BAB II KAJIAN TEORI A. Metode Eksperimen Metode berasal dari

advertisement
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Metode Eksperimen
Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau jalan
yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut
masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang
bersangkutan
Metode eksperimen adalah suatu metode pembelajaran yang memberi peluang
kepada guru dan siswa untuk melakukan percobaan terhadap sesuatu
serta
mengamati proses dan hasil percobaan itu. Dari pengertian ini dapat diidentifikasi
tentang metode eksperimen, sebagai berikut :
1. Adanya kegiatan percobaan baik dengan bimbingan guru maupun tanpa
bimbingan guru.
2. Siswa aktif, manakala ada petunjuk yang jelas tentang langkah-langkah apa
yang harus ditempuh.
3. Guru dapat menilai kegiatan proses dan hasil dengan objektif.
4. Siswa dapat berkreasi sesuai dengan kreatifitasnya, sekaligus dapat menarik
kesimpulan sendiri dari hasil percobaannya.
Adapun tujuan dan manfaat metode eksperimen adalah :
1. Memberikan gambaran dan pengertian yang jelas mengenai suatu materi
daripada hanya penjelasan lisan
2. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan pengamatan secara
cermat
3. Menghindari adanya verbalisme, karena dalam metode ini siswa dapat
mencoba sendiri (bereskperimen sendiri).
9
10
4. Meningkatkan kadar CBSA dalam pembelajaran, karena dalam metode ini
siswa dapat terlibat langsung.
Langkah-langkah umum pengajaran dengan eksperimen adalah sebagai
berikut :
1. Merumuskan tujuan yang jelas tentang kemampuan apa yang akan dicapai
siswa
2. Mempersiapkan semua peralatan yang dibutuhkan
3. Memeriksa apakah semua peralatan itu dalam keadaan berfungsi atau tidak
4. Menetapkan langkah persiapan agar efisien
5. Memperhitungkan atau menetapkan alokasi waktu
Langkah khusus dalam melaksanakan eksperimen :
1.
2.
3.
Memberi pejelasan secukupnya tentang apa yang harus dilakukan dalam
eksperimen
Membicarakan dengan siswa mengenai langkah-langkah yang akan ditempuh,
bahan yang diperlukan, variable-variabel yang perlu diamati dan hal yang
perlu dicatat
Menetapkan tindak lanjut eksperimen
Keunggulan dan kekurangan metode eksperimen :
Muhammad Ali, mengemukakan metode eksperimen memiliki keunggulan di
samping kelemahan (1990 : 104), sebagai berikut :
1. Keunggulan
a. Siswa berkesempatan melaksanakan prosedur ilmiah, dalam rangka
menguji kebenaran hipotesis.
2. Kekurangan
a. Memerlukan sarana dan prasarana yang cukup banyak
11
b. Jika guru dan siswa kurang paham akan materi percobaan,
dimungkinkan percobaan akan menyita waktu terlalu lama atau bahkan
percobaan kemungkinan gagal.
c. Kegagalan eksperimen akan mengakibatkan perolehan belajar yang
salah atau menyimpang.
Untuk menekan kegagalan, sebaiknya guru menempuh prosedur atau tahapan
sebagai berikut :
1. Tahap persiapan
Tahap ini berupa penetapan tujuan, penyediaan fasilitaseksperimen dan
menyusun skenario pembelajaran serta perangkat pembelajaran yang menunjang.
2. Tahap pelaksanaan
Pada tahap ini guru dan siswa mendiskusikan mengenai prosedur
eksperimen, alat dan bahan yang berbahaya, serta membimbing siswa selama
siswa melakukan percobaan. Bimbingan tersebut dilaksanakan selama proses
pembelajaran hingga siswa menarik simpulan.
3. Tindak lanjut
Tahap ini berupa diskusi tentang hambatan-hambatan eksperimen,
penyimpanan peralatan, hingga evaluasi akhir kegiatan percobaan.
12
B. Materi IPA Pokok Bahasan Sifat-sifat Cahaya dalam Kurikulum
Pembelajaran
Kurikulum di Sekolah Dasar meliputi beberapa mata pelajaran, salah satunya
adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Tujuan mata pelajaran IPA di sekolah bisa
sangat beragam, yaitu: IPA sebagai produk, IPA sebagai proses, IPA-teknologi dan
masyarakat ataupun IPA untuk pengembangan sikap dan nilai, dan pendekatan
keterampilan personal dan sosial.
Adapun materi pembelajaran IPA di sekolah dasar meliputi:
1. Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan
interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan;
2. Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan gas;
3. Sifat-sifat Cahaya, meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan
pesawat sederhana;
4. Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda
langit lainnya.
Pada penelitian ini materi pembelajaran IPA dikhususkan pada Sifat-sifat
Cahaya. Materi Sifat-sifat Cahaya disampaikan kepada siswa kelas V di semester ke2 setiap tahun ajaran.
Cahaya sangat penting dalam kehidupan kita. Dengan adanya cahaya, kita
dapat melihat benda-benda di sekitar kita.
Ada juga benda-benda yang dapat
memancarkan cahaya, yang disebut dengan sumber cahaya.
Sumber cahaya
diantaranya matahari, lilin yang menyala,senter, dan lampu. Cahaya memiliki sifatsifat yaitu :
13
1. Merambat lurus
Pernahkah kamu melihat cahaya matahari yang masuk melalui celah-celah
atau jendela yang ada di rumahmu? Bagaimana arah rambatan cahaya
tersebut? Cahaya yang masuk melalui celah-celah jendela merambat lurus
2. Menembus benda bening
Mengapa kaca jendela rumahmu merupakan kaca yang bening?
Bagaimana jika kaca tersebut ditutup dengan triplek atau kertas karton?
Apakah cahaya matahari dapat masuk? Cahaya dapat masuk ke dalam
rumahmu selain melalui celah-celah juga melalui kaca jendela yang ada di
rumahmu. Kaca yang bening dapat ditembus oleh cahaya matahari.
Apabila kamu menutup kaca jendela rumahmu dengan menggunakan
karton maka cahaya tidak dapat masuk ke dalam rumahmu. Hal ini
menunjukkan bahwa cahaya hanya dapat menembus benda yang bening.
3. Dapat dipantulkan
Saat kita bercermin, kita bias melihat diri kita di dalam cermin. Hal ini
karena cahaya yang berasal dari sumber cahaya dipantulkan ke cermin dan
oleh cermin dipantulkan ke mata. Hal ini merupakan salah satu sifat cahaya
yaitu dapat dipantulkan jika mengenai suatu permukaan.
Ketika cahaya
mengenai permukaan yang licin seperti cermin datar, cahaya akan
dipantulkan. Begitupun jika cahaya mengenai permukaan yang kasar, cahaya
akan dipantulkan.
14
4. Dapat dibiaskan
Dasar kolam yang airnya jernih terlihat lebih dangkal dari sebenarnya.
Peristiwa ini merupakan salah satu bentuk pembiasan cahaya yan terjadii
dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, uang logam yang dimasukkan ke
dalam gelas yang berisi air terlihat lebih dangkal. Kedua peristiwa ini
merupakan contoh peristiwa pembiasan cahaya. Apabila cahaya merambat
melalui dua medium yang berbeda kerapatannya maka cahaya akan
mengalami pembelokan atau pembiasan.
C. Penerapan Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA Pokok Bahasan
Sifat-sifat Cahaya
Pembelajaran Sains dengan metode eksperimen berarti siswa diberi kesempatan
untuk menemukan sendiri apa yang sedang dipelajari. Menurut Slameto (1995 : 156 –
157) pembelajaran yang demikian ini bercirikan :
1) Bertanya, tidak semata-mata mendengarkan dan menghafal.
2) Bertindak, tidak semata-mata melihat dan menghafal
3) Mencari pemecahan, tidak semata-mata mendapatkan
4) Menemukan masalah tidak semata-mata mempelajari fakta
5) Menganalisis tidak semata-mata mengamati
6) Membuat sintesis tidak semata-mata membuktikan
7) Berfikir, tidak semata-mata membayangkan
8) Memproduksi/menghasilkan tidak semata-mata menggunakan
9) Menyusun, tidak semata-mata mengumpulkan
10) Menerapkan, tidak semata-mata mengingat
11) Mengujikan tidak semata-mata membenarkan
12)Memberikan kritik konstruktif, tidak semata-mata menerima
13) Merancang, tidak semata-mata melaksanakan
14) Melakukan penilaian dan menghubungkan, tidak semata-mata
mengulangi.
15
Hal pertama yang dilakukan dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan
metode
eksperimen
adalah
menetapkan
tujuan
pembelajaran,
mempersiapkan/menyediakan alat dan bahan (fasilitas) yang akan digunakan pada
saat eksperimen, menyusun scenario pembelajaran dan perangkat pembelajaran lain
yang menunjang terlaksananya pembelajaran. Semua persiapan ini dilakukan oleh
guru. Setelah semua persiapan tersebut dipersiapkan dengan baik, barulah
pelaksanaan bisa dimulai.
Siswa dengan bimbingan guru merumuskan masalah yang berkenaan dengan
materi Sifat-sifat Cahaya, yaitu “Bagaimana Sifat-sifat Cahaya?”.
Dilanjutkan
dengan pengajuan hipotesis, yaitu jawaban sementara terhadap permasalahan yang
diajukan. Hipotesis sementara terhadap permasalahan tersebut adalah : Sifat-sifata
Cahaya terdiri dari : (1) Cahaya merambat lurus, (2) Cahaya menembus benda
bening, (3) Cahaya dapat dipantulkan, dan (4) Cahaya dapat dibiaskan. Setelah
merumuskan hipotesis, langkah selanjutnya pada kegiatan inti pembelajaran, guru
terlebih dahulu membagi siswa menjadi beberapa kelompok besar. Karena jumlah
seluruh siswa yang menjadi subjek penelitian ini adalah 44 orang, maka dibagi
menjadi 6 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 7-8 orang siswa.
Pembagian
kelompok ini ditentukan oleh guru, dengan alasan agar setiap kelompok lebih
terkondisikan antara siswa yang kurang pandai dengan siswa yang pandai. Setelah
setiap kelompok dikondisikan dengan baik, barulah guru menjelaskan langkahlangkah eksperimen dan membagikan lembar eksperimen. Lembar eksperimen berisi
petunjuk pelaksanaan eksperimen dan beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh
16
siswa secara berkelompok mengenai pelaksanaan eksperimen.
Setiap kelompok
melaksanakan eksperimen yang sama yaitu mengidentifikasi
sifat-sifat cahaya.
Selama pelaksanaan eksperimen berlangsung, guru bertindak sebagai fasilitator.
Setelah
selesai
bereksperimen,
setiap
kelompok
siswa
mempresentasikan/menyampaikan hasil eksperimennya di depan kelas, kelompok
lain menanggapi. Lembar eksperimen dikumpulkan kembali kepada guru, kemudian
siswa dan guru bersama-sama menyimpulkan hasil eksperimen, dan dilanjutkan
dengan pemberian post test individual.
Di akhir kegiatan ekperimen, guru melakukan tindak lanjut berupa evaluasi
hasil kegiatan eksperimen, evaluasi ini bisa dilakukan dengan berdiskusi mengenai
berbagai hambatan yang ditemui siswa saat ekperimen berlangsung, dan juga
membereskan kembali alat dan bahan yang telah digunakan untuk eksperimen.
Download