BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zaman terus berkembang, begitu juga dengan kemajuan ilmu pengetahuan yang dapat meningkat sumber daya manusia dalam menghadapi persaingan dunia global yang semakin nyata dan meningkat. Dalam suatu organisasi, sumber daya manusia memegang peran penting dalam mencapainya suatu tujuan dalam suatu organisasi perusahaan. Di dalam struktur perusahaan, ada berbagai macam tingkat posisi pekerjaan atau juga sering disebut jabatan posisi tertinggi dari struktur perusahaann disebut dengan pimpinan yang sekali disebut sebagai CEO (Chief Executive Officer), General Manager (GM), Direktur hingga Manager. Peran utama pemimpin dalam menjalankan perusahaan adalah untuk mempengaruhi suatu kelompok guna mencapai sebuah visi atau tujuan Robbins (2008). Manajemen sumber daya manusia pada umumnya untuk memperoleh tingkat perkembangan karyawan yang setingi tinginya, hubungan kerja yang serasi di antara para karyawan perusahaan dan menyatu padukan sumber daya manusia secara efektif atau tujuan efisiensi dan kerja sama yang baik sehingga diharapkan akan meningkatkan produktivitas kerja. Seorang pemimpin tentunya memiliki sikap yang berbeda beda dalam mengelolah perusahaan, khususnya dalam membina karyawan karyawannya agar bekerja sesuai dengan harapan perusahaan. Maka sebuah gaya 1 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 2 kepemimpinan menjadi sangat vital karena akan mempengaruhi kondisi seorang karyawan yang ada diperusahaan, Menurut Robbins (2008) Kepemimpinan dapat diartikan sebagai kemapuan untuk memengaruhi suatu kelompok guna mencapai sebuah visi atau serangkaian tujuan yang ditetapkan. Kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin yang dapat mempengaruhi bawahan, agar mau bekerja sama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi. Motivasi Kerja adalah suatu usaha sadar untuk mempengaruhi perilaku seseorang supaya mengarah tercapainya tujuan organisasi Wahjosumidjo dalam Sunyoto (2015). Peran motivasi kerja terhadap karyawan dalam perusahaan yaitu membangkitkan semangat kerja yang tercipta dari atasan (Direktur, Manager,) akan mendapatkan hasil yang akan diperoleh oleh perusahaan. Karena udah pasti dalam perusahaan akan ada karyawan dan karyawan kemungkinan besar akan berasa semangat dalam bekerja apabila motivasi yang terbentuk dalam sebuah perusahan dapat dikatakan berhasil. Selanjutnya setelah karyawan atau pegawai merasa dengan adannya motivasi dari atasan yang mereka rasakan, maka akan timbul sebuah kepuasan kerja. Menurut Handoko (2014) kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan memandang pekerjaan mereka, kepuasan kerja dapat dijelaskan sebagai kunci semangat, loyalitas, dan prestasi kerja karyawan dalam mencapai keberhasilan perusahaan. Kepuasan kerja akan tercipta dengan sendirinya, salah satu nya dengan hubungan timbal balik antara pemimpin http://digilib.mercubuana.ac.id/ 3 dan bawahan, dengan begitu bawahan mengangap dirinya merupakan bagian penting perusahaan. Dalam sebuah organisasi sikaf kepemimpinan seseorang pemimpin untuk mempengaruhi seseorang atau kelompok, upaya untuk memenuhi tujuan organisasi. Pemimpin harus mampu memberikan informasi yang jelas dan untuk itu harus mempunyai kemampuan berkomunikasi yang baik dan lancar. Dan pemimpin harus mempunyai kemampuan untuk mendorong atau memberikan motivasi terhadap bawahannya. pemimpin harus mampu mengambil keputusan berdasarkan fakta dan peraturan yang berlaku, Robbins (2008). Motivasi membicarakan tentang bagaimana cara mendorong semangat kerja seseorang, upaya dan keinginan yang ada dalam diri manusia yang mengaktifkan, memberi daya serta mengarahkan prilaku untuk menlaksanakan tugas tugasnya dengan baik dalam lingkungan kerja, Hakim (2006). Menurut Handoko (2014) Kepuasan kerja adalah suatu keadaan emosional seseorang yang menyenangkan atau tidak menyenangkan terhadap pekerjaan yang dilakukan dimana para karyawan memandang pekerjaannya, kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya sikaf positif karyawan terhadap pekerjaannya dan segala sesuatu yang diharapkan di lingkungan pekerjaannya. Kepuasan kerja tersebut mempengaruhi sikaf absensi, peputaran tenaga kerja, kepuasan kerja dan masalah-masalah lainnya. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 4 TABEL 1.1 HASIL PRARISET No Daftar Pertanyaan YA TIDAK Apakah menurut Bapak/Ibu/Saudara pimpinan Perusahaan PT.Panjasa Intradinselalu memberikan tindakan tegas bagi karyawan yang melakukan pelanggaran? Apakah menurut Bapak/Ibu/Saudara pimpinan Perusahaan PT.panjasa Intradin dalam memberikan instruksi kerja dalam memberikan tugas bawahan selalu jelas? Apakah menurut Bapak/ibu/Saudara pimpinan dalam mendelegasikan wewenang tetap menciptakan hubungan kerja yang menyenangkan? Apakah menurut Bapak/Ibu/Saudara pimpinan selalu menerima saran dalam menyelesaikan tugas/pekerjaan dengan bawahannya? Apakah menurut Bapak/Ibu/Saudara pimpinan dalam memberikan fasilitas karyawan mendasarkan pada prestasi kerja bawahannya? Motivasi 12 1 13 0 12 1 12 1 8 5 Saya selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik di antara rekan – rekan saya 7. Impian dan cita – cita adalah dorongan utama saya dalam bekerja 8. Saya senang ada orang yang memuji ketika saya melakukan pekerjaan dengan baik. 9. Saya ingin bisa memberikan dampak positif kepada siapapun ketika saya bekerja 10. Saya ingin diberikan tanggung jawab yang lebih membawahi orang lain karena loyalitas dan kerja keras saya 11. Saya bisa bekerja sama dengan baik, baik kepada atasan maupun dengan rekan kerja. Kepuasan kerja 9 4 13 0 3 10 13 0 6 7 12 1 13 10 0 3 Gaya kepemimpinan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 12. Pekerjaan saya menarik bagi saya. 13. Pekerjaan yang saya lakukan sudah sesuai dengan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 5 pendidikan saya. 14. Kompensasi yang diberikan sesuai dengan kontribusi yang diberikan karyawan untuk perusahaan 15. Kompensasi yang diberikan sesuai dengan harapan 16. Kompensasi yang saya terima cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup saya dan keluarga 17. Hubungan dengan rekan sekerja berjalan dengabaik 10 3 11 9 2 4 13 0 Peneliti melakukan prariset pada karyawan PT. Panjasa Intradin dengan responden 13 karyawan tujuanya untuk menambah data yang akurat akan sebuah fenomena yang terjadi pada perusahaan PT. Panjasa Intradin tersebut. Berdasarkan hasil kuesioner tentang gaya kepemimpinan yang membuktikan bahwa adanya fenomena atau masalah yang harus di teliti yaitu Belum adanya penghargaan terhadap karyawan PT. Panjasa Intradin Group terhadap pemberian fasilitas kepada karyawan. Selanjutnya pada kenyatan ada beberapa karyawan yang tidak mempunyai motivasi yang baik yang disebabkan kurangnya pemberian tanggung jawab yang lebih terhadap kerja keras karyawan, yang berdampak kurangnya motivasi kerja dan kepuasan kerja yang dirasakan oleh karyawan. Gaya kepemimpinan yang kurang tegas dalam melakukan tugasnya pada karyawan yang menyebabkan kurangnya Motivasi pada karyawan dan kepuasan kerja karyawan, oleh karena itu dibutuhkan gaya kepemimpinan yang tepat dan lebih mengerti terhadap kepentingan karyawannya. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 6 Dengan menerapkan gaya kepemimpinan yang tepat dan tegas maka suatu motivasi yang diberikan oleh pimpinan terhadap karyawannya akan meningkatkan suatu motivasi kerja karyawannya yang mendorong semangat kerja karyawan yang lebih baik guna mencapai tujuan organisasi yang diberikan atasan kepada karyawan. Beberapa penelitian yang sudah dilakukan sebelumya. Diantaranya Peneitian yang dilakukan oleh Mawardi (2012), menunjukan hasil penelitian bahwa gaya kepemimpinan dengan motivasi kerja karyawa mempunyai pengaruh yang kuat dan positif, ini berarti bila gaya kepemimpinan lebih baik maka berpengaruh lebih kuat terhadap pada peningkatan motivasi kerja karyawan Dinas Pendidikan Provisi Jawa Barat. Selanjutnya Penelitian yang dilakukan oleh Ayob, et al (2011), dengan menemukan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan. Hal ini diperkuat oleh penelitian Raharjo, dan Nafisah (2006), dengan menemukan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan. Sedangkan Penelitian yang dilakukan oleh Brahmasari dan Suprayetno (2009), menunjukan hasil penelitian bahwa, variabel motivasi kerja secara simultan dan parsial memiliki pengaruh positif dan signfikan terhadap kepuasan kerja karyawan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 7 Berdasarkan fenomena diatas maka penulis tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pengaruh gaya kepemimpinan, yang ada di PT. Panjasa Intradin Group terhadap motivasi dan kepuasan kerja. Untuk pembahasan selanjutnya penulis mengajukan kegiatan penelitian dengan judul: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan PT. Panjasa Intradin Group) B. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan, antara lain: 1. Apakah Gaya Kepemimpinan bepengaruh terhadap Motivasi Kerja karyawan PT. Panjasa Intradin Group? 2. Apakah Gaya Kepemimpinan berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Panjasa Intradin Group? 3. Apakah Motivasi Kerja berpengaruh terhadap Kepuasan Kerja karyawan PT. Panjasa Intradin Group? C. Tujuan dan Kontribusi Penelitian 1. Tujuan penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk menganalisis pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Motivasi Kerja PT. Panjasa Intradin Group. 2. Untuk menganalisis Gaya Kepemimpinan, terhadap kepuasan Kerja Karyawan PT. Panjasa Intradin Group. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 8 3. Untuk menganalisis pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kepuasan Kerja karyawan PT. Panjasa Intradin Group. 2. Kontribusi Penelitian Pada hakekatnya suatu penelitian yang dilaksanakan oleh penulis diharapkan akan mendapatkan manfaat bagi penulis dan perusahaan Begitu pula dengan penelitian ini diharapkan mendatangkan manfaat antara lain : 2.1 Manfaat Praktis a. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahann dalam mempertimbangkan kebijakan yang akan diambil, untuk melihat apakah gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap motivasi dan kepuasan kerja karyawan bagi perusahaan itu tersendiri. b. Bagi Penelitian Sejenis Penelitian ini dapat dijadikan bahan acuan dan sebagai bahan perbandingan dalam melakukan penelitian selanjutnya khususnya dalam bidang manajemen sumber daya manusia. 2.2 Manfaat Teoritis Adapun kegunaan penelitian ini sebagai berikut: 1. Penelitian ini untuk menambah pengetahuan baik teori maupun praktek di bidang manajemen sumber daya manusia dan menambah kemampuan penulis dalam mengahadapi dan menganalisa masalah yang ada. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 9 2. Dalam penelitian ini diharapkan dapat menjadikan bahan referensi untuk penelitian yang akan dilakukan dalam waktu yang akan datang. http://digilib.mercubuana.ac.id/