., , ., ".. . ,. ' p: -1 J 1 ,G P ; \, a. APLIKASI MODEL ARNIINGTON DALAM MENGANALISIS PERDAGANGAN TEH INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL Ole11 : TETl AlSYAH A 28.1137 .JUI<IJSAN LLMU-ILiLIIJ SOSIAL EKONOMI PERTANlAN FAKULTAS PEKTANIAN iNSTlTlJT PERTANlAN BOGOR 1995 RINGKASAN TETl AISYAH. A l ~ l i l ~ Model si Armington Dala111 Menganalisis Perdagallgarl Tell lrldo~lesiw di Pasal- Internasiotlal. (Dibawah bimbingao RITA NUWlALINA SURYANA) Sektor perdagaigai luar negeri menipunyai peran yang sangat penting dalatn meinbiayai pembaigunai ekonotni Indonesia, terutama penerirnaan ekspor dari sektor migas d m non migas. Kotnoditas teh yang merupakan komoditas pertania~dari sub sektor perkebunai, rnetnpunyai sumbruigan yang secara relatif tidak dapat diabaikan terhadap devisa negara. Disanping menghasilkan devisa negara, teli juga berperan dalam peningkatan taraf hidup petani, pen~edialapngan kerja, memenuhi kebutuhan dalrun negeri, dan perneliliarmi sumberdaya a h . Perkembangan ekspor teh Indonesia mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Dalam perdagangan internasional, Indonesia termasuk ke dalam kelompok lima besar negara produsen d a i pengekspor teh dunia. Sejalan dengrui perkembangan perekonotnian dunia, produksi, ekspor dm1 impor teh dunia pun mengalani peningkatan. Nanun perdagaigan tell dunia dihadapkan pada d ~ pennasalahan ~ a utama, yakni kelebihal penawaran serta elastisitas perrnintaan dan penawaran dunia yang relatif inelastis. Secara umum penelitiai ini bertujuan untuk mengetahui dampak perubahan harga d m permintam teh Indonesia dalam perdagangan teli internasional, serta mengetahui keb~jdan-ltebijakanaiternatif yang dapat mendorong peningkatrui ekspor teh Indonesia. Data yaig digunakan adalah data sekunder komoditas teh d a i tahun 1984 - 1993. Metode nalisis yang digunakai dalan penelitiai ini adalah Model Armington, yaitu suatu model perdagruigan yang rnembedakan produk berdasarkan daerah asalnya. Model ini dapat dipakai untuk menunjukkan bahwa negara yang berbeda dapat metigekspor barang yang sama pada tingkat harga y ~ m gberbeda. Komoditas tell yalg berasal dari daerah yang berbeda dapat dipandalg sebagai produk yang berbeda karena referensi konsumen terhadap setiap jenis teh berbeda. Dalatn penelitisui ini, sistem perdagatigan teh dibagi ke dalsun sernbilan kelompok negara atau pasar berdasarkai aktivitas perdagngaunya, yaktli empat kelornpok negara petigekspor utatna (Srilangka-India, Cina, kenya dati Indonesia), empat kelompok negara petigimpor Litana (Eropa Barat, Tilnur Tengah, Atnerika Serikat-Icanada, dan Pakistan), dsui satit kelompok negara di l u x negara-negara tersebut. Sisteni perdagatigm dirurnuskati ke dalam empat persatnaan yaitu persamaan pennintaan, persamaan pe~iawaran,persaniaaii harga dan persamaaii identitas. Pemecahai Model Armington dilakukan dalsun dua prosedur yakni pemecahan jangka patijang dati pernecahai jaigka pendek. Hasil analisis menunjukan bahwa peningkatan penggeser permintaan tell Indonesia di setiap pasar akan meningkatkati volume permintaan di pasar yang bersangkutan dan menurunkan volume permintaan di pasar lainnya. Selain itit kenaikan tersebut juga akan menyebabkan naikrlya harga permintaan dan volume penawaran tell Indonesia di pasar yang bersangkuta~i. Peningkatan volume dan harga permintaan tersebut akan lnerupakan insentif bagi eksportir Indonesia untuk meningkatkan volume ekspornya sehingga penawaran meningkat. Perubaha~i penggeser perniintaan yany terjadi di pasar Timur Tengah paling besar pengarulinya terliadap ekspor teh Indonesia. Peningkatan penggeser harga pertliintaai tell Indonesia di setiap pasar akan meningkatkan volume ekspor ke negara yang bersatigkutan dan menurunkan turuinya harya permintaan dan naiknya volume penawaran pada pasar yang bersangkutan. Pengaruh penurunan tarif impor terhadap perdagangan teh Indonesia lebih kuat terjadi di pasar Pakistan. Sedangkan pengaruh dari peningkatan biaya transportasi akan nienurunkan arus perdagangan dan harga permintaan teh Indonesia di pasar internasional. Implikasi kebijaksanaan yaig dapat diterapkan oleh pelnerintah untuk rneilingkatkan ekspor tell Indonesia adalah : (1) arah kebijaksanaan perdagangan yalig dapat meriingkatkan volume dan nilai ekspor teh Indonesia perlu lebih dikonsentrasikan pada pasar Amerika Serikat-Kanada dan Pakistan. Kebijaksanaan tersebut dapat dilakukan melalui program-program pelnerintah yang dapat menggeser harga permintaan seperti penurunan pajak ekspor, dan subsidi sarana serta prasarana transportasi pemasaran teh Indonesia. (2) Untuk menillgkatkan volume perdagangan, arali kebijaksanaan perlu dititikberatkan pada pasar Timur Tengah. Kebijaksanaan tersebut merupakan kebijaksanaan yang dapat menggeser volume permintaan sepelti pengendalian mutu teli ekspor Indonesia. (3) Mencari dan melnbuka pasar sasaran ekspor baru bagi perdagangan teh Indonesia. Kebijaksanaari ini liarus disertai dengan program-program yang dapat menggeser volume permintaan seperti pengendalian mutu tell, ataupun yang dapat menggeser harga permintaan seperti penurunan pajak ekspor, dan subsidi traisportasi pemasaraii tell Indonesia. (4) Peningkatan volume ekspor dapat dilakukan dengal meningkatkan produksi teh Indonesia. Kebijaksanaan ini harus merupakan usahausaha yang menulijang ke arah peningkatan produksi; seperti menekan biaya produksi melalui pemberian kredit murah, investasi pada perkebunai teli, serta intensifikasi darl eksteiisifikasi perkebunan teh. APLlKASI MODEL ARMINGTON DALAM MENGANALlSlS PERDAGANGAN TEH INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL Ole11 : TETI AISYAH A 28.1 137 Skripsi Sebagai Salall Sntu Syarnt 1VemperoIe11Gelar Sarjarla Pertar~iaa pada PROGRAM STUD1 EKONOMl PERTANIAN DAN SUMBERDAYA JURIJSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PEKTANIAN INSTITUT PERTANlAN BOGOR *