ISSN 2302-0172 pp. 1- 8 Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 8 Pages PENGARUH NILAI TUKAR DAN SUKU BUNGA TERHADAP INVESTASI DI PROVINSI ACEH Maria Ulfah1 Prof. DR. Mohd Nur Syechalad2, Prof. DR. Abubakar Hamzah3 1 Magister Ilmu Ekonomi Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 2 Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Abstract : Investment is an important factor in a country or region in order to improve its economy. Investment will increase public spending which will result in far-reaching effects. Investment in Aceh province is the lowest level in Indonesia. Not only in small quantities, but also fluctuated over years. Especially, when it is compared to the national investment from 1984 to 2010. The average of Aceh investment province is only 2 % of the total Aceh GRDP. This study attempts to show the relationship and the effect of exchange rates and interest rates on investment in Aceh Province also the influence of the previous year's investment in current investments. Investigating the relationship and influence between the variables, the Ordinary Least Square (OLS) and autoregressive methods is used in this study. The study has shown that the exchange rates has a little effect on investment in Aceh Province, while interest rate has no effect on investment in Aceh Province. This situation occurs (especially in Aceh province) because of the ongoing conflict. It is expected that the study will be followed by a more focused research again to overcome the limitations of this study. Keyword : Investment, Exchange Rate, Interest Rate Abstrak : Investasi adalah hal yang penting dalam rangka membangkitkan perekonomian disuatu negara atau wilayah . Investasi akan meningkatkan pengeluaran masyarakat yang akan menghasilkan efek yang luas . Investasi di provinsi Aceh berada di tingkat terendah . Tidak hanya dalam jumlah kecil , tetapi juga berfluktuasi selama bertahun-tahun. Apalagi jika dibandingkan dengan investasi nasional dari tahun 1984 sampai 2010 , investasi rata-rata provinsi Aceh hanya 2 % dari jumlah PDRB Aceh . Studi ini mencoba untuk menunjukkan hubungan dan pengaruh nilai tukar dan suku bunga terhadap investasi di Provinsi Aceh . Juga pengaruh investasi tahun sebelumnya pada investasi saat ini. Untuk menunjukkan hubungan dan pengaruh antara variabel , penelitian ini menggunakan Ordinary Least Square (OLS) dan Metode Autoregressive. Penelitian ini telah membuktikan bahwa nilai tukar dan suku bunga memiliki efek yang kecil atau korelasi antara variabel tidak signifikan di Provinsi Aceh . Situasi ini terjadi ( terutama di Provinsi Aceh ) karena adanya konflik yang berkelanjutan . Diharapkan penelitian ini akan diikuti dengan penelitian yang lebih terarah lagi untuk mengatasi keterbatasan penelitian ini. Kata kunci : Investasi, Nilai Tukar, Suku Bunga PENDAHULUAN penting dalam meningkatkan pengeluaran atau Investasi sebagai suatu kegiatan ekonomi pertumbuhan ekonomi. Dengan kata lain, investasi yang berguna untuk meningkatkan produksi dalam adalah pelopor ekonomi wilayah (Sastrowardoyo: kuantitas faktor produksi atau kualitas factor 1994 Imam: 2004, hal.1). Banyak modal yang produksi. Investasi akan meningkatkan pengeluaran dibutuhkan untuk mengembangkan perekonomian masyarakat yang akan menghasilkan efek yang luas. disuatu Investasi adalah salah satu dari fungsi produksi yang termasuk provinsi Aceh mengalami kekurangan daerah. Sedangkan beberapa provinsi modal. Masalah ini dapat diklasifikasikan pada dua 1- Volume 2, No. 1,Februari 2014 Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala jenis, ada kekurangan modal dari masyarakat dan menanamkan modalnya di provinsi ini, karena tidak kekurangan pembentukan modal baru. Investasi mungkin berinvestasi, apabila konflik akan muncul swasta adalah pembentukan modal yang baik, karena sewaktu-waktu. Sebagai contoh dalam periode investasi swasta tidak menciptakan utang baru dan pemilu, juga berkorelasi dengan ilmu pengetahuan dan Investasi di Provinsi Aceh sebagai kegiatan ekonomi teknologi tentang proses produksi dan pasar. rakyat Investasi bertahun-tahun. Selain itu, investasi di provinsi ini juga pendapatan kapita peningkatan yang atau telah nasional. berfluktuasi selama mencapai pada tingkat terendah pada tahun 1992, menciptakan lapangan kerja yang luas. Bank 1994, dan 2002. Kondisi yang baik dari investasi Indonesia (BI) menggunakan instrumen kebijakan yang pernah terjadi di Provinsi Aceh adalah setelah moneter untuk mengendalikan ekspansi moneter. BI bencana tsunami pada tahun 2004, tapi setelah itu, membeli obligasi dari bank komersial untuk investasi menurun. Dengan demikian fluktuasi kebutuhan pengaruh cadangan bank komersial, investasi dapat ditampilkan pada gambar di bawah dengan ini: bahwa masyarakat Aceh lokal dengan hasil per menghasilkan baik ekspansi moneter akan meningkat dan menyebabkan penurunan suku bunga. Gambar 1.1. Dengan suku bunga rendah, permintaan investasi Fluktuasi Investasi Di Provinsi Aceh 1984 - 2010 dalam Milyar Rupiah meningkat. Tapi dilema kebijakan uang ketat adalah tingkat suku bunga menjadi tinggi . Tingkat suku bunga tinggi menyebabkan kesulitan di sektor riil 50,00 untuk mengakses kredit investasi. Investasi adalah 40,00 fungsi tingkat suku bunga dalam hubungan negatif. 30,00 10,00 2009 2004 1984 biaya lebih besar dari modal yang disebabkan oleh 1999 - Dengan hasil tersebut, sektor riil harus menanggung 1994 tingkat investasi di sektor riil (Samuelson: 1999). 20,00 1989 Kenaikan tingkat suku bunga akan menurunkan Investment meningkatnya kredit dari bank. Sebaliknya, jika suku bunga rendah akan menyebabkan keluarnya aliran modal untuk berinvestasi . . Kondisi investasi di provinsi Aceh berada di tingkat terendah. Tidak hanya dalam jumlah kecil, tetapi juga berfluktuasi selama bertahun-tahun. Sumber: BPS Propinsi Aceh, 2012. Menurut grafik di atas, investasi provinsi Aceh berfluktuasi selama bertahun-tahun. Kadang-kadang meningkat sampai titik tertinggi seperti yang terjadi pada tahun 1997, 2000, dan 2008. Kondisi ini Apalagi jika dibandingkan dengan jumlah investasi menyulitkan dalam meningkatkan kegiatan ekonomi nasional dari tahun 1984 hingga 2010, investasi rata- di Propinsi Aceh, ketika kegiatan ekonomi adalah rata provinsi Aceh hanya 2% dari jumlah total cara GRDP Aceh. Tentu saja, kondisi ini terkait dengan ekonomi. penting untuk mengukur pertumbuhan fakta bahwa Aceh merupakan daerah konflik. Investor akan mempertimbangkan dua kali untuk Volume 2, No. 1,Februari 2014 -2 Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala saat METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi investasi di provinsi Aceh selama ini, penelitian ini Autoregressive. Persamaan menggunakan model sederhana dari model autoregressive ini dapat ditulis seperti dibawah ini : periode 1984 hingga 2010. Ada dua jenis variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel terikat (variabel E$t =β0+β1E$t-1+β2R$t-1+e yang ditentukan oleh variabel lain dalam persamaan) Dimana E$t adalah investasi pada waktu t dan di dan variabel bebas (variabel yang telah ditentukan mana e adalah istilah random error tidak berkorelasi dalam persamaan). dengan mean nol dan varians konstan σ2 (yaitu, itu Model persamaan dalam penelitian ini terdiri dari empat variabel yang dibenarkan dengan teori (2) adalah white noise), maka dapat kita ktakan bahwa E$t mengikuti autoregressive orde pertama, atau makroekonomi. Diantara variabel-variabel ini, Investasi (I) adalah variabel dependen, sedangkan tingkat nilai tukar (E $) dan tingkat suku Bunga (R) adalah variabel AR (1), proses stokastik. Di sini nilai E$ pada waktu t tergantung pada nilai pada periode waktu sebelumnya independen. dan jangka waktu acak, nilai E$ dinyatakan meyimpangan dari nilai rata-rata. Metode Penelitian Dengan kata lain, model ini mengatakan bahwa Penelitian ini menggunakan model regresi nilai perkiraan E$ pada waktu t hanya beberapa berganda yang sesuai dengan tingkat regional proporsi (= 1) nilainya pada waktu (t - 1) ekonomi. Meskipun model regresi berganda yang sederhana ini belum terlihat dari segi ekonomi secara komprehensif, tetapi model ini dapat diterapkan untuk peramalan investasi di provinsi ditambah kejutan acak atau gangguan pada waktu t; lagi E$ nilai-nilai yang diekspresikan di sekitar nilai rata-rata. Aceh. Dengan menggunakan alat ekonometrik seperti KAJIAN KEPUSTAKAAN Eviews7, penelitian ini memperkirakan pengaruh Investasi nilai tukar dan suku bunga investasi dari provinsi Investasi adalah salah satu variabel penting dalam Aceh. Investasi domestik dan asing di provinsi Aceh ekonomi. Hal ini dapat menghasilkan pertumbuhan diasumsikan sebagai variabel dependen, sedangkan ekonomi dalam beberapa ekspansi dengan multiplier variabel independen terdiri dari nilai tukar dan suku effect. Investasi juga menciptakan kesempatan kerja bunga. Model regresi berganda sederhana dalam yang dapat mengurangi masalah pengangguran dan penelitian ini adalah: kemiskinan. Pemerintah dapat memilih daerah I Dimana = α0 + α1E$ + α3R+ u1 dalam prioritas (1) pembangunan mereka dengan regulasi yang memudahkan ijin atau insentif pajak I adalah Investasi di Propinsi Aceh, E$ adalah tingkat nilai tukar, R adalah tingkat suku bunga, α adalah konstanta dan variabel koefisien. bagi investor (Nugroho: 2008, hal.18). Investasi adalah semua media dana yang diinvestasikan dengan harapan dapat mempertahankan atau meningkatkan nilai dan hasil Untuk dari yang positif. Jenis investasi dapat diklasifikasikan investasi tahun sebelumnya terhadap investasi pada pada kekuatan beberapa faktor seperti obligasi dan 3- menunjukkan pengaruh Volume 2, No. 1,Februari 2014 Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala investasi aset, jaminan atau keamanan, risiko rendah dengan demikian akan meningkatkan harga barang atau risiko investasi yang tinggi, jangka pendek atau yang diperdagangkan barang / ekspor relatif investasi jangka panjang, dan investasi langsung terhadap barang-barang yang tidak diperdagangkan , atau tidak langsung. Investasi langsung adalah sehingga kita mendapatkan pertukaran sejati akan investasi di mana investor bisa mendapatkan mendorong ekspansi domestik investasi dalam keuntungan dari obligasi atau aset, misalnya barang-barang perdagangan . membeli obligasi, kewajiban, aset riil, atau kurs mata uang asing untuk mempertahankan nilai atau Suku Bunga Dan Investasi mendapatkan keuntungan. Sedangkan investasi tidak Ada hubungan negatif antara tingkat langsung adalah investasi dana atau aset kolektif, bunga dan investasi berarti bahwa apabila tingkat misalnya dana suku bunga turun maka investasi akan naik. Dan (portofolio) dari beberapa perusahaan, dengan hasil sebaliknya adalah benar ketika suku bunga naik bahwa otoritas maka investasi akan menurun. Tingkat bunga riil portofolio, dan bukan dari obligasi dari perusahaan membantu untuk menentukan tren investasi dalam tertentu. suatu perekonomian. Ketika suku bunga tinggi, membeli investor obligasi memiliki dari reksa kebebasan pinjaman menjadi cukup mahal bagi para investor sehingga mereka membuat Nilai Tukar Dan Investasi berkurangnya tingkat Secara teoritis , dampak perubahan nilai investasi. Tingkat suku bunga yang tinggi membuat tukar untuk investasi tidak pasti . Shikawa ( 1994) , sulit untuk menutupi pengeluaran mereka karena mengatakan dampak perubahan kurs mata uang produk mereka menjadi kurang kompetitif baik di asing atas investasi bisa langsung melalui berbagai pasar domestik dan internasional. Di sisi lain, jika saluran , perubahan nilai tukar akan mempengaruhi tingkat dua saluran , permintaan domestik dan sisi investasi ekonomi yang dihasilkan, penawaran . Dalam jangka pendek , penurunan produksi dan lebih banyak kesempatan kerja. tingkat nilai tukar akan mengurangi investasi Dengan demikian tingkat bunga riil melalui efeknya melalui efek negatif terhadap penyerapan dalam pada investasi meningkatkan pertumbuhan dan negeri, standar hidup masa depan bangsa. yang dikenal sebagai pengeluaran suku bunga rendah, semakin banyak lebih banyak mengurangi efek . Karena ini penurunan nilai tukar akan menyebabkan nilai riil aset karena Kerangka Pemikiran meningkatnya kadar harga secara umum dan selanjutnya akan mengurangi permintaan domestik . Hubungan antara variabel independen dan Gejala di atas di tingkat korporasi akan direspon efeknya pada variabel dependen (investasi). Variabel dengan penurunan pengeluaran / alokasi modal pada investasi . Di sisi penawaran , pengaruh aspek transfer akan pengeluaran perubahan kurs terhadap tingkat nilai tukar dan tingkat suku bunga memiliki korelasi positif atas investasi di Provinsi Aceh. investasi relatif tidak menentu . Penurunan nilai tukar mata uang domestik akan menaikkan produk impor yang diukur dengan mata uang domestik dan Volume 2, No. 1,Februari 2014 -4 Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala (investasi) sekitar 15% dan 85% sisanya dipengaruhi Hasil Pembahasan oleh variabel lain di luar model. Penelitian ini menunjukkan pengaruh tingkat nilai tukar dan tingkat suku bunga atas investasi di Provinsi mempekerjakan Ordinary Aceh. Least Penelitian Square Tanpa memperhatikan nilai signifikansi, persamaan dapat ditulis ke bawah sebagai berikut: ini untuk membuat regresi. Sebagai metode OLS, data yang Investment = (12.982) +0.000176 (exchange rate) +1.22(r) yang Persamaan dapat diartikan bahwa investasi tetap diperlukan untuk melakukan OLS. Persyaratan OLS meningkat sekitar 12.982.000.000.000, - rupiah adalah heteroskedastisitas, uji autocorrelations dan ketika variabel lain dalam keadaan konstan. Di Model autoregressive. bawah asumsi ceteris paribus, ketika nilai tukar digunakan harus memenuhi persyaratan meningkat pada 1 % rupiah, peningkatan investasi Analisis ini menggunakan data yang telah sekitar Rp. 0.000176, - rupiah dan efeknya tampak ditransformasi selama tahun 1984-2010. Hasil signifikan. Hubungan antara nilai tukar dan investasi regresi OLS menunjukkan sebagai berikut: di Provinsi Aceh menunjukkan hubungan yang Tabel 4.1. Hasil Regres Setelah positif, artinya bila investasi naik, maka nilai tukar Transformasi juga meningkat. Data Ketika kenaikan suku bunga di 1%, Dependent Variable: LN_INVESMENT investasi akan meningkat sekitar 1,22% dan efeknya Method: Least Squares tidak Included observations: 27 menunjukkan bahwa model tidak dapat dipercayai. signifikan. Rendahnya nilai R-square Hal ini terbukti dengan nilai Durbin-Watson (1,902) Variable Coefficient t-Statistic Prob. C 12.98242 10.36967 0.0000 k = 3 dl yang = 1,162 dan du = 1,651. Jika nilai dw Exchange Rate 0.000176 2.078998 0.0485 berada di atas nilai tabel dw yang berarti dalam Interest Rate 1.220930 0.178447 0.8599 R-squared 0.155682 berada di atas nilai tabel dw , karena nilai tabel dw berada dibawah df 0,05 menunjukkan ketika n = 27 model ini terjadi autokorelasi negatif. Untuk memastikan pelanggaran asumsi klasik, uji Adjusted R-squared 0.085322 F-statistic 2.212648 Prob(F-statistic) 0.131243 Tabel di atas menunjukkan bahwa kebaikan dan fit (R-squared) model 0155 atau 15,5%. Yang berarti variabel independen (kurs dan suku bunga) secara bersama-sama dapat menjelaskan variabel dependen 5- Volume 2, No. 1,Februari 2014 korelasi serial diperlukan. menunjukkan sebagai berikut: Dan hasilnya Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Tabel 4.2. Tes Breusch – Godfrey Serial Correlation LM Null Hypothesis: LN_INVESMENT has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=6) Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic 2.123219 Obs*R-squared 4.368357 Prob. F(2,22) Prob. Chi Square(2) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -3.892127 0.0065 Test critical values: 1% level -3.711457 5% level -2.981038 10% level -2.629906 0.1435 0.1126 Tabel di atas menunjukkan bahwa probabilitas dari angka R-squared lebih besar dari 0,05, yang berarti model ini mengalami negatif serial korelasi. *MacKinnon (1996) one-sided p-values. Tes berikutnya untuk pelanggaran asumsi klasik yaitu uji heteroskedastisitas. Hasil Uji Tabel di atas menjelaskan bahwa tes nilai heteroskedastisitas menggunakan Breusch-Pagan- kritis pada tingkat 5% adalah -2,981 atau lebih tinggi Godfrey sebagai berikut: dari nilai t-statistik (-3,892), data rata-rata adalah Tabel 4.3 Tes Heteroskedasticity menggunakan stasioner. Jika data yang digunakan adalah stasioner, Breusch-Pagan-Godfrey maka, langkah berikutnya adalah menjalankan model autoregressive. Berdasarkan tabel di bawah ini, nilai R-squared Heteroskedasticity Test: Breusch-Pagan-Godfrey adalah 0.386 yang berarti sekitar 38,6% dari F-statistic 4.154973 Prob. F(2,24) 0.0282 investasi yang dijelaskan oleh investasi dalam Obs*R-squared 6.944256 Prob. Chi-Square(2) 0.0311 periode masa lalu, dan sisanya 61,4% dijelaskan Scaled-explained SS 5.463035 Prob. Chi-Square(2) 0.0651 oleh variabel lain di luar model. Dari nilai probabilitas dapat dilihat bahwa efek konstan dan autoregressive Dari tabel di atas menunjukkan bahwa nilai observasi dikali angka R-squared adalah 6.94 dengan probabilitas 0,03 (<0,05), berarti bahwa model data adalah heterokedastisitas adalah signifikan. Investasi dalam periode saat ini dipengaruhi oleh investasi di periode sebelumnya (t-1) dan efeknya tampak signifikan. Efek persamaan tahun sebelumnya dapat dituliskan sebagai berikut: Investasi = (12.187) -0.863 (Investasit-1) 4.1. Metode Autoregresif Untuk melakukan metode autoregressive, persyaratan pertama adalah data harus stasioner. Penelitian ini menggunakan akar unit test untuk memeriksa stationary data, dan hasilnya sebagai berikut: Tabel 4.4 Tes Unit Root Berdasarkan tabel di bawah ini, nilai Rsquared adalah 0.386 yang berarti sekitar 38,6% dari investasi yang dijelaskan oleh investasi dalam periode tahun sebelumnya, dan sisanya 61,4% dijelaskan oleh variabel lain di luar model. Dari nilai probabilitas dapat dilihat bahwa efek konstan dan autoregressive adalah signifikan. Investasi dalam Volume 2, No. 1,Februari 2014 -6 Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala periode ini dipengaruhi oleh investasi di periode 1. Untuk peneliti selanjutnya, metode lain dan sebelumnya (t-1) dan efeknya tampak signifikan. variabel lain yang dibutuhkan untuk membuat hasil Efek persamaan investasi tahun sebelumnya dapat yang lebih baik, menggunakan variabel lain yang dituliskan sebagai berikut: mempunyai pengaruh positif terhadap investasi di Provinsi Aceh. Tabel 4.5 Model Autoregresif dari Investasi 2. Penelitian ini diharapkan akan meningkatkan Augmented Dickey-Fu ller Test Equation pengetahuan dan memberikan motivasi lebih untuk membuat penelitian lain mengenai investasi di Dependent Variable: D(LN_INVESMENT) Method: Least Squares Provinsi Aceh. Ini akan menjadi topik yang menarik Included observations: 26 after adjustments untuk dipelajari tentang investasi dan hubungan antara Variable Coefficient t-Statistic nilai tukar dan suku bunga. Prob. 3. Diharapkan penelitian ini akan diikuti dengan LN_INVEST(-1) -0.863159 -3.892127 0.0007 penyelidikan C 12.18729 3.825371 0.0008 keterbatasan penelitian. Sebagai contoh, penelitian R-squared 0.386952 Mean dependent var -0.138148 Adjusted R-squared 0.361408 S.D. dependent var 2.225499 analisis time series dengan memanfaatkan data F-statistic 15.14865 Durbin-Watson stat nasional. Cara alternatif lainnya adalah memperluas Prob(F-statistic) 0.000692 1.771548 Kesimpulan 1. Semua variabel (nilai tukar dan tingkat suku bunga) memiliki efek yang kecil dan hubungan yang lemah pada investasi di Provinsi Aceh, sebagai gantinya, variabel yang tidak diketahui di luar model dalam penelitian ini memiliki pengaruh yang lebih tinggi. Nilai tukar dan suku bunga memiliki efek positif terhadap investasi di Provinsi Aceh. - Investasi di Provinsi Aceh dipengaruhi oleh investasi dalam periode masa lalu, dan analisis data telah membuktikan bahwa signifikansi investasi saat ini dipengaruhi oleh investasi periode sebelumnya. Saran 7- Volume 2, No. 1,Februari 2014 lanjut untuk mengatasi dapat dilakukan dengan analisis data panel daripada faktor yang mempengaruhi investasi di Provinsi Aceh, KESIMPULAN DAN SARAN lebih seperti efektivitas, efisiensi, keamanan, mekanisme anggaran, dll jaminan Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala DAFTAR PUSTAKA Apriyanto, E. 2003. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Investasi di Indonesia. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang. Alhasyimi, M. 2010. Pengaruh Inflasi, Suku Bunga Riil dan Kurs Terhadap Investasi Asing Langsung di Indonesia. Jurnal Ekonomi. Fakultas Ekonomi Basyir, F. 2007. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Investasi Swasta di Propinsi Aceh. PPS Universitas Syiah Kuala, Aceh. Firmansyah. 1998. Analisis Fungsi Investasi Pada Sektor Industri Manufaktur dan Dampak investasi pada Kebutuhan Impor Indonesia. FE UGM, Yogyakarta. Gujarati, Damodar N and Dawn C. Poter. 2009. Basic Econometrics. 5th Edition. McGrawHill, New York. Hasan, Z., and H. Lehar. 2009. Macroeconomics. Oxford University Press. Imam, Fatchul. 2004. Analisis Hubungan Simultan antara Produk Domestik Bruto dan Investasi di Indonesia. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang. Nugroho, S.B.M. 2008. Evaluasi Terhadap Faktorfaktor yang Mempengaruhi Investasi di Indonesia dan Implikasi Kebijakannya. Riptek, Vol.2, No.1. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Semarang. Pardeshi, B. 2012. The Role of ‘Follow the Neighbour’ Strategy and Factors Influencing Investment Decision with Reference to Nasik City.International Journal of Research in Commerce and Management, July 2012, v. 3, iss. 7, pp. 110-15. Pasaribu, S.H., and Samsubar, S. 2001. Pendekatan Koreksi Kesalahan dalam Persamaan Simultan Studi Kasus : Pendapatan dan Penawaran Uang di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. 16 No. 1 Rustiono, D. 2008. Analisis Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja, dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Propinsi Jawa Tengah. MIESP of Diponegoro University, Semarang. Samuelson, P.A and William, D. 1999.Economics. Penerbit Jakarta. Nordhaus. Erlangga, Simangunsong, A.B. 2007. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Investasi di Indonesia Tahun 1980-2005. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah. Surakarta. Iwan, J.A., and William E.J. 2010. The Impact of Foreign Investment in Indonesia: Historical Trends and Simulation Analysis. Cambridge University Press. Sitompul, N.L. 2007. Influence Analysis of Investment and Labor Against the GDP of North Sumatra. FE USU. Medan. Mankiw, N.G. 2000. Macroeconomics. 4th Edition. Worth Publisher, New York. Sukirno, S. 1994. Pengantar Teori Makroekonomi. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Metwally, M.M. 1995. Teori dan Model Ekonomi Islam (terj).1st Edition. Bangkit Daya Insana, Jakarta. Yoshino, N. 1998. Monetary Policy and the Keynesian Multiplier. Finasharu Rebyuu No. 45, 3. 199 Volume 2, No. 1,Februari 2014 -8