KEBAKTIAN SEKOLAH MINGGU 11 JANUARI 2015 TUHAN YESUS DIBAPTIS LUKAS 3 : 21-22 KELAS KECIL A,B,PRATAMA DAN MADYA Yohanes Pembaptis mempersiapkan jalan untuk kedatangan Tuhan Yesus.Bangsa Israel pada saat itu sangat menanti-nantikan datangnya Mesias,Sang Penyelamat.Ketika Yohanes Pembaptis tampil,orang banyak menyangka bahwa ia adalah Mesias yang dijanjikan Allah.Tentu saja Yohanes menolak sebutan itu dengan menyatakan bahwa dirinya bukan Sang Mesias,sebab akan datang seseorang yang lebih berkuasa dari dirinya yang akan membaptis dengan Roh Kudus dan dengan api (Lukas 3 :15-16).Yohanes melakukan pembaptisan terhadap orang-orang yang mendengarkan seruannya.Pembaptisan itu dilakukan atas dasar pertobatan dari dosa-dosa yang telah mereka lakukan.Setelah Tuhan Yesus berjumpa dengan Yohanes Pembaptis,maka Ia juga memberi dirinya dibaptis (Lukas 3 :21). Mengapa Tuhan Yesus mau dibaptis?Apakah Tuhan Yesus berdosa sehingga Ia dibaptis oleh Yohanes Pembaptis? Tuhan Yesus bersedia dibaptis oleh Yohanes,bukan karena Ia berdosa,karena Ia tidak berdosa sedikitpun. Baptisan pentahiran dan baptisan pertobatan,seperti yang dilakukan Yohanes,tidaklah diperlukan oleh Yesus.Saat itu orang banyak datang berduyun-duyun kepada Yohanes,terjadi semacam kesadaran untuk kembali kepada Allah.Tuhan Yesus juga mengetahui bahwa saat-Nya untuk melakukan misi Allah sudah tiba.Tuhan Yesus ikut baptisan Yohanes bukan karena Ia butuh pertobatan,namun karena Ia tahu Ia juga harus menyamakan diri dengan gerakan menuju kepada Allah.Bagi Yesus kemunculan Yohanes adalah panggilan Allah untuk mulai bertindak.Langkah pertama-Nya adalah menyamakan diri dengan umat yang sedang mencari Allah. Ketika Tuhan Yesus dibaptis,terjadilah peristiwa yang tidak lazim yang membedakan baptisan Yesus dengan baptisan orang banyak lainnya.Justru baptisan Tuhan Yesus menjadi sarana peneguhan dan pengesahan terhadap diri Yesus yang sesungguhnya adalah Anak Allah.Turunnya Roh Kudus terjadi bukan tepat pada saat Yesus dibaptis melainkan sesudahnya,yaitu ketika Yesus sedang berdoa. Peristiwa baptisan Tuhan Yesus dapat disaksikan oleh orang banyak,baik dapat dilihat (ada Roh Kudus turun dalam rupa burung merpati) dan juga dapat didengar(ada suara dari langit).Hadirnya Roh Kudus menunjukkan bahwa sebelum memulai masa pelayananNya,Yesus telah diperlengkapi dengan Roh Kudus sehingga Ia dapat memenuhi tugas-Nya.Terbukanya surga merupakan pengakuan Ilahi terhadap kedudukan Yesus sebagai Anak.Dari ungkapan ini kita mendapat kesan bahwa Roh Kudus turun melalui semacam pintu gerbang atau suatu tempat terbuka dilangit dalam rupa burung merpati.Burung merpati adalah sejenis burung yang dipakai sebagai lambang perdamaian dan kelemahlembutan. Kata-kata “Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi” pada ayat 22,bagi orang Israel mengingatkan mereka pada Mazmur 2 : 7,”Anak-Ku Engkau!Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini”,suatu pernyataan yang diucapkan pada pelantikan seorang Raja.Nas ini menurut orang Yahudi menunjuk pada Mesias yang mereka nantikan. Dengan demikian suara Allah itu ingin memproklamasikan bahwa Yesus adalah orang yang diberi gelar “Anak Allah” oleh Bapa sendiri,sebab Ialah Sang Mesias (Kristus) yang diurapi.Mesias ini hadir bukanlah untuk mewujudkan kebebasan politik seperti yang banyak diharapkan orang Yahudi,tetapi Yesus datang sebagai pembebas yang membebaskan umat dari kuasa dosa.”Anak-Ku yang Kukasihi” artinya Yesus sebagai Anak Allah satu-satunya yang Allah kasihi. Bagian ini juga menggambarkan relasi yang begitu dekat antara Yesus dan Allah Bapa dan apa yang Ia lakukan mewujudkan kehendak Bapanya.Sebelum Ia tampil melayani dan mengajar didepan orang banyak,Tuhan Yesus diperlengkapi dengan Roh Kudus supaya Ia sanggup memenuhi misi Allah. KELAS TUNAS REMAJA TEMA : NGARET LAGI EFESUS 5 :1-21 PEMBICARA : EV.FOERA ERA HURA,S.TH “ON TIME ya…!”Kalimat himbauan ini sering kali kita dengar ketika kita sepakat mengadakan sebuah pertemuan dengan orang lain.Himbauan prkatis ini terlihat sepele,tetapi menunjukkan sebuah makna yang dalam,yakni tentang bagaimana menghargai waktu anugerah Tuhan. Surat Efesus 5 berisi akibat-akibat praktis ketika manusia melalaikan tujuan abadi Allah dalam Yesus Kristus melalui gerejaNya.Manusia perlu memanfaatkan waktu anugerah Tuhan dengan mengusahakan tujuan abadi-Nya itu melalui gereja. Jadi dalam surat Efesus ini,gereja sebagai tubuh Kristus diutus untuk mewujudkan tujuan abadi Allah bagi dunia,yakni pewartaan mengenai cinta kasih-Nya dan panggilan untuk hidup dalam cinta kasih dan kesucian sebagai anak-anak Allah. Secara khusus,Efesus 5:1-21 ini merupakan lanjutan dari pasalpasal sebelumnya tentang panggilan agar hidup dalam kasih,kesucian seperti anak-anak terang,penuh dengan pujian dan berguna bagi sesama. Salah satu hal dari panggilan untuk hidup dalam kasih dan kesucian itu dapat diwujudkan dalam memperhatikan bagaimana cara hidup kita,yaitu cara hidup yang bijak,hidup dengan arif.Bagaimana mewujudkan cara hidup yang bijak tersebut? Penulis surat Efesus memberikan nasihat praktis tentang mempergunakan waktu yang ada sebagai perwujudan dari cara hidup yang bijak tersebut. Menarik! Bahasa Yunani yang dipakai untuk menerjemahkan kata “waktu” adalah Khronos,Kairos,dan Aion. Dalam perjanjian baru,ketiga kata itu dipergunakan secara berbeda : 1.Khronos,menunjuk pada waktu secara keseluruhan atau banyaknya waktu.Kronologi atau urut-urutan peristiwa berdasarkan banyaknya waktu(jam,menit,detik)berasal dari kata khronos ini (Yohanes 7 :33). 2.Kairos,menunjuk pada saat rahmat,momentum atau saat yang tepat atau saat untuk memutuskan,bukan menurut urutan jam. 3.Aion,menunjukkan suatu era dan digunakan untuk membedakan era atau jaman yang akan datang (Efesus 1 : 21). . Dalam firman Tuhan hari ini,kata Yunani yang digunakan untuk menerjemahkan waktu adalah Kairos.Dalam alkitab LAI versi BIS Efesus 5:16a tertulis “Gunakanlah sebaik-baiknya setiap kesempatan yang ada padamu.”Maka menjadi jelaslah bahwa mempergunakan waktu yang ada dengan sebaik-baiknya ini tidak hanya menggunakan waktu menurut urut-urutan 24 jam dan mengisinya dengan berbagai aktifitas.Menggunakan waktu dengan baik merupakan panggilan kita.Bagaimana setiap waktu yang ada itu tidak dilewatkan dengan sia-sia,melainkan digunakan dengan bijak.Dengan memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin,kita bisa menemukan makna hidup dan mengalami perubahan dan perbaikan sikap hidup terus-menerus Semuanya tidak akan dapat diwujudkan jika budaya ngaret masih dipelihara. Dari penjelasan teks dapat dilihat bahwa ngaret sendiri ternyata tidak hanya perkara terlambat dan membuang waktu yang dikaruniakan Tuhan menurut urutan jam.Ngaret juga merupakan perilaku membuang setiap momentum atau kesempatan yang berharga yang kita miliki. Dengan demikian,ngaret pun sebenarnya tidak hanya merugikan orang lain atau sesama,ngaret juga merugikan diri sendiri.waktu atau momentum tidak akan pernah dapat terulang.Oleh karena itu,setiap praremaja dipanggil untuk menjalani firman Tuhan dalam hidupnya dengan tidak membuang-buang setiap kesempatan yang ada melainkan mengisinya dengan hal positif dan berguna bagi sesama. Data Ibadah Sekolah Minggu * Waktu : 7.30-9.00 wita MC & Pembicara : Ibu Leni Jumlah Kehadiran : L( 5 orang)/P (5 orang) *Waktu : 7.30-9.00wita Nats Pembimbing : Daniel 9 : 1-8 Pembicara : Emmy Lugito Jumlah Kehadiran : L (5)/P(4) *Kelas Pratama Waktu : 7.30-8.30wita / 9.00-11.00 Nas Hafalan : Lukas 3 : 22b Pembicara : Ibu Adelin Sumargo Jumlah Kehadiran : L(10)/P(21) *MC & Pengkhotbah : Kak Rika Kolektor : Kevin dan Kenjiro Jumlah Kehadiran : L (8) / P(9) *Tunas Remaja Waktu : 7.30-10.30 MC :Daniel Jumlah Kehadiran : L(10) /P (19)