1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Penerapan good corporate governance (GCG) merupakan salah satu upaya yang cukup signifikan untuk melepaskan diri dari krisis ekonomi yang melanda Indonesia. Peran dan tuntutan investor dan kreditor asing mengenai penerapan prinsip good corporate governance (GCG) merupakan salah satu faktor dalam pengambilan keputusan berinvestasi pada suatu perusahaan. Penerapan prinsip good corporate governance (GCG) dalam dunia usaha di Indonesia merupakan tuntutan zaman agar perusahaanperusahaan yang ada jangan sampai terlindas oleh persaingan global yang semakin keras. Prinsip-prinsip dasar dari good corporate governance (GCG) pada dasarnya memiliki tujuan untuk memberikan kemajuan terhadap kinerja suatu perusahaan. Pengelolaan perusahaan berdasarkan prinsip good corporate governance (GCG) pada dasarnya merupakan upaya untuk menjadikan GCG sebagai pedoman bagi pengelolaan perusahaan dalam mengelola manajemen perusahaan. Mengingat bahwa akhir-akhir ini Corporate Governance merupakan salah satu topik pembahasan sehubungan dengan semakin gencarnya publikasi tentang kecurangan (fraud) maupun keterpurukan bisnis yang terjadi sebagai akibat kesalahan yang dilakukan oleh para eksekutif manajemen, maka hal ini menimbulkan suatu tanda tanya tentang kecukupan (adequacy) Corporate Governance. Demikian pula halnya tentang kredibilitas proses penyusunan laporan keuangan perusahaan dipertanyakan. Oleh karena itu adalah 2 suatu hal yang wajar dan penting bagi semua pihak yang terkait dengan proses penyusunan laporan keuangan untuk mengupayakan mengurangi bahkan menghilangkan krisis kepercayaan (credibility gap) dengan mengkaji kembali peranan masing-masing dalam proses penyusunan tersebut. Penerapan prinsip-prinsip GCG saat ini sangat diperlukan agar perusahaan dapat bertahan dan tangguh dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat, serta agar dapat menerapkan etika bisnis secara konsisten sehingga dapat terwujud iklim usaha yang sehat, efisien dan transparan. Good Corporate Governance (GCG) diharapkan merupakan sarana untuk menjadikan perusahaan secara lebih baik, antara lain dengan menghambat praktik-praktik korupsi, kolusi, nepotisme (KKN), meningkatkan disiplin anggaran, mendayagunakan pengawasan serta mendorong efisiensi pengelolaan perusahaan. Penerapan GCG dalam pengelolaan perusahaan sangat penting artinya karena secara langsung akan memberikan tujuan yang jelas bagi perusahaan untuk memungkinkan pengambilan keputusan secara bertanggung jawab dan memungkinkan pengelolaan perusahaan secara lebih baik, sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan dan kepercayaan dari mitra usaha. Leverage dalam pengertian bisnis mengacu pada penggunaan asset dan sumber dana (sources of funds) oleh perusahaan dimana dalam penggunaan asset atau dana tersebut perusahaan harus mengeluarkan biaya tetap atau beban tetap. Penggunaan asset (aktiva) atau dana tersebut pada akhirnya dimasukkan untuk meningkatkan keuntungan potensial bagi pemegang saham. Dalam suatu perusahaan dikenal dengan dua macam leverage, yaitu leverage operasi (operating leverage) dan leverage keuangan (financial leverage). Penggunaan kedua leverage ini dengan tujuan agar keuntungan yang diperoleh 3 lebih besar daripada biaya asset dan sumber dananya. Dengan demikian penggunaan leverage akan meningkatkan keuntungan bagi pemegang saham. Sebaliknya leverage juga dapat meningkatkan risiko keuntungan. Jika perusahaan mendapat keuntungan yang lebih rendah dari biaya tepatnya maka penggunaan leverage akan menurunkan keuntungan pemegang saham. Leverage dapat mempresentasikan sebuah pengendalian eksternal dari Good Corporate Governance. Pemegang utang (debtholders) berkepentingan untuk melindungi investasinya dalam perusahaan dan akan secara aktif memonitor seberapa besar tingkat leverage perusahaan tersebut. Good Corporate Governance mengarahkan pengelolaan perusahaan pada upaya pencapaian profit secara seimbang. Pencapaian keuntungan tersebut merupakan wujud pemenuhan pemegang saham (shareholder) dan tidak dapat lepaskan dari upaya pencapaian sustainability yang merupakan wujud pemenuhan kepentingan para pemangku kepentingan (stakeholders). Perusahaan yang memperoleh pendapatan yang lambat atau profitabilitas yang sedikit maka cenderung akan mengumumkan lebih banyak tentang pelaksanaan GCG guna melepaskan tekanan dari pasar. Untuk mengetahui kinerja suatu perusahaan perlu dilakukan suatu penilaian atau pengukuran. Fungsi dari penilaian atau pengukuran kinerja adalah sebagai alat bantu bagi manajemen dalam proses pengambilan keputusan, juga untuk memperlihatkan kepada investor maupun pihak-pihak yang berkepentingan bahwa perusahaan memiliki krediblitas yang baik. Dalam menilai kinerja perusahaan investor biasanya memacu kepada laporan keuangan. Ukuran yang biasa digunakan adalah menggunakan rasio keuangan perusahaan 4 seperti rasio likuiditas (current ratio), rasio profitabilitas (return on equity, return on asset), serta rasio solvabilitas (rasio modal dengan aktiva dan rasio dengan modal utang sendiri). Dalam menganalisis setiap rasio-rasio tersebut, angka-angka yang diperoleh dari perhitungan tidak dapat berdiri sendiri. Rasio-rasio tersebut baru dapat digunakan jika adanya perbandingan dengan perusahaan sejenis yang memiliki tingkat resiko yang sama dan adanya analisis kecenderungan dari setiap rasio-rasio pada tahun sebelumnya. Dalam penelitian ini menggunakan rasio profitabilitas dengan menghitung return on assets (ROA). Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan dari setiap satu rupiah asset yang digunakan. Dengan mengetahui ROA, kita bisa menilai apakah perusahaan ini efisien dalam memanfaatkan aktivanya dalam kegiatan operasional perusahaan. ROA juga memberikan ukuran yang lebih baik atas profitabilitas perusahaan karena menunjukan efektifitas manajemen dalam menggunakan aktiva untuk memperoleh pendapatan. Berkaitan dengan hal tersebut di atas maka penulis bermaksud melakukan penelitian. Judul yang diambil untuk penelitian ini adalah “PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN LEVARAGE TERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA) PADA PERUSAHAAN YANG TERMASUK DALAM INDEKS LQ 45” 5 B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis merumuskan permasalahan yang akan menjadi topik pembahasan dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah Good Corporate Governance dan leverage secara parsial berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan? 2. Apakah Good Corporate Governance dan leverage secara simultan berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan? C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian Dari rumusan masalah di atas tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Good Corporate Governance dan leverage terhadap kinerja keuangan perusahaan. Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat dan kegunaan sebagai berikut: 1. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada perusahaan, khususnya mengenai pengaruh penerapan good corporate governance (GCG) terhadap peningkatan kinerja keuangan perusahaan. Informasi tersebut merupakan feedback bagi perusahaan atas pelaksanaan good corporate governance (GCG) yang telah dilakukannya. 6 2. Bagi Pengetahuan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa tambahan kepustakaan/referensi empiris mengenai pengaruh pelaksanaan good corporate governance (GCG) di Indonesia, khususnya pengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. 3. Bagi Peneliti dan Peneliti lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa tambahan pengetahuan empiris mengenai pengaruh pelaksanaan good corporate governance (GCG) di Indonesia, khususnya pengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan.