki fungsi menentukan jenis kacamata bagi
penderita gangguan lensa mata berdasarkan gejala-gejala
umum yang dipilih oleh penderita.
4) Sistem menghitung kekuatan dioptri kacamata
berdasarkan titik fokus yang diinputkan.
5) Diperlukan minimal 5 gejala yang dipilih agar proses
diagnosis bisa optimal.
1.4
Tujuan Penelitian
Memuat maksud dari uraian keinginan penulis yang ingin
dicapai maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Dapat menemukan masalah dan memberi penyelesaian
berupa sistem yang dapat menentukan jenis kacamata bagi
penderita gangguan lensa mata dengan menggunakan
perangkat mobile berbasis andorid.
2) Dapat membuat sistem yang bisa menentukan jenis
kacamata bagi penderita gangguan lensa mata yang
memanfaatkan perangkat mobile berbasis android.
3) Dapat dijadikan sebagai acuan serta mempermudah
penderita gangguan lensa mata untuk menentukan jenis
kacamata yang akan digunakan.
4) Mengembangkan sistem yang dapat menentukan jenis
kacamata bagi penderita gangguan lensa mata yang lebih
efektif dan efisien.
2.
Landasan Teori
2.1
Tinjauan Pustaka
Vivi Refika Dewi dari STMIK AMIKOM Yogyakarta pada
tulisannya yang berjudul Perancangan Aplikasi Mobile Sistem
Pakar Diagnosis dengan Gejala Demam Berbasis Android
membahas implementasi sistem pakar untuk mendiagnosa
penyakit dengan gejala awal demam ke dalam sistem operasi
android. Dalam penelitiannya aplikasi yang dibuat memiliki
fitur untuk menampilkan gejala-gejala penyakit, informasi
Abstract - Eye health is very helpful to live daily activities. If
the eye health is disrupted, the activity can also be disrupted.
Myopia, a condition when the eye can not clearly see objects
that are at a distance. Hypermetropia, the eye can not see
objects clearly at close range. Presbyopia, this condition focus
objects seen split into two.
To resolve these problems, then designed an android-based
system for the diagnosis of disorders of the eyepiece and the
web for data manipulation eyepiece disorders.
Keywords – Eyepiece, Myopia, Hypermetropia, Presbyopia,
Android.
1.
Pendahuluan
1.1
Latar Belakang Masalah
Mata adalah salah satu panca indera manusia. Mata memiliki
sebagai indera penglihatan. Mata terletak di rongga mata,
memiliki bentuk bulat lonjong seperti bola sehingga sering
dikenal dengan nama bola mata. Mata dengan rongga mata
dihubungkan dengan enam otot yang memiliki fungsi untuk
menggerakkan mata ke berbagai arah[1].
Terdapat beberapa gangguan pada lensa mata. Miopia, mata
kesulitan melihat benda jauh dan membutuhkan kacamata
dengan lensa minus. Hipermetropi, mata kesulitan melihat
benda jarak dekat dan membutuhkan kacamata dengan lensa
plus. Presbiopi, mata kurang jelas melihat benda dekat maupun
jauh dan membutuhkan kacamata dengan lensa ganda.
Untuk dapat mengetahui seseorang menderita gangguan lensa
mata dan mengukur kekuatan dioptri lensa yang akan
digunakan, penderita bisa mengunjungi dokter spesialis mata.
Banyak orang yang malas untuk memeriksakan kondisi mata
mereka karena harus membuat jadwal dengan dokter serta
mengeluarkan biaya untuk konsultasi dengan dokter.
Berdasarkan uraian di atas, maka dalam penulisan skripsi ini
penulis mengambil judul “Perancangan Sistem Untuk
Menentukan Jenis Kacamata Bagi Penderita Gangguan Lensa
Mata Berbasis Android”.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan,
permasalahan yang diangkat adalah bagaimana merancang
sebuah sistem yang dapat menentukan jenis kacamata bagi
penderita gangguan lensa mata , menghitung kekuatan dioptri
dari kacamata berdasarkan titik fokus yang diinput dengan
1
tentang penyakit, serta tips untuk penanggulangan penyakit
tersebut.
Frizka Tri Murti Suci Megarani dari STMIK AMIKOM
Yogyakarta pada tulisannya yang berjudul Pembuatan Aplikasi
Sistem Pakar Hukum pidana dan Perdata Berbasis Sistem
Operasi Android membahas penggunaan sistem operasi
android untuk mengimplementasikan sistem pakar yang
berhubungan dengan hukum pidana dan perdata. Dalam
penelitiannya aplikasi yang dibuat memiliki fitur memberikan
informasi mengenai jenis kejahatan dan pelanggaran serta
memberi informasi mengenai jenis hukum pidana dan perdata.
2.2
Dasar Teori
2.2.1 Sistem
Sistem adalah sekumpulan objek yang saling berelasi dan
berinteraksi serta hubungan antar objek yang menjadi satu
kesatuan dan memiliki tujuan yang sama [2].
2.2.2 Sistem Pakar
Menurut Martin dan Oxman (Martin dan Oxman, 1988),
sistem pakar adalah sistem berbasis komputer yang
menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam
memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan
oleh pakar dalam bidang tersebut [3].
2.2.3 Mata
Mata adalah salah satu panca indera manusia. Mata memiliki
sebagai indera penglihatan. Mata terletak di rongga mata,
memiliki bentuk bulat lonjong seperti bola sehingga sering
dikenal dengan nama bola mata. Mata dengan rongga mata
dihubungkan dengan enam otot yang memiliki fungsi untuk
menggerakkan mata ke berbagai arah[1].
Terdapat beberapa gangguan pada lensa mata, diantaranya:
1) Miopia, mata kesulitan melihat benda jauh dan
membutuhkan kacamata dengan lensa minus.
2) Hipermetropi, mata kesulitan melihat benda jarak dekat
dan membutuhkan kacamata dengan lensa plus.
3) Presbiopi, mata kurang jelas melihat benda dekat
maupun jauh dan membutuhkan kacamata dengan lensa ganda.
3.
Analisis dan Perancangan
3.1
Tinjauan Umum
Mata adalah salah satu panca indera yang dimiliki manusia.
Mata memiliki fungsi untuk membedakan kondisi gelap dan
terang. Fungsi yang lebih kompleks dari mata adalah untuk
menggambarkan keadaan visual lingkungan sekitar.
Emertropi adalah kondisi saat lensa mata bekerja dengan
normal. Terdapat beberapa gangguan pada lensa mata, miopia,
hipermetropi, dan presbiopi. Miopia adalah kondisi saat mata
kurang jelas melihat benda yang letaknya jauh dari mata.
Hipermetropi adalah kebalikan dari miopia, yaitu kondisi mata
tidak bisa melihat benda yang jaraknya dekat. Presbiopi adalah
kondisi mata kurang jelas melihat benda dekat maupun jauh.
3.2
Identifikasi Masalah
Kesehatan mata sangat penting untuk menunjang kegiatan
sehari-hari. Ketika kesehatan mata terutama lensa mata
terganggu maka kegiatan sehari-hari akan ikut terganggu.
Penderita akan memeriksakan kondisi mata ke dokter namun
untuk menemui dokter dan penderita harus membuat janji
terlebih dahulu.
Masalah terjadi ketika dokter tidak bisa ditemui sesuai dengan
waktu yang diinginkan penderita dengan alasan pada waktu
yang ditentukan penderita, dokter sibuk atau jadwal sudah
penuh. Belum lagi ketika dokter membatalkan janji karena ada
keperluan mendadak yang tidak bisa ditinggalkan. Penderita
dengan terpaksa membuat janji ulang atau mencari dokter yang
lain.
3.3
Perancangan Sistem
Pada perancangan sistem ini digunakan dua metode. Yang
pertama menggunakan perancangan berorientasi objek dengan
menggunakan Unified Modeling Language (UML) untuk
aplikasi mobile android dan menggunakan metode terstruktur
dengan menggunakan Flowchart dan Data Flow Diagram
(DFD) untuk server.
3.4
Metode Berorientasi Objek
Perancangan sistem untuk aplikasi android menggunakan
Unified Modeling Language (UML) yang terdiri dari use case,
activity, sequence, dan class diagram.
3.4.1 Use Case Diagram
Gambar 1. Use Case Diagram
3.4.2 Activity Diagram
Gambar 2. Activity Diagram
2
3.4.3 Sequence Diagram
3.5.2 DFD Level 0
Gambar 6. DFD Level 0
3.5.3 DFD Level 1
Gambar 3. Sequence Diagam
3.4.4 Class Diagram
Gambar 7. DFD Level 1
3.5.4 DFD Level 2
3.5
Gambar 4. Class diagram
Metode Terstruktur
3.5.1 Flowchart
Gambar 8. DFD Level 2
3.6
Perancangan Database
3.6.1 Relasi Antar Tabel
Gambar 5. Flowchart
Gambar 9. Relasi Antar Tabel
3
3.6.2 Struktur Tabel
Berikut ini adalah salah satu tabel yang digunakan untuk
merancang sistem.
Tabel 1. Tabel tb_gangguan
tb_gangguan
Nama Field
Tipe Data
idGangguan
Inti(10)
namaGangguan
Varchar(50)
info
Text
kacamata
Varchar(20)
4.
Implementasi
4.1
Aplikasi Mobile Android
4.1.1 Halaman Main Menu
Pada halaman main menu terdapat empat button untuk menuju
halaman diagnosis, hitung dioptri, info, dan about.
Gambar 12. Halaman Hasil Diagnosis
4.2
Server Web
4.2.1 Halaman Login
Halaman ini berisi for login sebelum masuk ke dashboard
manajemen data.
Ganbar 13. Halaman Login Server Web
4.2.2 Halaman Tambah Data Gejala
Pada halaman ini berisi form untuk menambah, mengedit, dan
menghapus data gangguan dan terdapat tabel yang
menampilkan data gangguan.
Gambar 10. Halaman Main Menu
4.1.2 Halaman Diagnosis
Ketika masuk ke halaman diagnosis, yang pertama muncul
adalah daftar gejala-gejala gangguan lensa mata. Kemudian
ketika tombol cek hasil diklik maka akan berpindah ke halaman
hasil diagnosis yang berisi hasil perhitungan dari gejala-gejala
yang telah dipilih dan jenis kacamata yang sesuai dengan jenis
gangguan yang muncul.
Gambar 14. Halaman Tambah Data Gangguan
Gambar 11. Halaman Diagnosis
4
5.
Penutup
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan di bab-bab
sebelumnya hingga tahap implementasi program maka dapat
diambil kesimpulan, yaitu:
1) Aplikasi GangguanLensa telah berhasil dibuat. Hasil
pengujian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa aplikasi
telah mampu mendiagnosis gangguan lensa mata, menghitung
dioptri kacamata, menampilkan informasi gangguan lensa
mata, dan menampilkan about.
2) Dengan adanya web service maka data dapat bersifat
dinamis sehingga admin/pakar dapat melakukan operasi
tambah, edit, dan hapus data gangguan, gejala, dan rule,
sehingga data yang didapat Clint adalah data yang up to date
sesuai dengan database server.
5.2
Saran
Pada penulisan skripsi ini, tentu masih banyak kekurangan dan
perlu adanya pengembangan yang lebih baik dari sisi laporan
maupun dari sisi aplikasi. Oleh karena itu sangat diharapkan
skripsi ini dapat dikembangkan oleh pembaca. Untuk lebih
menyempurnakan aplikasi ini ada beberapa saran, diantaranya:
1) Dalam aplikasi ini dapat ditambahkan fitur untuk
menampilkan tips untuk mencegah gangguan lensa mata.
2) Untuk
melakukan
update
database,
masih
menggunakan aplikasi web. Dapat dibuatkan aplikasi berbasis
android untuk dijadikan server sehingga untuk meng-update
database bisa menggunakan perangkat mobile berbasis
android.
Daftar Isi
[1] Priadi, Arif, Biologi SMA Kelas XI. Yudhistira
Yogyakarta. 2009.
[2] Al Fatta, Hanif, Analisis & Perancangan Sistem
Informasi. Andi Yogyakarta. 2007
[3] Kusrini. Sistem Pakar Teori dan Aplikasi. Andi
Yogyakarta. 2006
Biodata Penulis
Bima Setiawan, memperoleh gelar Sarjana Kompuer (S.Kom),
Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta,
lulus tahun 2015.
Krisnawati, memperoleh gelar S1 MIPA Ilmu Komputer (S.Si)
di Universitas Gadjah Mada. Memperoleh gelar S2 Teknik
Elektro, Sistem Komputer & Informatika di Universitas Gadjah
Mada. Saat ini menjadi Ketua Jurusan D3 Manajemen
Informatika dan Dosen di STMIK AMIKOM Yogyakarta.
5
Download