38 BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN DAN

advertisement
BAB V
SIMPULAN, KETERBATASAN DAN PROSPEK STUDY
5.1 SIMPULAN
Evaluasi atas sukses implementasi ERP oleh suatu unit usaha tergantung berbagai
faktor. Telah banyak studi sebelumnya yang mengkaji faktor yang mendukung kesuksesan
adopsi ERP tersebut. Studi tentang implementasi ERP tersebut sangat menarik dilakukan
karena menyangkut pembiayaan yang sangat besar dan oleh karenanya implementasi ERP
biasanya dilakukan dengan membentuk sebuah proyek. Sementara di sisi lain menurut
studi tersebut kemungkinan kegagalan proyek ERP sangat besar. Kegagalan ini meliputi
penghentian proyek dan juga menyangkut faktor ketidakmampuan unit usaha pelaku
adopsi ERP untuk memperoleh keunggulan ERP seperti yang diharapkan semula sebelum
implementasi.
ERP menjanjikan banyak manfaat bila berhasil diimplementasikan, namun
diperlukan alasan dan persiapan yang matang untuk keberhasilan tersebut. Para pelaku
aktif proyek implementasi ERP meliputi top management, pihak internal, team
implementasi, vendor ERP, dan konsultan ERP. Diperlukan usaha keras yang terintegrasi
dari semua pihak tersebut (stake holder) untuk dapat sukses mengimplementasi ERP.
Studi ini dilakukan untuk menganalisis faktor yang mengindikasikan kesuksesan
implementasi ERP dengan mengambil obyek penelitian pada sebuah kasus adopsi ERP di
beberapa perusahaan dalam sebuah kelompok (group) usaha. Model penelitian diambil
dari penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya oleh Swanson dan Wang (2003).
Menurut model ini, kesuksesan implemetasi ERP tergantung dari adanya alasan adopsi
38
(know-why) dan tingkat pengetahuan (know-how) implementasi yang dimiliki oleh para
pelaku implementasi ERP.
Hasil studi ini mendukung hipotesis pada model penelitian sebelumnya oleh
Swanson dan Wang (2003) menyangkut beberapa hal sebagai berikut:
1. Alasan adopsi (know-why) menentukan kesuksesan implementasi ERP. Indikator pada
hipotesis ini adalah:

para pelaku implementasi sadar dan berkeinginan untuk mengimplentasikan ERP
dengan harapan mendapatkan fasilitas untuk berkomunikasi antar departemen
secara integral dengan menggunakan ERP tersebut. (indikator : ftc)

ada keinginan dengan implementasi ERP akan dapat menyediakan suatu sarana
(bridge) aplikasi antar software yang selama ini telah digunakan. (indikator : bap)
Implementasi ERP pada dasarnya mengikuti keinginan external authority dalam

hal : (1) menjalankan perintah atau instruksi dari manajemen yang percaya bahwa
ERP telah direkomendasikan oleh vendor dan atau konsultan. (indikator : rec),
dan (2) menjalankan keinginan dari manajemen untuk menjadikan ERP sebagai
bisnis outsource bagi salah satu perusahaan dalam group usaha. (indikator : tou).
2. Alasan adopsi (know-why) menentukan pengetahuan implementasi (know-how) yang
selanjutnya
berpengaruh
pada
kesuksesan
implementasi
ERP.
Pengetahuan
implementasi yang menjadi indikator kesuksesan adalah:

para stake holder percaya bahwa ERP yang akan diimplementasikan telah dimaintained oleh vendor. (indikator : mai)

para user menyadari bahwa training sangat diperlukan dan akan diberikan untuk
dapat menggunakan / mengoperasikan ERP. (indikator : tra)
39

kesadaran bahwa implementasi ERP memerlukan customization untuk
menyesuaikan dengan proses bisnis di dalam lingkungan usaha masing-masing
perusahaan. (indikator : cus)
3. Hasil penelitian ini tidak mendukung hipotesis penelitian sebelumnya oleh Swanson dan
Wang (2003) dalam hal:

pengetahuan implementasi tidak mendukung sukses implementasi. Hal ini
mengindikasikan bahwa ERP walaupun telah dimaintained oleh vendor, training
akan diberikan, dan kesadaran akan adanya penyesuaian bukanlah faktor utam
pendukung sukses implementasi.

Definisi „sukses implementasi“ dalam penelitian ini sesungguhnya tidak dapat
diobservasi dari indikasi bahwa (1) semua user senang dengan implementasi
ERP (indikator : wha), (2) Implementasi berhasil dimplementasikan sesuai
dengan rencana semula, (indikator : apl), dan (3) Implementasi secara
keseluruhan telah sukses. (indikator : wsu)
Hal ini menegaskan kajian kebenaran teoritis yang telah ada, bahwa pengertian
„sukses“ implementasi sangat beragam, tergantung oleh banyak variable, dan tidak
dapat disederhanakan hanya dengan 3 (tiga) indikator di atas. Secara faktual yang
terjadi adalah bahwa semua perusahaan, kecuali Dea, berhasil go-live
menggunakan SAP R/3 dengan variasi jumlah modul yang digunakannya.
5.2 KETERBATASAN DAN PROSPEK STUDI
Penelitian ini mempunyai keterbatasan yang paling mendasar adalah pada metode
pengumpulan data. Sumber utama data penelitian ini diperoleh dari jawaban questionnaire
yang diajukan kepada active user list ERP di beberapa perusahaan dalam group. Semua
40
user diperlakukan setara tanpa penggolongan pengetahuannya tentang ERP dan proses
implementasinya. Demikian pula, semua user dianggap sama tahu tentang alasan
perusahaan ketika akan menerapkan ERP. Cara tersebut sangat menyederhanakan prosedur
pengumpulan data dan mempengaruhi kualitas data yang didapat. Akibat cara ini penulis
mendapati data yang didapatkan tidak memenuhi normalitas multivariate ketika akan
mulai digunakan untuk analisis dalam penelitian ini. Idealnya, studi semacam ini harus
dilakukan secara bertahap kelompok demi kelompok user dari berbagai jenis usaha
sehingga konsistensi jawaban pada pertanyaan questionnaire bisa didapatkan dan oleh
karenanya syarat normalitas data untuk analisis SEM dapat dipenuhi.
Selama proses analisis data, penulis menghadapi kendala dengan tidak dipenuhinya
beberapa syarat minimal nilai uji statistik, namun analisis data tetap dilanjutkan untuk
mendapatkan konfirmasi faktor-faktor yang mengindikasikan sukses implementasi.
Contohnya adalah penggambaran latent variable ”succes” yang tidak memenuhi uji
validitas dan reliabilitas serta memiliki loading factor yang tidak signifikan pada indikator
wha dan bahkan negatif pada 2 (dua) indikator lainnya (apl dan wsu). Mengingat bahwa
pada kenyataannya ERP (SAP R/3) telah berhasil go-live di beberapa anak perusahaan,
maka analisis model persamaan struktural dengan loading factor yang tidak memuaskan
tersebut dilanjutkan hanya untuk mendapatkan konfirmasi indikator dari construct yang
lain dalam menggambarkan kesuksesan implementasi ERP tersebut. Penelitian yang akan
dilakukan setelah ini harus dapat mengeliminasi hal ini dengan memperbanyak indikator
(minimal 5 buah) pada setiap construct.
41
Download