PENDAHULUAN Penganut ajaran Agama Kristen Katolik di Kecamatan Kayu Aro dapat di lihat di Desa Bedeng Delapan, Batu Hampar, Giri Mulyo, Gunung Labu, Kersik Tua, Sungai Lintang, Patok Empat, Sako Dua, Bedeng Dua dan Desa Sungai Jambu. Perkembangan Agama Kristen juga semakin diperkuat dengan didirikannya Gereja Santa Maria di Angkat ke Surga di Desa Bedeng Delapan, dan juga Kapel ( gereja kecil ) di Desa Giri Mulyo dan di desa Kersik Tua pada tahun 1970. Masukya agama Kristen di Kecamatan Kayu Aro Kabupaten Kerinci juga tidak terlepas dari usaha yang dilakukan oleh misionaris Belanda. Awal mula penyebaran Agama Kristen oleh Misionaris dimulai dari kota Padang dan dilanjutkan ke arah Pesisir Selatan tepatnya di Muara Sakai Indrapura dan di lanjutkan ke arah Tapan yang mayoritas menganut Agama Islam. Oleh sebab itu penyebaran Agama Kristen Katolik yang dilakukan oleh para Misionaris tidak bisa tersebar di daerah Tapan. Misionari terus melanjutkan perjalanannya ke arah Kabupaten Kerinci tepatnya di Sungai Penuh. Agama Kristen Katolik di Sungai Penuh mulai tersebar ditengah masyarakat Tionghoa yang berada di Sungai Penuh yang mencapai 180 jiwa. Setelah dari Sungai Penuh para Misionaris melanjutkan perjalanannya ke arah Perkebunan Teh Kayu Aro tepatnya di Kecamatan Kayu Aro, dan di daerah inilah Agama Kristen Katolik mulai banyak penganutnya karena penduduk yang berada di Kecamatan Kayu Aro mayoritas suku Jawa yang sifatnya lebih terbuka. 1 Tahun 1970 jumlah penganut Agama Kristen di Kecamatan Kayu Aro awalnya mencapai 901 umat yang di baptis. Banyaknya penganut Agama Kristen Katolik di wilayah ini karena adanya peraturan dari pemerinta terkait pasca peristiwa G30S/PKI dengan adanya anjuran untuk beragama. Oleh sebab itu banyak masyarakat Kayu Aro yang menganut Agama Kristen Katolik. Karena Agama Kristen Katolik dijadikan sebagai perlindungan bagi masyarakat Kayu Aro dari kejaran orangorang PKI.2 Pada tahun 1980 penganut Agama Kristen mulai berkurang di Kecamatan Kayu Aro karena 1 Masyarakat Jawa sengaja di datangkan dari pulau Jawa untuk dipekerjakan di perkebunan Teh. 5 Wawancara dengan Romo Alexius Sudarmanto, Umur 45 tahun. Sebagai Pastor di Keuskupan Padang tanggal 26 Februari 2014 di Keuskupan Padang. setelah masyarakat merasa aman dari kejaran orang-orang PKI, Masyarakat Kayu Aro banyak yang pinda keagama sebelumnya yaitu agama Islam, sehingga pada tahun 2013 hanya tersisa 24 KK ( kepala keluarga ) atau sekitar 94 jiwa yang menganut Agma Kristen di Kecamatan Kayu Aro. Berdasarkan data statistik Paroki 2012 jumlah umat Kristen Katolik sekitar 619 di tiga Kabupaten yaitu di Kabupaten Kerinci sekitar 75 %, di Kabupaten Solok Selatan sekitar 15 % dan di Kabupaten Pesisir Sekitar 10 % umat Kristen Katolik. Dari data tersebut dapat di peroleh kesimpulan bahwasanya jumlah umat Kristen Katolik di Kabupaten Kerinci cukup banyak tepatnya di Kecamatan Kayu Aro.3 Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengangkat masalah Agama Kristen dengan judul “ keberadaan Umat Kristen Katolik Di Kecamatan Kayu Aro Tahun 1967-1980 “. Penelitian ini lebih mefokuskan tentang, Keberadaan Umat Kristen (Katolik) di Kecamatan Kayu Aro. Sesuai dengan yang diuraikan dalam pembatasan masalah, maka yang akan diungkapkan dalam rumusan masalah adalah 1. 2. Bagaimana keberadaan Umat Kristen Katolik di Kecamatan Kayu Aro tahun 1967-1980? Bagaimana perkembangan agama Kristen Katolik di Kecamatan Kayu Aro tahun 1967-1980 ? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Menguraikan bagaimana keberadaan Umat Kristen Katolik di Kecamatan Kayu Aro tahun 1967-1980 dan menguraikan bagaimana perkembangan agama Kristen Katolik di Kecamatan Kayu Aro tahun 1967-1980 Dengan dirumuskanya tujuan penelitian diatas, maka manfaat penelitian ini diharapkan sebagai berikut: a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah dan memperkaya sumbangan historis dan khasanah ilmu pengetahuan terhadap ilmu sosial dalam proses penelitian selanjutnya. b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan referensi bagi semua umat beragama bahwa perbedaan kepercayaan bukan merupakan alasan yang tepat untuk tidak saling menghormati dan menghargai (khususnya bagi yang membacanya). 3 Data Statistik Paroki Di Wilayah Kabupaten Kerinci tahun 2012 Pada dasarnya pengertian dari agama dapat melahirkan bermacam-macam defenisi atau arti. Oleh karena itu, agar penulis benar-benar mendapatkan pengertian yang luas, maka perlu disajikan beberapa pengertian dari konsep Agama yang ada . Kata agama berasal dari Bahasa latin Religio yang berarti agama, kesucian, kesalahan, ketelitian batin, dan berasal dari kata religare yang berarti mengikatkan kembali atau pengikatan bersama. 4 Menurut ahli Antropologi Agama merupahkan perkembangan dari akal manusia atau hanya sebagai perkembangan budaya manusia. Sedangkan menurut teori Evolusi antropologi , kepercayaan itu mulai berkembang dari kepercayaan kepada tuhan banyak kepada tuhan satu, dari politeisme ke monoteisme, dan dari syirik ke tauhid. Menurut Mudjahid Abdul Manaf agama dalam pemahaman Kristen, agama merupakan segala bentuk hubungan kehendaknya sendiri, untuk mencapai kebaikan hidup didunia dan kelak di Akhirat, Hubungan Manusia dengan yang suci, terhadap yang suci ini Manusia kurang pantas, sama sekali tergantung, takut atau takwa karena sifatnya yang dahsyat, tetapi Manusia sekaligus merasa pula tertarik kepadanya karena sifat sifatnya yang mempesonakan.5 Selanjutnya, menurut pengertian Kristiani, wahyu dan Iman yang mendasari Theologi, yaitu wahyu Allah dalam diri Yesus Kristus dan Iman kepada Yesus Kristus.6 Pada dasarnya yang dimaksud pengertian Agama Kristen itu sendiri merupakan kepercayaan yang meyakini Bahwa Yesus Kristus merupakan Tuhan dan penyelamat bagi seluruh umat manusia. Pada perkembangan ajaranya agama Kristen juga sangat meyakini bahwa pada suatu hari nanti Tuhan Yesus akan datang ke bumi untuk kedua kalinya sebagai Hakim dan Raja. Selain itu seluruh umat Kristen meyakini kepercayaan tentang Allah atau yang lebih dikenal dengan kepercayaan yang bersifat Tritunggal yakni, kepercayaan kepada Tuhan Bapa, Tuhan Anak, dan Roh Kudus dan inilah yang menjadi dasar kepercayaan dari agama Kristen.7 Dilihat dari beberapa konsep pokok mengenai pengertian dari agama di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan agama itu merupakan bentuk kepercayaan manusia terhadap sesuatu yang gaib dan mempunyai kekuatan besar. Sehingga, mengharuskan semua umat manusia untuk mematuhi dan mentaatinya dalam segala bentuk perilaku peribadatan dan kepercayaan. Begitu juga dengan kepercayaan agama Kristen yang mematuhi dan mentaati segalanya dalam bentuk peribadatan. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah : Juniarto ( 2011 ) Mahasiswa STKIP PGRI SUMBAR dalam bentuk skripsi dengan judul penelitiannya adalah ” Penyebaran Agama Kristen Katolik di Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman (1987-1992)”.Dari hasil penelitian menunjukan bahwa perkembangan agama kristen di kecamatan kinali terjadi karena faktor hubungan sosial (pergaulan) yakni terjadinya perkawinan silang agama. Sehingga dengan faktor tersebut semakin menjadikan pengaruh agama kristen semakin tersebar dan berkembang pesat.8 Mariati K.S (2009) Mahasiswa UNAND Jurusan Sejarah yang menulis tentang agama Kristen dalam bentuk skripsi yang berjudul „’Gereja Santa Maria Diangkat ke Syurga: Penyebaran Agama Kristen di Muara Siberut Selatan Kepulauan Mentawai”. Dalam kajian tersebut menjelaskan mengenai sejarah awal mula kedatangan misionaris ke Muara Siberut Selatan yang dilakukan oleh misionari pendeta Mgr. Libertus Cluth dengan cara melakukan pendekatan langsung kepada masyarakat lokal khususnya yang berada di daerah pedalaman Muara Siberut. 9 Berikutnya ada skripsi yang ditulis oleh Ani Samaloisa (2008) Mahasiswa STKIP PGRI SUMBAR dalam bentuk skripsi dengan judul penelitiannya adalah „‟Proses Masuk dan Berkembangnya agama Kristen di Pagai Utara Selatan Kepulauan Mentawai tahun 1901-1916’’. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan pada 4 Djamari. Agama dalam Prespektif Sosiologi (Jakarta: Alfabeth.1993), hlm. 9 5 Mudjahid Abdul Manaf. Sejarah AgamaAgama (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996), hlm. 2 6 Ali Anwar. Rangkuman Ilmu Perbandingan Agama dan Filsafat ( Bandung: CV. Pustaka Setia. 2005 ), hlm 95 7 Smith,Huston. Agama-Agama Manusia (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1995), hlm. 8 Juniarto. 2011. “Penyebaran Agama Kristen Katolik di Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat ( 1987-1992)”. STKIP PGRI Sumatera Barat, jurusan Pendidikan Sejarah ( Skripsi ). Padang 9 Mariati K.S. 2009. “ Gereja Santa Maria Diangkat ke Syurga: Penyebaran Agama Kristen di Muara Siberut Selatan Kepulauan Mentawai “. Skripsi. Padang : UNAND adanya perkembangan pengikut yang begitu pesat khususya di daerah Pagai Utara Selatan. 10 METODE PENELITIAN Penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian sejarah seperti lazimnya dalam penulisan sejarah lainnya. Dalam proses kajianya terdiri dari beberapa tahapan pokok yakni, Tahap pertama, Heuristik (pengumpulan data), dalam tahapan ini penulis mengumpulkan sumber yang berkaitan dengan materi penelitian yang diteliti, baik berupa sumber primer maupun sekunder. Sumber primer bisa didapatkan melalui dokumen, arsip dan melakukan studi kepustakaa. Sumber yang telah didapatkan antara lain : laporan dari Keuskupan Padang yaitu Laporan Statistik Paroki tentang jumlah umat Katolik yang berada di Kabupaten Kerinci dan di Kecamatan Kayu Aro dan hasil wawancara kepada Bapak Alexius Sudarmanto sebagai Pastor Keuskupan Padang Selanjutnya sumber sekunder adalah merupahkan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Untuk mencari sumber sekunder peneliti akan mencari sumber buku yang relevan, seperti di Perpustakaan Sejarah Universitas Negeri Padang, Perpustakaan Sastra Universitas Andalas dan Perpustakaan STKIP PGRI SUMBAR. Tahap yang kedua yaitu Kritik Sumber, merupakan tahapan untuk melakukan pengolahan data atau analisis data sejarah yang dapat dikelompokkan kedalam dua bagian yakni, kritik ekstern, penulis melakukan pengujian otentisitas (keaslian) materi data yang diperoleh dari arsip dan dokumen tentang Perkembangan Agama Kristen di Kecamatan Kayu Aro dengan cara melakukan pengidentifikasian bahan-bahan yang ada. Tahap yang ketiga yaitu Analisis dan Interpretasi Data, merupakan tahapan dalam melakukan pemilahan dan pembedahan terhadap sumber sejarah sebagai informasi yang dibutuhkan dalam bentuk fakta-fakta lepas. Kemudian fakta tersebut disusun berdasarkan pada tahapan klasifikasi masalah penelitian yang dituju. Pada tahapan ini penulis banyak menghubungkan data yang diperoleh dari studi pustaka dan studi arsip, atau penggabungan tema dengan sumber yang sesuai dengan topik. Tahap yang keempat yaitu Penulisan Sejarah (historiografi), merupakan tahapan dimana penulis melakukan penulisan sejarah ilmiah yang bedasarkan pada fakta-fakta yang telah disusun berdasarkan klasifkasi data dan kaedah-kaedah dalam penulisan sejarah. Dengan menggunakan prosedur di atas, diharapkan skripsi ini dapat dipertanggung jawabkan secara akademik dan metodologis.11 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 1.Keadaan Geografis Berdasarkan data yang diperoleh, kecamatan Kayu Aro salah satu Kecamatan yang terletak di wilayah Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi. Secara astronomis Kecamatan Kayu Aro terletak pada garis 0o 40‟ 30” LS sampai 0 o 51‟ LS dan 98o 8‟ BT sampai 98o 27‟ BT. Kecamatan ini terletak disebelah barat ibu kota kabupaten yang berjarak kurang lebih 38 km dari kota Sungai Penuh dan kurang lebih 452 km sebelah barat kota Jambi sebagai ibu kota Provinsi. Ketinggihan daerah ini antara 750 sampai 1750 m, Dengan luas wilayah keseluruhan 29.055 ha. Secara administratif Kecamatan Kayu Aro memiliki batas-batas sebagai berikut 2.Penduduk dan Mata Pecaharian Penduduk Kecamatan Kayu Aro secara umum terbagi dalam dua kelompok besar yaitu kelompok pendatang yakni orang Jawa dan beberapa orang dari suku lain seperti Minang, Batak dan kelompok asli yaitu orang Kerinci. Ditinjau dari segi mata pencaharian masyarakat Kayu Aro umumnya berkerja sebagai petani dan buruh perkebunan teh PTP N.6 Kayu Aro Data tentang Komposisi dan jumlah penduduk menurut jenis kelamin Kecamatan Kayu Aro tahun 1976 dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 1. Jumlah penduduk menurut jenis Kelamin Tahun 1976 N0 Tahun Jenis Kelamin Jumlah 1 1976 Lakilaki 7.601 Perempuan 7.976 15.577 Sumber: Kecamatan Kayu Aro Dalam Angka Tahun 1976 10 Ani samoloisa. 2008. Proses masuk berkembangnya agama Kristen di Pagai Utar Selatan kepulauan Mentawai ( 1901-1916 ).STKIP PGRI Sumatera Barat, jurusan pendidikan Sejarah ( Skripsi ). Padang 11 Mestika Zed. Metodologi Penelitian Sejarah ( Padang: Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UNP,1999 ), hlm 37-38 3.Agama C. Peran Pastor dalam Penyebaran Agama Kristen Katolik di Kecamatan Kayu Aro Di tinjau dari segi kepercayaan masyarakat Kayu Aro mayoritas menganut Agama Islam tetapi ada juga sebagian yang menganut Agama Kristen Katolik maupun Protestan. 4. Pola Pemukiman Pola pemukiman masyrakat Kayu Aro berada di dataran tinggi tepatnya di daerah pegunungan, tipe pemukiman masyarakat Kayu Aro adalah dengan cara berkelompok berdasarkan suku masing-masing 5.Keadaan Sosial Budaya Kecamatan Kayu Aro Masyarakat Masyarakat Kayu Aro Mayoritas Orang Jawa. Jika dilihat dari segi Kebudayaan, masyarakat Jawa dengan kebudayaannya dapat terus hidup meskipun jauh di perantauan dan dapat berdampingan serta melebur dengan masyarakat dan kebudayaan lain yang sama sekali berlainan karakternya. PERKEMBANGAN AGAMA KRISTEN KATOLIK DI KECAMATAN KAYU ARO TAHUN 1967-1980 A. Masyarakat Kristen Katolik di Desa Bedeng Delapan Daerah tujuan pertama umat kristen di Kecamatan Kayu Aro adalah desa Bedeng Delapan. Hal ini di karenakan Desa Bedeng Delapan merupakan desa yang sudah cukup maju atau berkembang dibandingkan desa-desa lainnya yang ada di kecamatan kayu aro.12 B.Pembangunan Infra Struktur Umat Kristen di Kecamatan Kayu Aro Kegiatan yang dilakukan para pastor dalam bidang Infra Struktur adalah dengan membangunan tempat peribadatan di Kecamatan Kayu Aro. Pada tahun 1970 di bangun sebuah gereja di Desa Bedeng Delapan yang bernama Gereja Santa Maria di Angkat ke syurga. Selain menderikan Gereja Pator Juga Mendirikan Stasi di Desa Kersik Tua dan Desa Bengkolan Dua.13 12 Wawancara dengan Romo Alexius Sudarmanto, Umur 45 tahun. Sebagai Pastor di Keuskupan Padang tanggal 10 Agustus 2014 di Keuskupan Padang, Jam 13.00-16.00 WIB 13 Wawancara dengan Darno, Umur 55 tahun.Sebagai Umat Kristen yang berasal dari Jawa,Tanggal 12 Agustus di rumah, Jam 14.0017.00 WIB Pastor yang datang ke Kabupaten Kerinci dan khusunya untuk Wilayah Kayu Aro. Semua aktif melakukan pendekatan kepada umat maupun masyarakat umum. Kegiatan yang dilakukan para pastor dalam memperkenalkan Agama Kristen dengan Masyarakat Umum yaitu dengan cara memberikan bantuan dalam bentuk sosial maupun ekonomi D. Peristiwa G 30 S/PKI dan Pengaruhnya terhadap perkembangan Kristen di Kecamatan Kayu Aro. Dampak dari peristiwa G 30 S/PKI memberikan kontribusi terhadap perkembangan Agama Kristen Katolik di Kecamatan Kayu Aro. Hal ini dikarenakan banyak masyarakat kayu aro menganggap Agama Kristen Katolik aman dari kejaran orang-orang PKI. .14 E.Penurunan Jumlah Kecamatan Kayu Aro Umat Kristen di Perkembangan Agama Kristen Di Kecamatan Kayu Aro terjadi sekitar rentang tahun 1970-1980. Tetapi pada tahun 1980 umat Kristen di Kecamatan Kayu Aro mulai berkurang jumlah umat nya hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya. Lapangan pekerjaan mulai berkurang, banyak masyarakat yang pindah ke agama Islam, bantuan dalam bentuk sosial ekonomi sudah tidak ada lagi, Pada tahun 1980 pastor tidak lagi menetap di Kecamatan Kayu Aro melainkan pastor di pindahkan di Padang dan pelayananya dilakukan satu bulan sekali di Kecamatan Kayu Aro.15 Tabel 5 : Data mengenai Umat yang pernah di Baptis di Kecamatan Kayu Aro Kabupaten Kerinci tahun 1970-1980 No Tahun Jumlah Umat Yang Pembaptisan pernah di Baptis 1 1970-1976 300 2 1976-1980 116 3 Jumlah 416 Sumber : Buku Pemandian I di Kecamatan Kayu Aro 14 Wawancara dengan Sapin, Umur 60 tahun.Sebagai Umat Kristen yang berasal dari Jawa,Tanggal 5 September 2014 di rumah, Jam 13.00-115.00 WIB 15 Wawancara dengan Romo Alexius Sudarmanto, Umur 45 tahun. Sebagai Pastor di Keuskupan Padang tanggal 10 Agustus 2014 di Keuskupan Padang, Jam 13.00-16.00 WIB KESIMPULAN Masuknya agama Kristen di Kecamatan Kayu Aro tidak terlepas dari usaha yang dilakukan oleh Misionaris. Kedatangan umat Kristen (Misionaris) pada tahun 1967 di Kecamatan Kayu Aro merupahkan salah satu program misi keagamaan yang dilakukan oleh para Misionaris yang berasal dari pulau Jawa untuk menyebarkan pengaruh agama Kristen di seluruh wilayah Sumatera. Termasuk di Kecamatan Kayu Aro. Perkembanganya agama Kristen Katolik di Kecamatan Kayu Aro juga tidak terlepas dari peristiwa pemberontakan PKI pada tahun 1965. Selain itu perkembangan Agama kristen di Kecamatan Kayu Aro juga disebabkan karena adanya bantuan dari pastor dalam bentuk sosial seperti, kesehatan, ekonomi, pendidikan dll. Sehingga dengan faktor tersebut semakin menjadikan pengaruh agama kristen semakin tersebar dan berkembang pesat SARAN Untuk menghindari terjadinya konflik Horizontal dengan masyarakat semoga hasil dalam penelitian ini dapat memberikan masukan dan saran kepada semua lapisan masyarakat untuk lebih bersifat selektif dalam menerima dan menganut budaya yang baru. Selanjutnya mudah-mudahan penelitian ini juga dapat menjadi masukan kepada umat non muslim untuk saling menghormati dan menghargai kepercayaan yang sudah ada dan tidak melakukan upaya penyebaran dalam bentuk kegiatan apapun untuk mempengaruhi masyarakat. DAFTAR PUSTAKA A. Arsip / Dokumen Data Statistik Paroki tahun 2012 Data ststistik kependudukan Kecamatan Kayu Aro Tahun 2012 Data Kecamatan Kayu Aro Tahun 1976 Data Kecamatan Kayu Aro Tahun 1980 Dokumen / Buku Pembatisan masyarakat Kayu Aro B. Buku Sumber Ali Anwar. 2005. Rangkuman Perbandingan Agama dan Filsafat, Bandung: CV. Pustaka Setia Bustanudin Agus. 2005. Agama dalam Kehidupan Manusia, Jakarta: Grafindo Persada. Djamari. 1993. Agama dalam Perspektif Sosiologi, Jakarta: Alfabeta Helius Sjamsuddin.2007. Metodologi Sejarah, Yogyakarta: Penerbit Ombak Hermawati. 2004. Sejarah Agama dan Yahudi, Jakarta: Balai Pustaka. Mestika Zed. 1999. Metodologi penelitian Sejarah, Padang: Fakultas Ilmu Sosial (UNP). Sartono Kartodirdjo.1993. Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metodologi Sejarah, Jakarta:PT Gramedia Pustaka Smith, Huston. 1995. .Agama Agama Manusia, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Gusti Asnan,2003 Kamus Sejarah Minangkabau. Padang: Pusat Pengkajian Islam dan Minangkabau ( PPIM ). C. Skripsi dan Jurnal Mariati K.S. “ Gereja Santa Maria Diangkat ke Syurga: Penyebaran Agama Kristen di Muara Siberut Selatan Kepulauan Mentawai “. Skripsi. Jurusan Sejarah Fakultas Sastra Uniersitas Andalas. Padang.2009 Ani Samoloisa.“Proses Masuk Berkembangnya Agama Kristen di Pagai Utar Selatan Kepulauan Mentawai ( 1901-1916 )”. Skripsi, Jurusan Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat. Padang.2008 Dorina Klara, “Kristenisasi di Sumatera Barat masa Kolonial”. Skripsi. Jurusan Sejarah Fakultas Sastra Uniersitas Andalas. Padang.2001 Joniarto, “Penyebaran Agama Kristen Katolik di Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat tahun 1987-1992”. Skripsi, Jurusan Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat. Padang.2011 Amos Sukamto, Jurnal Teologi Indonesia : Ketegangan Agama pada Masa Orde Baru .Juli 2013: hal 25-30 D. Internet Http//blogspot : www. Agama Kristen.com/co.id. Sabtu, 2 Agustus 2014. 20.12 WIB Http:// Wikipedia.Perkembangan Agama Kristen di Indonesia. Minggu 3 Agustus 2014 14.00 WIB Http:// Kumpulan Karangan Mochtar Naim 19602010, Kristenisasi di Sumatera Barat. Senin 15 September 2014 14.00 WIB