JULAEHA, M.P.H., Apt DIABETES MELLITUS HIPERTENSI DIABETES - HIPERTENSI DIPIRO ADA JOURNALS PERKENI Seri kelainan metabolik yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula darah Sejarah berasal dari bahasa latin: yaitu : - diabetes : pancuran - mellitus : manis/madu 5 % penduduk dunia 4,5 % penduduk Indonesia Banyak terjadi pada ras Asian-Hispanic, Asian-American, Hispanic-American Sejak 2003 DM Tipe 1 (akibat kerusakan sel beta pankreas) DM Tipe 2 (akibat resistensi reseptor insulin) DM Gestasional (GDM) DM Lain-lain MUNCUL PADA SAAT HAMIL terjadi pada usia kehamilan 24-28 minggu SEBAGIAN BESAR AKAN SEMBUH SETELAH MELAHIRKAN DM YANG TIDAK MASUK KATEGORI DM TIPE 1, DM TIPE 2, DAN DM GESTASIONAL DISEBABKAN OLEH ◦ ◦ ◦ ◦ ◦ ◦ Cacat genetik fungsi sel β : MODY Cacat genetik kerja insulin : sindrom resistensi insulin berat. Endokrinipati : sindrom cushing, akromegali Penyakit eksokrin pankreas. Obat atau induksi kimia Infeksi USIA JENIS KELAMIN (?) WANITA MENOPOSE HEREDITER BERAT BADAN GAYA HIDUP (INAKTIF dll) RAS WANITA YANG MELAHIRAN BAYI BESAR HIPERTENSI KOLESTEROL STRESS Berkurangnya sekresi insulin akibat kerusakan pankreas Menurunnya sensitivitas reseptor insulin atau uptake glukosa ke jaringan Lain-lain ◦ ◦ ◦ ◦ ◦ ◦ Contraregulatory Hormon Insulin Rendahnya Hormon Incretin Diseases Medicine Virus, rodentisida Autoimun Glukosa sewaktu ≥ 200 mg/dl + Simtomatik Glukosa puasa ≥ 126 mg/dl 1) Glukosa p.p 2 jam ≥ 200 mg/dl 2) HbA1c >7% (not recommended) ◦ Gangguan toleransi glukosa puasa (IFG): 110126 mg/dl ◦ Gangguan toleransi glukosa (IGT): 140-200 mg/dl Screening DM atau pemeriksaan awal untuk sesuatu yang belum diketahui gejalanya pada DM tipe 1 tidak direkomendasikan Sementara pada DM tipe 2 direkomendasikan ◦ Ada riwayat dan atau faktor risiko (obese atau 2 risiko lain), secepat mungkin, diulang tiap 6 bulan ◦ Tidak ada riwayat, setelah >45 tahun, diulang tiap 3 tahun UNTUK PASIEN IGT : ◦ KONSELING GAYA HIDUP ◦ MENURUNKAN BB UNTUK PASIEN SANGAT BERISIKO DAN OBESE ◦ KONSELING ◦ METFORMIN Faktor Etiologi dipicu oleh faktor risiko Insulin Resisten Jumlah Insulin menurun Counterregulatory Hormone Aktivitas Insulin menurun Memberi sinyal supaya glukosa darah ditransport ke jaringan Memacu glikogenesis Menghambat glikogenolisis Menghambat glukoneogenesis ◦ Menghambat lipolisis ◦ Menghambat proteolisis AKSI INSULIN TERGANTUNG ◦ Jumlah insulin ◦ Reseptor Insulin atau reseptot like insulin (IGF-1) ◦ Singnaling faktor di sel target The b subunit of the insulin receptor is a tyrosine kinase, which is activated when insulin binds to the a subunit; the kinase activity autophosphorylates and mediates multiple actions of insulin. Ambient insulin levels, various physiological and disease states, and drugs regulate insulin receptor concentration or affinity. AKSI INSULIN DIPENGARUHI OLEH ◦ Omentin, a novel adipokine, protein yang dapat meningkatkan sensitivitas insulin di adipocytes. Plasma levels of omentin-1 berkorelasi dengan BMI, waist circumference, leptin levels, and insulin resistance syndrome and are positively correlated with adiponectin and HDL levels. ◦ Mediator yang meningkatkan respon sel B pankreas terhadap insulin resistance meliputi glucose, free fatty acids, autonomic nerves, fat-derived hormones (eg, adiponectin), and the gut hormone glucagon like-peptide 1 (GLP-1). GLP-1 is an incretin hormone that stimulates insulin Genetic or primary target cell defects Autoantibodies to insulin Accelerated insulin degradation Obesity, the most common cause of insulin resistance ◦ decreased number of receptors ◦ postreceptor failure to activate tyrosine kinase. Inflammation and adipocytokines: ◦ increased levels of the acute-phase inflammatory marker C-reactive protein (CRP) ◦ Reduced serum levels of adiponectin (a hormone made by fat tissue) ◦ elevated leptin concentration Failure of the signals or of the pancreatic B cells to adapt adequately in relation to insulin sensitivity results in inappropriate insulin levels, IFG, IGT, and type 2 diabetes. Mitochondrial dysfunction may play an important role in the development of insulin resistance and associated complications. Glucose and lipid metabolism largely depend on mitochondria to generate energy in cells. GLUKAGON SOMATOSTATINE GROWTH HORMONE TIROID KORTISOL 3P (POLIURIA, POLIDIPSI, POLIFAGI) LEMAH, LETIH LUKA SULIT SEMBUH Kulit kering Acanthosis Nigricans Berat Badan Menurun AKUT Hipoglikemia (KGD<70 mg/dl) Krisis Hiperglikemi (KGD>600mg/dl) ◦ Hiperglikemi (HHS: Hiperosmolar Hiperglikemic Status) ◦ Ketoasidosis KRONIS Makrovaskuler : stroke, CHD, peripheral vaskuler disease Mikrovaskuler : nefropati, retinopati, neuropati Syndrome Metabolik Gangren/Kaki Diabetik/Ulkus Diabetik Ketidaknormalan KGD Komplikasi TANDA HIPERGLIKEMI Increased thirst Frequent urination Dry mouth Nausea Vomiting Shortness of breath TANDA HIPOGLIKEMI Shaky or nervous Tired Sweaty Hungry Irritable Confused Menjaga KGD normal KGD NORMAL ◦ Glukosa puasa < 110 ◦ 2 jam pp < 140 ◦ HbA1C <6 Mencegah komplikasi/berkembangnya komplikasi lebih lanjut Kriteria Baik Sedang Buruk Glukosa darah puasa (mg/dl) 80-109 110-125 ≥ 126 Glukosa darah 2 jam (mg/dl) 110-144 145-179 ≥ 180 A1C < 6,5 6,5-8 >8 Kolesterol total (mg/dl) < 200 200-239 ≥ 240 olesterol LDL (mg/dl) < 100 100-129 ≥ 130 < 150 150-159 ≥ 200 IMT (kg/m2) 18,5-22,9 23-25 > 25 Tekanan darah (mmHg) < 130/80 130-140/8090 > 140/90 Kolesterol HDL (mg/dl) Trigliserida (mg/dl) > 45 MENORMALKAN KGD DENGAN MANAGEMENT Diabetes Self Management And Education (ADA, 2009) ◦ ◦ ◦ ◦ ◦ ◦ ◦ ◦ ◦ SELF MONITORING GLUKOSA MEDICAL NUTRITION THERAPY PSYCHOSOCIAL ASSESMENT EXERCISE FOOT CARE IMUNIZATION PENGATASAN HIPOGLIKEMIA MEDICINE PENCEGAHAN DAN PENGATASAN KOMPLIKASI Menjaga Berat Badan normal. Jika berlebih dimotivasi untuk menurunkan BB minimal 7% Menjaga asupan kalori sesuai dengan JK, BB, dan aktivitasnya Menjaga asupan serat minmal 14 gram dalam 1000 kalori yang dikonsumsi Menjaga asupan lemak maksimal 7% dari seluruh kalori yang Ada kolaborasi dengan seluruh tenaga kesehatan keluarga untuk KIE terkait penyakit, terapi, nutrisi, aktivitas, dan mencegah stress Olahraga ditujukan untuk mengaktifkan kembali sensitifitas reseptor insulin Intensitas olahraga yang disarankan ringan sampai sedang (aerobik, jogging) Frekuensi dan durasi 150 menit/minggu (5 kali seminggu, masing-masing 30 menit) Mencegah kaki dari luka Menggunakan alas kaki yang baik Menggunakan cream yang menjaga kelembaban kaki Mencegah neuropati Olahraga kaki (mengaktifkan perifer) Imunisasi untuk bakteri pneumococcus dan meningitis untuk pasien DM >6bulan Edukasi pasien untuk mengenali tanda dan gejala hipoglikemi Memberikan glukosa 15-20 gram ketika terjadi hipoglikemi