1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah World Health

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
World Health Organization (WHO) dan Center Disease Control and
Prevention (CDC) memperkirakan jumlah penderita hipertensi terus
meningkat. Data pasien hipertensi di dunia sekitar satu milyar orang dan
meningkat setiap tahunnya. Jumlah penderita hipertensi di Indonesia sebanyak
32% pada usia antara 25 tahun keatas dengan jumlah pria lebih banyak
(42.7%) daripada wanita (39.2%) (Widiyani, 2010). Prevalensi 6-15% pada
orang dewasa, 50% diantaranya tidak menyadari sebagai penderita hipertensi
sehingga mereka cenderung untuk menjadi hipertensi berat karena tidak
menghindari dan tidak mengetahui faktor resikinya, dan 90% merupakan
hipertensi esensial (Armilawaty, 2009).
Hipertensi
adalah
keadaan
peningkatan
tekanan
darah
yang
menimbulkan berbagai komplikasi, misalnya stroke, gagal ginjal, dan
hipertrofi ventrikel kanan (Bustan, 2007). American Society of Hypertension
(ASH) mendefinisikan hipertensi sebagai suatu sindrom kardiovaskuler yang
progresif sebagai akibat dari kondisi lain yang kompleks dan saling
berhubungan.
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting
dalam membentuk tindakan seseorang (over behavior). Perilaku yang didasari
oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari
1
2
oleh pengetahuan (Mubarak dkk, 2006). Menurut Mustaida (2000) terdapat
hubungan
antara
tingkat
pengetahuan
penderita
hipertensi
dengan
terkontrolnya tekanan darah. Peningkatan pengetahuan penderita hipertensi
tentang penyakitnya akan mengarah pada kemajuan berfikir tentang perilaku
kesehatan yang lebih baik sehingga akan berpengaruh terhadap terkontrolnya
tekanan darah.
Jumlah pasien hipertensi di RSUD Dr. Moewardi Surakarta dari tahun
ketahun menunjukkan fluktuasi, namun dalam jumlah yang tinggi. Data pasien
hipertensi pada tahun 2012 sebanyak 1438 pasien (667 rawat jalan dan 358
rawat inap), meningkat menjadi 2483 pasien (1151 rawat jalan dan 617 rawat
inap) pada tahun 2013, dan turun kembali menjadi 1950 pasien (904 rawat
jalan dan 485 rawat inap) pada tahun 2014. Sedangkan pada bulan Januari
2015 jumlah pasien hipertensi yang memeriksakan diri ke RSUD Dr.
Moerwardi Surakarta sebanyak 103 pasien rawat jalan.
Salah satu faktor yang berhubungan dengan kejadian komplikasi pada
pasien hipertensi adalah sikap pasien terhadap komplikasi. Gaya hidup yang
dimiliki oleh pasien
mengkonsumsi kopi
hipertensi, misalnya kebiasaan merokok dan
dan sebagainya. Kecenderungan masyarakat untuk
mengabaikan upaya pencegahan timbulnya komplikasi hipertensi dapat pula
disebabkan kurang tahunya pasien terhadap pengaruh gaya hidup mereka
terhadap komplikasi hipertensi.
Hasil observasi awal peneliti di RSUD Dr. Moewardi pada tanggal 25
Mei 2015 dengan bertanya kepada tujuh orang pasien hipertensi di poliklinik
3
penyakit dalam RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Jawaban yang diterima
tentang pengetahuan hipertensi menunjukkan lima orang pasien mengatakan
bahwa belum memahami tentang pengertian hipertensi, tidak minum obat
teratur, hanya melakukan diet garam tetapi makanan yang lain tidak dibatasi,
kontrol penyakit hipertensi tidak teratur, dan baru datang ke rumah sakit saat
mereka merasa sakit. Kelima orang tersebut juga mengatakan tidak
mengetahui tentang resiko lanjut dari penyakit hipertensi. Sedangkan sikap,
enam orang mengatakan belum melakukan tindakan-tindakan untuk mencegah
komplikasi. Lima
orang
mengatakan
masih
makan
makanan
yang
mengandung garam misalnya ikan asin, telur asin dan lain-lain, sedangkan
satu orang masih belum berhenti merokok.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar
belakang
penelitian
menunjukkan
bahwa
pengetahuan dan sikap yang belum baik dalam pencegahan komplikasi
hipertensi dapat menimbulkan resiko komplikasi hipertensi. Besarnya
bahayanya hipertensi primer sebagai salah satu faktor resiko terjadinya
berbagai macam penyakit yaitu gagal jantung, stroke ishkemik dan stroke
hemoragik, oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti hubungan tingkat
pengetahuan dan sikap dalam pencegahan komplikasi pada penderita
hipertensi di RSUD. Dr. Moewardi Surakarta.
4
C. Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan penelitian dalam penelitian ini adalah “Adakah hubungan
antara tingkat pengetahuan dengan sikap dalam pencegahan komplikasi pada
penderita hipertensi di RSUD. Dr.Moewardi Surakarta ?”.
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui
hubungan
tingkat
pengetahuan
dengan
sikap
dalam
pencegahan komplikasi pada penderita hipertensi di RSUD. Dr. Moewardi
Surakarta.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mengetahui :
a. Pengetahuan penderita hipertensi dalam pencegahan komplikasi
hipertensi pada penderita hipertensi di RSUD. Dr. Moewardi
Surakarta.
b. Sikap penderita hipertensi dalam pencegahan komplikasi hipertensi
pada penderita hipertensi di RSUD. Dr. Moewardi Surakarta.
c. Hubungan tingkat pengetahuan dengan sikap dalam pencegahan
komplikasi hipertensi pada penderita hipertensi di RSUD Dr.
Moewardi Surakarta.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis:
Penelitian ini dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan keperawatan.
5
2. Manfaat Praktis :
a. Bagi Profesi Perawat
Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi
profesi perawat dalam memberikan promosi kesehatan terkait
penatalaksanaan hipertensi.
b. Bagi institusi RSUD. Dr. Moewardi Surakarta
Dapat memperoleh gambaran tentang tingkat pengetahuan, sikap
dalam pencegahan komplikasi hipertensi pada keluarga, sebagai bahan
masukan untuk membuat kebijakan atau program terkait penanganan
dan pencegahan komplikasi hipertensi.
c. Bagi Penderita Hipertensi dan Keluarga
Bagi subjek yang diteliti sebagai motivasi untuk meningkatkan
kesadaran akan pentingnya pengetahuan dan sikap dalam pencegahan
komplikasi hipertensi sehingga dapat mengaplikasinya.
d. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat menambah pengetahuan dan
wawasan dalam hal penanganan penyakit hipertensi, serta memperoleh
pengalaman dalam penyusunan karya tulis ilmiah.
F. Keaslian Penelitian
Penelitian tentang hipertensi, khususnya tentang masalah pengendalian
kenaikan tekanan darah pada penderita hipertensi sudah pernah dilakukan.
Namun penelitian yang mencoba meneliti tingkat pengetahuan, sikap dan
perilaku
pencegahan komplikasi hipertensi pada penderita hipertensi ,
sepengetahuan penulis belum ada yang melakukan secara khusus. Penelitian
6
tentang pengendalian kenaikan tekanan darah pada kasus hipertensi yang
pernah dilakukan tersebut adalah
1. Pontolumiju (2007). Pendidikan Kesehatan Melalui Diskusi Kelompok dan
Ceramah untuk Peningkatan Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Makan
Penderita Hipertensi Penelitian ini merupakan penelitian Quasy
Experiment dengan rancangan Non Equivalent Control Group Posign With
Pre-Test and Post-Test. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan
teknik multi stage sampling. Lokasi penelitian adalah Kecamatan
Tegalrejo Yogyakarta. Hasil dari penelitian ini adalah yang pertama
adanya peningkatan pengetahuan tentang hipertensi dan bahan makanan,
sumber natrium, lemak dan kalium lebih tinggi pada diskusi kelompok
dari pada ceramah. Hasil yang kedua adalah adanya peningkatan sikap
tentang hipertensi dan bahan makanan, sumber natrium, lemak dan kalium
lebih tinggi pada diskusi kelompok dari pada ceramah, dan yang ketiga
makan garam lebih rendah diskusi kelompok.
Persamaan dengan penelitian ini adalah mempunyai subjek penelitian yang
sama yaitu pasien hipertensi. Perbedaan dengan penelitian yang akan
dilakukan penulis terletak pada metode penelitian dan lokasi penelitian.
Metode yang dipakai oleh Pontolumiju adalah Quasy Experiment dengan
rancangan Non Equivalent Control Group Posign With Pre-Test and PostTest, sedangkan penulis menggunakan penelitian deskriptif korelatif
dengan pendekatan cross sectional. Pontolumiju mengambil lokasi di
Kecamatan Tegalrejo Yogyakarta sedangkan penulis melakukan penelitian
di RSUD. Dr. Moewardi Surakarta.
7
2. Mustaida (2000). Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Pasien Tentang
Hipertensi dengan Terkontrolnya Tekanan darah Di Poliklinik Penyakit
Dalam RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian
korelasional dengan pendekatan cross sectional. Subjek dari penelitian ini
adalah pasien hipertensi yang berobat rawat jalan di Poliklinik Penyakit
Dalam RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta. Hasilnya adalah terdapat hubungan
antara tingkat pengetahuan penderita hipertensi dengan terkontrolnya
tekanan darah. Dengan meningkatnya pengetahuan penderita hipertensi
tentang penyakitnya akan mengarah pada kemajuan berfikir tentang
perilaku kesehatan yang lebih baik sehingga akan berpengaruh terhadap
terkontrolnya tekanan darah.
Persamaan dengan penelitian ini adalah salah satu subjek penelitian sama
yaitu pasien hipertensi. Perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan
penulis terletak pada variabel penelitian dan lokasi penelitian. Variabel
terikat penelitian yang dipakai oleh Mustaida (2000) adalah terkontrolnya
tekanan darah, sedangkan penulis variabel terikatnya adalah sikap tentang
pencegahan komplikasi hipertensi. Mustaida mengambil lokasi di
Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta sedangkan
penulis melakukan penelitian di RSUD Dr.Moewardi Surakarta.
3. Fauziyah (2009). Karakteristik Pasien Rawat Jalan Penderita Jantung
Hipertensif dan Perilaku Kepatuhan Berobat Di RSUP Dr.Sardjito
Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimen dengan
rancangan Cross Sectional. Metode pengumpulan data kuantitatif dengan
menggunakan kuesioner dan wawancara mendalam. Lokasi penelitian
bertempat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta dengan metode pengambilan
8
sampel purposive sampling. Hasilnya adalah dari berbagai karakteristik :
umur, jenis kelamin, pendidikan, Penghasilan, jarak pelayanan yang
berpengaruh dengan kepatuhan berobat penderita jantung hipertensif di
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta adalah penghasilan.
Persamaan dengan penelitian ini adalah salah satu subjek yang diteliti
adalah penderita hipertensi dan instrumen dalam pengambilan data
menggunakan kuesioner. Adapun perbedaan penelitian yang akan
dilakukan penulis terletak pada metode dan lokasi penelitian. Metode yang
digunakan Fauziah adalah penelitian non eksperimen dengan rancangan
Cross Sectional sedangkan penulis menggunakan rancangan penelitian
deskriptif korelatif. Fauziah (2009) mengambil lokasi di RSUP Dr.
Sardjito Yogyakarta sedangkan penulis melakukan penelitian di RSUD Dr.
Moewardi Surakarta.
Download