Matakuliah : F0702 - Simulasi Perdagangan Kontrak Berjangka Tahun : 2008 Introduction Pertemuan 01 Ketentuan Mata Kuliah 1. Nilai Akhir = TM 20% + UTS 30% UAS 50% 2. Terdapat 13 kali TM, dikumpulkan paling lambat 1 minggu setelah jadwal pertemuan tersebut. 3. Semua pertemuan bersifat tatap muka (F2F) 4. Bahan UTS = Pert 01 – 07 (Ms Excel) 5. Bahan UAS = Pert 08 – 13 (Prog. Simulasi) 6. Keaktifan dalam Forum Diskusi di Binusmaya akan mendapat nilai tambahan 2 Bina Nusantara Tujuan Penggunaan Instrumen Derivatif • HEDGE, pelaku pasar yang ingin memperoleh suatu aset secara fisik dengan cara “mengunci” harga aset tersebut sampai dengan jatuh tempo kontrak berjangka (pelakunya = Hedger). • ARBITRAGE, mirip dengan Hedger, tetapi ia memiliki kontrak berjangka di dua bursa atau lebih sekaligus (pelaku = Arbitrageur). • SPECULATION, pelaku yang tidak ingin memperoleh aset secara fisik, sehingga ia menjual kontrak berjangka sebelum jatuh tempo untuk memperoleh selisih harga yang menguntungkan (pelaku = Speculator). 3 Bina Nusantara Contoh : Kasus Ijon • Kata “ijon” berasal dari kata “ijo” (= hijau), misal : Tuan A memiliki 3 pohon mangga tengah berbuah lebat, tetapi masih hijau. Kemudian lewat seorang pedagang buah (B) yang melihat pohon-pohon mangga tersebut. Berbekal pengalamannya, B memperkirakan dalam 2 minggu mendatang ke-3 pohon tersebut akan minimal menghasilkan 20 kg. • B mengajukan tawaran pada Tuan A untuk memborong mangga yang masih hijau tadi. Mereka sepakat dengan harga Rp 1.500 per kg (atau total seharga Rp 300 ribu, dengan asumsi akan berbuah 20 kg). • B kemudian membayar uang muka Rp 100 ribu (30% dari total pembelian) dan menerima secarik kuitansi atas pembayaran tersebut. B akan kembali 2 minggu kemudian untuk memanen pohon mangga dan membayar sisanya. 4 Bina Nusantara Contoh : Kasus Ijon (lanjutan) Harga mangga 2 minggu mendatang akan bergantung pada Supply & Demand panen industri pertanian (khususnya buah mangga), yang dipengaruhi oleh faktor cuaca, gangguan hama dsb. Bila panen raya gagal, maka harga mangga akan naik karena Supply berkurang, atau sebaliknya harga turun bila panen raya karena Supply bertambah. Dalam kasus ini : • Underlying asset = buah mangga • Forward Contract = kertas kuitansi • Initial margin = 30% • Forward price = Rp 1.500 per kg • Contract size = 20 kg • Maturity period = 2 minggu 5 Bina Nusantara Contoh : Kasus Ijon (lanjutan) • Analisis pedagang buah (B) berdasarkan pengalaman (statistik dan analisis Supply & Demand sederhana ) • Bila B ingin memperoleh buah mangga secara fisik sampai dengan jatuh tempo (maturity) untuk memperoleh harga yang lebih murah dan stabil, maka dia berperan sebagai HEDGER • Bila sebelum jatuh tempo B telah menjual kuitansi tersebut (forward contract) ke pihak lain dengan harga lebih tinggi (misal : Rp 1.750 per kg) karena ingin mendapatkan keuntungan sesaat, maka dia berperan sebagai SPECULATOR • Bagaimana dengan ARBITRAGEUR? 6 Bina Nusantara Istilah dalam Instrumen Derivatif • Underlying asset adalah aset (aktiva) nilainya mendasari nilai instrumen derivatif • Kata derivatives berasal dari derive = turunan • Perdagangan derivatif adalah perdagangan kontrak berjangka walaupun pemilik kontrak belum memiliki aset tersebut. • Perdagangan derivatif memiliki risiko lebih tinggi dari pada perdagangan lainnya (high risk = high return) • Underlying asset dari instrumen derivatif dapat ditentukan berdasarkan struktur aset keuangan pada halaman berikutnya… 7 Bina Nusantara Struktur Instrumen Keuangan Financial Assets Direct Investing Money Market Instruments Capital Market Instruments Fixed Income Instruments Indirect Investing Derivative Instruments Mutual Funds (Reksadana) Equity Instruments 8 Bina Nusantara Jenis Instrumen Derivatif • FORWARDS adalah kontrak berjangka untuk membeli (long forward position) atau menjual (short forward position) suatu aset dalam periode tertentu dengan harga tertentu (dilakukan oleh 2 pihak di luar bursa, standar kontrak hanya berlaku pada 2 pihak yang sepakat) • FUTURES mirip dengan forwards, tetapi dapat dijual atau dibeli oleh pihak lain di bursa, memiliki standar yang lebih baku dan diorganisir oleh pengelola bursa yang permanen. • OPTIONS hak untuk membeli (Call Options) atau menjual (Put Options) suatu aset pada periode tertentu dengan harga tertentu. 9 Bina Nusantara Jenis Instrumen Derivatif (lanjutan) • American Options adalah opsi yang dapat dilakukan sampai dengan tanggal jatuh tempo (maturity date) • European Options adalah opsi yang hanya dapat dilakukan saat tanggal jatuh tempo. • WARRANTS mirip dengan opsi tetapi hanya ditawarkan saat penawaran saham perdana (IPO) sebagai “pemanis” bursa (excluded on this class). • RIGHTS hak untuk membeli aset (misal saham) pada harga tertentu yang ditawarkan pada pemegang saham yang lama (excluded on this class). 10 Bina Nusantara Jenis Instrumen Derivatif (lanjutan) SWAPS adalah perjanjian tentang perhitungan arus kas (dengan cara membeli suatu aset, sekaligus menjual aset yang lain) untuk memperoleh arus kas yang lebih menguntungkan, hanya dilakukan oleh 2 pihak di luar bursa (swaps = cashflow agreement). SWAPS bukan instrumen derivatif, tetapi kontrak berjangka yang digunakan untuk hedging (lindung-nilai), arbitrage (bermain di dua bursa atau lebih untuk memperoleh aset yang lebih murah) atau spekulasi (mendapatkan keuntungan sebelum jatuh tempo). 11 Bina Nusantara Contoh Penggunaan Instrumen Derivatif • Untuk menjaga kestabilan harga bahan baku produk sambal pedas, Indofood menawarkan kontrak berjangka 1 tahun pada petani dan akan membeli cabe merah dengan standar kualitas Indofood seharga Rp 3.000 per kg (Forward Contract). • Khawatir dengan terus menaiknya harga karet alam dunia, Goodyear membeli kontrak berjangka komoditas karet alam di bursa komoditas Malaysia (Futures Contract) • Karena tidak puas dengan dividend yield, Investor X membeli hak untuk membeli saham dengan harga tertentu yang diharapkan lebih rendah dari harga pasar selama periode tertentu untuk mendapatkan tambahan pendapatan berupa Capital Gain (Options) 12 Bina Nusantara Contoh Penggunaan Instrumen Derivatif • Banyak spekulator yang ingin memperoleh capital gain jangka pendek pada emiten yang akan melakukan IPO dengan cara membeli warrants. • Usai melakukan profit-taking, investor T menyisakan 1 lot saham ABC agar mendapatkan hak membeli saham lebih rendah untuk mendapatkan tambahan Capital Gain bila ia akan membeli saham itu lagi (Rights) • PT. Alim Rugi menggunakan mekanisme currency swaps untuk memperoleh angsuran minimum dari penggunaan pinjaman luar negeri dalam bentuk USD ke JPY atau sebaliknya. 13 Bina Nusantara