Untitled - Portal Garuda

advertisement
PENDAHULUAN
Penganut ajaran Agama Kristen Katolik di
Kecamatan Kayu Aro dapat di lihat di Desa
Bedeng Delapan, Batu Hampar, Giri Mulyo,
Gunung Labu, Kersik Tua, Sungai Lintang, Patok
Empat, Sako Dua, Bedeng Dua dan Desa Sungai
Jambu. Perkembangan Agama Kristen juga
semakin diperkuat dengan didirikannya Gereja
Santa Maria di Angkat ke Surga di Desa Bedeng
Delapan, dan juga Kapel ( gereja kecil ) di Desa
Giri Mulyo dan di desa Kersik Tua pada tahun
1970.
Masukya agama Kristen di Kecamatan Kayu
Aro Kabupaten Kerinci juga tidak terlepas dari
usaha yang dilakukan oleh misionaris Belanda.
Awal mula penyebaran Agama Kristen oleh
Misionaris dimulai dari kota Padang dan
dilanjutkan ke arah Pesisir Selatan tepatnya di
Muara Sakai Indrapura dan di lanjutkan ke arah
Tapan yang mayoritas menganut Agama Islam.
Oleh sebab itu penyebaran Agama Kristen Katolik
yang dilakukan oleh para Misionaris tidak bisa
tersebar di daerah Tapan.
Misionari terus
melanjutkan perjalanannya ke arah Kabupaten
Kerinci tepatnya di Sungai Penuh. Agama Kristen
Katolik di Sungai Penuh mulai tersebar ditengah
masyarakat Tionghoa yang berada di Sungai Penuh
yang mencapai 180 jiwa. Setelah dari Sungai Penuh
para Misionaris melanjutkan perjalanannya ke arah
Perkebunan Teh Kayu Aro tepatnya di Kecamatan
Kayu Aro, dan di daerah inilah Agama Kristen
Katolik mulai banyak penganutnya karena
penduduk yang berada di Kecamatan Kayu Aro
mayoritas suku Jawa yang sifatnya lebih terbuka. 1
Tahun 1970 jumlah penganut Agama Kristen
di Kecamatan Kayu Aro awalnya mencapai 901
umat yang di baptis. Banyaknya penganut Agama
Kristen Katolik di wilayah ini karena adanya
peraturan dari pemerinta terkait pasca peristiwa
G30S/PKI dengan adanya anjuran untuk beragama.
Oleh sebab itu banyak masyarakat Kayu Aro yang
menganut Agama Kristen Katolik. Karena Agama
Kristen Katolik dijadikan sebagai perlindungan
bagi masyarakat Kayu Aro dari kejaran orangorang PKI.2
Pada tahun 1980 penganut Agama Kristen
mulai berkurang di Kecamatan Kayu Aro karena
1
Masyarakat Jawa sengaja di datangkan dari
pulau Jawa untuk dipekerjakan di perkebunan Teh.
5
Wawancara
dengan
Romo
Alexius
Sudarmanto, Umur 45 tahun. Sebagai Pastor di
Keuskupan Padang tanggal 26 Februari 2014 di
Keuskupan Padang.
setelah masyarakat merasa aman dari kejaran
orang-orang PKI, Masyarakat Kayu Aro banyak
yang pinda keagama sebelumnya yaitu agama
Islam, sehingga pada tahun 2013 hanya tersisa 24
KK ( kepala keluarga ) atau sekitar 94 jiwa yang
menganut Agma Kristen di Kecamatan Kayu Aro.
Berdasarkan data statistik Paroki 2012 jumlah umat
Kristen Katolik sekitar 619 di tiga Kabupaten yaitu
di Kabupaten Kerinci sekitar 75 %, di Kabupaten
Solok Selatan sekitar 15 % dan di Kabupaten
Pesisir Sekitar 10 % umat Kristen Katolik. Dari
data tersebut dapat di peroleh kesimpulan
bahwasanya jumlah umat Kristen Katolik di
Kabupaten Kerinci cukup banyak tepatnya di
Kecamatan Kayu Aro.3 Oleh karena itu penulis
tertarik untuk mengangkat masalah Agama Kristen
dengan judul “ keberadaan Umat Kristen Katolik
Di Kecamatan Kayu Aro Tahun 1967-1980 “.
Penelitian ini lebih mefokuskan tentang,
Keberadaan Umat Kristen (Katolik) di Kecamatan
Kayu Aro.
Sesuai dengan yang diuraikan dalam
pembatasan masalah, maka yang akan diungkapkan
dalam rumusan masalah adalah
1.
2.
Bagaimana keberadaan Umat Kristen
Katolik di Kecamatan Kayu Aro tahun
1967-1980?
Bagaimana
perkembangan
agama
Kristen Katolik di Kecamatan Kayu Aro
tahun 1967-1980 ?
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
Menguraikan bagaimana keberadaan Umat Kristen
Katolik di Kecamatan Kayu Aro tahun 1967-1980
dan menguraikan bagaimana perkembangan agama
Kristen Katolik di Kecamatan Kayu Aro tahun
1967-1980
Dengan dirumuskanya tujuan penelitian
diatas, maka manfaat penelitian ini diharapkan
sebagai berikut:
a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah
dan memperkaya sumbangan historis dan
khasanah ilmu pengetahuan terhadap ilmu
sosial dalam proses penelitian selanjutnya.
b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi
masukan dan referensi bagi semua umat
beragama bahwa perbedaan kepercayaan
bukan merupakan alasan yang tepat untuk
tidak saling menghormati dan menghargai
(khususnya bagi yang membacanya).
3
Data Statistik Paroki Di Wilayah Kabupaten
Kerinci tahun 2012
Pada dasarnya pengertian dari agama dapat
melahirkan bermacam-macam defenisi atau arti.
Oleh karena itu, agar penulis benar-benar
mendapatkan pengertian yang luas, maka perlu
disajikan beberapa pengertian dari konsep Agama
yang ada
.
Kata agama berasal dari Bahasa latin Religio
yang berarti agama, kesucian, kesalahan, ketelitian
batin, dan berasal dari kata religare yang berarti
mengikatkan kembali atau pengikatan bersama. 4
Menurut ahli Antropologi Agama merupahkan
perkembangan dari akal manusia atau hanya
sebagai perkembangan budaya manusia. Sedangkan
menurut teori Evolusi antropologi , kepercayaan itu
mulai berkembang dari kepercayaan kepada tuhan
banyak kepada tuhan satu, dari politeisme ke
monoteisme, dan dari syirik ke tauhid.
Menurut Mudjahid Abdul Manaf agama
dalam pemahaman Kristen, agama merupakan
segala bentuk hubungan kehendaknya sendiri,
untuk mencapai kebaikan hidup didunia dan kelak
di Akhirat, Hubungan Manusia dengan yang suci,
terhadap yang suci ini Manusia kurang pantas,
sama sekali tergantung, takut atau takwa karena
sifatnya yang dahsyat, tetapi Manusia sekaligus
merasa pula tertarik kepadanya karena sifat sifatnya yang mempesonakan.5
Selanjutnya, menurut pengertian Kristiani,
wahyu dan Iman yang mendasari Theologi, yaitu
wahyu Allah dalam diri Yesus Kristus dan Iman
kepada Yesus Kristus.6 Pada dasarnya yang
dimaksud pengertian Agama Kristen itu sendiri
merupakan kepercayaan yang meyakini Bahwa
Yesus Kristus merupakan Tuhan dan penyelamat
bagi seluruh umat manusia. Pada perkembangan
ajaranya agama Kristen juga sangat meyakini
bahwa pada suatu hari nanti Tuhan Yesus akan
datang ke bumi untuk kedua kalinya sebagai Hakim
dan Raja. Selain itu seluruh umat Kristen meyakini
kepercayaan tentang Allah atau yang lebih dikenal
dengan kepercayaan yang bersifat Tritunggal yakni,
kepercayaan kepada Tuhan Bapa, Tuhan Anak, dan
Roh Kudus dan inilah yang menjadi dasar
kepercayaan dari agama Kristen.7
Dilihat dari beberapa konsep pokok mengenai
pengertian dari agama di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan agama
itu merupakan bentuk kepercayaan manusia
terhadap sesuatu yang gaib dan mempunyai
kekuatan besar. Sehingga, mengharuskan semua
umat manusia untuk mematuhi dan mentaatinya
dalam segala bentuk perilaku peribadatan dan
kepercayaan. Begitu juga dengan kepercayaan
agama Kristen yang mematuhi dan mentaati
segalanya dalam bentuk peribadatan.
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini
adalah :
Juniarto ( 2011 ) Mahasiswa STKIP PGRI
SUMBAR dalam bentuk skripsi dengan judul
penelitiannya adalah ” Penyebaran Agama Kristen
Katolik di Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman
(1987-1992)”.Dari hasil penelitian menunjukan
bahwa perkembangan agama kristen di kecamatan
kinali terjadi karena faktor hubungan sosial
(pergaulan) yakni terjadinya perkawinan silang
agama. Sehingga dengan faktor tersebut semakin
menjadikan pengaruh agama kristen semakin
tersebar dan berkembang pesat.8
Mariati K.S (2009) Mahasiswa UNAND
Jurusan Sejarah yang menulis tentang agama
Kristen dalam bentuk skripsi yang berjudul
„’Gereja Santa Maria Diangkat ke Syurga:
Penyebaran Agama Kristen di Muara Siberut
Selatan Kepulauan Mentawai”. Dalam kajian
tersebut menjelaskan mengenai sejarah awal mula
kedatangan misionaris ke Muara Siberut Selatan
yang dilakukan oleh misionari pendeta Mgr.
Libertus Cluth dengan cara melakukan pendekatan
langsung kepada masyarakat lokal khususnya yang
berada di daerah pedalaman Muara Siberut. 9
Berikutnya ada skripsi yang ditulis oleh Ani
Samaloisa (2008) Mahasiswa STKIP PGRI
SUMBAR dalam bentuk skripsi dengan judul
penelitiannya adalah „‟Proses Masuk dan
Berkembangnya agama Kristen di Pagai Utara
Selatan Kepulauan Mentawai tahun 1901-1916’’.
Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan pada
4
Djamari. Agama dalam Prespektif Sosiologi
(Jakarta: Alfabeth.1993), hlm. 9
5
Mudjahid Abdul Manaf. Sejarah AgamaAgama (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996),
hlm. 2
6
Ali Anwar. Rangkuman Ilmu Perbandingan
Agama dan Filsafat ( Bandung: CV. Pustaka Setia.
2005 ), hlm 95
7
Smith,Huston.
Agama-Agama
Manusia
(Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1995), hlm.
8
Juniarto. 2011. “Penyebaran Agama Kristen
Katolik di Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman
Barat ( 1987-1992)”. STKIP PGRI Sumatera
Barat, jurusan Pendidikan Sejarah ( Skripsi ).
Padang
9
Mariati K.S. 2009. “ Gereja Santa Maria
Diangkat ke Syurga: Penyebaran Agama
Kristen
di Muara Siberut Selatan Kepulauan Mentawai “.
Skripsi. Padang : UNAND
adanya perkembangan pengikut yang begitu pesat
khususya di daerah Pagai Utara Selatan. 10
METODE PENELITIAN
Penelitian ini penulis menggunakan metode
penelitian sejarah seperti lazimnya dalam penulisan
sejarah lainnya. Dalam proses kajianya terdiri dari
beberapa tahapan pokok yakni,
Tahap pertama, Heuristik (pengumpulan
data), dalam tahapan ini penulis mengumpulkan
sumber yang berkaitan dengan materi penelitian
yang diteliti, baik berupa sumber primer maupun
sekunder. Sumber primer bisa didapatkan melalui
dokumen, arsip dan melakukan studi kepustakaa.
Sumber yang telah didapatkan antara lain : laporan
dari Keuskupan Padang yaitu Laporan Statistik
Paroki tentang jumlah umat Katolik yang berada di
Kabupaten Kerinci dan di Kecamatan Kayu Aro
dan hasil wawancara kepada Bapak Alexius
Sudarmanto sebagai Pastor Keuskupan Padang
Selanjutnya sumber sekunder adalah merupahkan
sumber data penelitian yang diperoleh peneliti
secara tidak langsung melalui media perantara
(diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Untuk
mencari sumber sekunder peneliti akan mencari
sumber buku yang relevan, seperti di Perpustakaan
Sejarah Universitas Negeri Padang, Perpustakaan
Sastra Universitas Andalas dan Perpustakaan
STKIP PGRI SUMBAR.
Tahap yang kedua yaitu Kritik Sumber,
merupakan tahapan untuk melakukan pengolahan
data atau analisis data sejarah yang dapat
dikelompokkan kedalam dua bagian yakni, kritik
ekstern, penulis melakukan pengujian otentisitas
(keaslian) materi data yang diperoleh dari arsip dan
dokumen tentang Perkembangan Agama Kristen di
Kecamatan Kayu Aro dengan cara melakukan
pengidentifikasian bahan-bahan yang ada.
Tahap yang ketiga yaitu Analisis dan
Interpretasi Data, merupakan tahapan dalam
melakukan pemilahan dan pembedahan terhadap
sumber sejarah sebagai informasi yang dibutuhkan
dalam bentuk fakta-fakta lepas. Kemudian fakta
tersebut disusun berdasarkan pada tahapan
klasifikasi masalah penelitian yang dituju. Pada
tahapan ini penulis banyak menghubungkan data
yang diperoleh dari studi pustaka dan studi arsip,
atau penggabungan tema dengan sumber yang
sesuai dengan topik.
Tahap yang keempat yaitu Penulisan Sejarah
(historiografi), merupakan tahapan dimana penulis
melakukan penulisan sejarah ilmiah yang
bedasarkan pada fakta-fakta yang telah disusun
berdasarkan klasifkasi data dan kaedah-kaedah
dalam penulisan sejarah. Dengan menggunakan
prosedur di atas, diharapkan skripsi ini dapat
dipertanggung jawabkan secara akademik dan
metodologis.11
GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN
1.Keadaan Geografis
Berdasarkan data yang diperoleh, kecamatan
Kayu Aro salah satu Kecamatan yang terletak di
wilayah Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi. Secara
astronomis Kecamatan Kayu Aro terletak pada
garis 0o 40‟ 30” LS sampai 0 o 51‟ LS dan 98o 8‟
BT sampai 98o 27‟ BT. Kecamatan ini terletak
disebelah barat ibu kota kabupaten yang berjarak
kurang lebih 38 km dari kota Sungai Penuh dan
kurang lebih 452 km sebelah barat kota Jambi
sebagai ibu kota Provinsi. Ketinggihan daerah ini
antara 750 sampai 1750 m, Dengan luas wilayah
keseluruhan 29.055 ha. Secara administratif
Kecamatan Kayu Aro memiliki batas-batas sebagai
berikut
2.Penduduk dan Mata Pecaharian
Penduduk Kecamatan Kayu Aro secara umum
terbagi dalam dua kelompok besar yaitu kelompok
pendatang yakni orang Jawa dan beberapa orang
dari suku lain seperti Minang, Batak dan kelompok
asli yaitu orang Kerinci.
Ditinjau dari segi mata pencaharian
masyarakat Kayu Aro umumnya berkerja sebagai
petani dan buruh perkebunan teh PTP N.6 Kayu
Aro
Data tentang Komposisi dan jumlah
penduduk menurut jenis kelamin Kecamatan Kayu
Aro tahun 1976 dapat dilihat pada tabel dibawah
ini.
Tabel 1. Jumlah penduduk menurut jenis
Kelamin Tahun 1976
N0
Tahun
Jenis Kelamin
Jumlah
1
1976
Lakilaki
7.601
Perempuan
7.976
15.577
Sumber: Kecamatan Kayu Aro Dalam Angka
Tahun 1976
10
Ani samoloisa. 2008. Proses masuk
berkembangnya agama Kristen di Pagai Utar
Selatan kepulauan Mentawai ( 1901-1916 ).STKIP
PGRI Sumatera Barat, jurusan pendidikan Sejarah
( Skripsi ). Padang
11
Mestika Zed. Metodologi Penelitian
Sejarah ( Padang: Fakultas Ilmu Sosial (FIS)
UNP,1999 ), hlm 37-38
3.Agama
C. Peran Pastor dalam Penyebaran Agama
Kristen Katolik di Kecamatan Kayu Aro
Di tinjau dari segi kepercayaan masyarakat
Kayu Aro mayoritas menganut Agama Islam tetapi
ada juga sebagian yang menganut Agama Kristen
Katolik maupun Protestan.
4. Pola Pemukiman
Pola pemukiman masyrakat Kayu Aro berada
di dataran tinggi tepatnya di daerah pegunungan,
tipe pemukiman masyarakat Kayu Aro adalah
dengan cara berkelompok berdasarkan suku
masing-masing
5.Keadaan
Sosial
Budaya
Kecamatan Kayu Aro
Masyarakat
Masyarakat Kayu Aro Mayoritas Orang Jawa.
Jika dilihat dari segi Kebudayaan, masyarakat Jawa
dengan kebudayaannya dapat terus hidup meskipun
jauh di perantauan dan dapat berdampingan serta
melebur dengan masyarakat dan kebudayaan lain
yang sama sekali berlainan karakternya.
PERKEMBANGAN
AGAMA
KRISTEN
KATOLIK DI KECAMATAN KAYU ARO
TAHUN 1967-1980
A. Masyarakat Kristen Katolik di Desa Bedeng
Delapan
Daerah tujuan pertama umat kristen di
Kecamatan Kayu Aro adalah desa Bedeng Delapan.
Hal ini di karenakan Desa Bedeng Delapan
merupakan desa yang sudah cukup maju atau
berkembang dibandingkan desa-desa lainnya yang
ada di kecamatan kayu aro.12
B.Pembangunan Infra Struktur Umat Kristen di
Kecamatan Kayu Aro
Kegiatan yang dilakukan para pastor dalam
bidang Infra Struktur adalah
dengan
membangunan tempat peribadatan di Kecamatan
Kayu Aro. Pada tahun 1970 di bangun sebuah
gereja di Desa Bedeng Delapan yang bernama
Gereja Santa Maria di Angkat ke syurga. Selain
menderikan Gereja Pator Juga Mendirikan Stasi di
Desa Kersik Tua dan Desa Bengkolan Dua.13
12
Wawancara
dengan
Romo
Alexius
Sudarmanto, Umur 45 tahun. Sebagai Pastor di
Keuskupan Padang tanggal 10 Agustus 2014 di
Keuskupan Padang, Jam 13.00-16.00 WIB
13
Wawancara dengan Darno, Umur 55
tahun.Sebagai Umat Kristen yang berasal dari
Jawa,Tanggal 12 Agustus di rumah, Jam 14.0017.00 WIB
Pastor yang datang ke Kabupaten Kerinci dan
khusunya untuk Wilayah Kayu Aro. Semua aktif
melakukan pendekatan kepada umat maupun
masyarakat umum. Kegiatan yang dilakukan para
pastor dalam memperkenalkan Agama Kristen
dengan Masyarakat Umum yaitu dengan cara
memberikan bantuan dalam bentuk sosial maupun
ekonomi
D. Peristiwa G 30 S/PKI dan Pengaruhnya
terhadap perkembangan Kristen di Kecamatan
Kayu Aro.
Dampak dari peristiwa
G 30 S/PKI
memberikan kontribusi terhadap perkembangan
Agama Kristen Katolik di Kecamatan Kayu Aro.
Hal ini dikarenakan banyak masyarakat kayu aro
menganggap Agama Kristen Katolik aman dari
kejaran orang-orang PKI. .14
E.Penurunan Jumlah
Kecamatan Kayu Aro
Umat
Kristen
di
Perkembangan Agama Kristen Di Kecamatan
Kayu Aro terjadi sekitar rentang tahun 1970-1980.
Tetapi pada tahun 1980 umat Kristen di Kecamatan
Kayu Aro mulai berkurang jumlah umat nya hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya.
Lapangan pekerjaan mulai berkurang, banyak
masyarakat yang pindah ke agama Islam, bantuan
dalam bentuk sosial ekonomi sudah tidak ada lagi,
Pada tahun 1980 pastor tidak lagi menetap di
Kecamatan Kayu Aro melainkan pastor di
pindahkan di Padang dan pelayananya dilakukan
satu bulan sekali di Kecamatan Kayu Aro.15
Tabel 5 : Data mengenai Umat yang pernah di
Baptis di Kecamatan Kayu Aro Kabupaten
Kerinci tahun 1970-1980
No
Tahun
Jumlah Umat Yang
Pembaptisan
pernah di Baptis
1
1970-1976
300
2
1976-1980
116
3
Jumlah
416
Sumber : Buku Pemandian I di Kecamatan Kayu
Aro
14
Wawancara dengan Sapin, Umur 60
tahun.Sebagai Umat Kristen yang berasal dari
Jawa,Tanggal 5 September 2014 di rumah, Jam
13.00-115.00 WIB
15
Wawancara
dengan
Romo
Alexius
Sudarmanto, Umur 45 tahun. Sebagai Pastor di
Keuskupan Padang tanggal 10 Agustus 2014 di
Keuskupan Padang, Jam 13.00-16.00 WIB
KESIMPULAN
Masuknya agama Kristen di Kecamatan Kayu
Aro tidak terlepas dari usaha yang dilakukan oleh
Misionaris. Kedatangan umat Kristen (Misionaris)
pada tahun 1967 di Kecamatan Kayu Aro
merupahkan salah satu program misi keagamaan
yang dilakukan oleh para Misionaris yang berasal
dari pulau Jawa untuk menyebarkan pengaruh
agama Kristen di seluruh wilayah Sumatera.
Termasuk di Kecamatan Kayu Aro.
Perkembanganya agama Kristen Katolik di
Kecamatan Kayu Aro juga tidak terlepas dari
peristiwa pemberontakan PKI pada tahun 1965.
Selain itu perkembangan Agama kristen di
Kecamatan Kayu Aro juga disebabkan karena
adanya bantuan dari pastor dalam bentuk sosial
seperti, kesehatan, ekonomi, pendidikan dll.
Sehingga dengan faktor tersebut semakin
menjadikan pengaruh agama kristen semakin
tersebar dan berkembang pesat
SARAN
Untuk menghindari terjadinya konflik
Horizontal dengan masyarakat semoga hasil dalam
penelitian ini dapat memberikan masukan dan saran
kepada semua lapisan masyarakat untuk lebih
bersifat selektif dalam menerima dan menganut
budaya yang baru. Selanjutnya mudah-mudahan
penelitian ini juga dapat menjadi masukan kepada
umat non muslim untuk saling menghormati dan
menghargai kepercayaan yang sudah ada dan tidak
melakukan upaya penyebaran dalam bentuk
kegiatan apapun untuk mempengaruhi masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
A. Arsip / Dokumen
Data Statistik Paroki tahun 2012
Data ststistik kependudukan Kecamatan Kayu Aro
Tahun 2012
Data Kecamatan Kayu Aro Tahun 1976
Data Kecamatan Kayu Aro Tahun 1980
Dokumen / Buku Pembatisan masyarakat Kayu Aro
B. Buku Sumber
Ali Anwar. 2005. Rangkuman Perbandingan
Agama dan Filsafat, Bandung: CV. Pustaka
Setia
Bustanudin Agus. 2005. Agama dalam Kehidupan
Manusia, Jakarta: Grafindo Persada.
Djamari. 1993. Agama dalam Perspektif
Sosiologi, Jakarta: Alfabeta
Helius Sjamsuddin.2007.
Metodologi Sejarah,
Yogyakarta: Penerbit Ombak
Hermawati. 2004. Sejarah Agama dan Yahudi,
Jakarta: Balai Pustaka.
Mestika Zed. 1999. Metodologi penelitian Sejarah,
Padang: Fakultas Ilmu Sosial (UNP).
Sartono Kartodirdjo.1993. Pendekatan Ilmu Sosial
Dalam Metodologi Sejarah, Jakarta:PT
Gramedia Pustaka
Smith, Huston. 1995. .Agama Agama Manusia,
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Gusti Asnan,2003 Kamus Sejarah Minangkabau.
Padang: Pusat Pengkajian Islam dan
Minangkabau ( PPIM ).
C. Skripsi dan Jurnal
Mariati K.S. “ Gereja Santa Maria Diangkat ke
Syurga: Penyebaran Agama
Kristen di
Muara Siberut Selatan Kepulauan Mentawai
“. Skripsi. Jurusan Sejarah Fakultas Sastra
Uniersitas Andalas. Padang.2009
Ani Samoloisa.“Proses Masuk Berkembangnya
Agama Kristen di Pagai Utar Selatan
Kepulauan Mentawai ( 1901-1916 )”. Skripsi,
Jurusan Pendidikan Sejarah STKIP PGRI
Sumatera Barat. Padang.2008
Dorina Klara, “Kristenisasi di Sumatera Barat masa
Kolonial”. Skripsi. Jurusan Sejarah Fakultas
Sastra Uniersitas Andalas. Padang.2001
Joniarto, “Penyebaran Agama Kristen Katolik di
Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat
tahun
1987-1992”.
Skripsi,
Jurusan
Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera
Barat. Padang.2011
Amos Sukamto, Jurnal Teologi Indonesia :
Ketegangan Agama pada Masa Orde Baru
.Juli 2013: hal 25-30
D. Internet
Http//blogspot : www. Agama Kristen.com/co.id.
Sabtu, 2 Agustus 2014. 20.12 WIB
Http:// Wikipedia.Perkembangan Agama Kristen di
Indonesia. Minggu 3 Agustus 2014 14.00
WIB
Http:// Kumpulan Karangan Mochtar Naim 19602010, Kristenisasi di Sumatera Barat. Senin
15 September 2014 14.00 WIB
Download