BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan temuan dan pembahasan yang ada di bab IV, di simpulkan sebagai berikut : 1. Gambaran aktual manajemen pemberdayaan unit produksi pada program studi keahlian teknik otomotif SMK Negeri Se-Kabupaten Indramayu, menunjukkan berada pada kecenderungan umum dengan kategori kuat/baik (71,045%). 2. Gambaran aktual kemitraan sekolah dengan dunia usaha/dunia industri pada program studi keahlian teknik otomotif SMK Negeri Se-Kabupaten Indramayu, menunjukkan berada pada kecenderungan umum dengan kategori Kuat/baik (67,275%). 3. Gambaran aktual relevansi lulusan pada program studi keahlian teknik otomotif SMK Negeri Se-Kabupaten Indramayu, menunjukkan berada pada kecenderungan umum dengan kategori Kuat/baik (71,980%) dari skor ideal. Secara terinci dimensi relevansi (Y) menunjukkan pengetahuan (Y1) tergolong baik (70,787%), sikap (Y2) termasuk pada kategori baik (78,230%), keterampilan (Y3)termasuk kategori baik (64,831%), dan terakhir yaitu dimensi keterserapan di Du/Di (Y4) termasuk kategori baik (74,663%). 151 152 4. Manajemen pemberdayaan unit produksi berkontribusi yang positif dan signifikan terhadap relevansi lulusan pada program studi keahlian teknik otomotif SMK Negeri Se-kabupaten Indramayu dengan koefisien korelasi sebesar 0,75 atau kontribusi sebesar 56,25 %. Secara rinci ; rx1y1=0,655 atau berkontribusi 42,902%; rx1 y2=0,518 atau berkontribusi 26,83202%; rx1 y3=0,628 atau berkontribusi 39,438%; rx1 y4=0,613 atau berkontribusi 37,577% 5. Kemitraan sekolah dengan dunia usaha/dunia industri berkontribusi positif dan signifikan terhadap relevansi lulusan pada program studi keahlian teknik otomotif SMK Negeri Se-kabupaten Indramayu dengan koefisien korelasi sebesar 0,668 atau kontribusi sebesar 44,622 %. Secara rinci ; rx2 y1=0,512 atau berkontribusi 26,214%; rx2 y2=0,433 atau berkontribusi 18,749%; rx2 y3=0,605 atau berkontribusi 36,602%; rx2 y4=0,598 atau berkontribusi 35,760% 6. Manajemen pemberdayaan unit produksi dan kemitraan sekolah dengan dunia usaha/dunia industri secara bersam-sama berkontribusi positif dan signifikan terhadap relevansi lulusan pada program studi keahlian teknik otomotif SMK Negeri Se-Kabupaten Indramayu dengan koefisien korelasi sebesar 0,773 atau kontribusi sebesar 59,3 % (kategori cukup kuat) sedangkan sisanya sebesar 40,7 % ditentukan oleh variabel lain 153 B. Implikasi Berdasarakan kesimpulan yang telah dipaparkan di atas, berikut ini dikemukakan beberapa implikasi sebagai dampak yang dilakukan terkait dengan kesimpulan, yaitu : 1. Berdasarkan kecenderungan umum yang menunjukkan bahwa manajemen pemberdayaan unit produksi program studi keahlian teknik otomotif SMK Negeri se-Kabupaten Indramayu berada pada kategori Kuat (71,045%) dari skor ideal. Kecenderuan tersebut membawa implikasi hasil penelitian bahwa unit produksi perlu diciptakan bahkan perlu diberdayakan di sekolah-sekolah agar siswa dapat melaksanakan praktek dengan rutinnitas sehingga siswa terbiasa melaksanakan teori sekaligus praktek yang akan berdampak pada peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) baik Pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang mampu bersaing dan kompetitif dalam segala bidang yang ditekuni sebagai wahana untuk meningkatkan kebermaknaan hasil belajar siswa terutama dalam hal peningkatan kreativitas, produktivitas yang berwawasan ekonomi dan kewiraswastaan bagi siswa dan guru di Sekolah Menengah Kejuruan khususnya Program Studi Keahlian Teknik Otomotif. 2. Berdasarkan kecenderungan umum yang menunjukkan bahwa kemitraan sekolah dengan dunia usaha/dunia industri program studi keahlian teknik otomotif SMK Negeri se-Kabupaten Indramayu berada pada kategori Kuat (67,275%) dari skor ideal. Kecenderungan tersebut membawa implikasi hasil penelitian bahwa kemitraan sekolah dengan dunia 154 usaha/dunia industri harus terus dibina dan dijalin dengan system kemitraan yang saling menguntungkan sehingga tercipta suatu teamwork yang intim dan harmonis, yang merupakan suatu sarana yang berperan sangat penting dan berdampak pada peningkatan mutu sekolah, karena dengan pemberian kesempatan pada peserta didik melaksanakan praktek kerja di lapangan (prakerin) secara langsung, peserta didik memiliki kesempatan untuk mempraktekan ilmu yang didapat dari sekolah di dunia kerja sehingga pada saatnya peserta didik memiliki kompetensi professional sesuai dengan tuntutan dunia kerja. Hal ini agar relevansi lulusan peserta didik dapat meningkat baik dari segi kuantitras maupun kualitas partisipasi dunia usaha/dunia industri pada SMK Negeri khususnya program studi keahlian teknik otomotif. 3. Berdasarkan kecenderungan umum yang menunjukkan bahwa relevansi lulusan program studi keahlian teknik otomotif SMK Negeri seKabupaten Indramayu berada pada kategori Kuat (71,980 %) dari skor ideal. Dengan masing-masing dimensi pengetahuan (Y1) kategori baik (70,787%), sikap (Y2) kategori baik (78,230%), kategori baik keterampilan (Y3) (64,831%), dan dimensi keterserapan di Du/Di (Y4) termasuk kategori baik (74,663%). Kecenderungan tersebut membawa implikasi hasil penelitian bahwa dari beberapa faktor dalam upaya meningkatan relevansi lulusan manajemen pemberdayaan unit produksi dan jalinan kemitraan sekolah dengan DU/Di sebagai institusi pasangan dan berbagai pihak (stakeholder) yang terkait merupakan faktor penting. 155 Oleh karena itu Sekolah menengah kejuruan (SMK) hendaknya diberdayakan bila perlu dikembangkan sehingga siswa dapat mengaplikasikan teori yang didapat langsung dipraktekan di unit produksi dan dunia usaha/dunia industri dengan suasana seperti di industri/perusahan akan berdampak pada peningkatan kompetensi dalam upaya peningkatan mutu tamatan yang professional, sesuai dengan tuntutan lapangan kerja. C. Rekomendaasi Berdasarkan implikasi yang telah dipaparakan di atas, berikut ini dikemukakan beberapa rekomendasi yang dari temuan esensial terkait dengan implikasi, yaitu : 1. Pimpinan SMK senantiasa agar merencanakan secara sistematis dalam pelaksanaan prosedur kerja, pengembangan dan pelatihan manajemen pemberdayaan unit produksi sehingga dapat memenuhi tenaga kerja yang cakap, terampil, dan profesional serta dalam rangka mewujudkan sekolah mandiri. 2. Pimpinan SMK agar partisipasi jalinan kemitraan sekolah dengan dunia usaha/dunia industri terus dibina,dipelihara bila perlu ditingkatkan lagi, sehingga sekolah menengah kejuruan lebih maju dan mutu pendidikan SMK meningkat di masa yang akan datang. 3. Pimpinan SMK agar memperhatikan relevansi lulusan dengan cara memberikan teori ( pengetahuan dan sikap) dan kompetensi praktik 156 (keterampilan) dipraktekan di workshop(unit produksi) sehingga ilmu yang diperoleh untuk bekal kelak dikemudian hari seimbang kompetensinya. Hal ini berdampak pada relevansi keterserapan akan meningkat, kompetensi yang ujung-ujungnya dapat meningkatan mutu tamatan yang professional, sesuai dengan tuntutan lapangan kerja. 4. Bagi kepentingan studi dan penelitian lebih lanjut, bahwa penelitian ini belum mencapai tujuan yang optimal sebagaimana yang diharapkan. karena masih banyak kekurangan/kelemahan. Oleh karena itu disarankan agar ada penelitan yang sama terhadap SMK Swasta di Kabupaten Indramayu, sebagai bahan pembanding adanya keterandalan hasil penelitian.