33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian 4.1.1. Sejarah Perusahaan Pertama kali PT Quiksilver mendisain boardshorts (celana untuk surfing) tujuan yang dikehendaki adalah hanya untuk membuat para pemain surfing menjadi berbeda dan lebih baik dari yang lainnya. Itu merupakan misi pertama dari PT Quiksilver, jadi pada awal mula Quiksilver merupakan perusahaan yang dikhususkan untuk pembuatan celana surfing. Quiksilver Inc. didirikan oleh Robert B. Mcknight, Carol McDonal dari Ocean Grove dan Tim Davis dari Torquay, mereka bertiga membangun bisnis ini dari awal. Robert yang merupakan salah satu pendiri Quiksilver Inc pada tahun 1976, sempat menjabat sebagai Presiden direktur sejak tahun 1979 sampai pada bulan Juli 1991, selain itu Robert juga menjabat sebagai Chairman of the Board dan CEO sejak bulan Agustus 1991, dan pada bulan Februari 2008 dia kembali terpilih sebagai Presiden dari Quiksilver Inc. Prestasi lain yang dimiliki Robert adalah gelar sarjana Administrasi dari University of Sothern California. 33 3.4.2. Profil Perusahaan Quiksilver mendisain, memproduksi dan mendistribusikan aksesoris dan produk-produk untuk mereka yang berjiwa pakaian, muda dan mengembangkan merek yang mewakili gaya hidup kasual dengan mengadaptasi dari jiwa para peselancar. Bentuk keaslian Quiksilver nyata dalam produk-produk yang inovatif, event-event yang diselenggarakan dan toko-toko ritel yang tersebar di seluruh dunia. Produk-produk Quiksilver bisa didapatkan hampir di seluruh dunia, terutama di toko-toko surf, toko skate dan toko khusus yang menyediakan produk-produk asli demi kepuasan para pelanggan kami. Induk dari Perusahaan Quiksilver berada di Australia, kemudian Amerika membeli hak paten untuk mendisain sendiri, memproduksi dan mendistribusikan produk-produk Quiksilver ke seluruh dunia. Merek Quiksilver sendiri lebih besar di Amerika, banyak orang lebih mengenal Quiksilver berasal dari Amerika. Dengan pembelian lisesnsi tersebut Quiksilver Amerika bisa di bilang sebagai induk dari Quiksilver Inc. Di bagian dunia yang lain Quiksilver juga memiliki cabang-cabangnya dari kedua induk tersebut. Diantara Eropa, China, Hongkong, Southeast Asia dan Jepang. Di Southeast Asia sendiri, Indonesia merupakan pusat pendistribusian produk-produk Quiksilver. PT Quiksilver Indonesia ditunjuk oleh Quiksilver Australia sebagai pusat pendistribusian sekaligus tempat memproduksi produk-produk Quiksilver untuk kawasan Asia dan Australia, dalam memproduksi dan pendistribusian produk- 34 produk PT. Quiksilver Indonesia diawasi secara ketat (kualitas produk) dan memiliki ijin dari Quiksilver Australia dan Amerika. 3.4.3. Produk Perusahaan Secara garis besar produk Quiksilver terbagi menjadi 3 kategori, yaitu surfing, streat wear, and fashion atau lifestyle, dan semua kategori tersebut diperuntukan untuk laki-laki dan perempuan yang terbagi lagi menjadi anak-anak, remaja, dan dewasa. 1. Surfing atau Produk Surf Quiksilver memproduksi produk-produk untuk bermain surfing, seperti : Rastvest atau baju surfing dan boardshort atau celana surfing. Kategori ini dibuat khusus untuk para peselancar dan pecinta olahraga diluar ruangan. Desain yang sporti, bahan-bahan yang berkualitas dan aman dalam aktifitas olahraga digunakan untuk kategori ini. 2. Streat wear atau Pakaian Siap Pakai Seiring dengan jalannya waktu Quiksilver tidak hanya memproduksi pakaian untuk surfing atau pakaian renang, tetapi mereka juga mulai memproduksi pakaian jadi atau pakaian sehari-hari seperti kaos, celana panjang, celana pendek, dan jaket. Desain kesual tetapi tetap sporti mulai diminati oleh para konsumen Quiksilver yang tidak bermain olahraga diluar ruangan. 3. Fashion & Lifestyle atau Pakaian gaya 35 Diperuntukan untuk mereka yang menyukai pakaian yang sporti dengan mengadopsi dari para gaya peselancar tetapi tetap gaya. Permainan gaya, corak dan desain dicampurkan untuk membentuk image sporti tetapi tetap gaya. Didalam produk-produk fashion / lifestyle ini Quiksilver juga menawarkan aksesoris seperti topi, jaket, ikat pinggang, dan tas-tas sebagai pelengkap. Pembagian kategori produk-produk tersebut diperuntukan agar konsumen dapat memilih mana yanmg lebih cocok dengan jwa dan kepribadian mereka. Dengan tidak hanya menghasilkan produk-produk untuk para peselancar, Quiksilver hendak membidik para pasar fashion yang lebih luas dan ternyata produk-produk Quiksilver bisa diterima dengan baik dipasaran terbukti dengan masih berdirinya perusahaan ini sejak tahun 1970an hingga sekarang dimana persaingan antara merek internasional semakin ketat. 3.4.4. Pendistribusian Produk Di Indonesia merek Quiksilver sendiri sangat diminati, produk-produk Quiksilver tersebar di outlet-outlet surfing seperti Poin Break, Planet Surf, dan City Surf. Ketiga outlet itu adalah retailer produk-produk surfing yang paling dikenal dan terbilang sukses di industri ini. Outlet-outlet tersebut terbilang sangat banyak tersebar di seluruh Indonesia, dari ujung Indonesia bagian Barat sampai ujung Indonesia bagian Timur. 36 PT. Quiksilver Indonesia memiliki 2 buah gudang penyimpanan dan pendistribusian produk-produk Quiksilver : 1 buah di Bali yang melayani pendistribusian produk-produk Quiksilver ke Wilayah Timur dan 1 lagi di Pulogadung-Jakarta yang mendistribusikan produk-produk Quiksilver ke Indonesia bagian Tengah dan Barat. Masing-masing kantor cabang dan pusat mmiliki beberapa Sales representative & inventory control data analisis yang bertanggung jawab dalam pembagian dan tersebarnya produk-produk Quiksilver. Jadi dalam pendistribusian produk-produk Quiksilver mereka adalah orang-orang penting yang bertanggung jawab atas meratanya pendistribusian produk, selain itu mereka juga harus berkoordinasi scara baik dengan orang-orang di gudang distribusi masing-masing wilayah. 3.4.5. Visi dan Misi Perusahaan Visi dan misi dari PT. Quiksilver Indonesia adalah menjadi perusahaan retail surfing nomor 1 di Indonesia maupun di dunia. Menjadikan produk Qiuksilver menjadi lebih di kenal oleh khalayak luas, agar lebih terciptanya citra merek yang dimiliki. 37 4.2 Profil Konsumen Konsumen dari Quiksilver pada awalnya adalah para pemain surfing atau yang dikenal dengan sebutan surfer, tetapi seiring dengan berjalannya waktu dan juga inovasi yang dilakukan oleh Quiksilver terhadap produk-produknya sekarang konsumennya bergerak meluas ke remaja laki-laki dan perempuan dengan kondisi keuangan menengah keatas yang memperdulikan gaya hidup. 4.3. Hasil Penelitian Event yang di laksanakan oleh PT.Quiksilver beragam, tergantung dari kebutuhan dan program yang sedang di jalankan, seperti bazaar, event turnamen surfing di bali, dan sponsoring kejuaraan surfing. Dalam melakukan kegiatan event, PT.Quiksilver melakukan perencanaan dan implementasi untuk menyusun suatu event agar teratur dan dampak yang di hasilkan sesuai dengan yang di harapkan perusahaan, oleh karna itu di butuhkan strategi untuk melaksanakanya. Strategi event terbagi menjadi dua bagian, yaitu perencanaan dan implementasi dari event tersebut. Sebelum menyusun rencana PT.Quiksilver melihat terlebih dahulu tujuan yang ingin di capai, dalam hal ini adalah event yang akan di laksanakan, jika event yang di jalankan adalah bazaar maka perusahaan harus membuat perencanaan tempat yang akan di gunakan untuk event, seleksi tim, target konsumen, budget, tenaga penjual, publikasi, dan lainlain. Hal lain yang harus dilakukan dalam perencanaan adalah perencanaan waktu, dalam hal ini perusahaan harus menentukan kapan waktu yang tepat dalam 38 merencanakan sebuah event, dan menentukan kerjasama dengan pihak lain jika dibutuhkan seperti kerjasama dengan Event Organizer. Setelah membuat perencanaan langkah selanjutnya adalah melakukan Implementasi, dimana implementasi merupakan suatu pelaksanaan yang tepat dalam perencanaan pemasaran, tanpa implementasi rencana yang telah dibuat akan menjadi tidak efektif karena implementasi menjadi langkah penting dalam perencanaan pemasaran. Sebuah rencana implementasi yang efektif menunjukan kegiatan apa yang harus dilaksanakan, siapa yang bertanggung jawab atas pelaksanaan, bagaimana implementasi akan dilakukan, bagaimana evaluasi dan pengendalianya.37 Implementasi melibatkan seluruh aktifitas yang dilakukan untuk dapat melaksanakan strategi dan perencanaan yang telah dibuat. Dalam pelaksanaanya, implementasi memerlukan seperangkat keahlian. Keahlian tersebut setidaknya menyangkut kemampuan dasar, pengetahuan, keahlian, aplikasi dan prilaku. (Thomas Baumgartner) 2000.38 4.4 Pembahasan Komunikasi pemasaran merupakan komunikasi dengan penggunaan saluran (media) dalam menghubungkan komunikator dengan komunikan secara masal, berjumlah banyak, dan bertempat tinggal yang jauh. Dari semua media komunikasi massa yang ada, event adalah yang paling berpengaruh pada 37 38 Hasan. Ali, Marketing, Media Presindo, Yogyakarta 2008 hal. 432 Ibid hal. 442-443 39 kehidupan masyarakat. Bagi banyak orang event adalah sebuah hiburan, dmana masyarakat dapat mendapatkan keinginanya untuk memuaskan keinginanya. Event yang dilakukan oleh Quiksilver sangat beragam, mulai dari bazar sampai turnamen sutfing di bali, Event adalah sebuah kegiatan dengan tujuan untuk mengumpulkan orang-orang di suatu tempat, melakukan serangkaian aktifitas yang teratur untuk memperoleh suatu informasi atau menyaksikan suatu kejadian. Event digunakan sebagai sebuah media untuk melakukan komunikasi, event juga termasuk ke dalam kelompok kegiatan pemasaran, jadi tidak salah bila di katakan bahwa event termasuk dalam kajian komunikasi pemasaran seperti halnya periklanan dan promosi. Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Akan tetapi, untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukan arah saja, melainkan harus mampu menunjukan bagaimana taktik operasionalnya. Strategi juga dapat didefinisikan sebagai pendekatan keseluruhan untuk suatu program atau kampanye, strategi adalah faktor pengkoordinasi, prinsip yang menjadi penuntun, ide utama, dan pemikiran dibalik program taktis. Dari beberapa penjelasan dari strategi diatas dapat dikatakan bahwa strategi berkaitan dengan perencanaan dan manajemen untuk mencapai tujuan, yang dimana dalam suatu kegiatan pemasaran juga dibutuhkan suatu strategi, agar tercapainya suatu tujuan. Event dianggap sebagai salah satu strategi dan alat bantu komunikasi pemasaran yang digunakan oleh perusahaan dalam berbagai ukuran, mulai dari 40 perkenalan hingga peluncuran produk baru, perusahaan membuat kegiatan promosi untuk mengkomunikasikan produk kepada klien atau pengguna akhir (konsumen) di sebuah tempat atau secara berpindah-pindah. Event di artikan sebagai sebuah kurun waktu kegiatan yang dilakukan oleh sebuah organisasi dengan mendatangkan orang-orang ke suatu tempat agar mereka mendapat informasi atau pengalaman penting serta tujuan lain yang diharapkan oleh penyelenggara. 4. 4. 1 Analisa Strategi event Strategi Event yang dilakukan oleh PT Quiksilver Indonesia beragam sesuai dengan tujuan dan kebutuhannya, seperti teori strategi dari Hoyle yang menjelaskan bahwa strategi merupakan salah satu atau satu-satunya alat pemasaran yang dipergunakan, tergantung pada produk dan kebutuhan. strategi yang berupa iklan, publikasi, kerjasama promosi (partnership marketing), promosi keliling, pertunjukan, pelayanan masyarakat dan lain-lain. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Bapak Rahmat Sudrajat : “ Quiksilver sebenarnya punya beragam bentuk strategi ya, tidak hanya satu. Semua strategi yang kami lakukan ini sebenarnya tergantung dari kebutuhan sih misalnya untuk meningkatkan penjualan maka kami mengadakan bazaar atau memberi potongan harga atau seperti sekarang ini kan baru mau dimulai tahun ajaran baru, maka kami memberikan bonus tempat pensil untuk setiap pembelian tas sekolah. Berbeda lagi kalau untuk mengangkat citra merek Quiksilver kami kerjasama dengan event organizer ternama dalam pelaksanaan event atau 41 mensponsori event kejuaraan surfing di bali. Selain contoh yang sudah saya sebutkan tadi , kami juga sering mengadakan acara turnamen surfing, tapi kalau yang satu ini biasanya diadakannya di Bali, dari turnamen biasanya nama Quiksilver jadi semakin melekat dihati para surfer. Jadi ya sebenarnya strategi yang kami lakukan punya maksud dan tujuan yang beda-beda.” Hal serupa juga dikatakan oleh Ibu Ni Putu Purniesari : “Saya dan tim marketing setiap merencanakan strategi selalu memilah milih sesuai dengan tujuan. Tujuan itu menurut mereka kami sangat-sangat penting, supaya strategi yang sudah kami rencanakan tidak salah sasaran. Contoh nih ya, kami mengadakan bazaar, memberi potongan harga di outlet, atau bagi-bagi hadiah untuk pembelian tertentu itu tujuannya untuk menaikan penjualan dan untuk menghabiskan stok season lama, beda lagi kalau untuk mengangkat nama Quiksilver, kami biasanya pasang iklan di media-media besar atau bagi-bagi flyer. Selain itu kami juga sebenarnya ingin mengetahui promosi apa sih yang benar-benar diinginkan oleh konsumen kami. Beragam strategi yang dilakukan oleh PT Quiksilver Indonesia sesuai dengan tujuan komunikasi yang dikemukakan oleh Widjaja, yaitu : 1. Supaya yang kita sampaikan dapat dimengerti. Sebagai komunikator kita harus menjelaskan kepada komunikan (penerima) dengan sebaik-baiknya dan tuntas sehingga mereka dapat mengerti dan mengikuti yang kita maksudkan ( Widjaja,2000 : 66-67). 42 Komunikasi sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang dilakukan PT Quiksilver Indonesia dimaksudkan agar pesan dari setiap komunikasi dapat diterima konsumen, sehingga konsumen dapat membeli produk Quiksilver dan turut berpartisipasi dalam event yang diadakan oleh PT Quiksilver Indonesia. 2. Memahami orang lain. Kita sebagai komunikator harus mengerti benar aspirasi masyarakat tentang apa yang diinginkan, jangan mereka yang menginginkan kemauannya (Widjaja,2000: 66-67). PT Quiksilver Indonesia selalu mencari tahu bentuk promosi seperti apa yang diinginkan oleh masyarakat pada umumnya dan konsumen pada khususnya. 3. Supaya gagasan dapat diterima orang lain. Kita harus berusaha agar gagasan kita dapat diterima orang lain dengan pendekatan yang persuasive bukan memaksakan kehendak (Widjaja,2000 : 66-67). Pendekatan persuasive juga dilakukan PT Quiksilver Indonesia, seperti adanya bonus produk untuk setiap pmbelian produk tertentu sehingga konsumen antusias terhadap promosi tersebut. 4. Menggerakan orang lain untuk melakukan sesuatu. Menggerakan sesuatu itu dapat bermacam-macam, mungkin berupa kegiatan. Kegiatan yang dimaksud disini adalah kegiatan yang lebih banyak mendorong, namun 43 yang penting harus diingat adalah bagaimana cara yang terbaik untuk melakukannya (Widjaja,2000 : 66-67). PT Quiksilver Indonesia juga mengadakan event seperti turnamen surfing untuk menggerakan konsumen dan masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam setiap event yang diadakan oleh PT Quiksilver Indonesia. Melalui pengamatan yang sudah penulis lakukan terlihat bahwa Quiksilver melakukan publikasi dengan memasang iklan di majalah remaja, menyebar flyer event, sebagai upaya agar konsumen tetap mengingat nama Quiksilver. Selain itu dari setiap event yang dilakukan oleh PT Quiksilver Indonesia juga dimaksudkan untuk menyampaikan pesan agar dapat dimengerti oleh konsumen, memahami apa yang diinginkan konsumen, serta membuat konsumen turut berpartisipasi dalam setiap kegiatan event yang diadakan. Strategi Event harus dilakukan memperhatikan 4 unsur penting yang merupakan bauran pemasaran, yaitu Product, Price, Place, dan Promotion atau lebih dikenal dengan sebutan 4P’s (Griffin,2003:356). Bauran pemasaran itu juga diterapkan dalam Implementasi Event PT Quiksilver Indonesia, sesuai dengan pernyataan dari Bapak Rahmat Sudrajat: “ Setiap merencanakan event pasti kami memperhatikan 4 hal dasar pemasaran, produk apa, harga, tempat dan jenis event apa yang akan dilakukan, hal itu adalah mutlak bagi kami, kalau sudah kami akan tentukan harga untuk konsumen berdasarkan harga dasar serta perhitungan untung ruginya, kemudian tempat untuk mengadakan event juga kami pilih secara selektif, karena kalau nggak 44 selektif bisa jadi malah salah sasaran, lalu yang terakhir jenis event apa nih yang mau dijalankan berdasarkan tiga pertimbangan sebelumnya.” Bauran pemasaran yang diterapkan dalam strategi event PT Quiksilver Indonesia juga memperhatikan secara detail unsur-unsur komunikasi sebagai berikut: 1. Sumber Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau pengirim informasi ( Cangara,2005:24-27). Sumber yang dimaksud dalam menjalankan strategi event direncanakan dan dijalankan oleh PT Quiksilver Indonesia adalah PT Quiksilver Indonesia sendiri. Di mana PT Quiksilver Indonesia membuat sesuatau bentuk yang nantinya akan diterima oleh penerima. Pernyataan diatas diperkuat dengan pernyataan Ibu Ni Putu Purniesari: “ Setiap kami merencanakan event, kami selalu berharap apapun jenis event kami dapat diterima oleh konsumen kami dengan baik.” 2. Pesan Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatau yang disampaikan oleh pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi (Cangara, 2005:24-27). Pesan yang dimaksud oleh PT Quiksilver Indonesia adalah komunikasi yang dibuat, dimana komunikasi tersebut disampaikan melalui cara 45 langsung atau dipromosikan melalui media yang sesuai dengan sasaran targetnya. Pernyataan diatas diperkuat juga oleh pernyataan dari Ibu Ni Putu Purniesari: “Melalui media kami mengharapkan banget pesan atau maksud dari perencanaan kami itu sampai secara benar ke konsumen dan masyarakat.” 3. Media Media yang dimaksud disini adalah alat yang di gunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima (Cangara, 2005 : 2427). Media yang dimaksud dalam kegiatan pemasaran PT Quiksilver Indonesia adalah media yang sesuai dengan sasaran target yang di inginkan Quiksilver. Media yang digunakan sebenarnya tergantung dengan strategi apa yang dilempar ke masyarakat. Dalam pemilihan media PT Quiksilver Indonesia harus benar-benar teliti karena jika sampai salah media maka strategi yang sudah direncanakan akan tidak sesuai dengan sasarannya dan besar kemungkinan strategi yang digunakan tidak berhasil. Hasil wawancara dengan Ibu Bianca Angelina memperkuat pernyataan tentang media ini: “Kalau dalam hal pemilihan media sebenarnya kami hanya menyesuaikan saja dengan strategi apa yang akan kami lakukan saat itu misalnya Event atau diskon ya kami bisa memilih media cetak seperti majalah sebagai publikasi atas acara yang kami buat tentunya. Majalahnya pun harus disesuaikan ya seperti majalah remaja. Pemilihan media ini 46 berpengaruh sekali loh terhadap berhasil atau tidaknya strategi yang akan kami lakukan, soalnya kalau salah pasang iklan bisa-bisa target konsumennya tida sesuai.” 4. Penerima Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang akan dikirim oleh sumber. Penerima bisa terjadi dari satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelompok, partai ataupun Negara ( Cangara, 2005:24-27). Penerimaan yang dimaksud dalam strategi event PT Quiksilver Indonesia adalah konsumen PT Quiksilver Indonesia dan masyarakat pada umumnya yang akan menjadi konsumen Quiksilver. Konsumen menerima pesan dalam hal ini strategi yang akan dibuat oleh pengirim yaitu PT Quiksilver Indonesia itu sendiri. Pernyataan Bapak Rahmat Sudrajat menguatkan pernyataan soal penerima, yaitu : “ Kalau kamu Tanya soal penerima, betul sekali penerima kami itu ya konsumen. 5. Pengaruh Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang di pikirkan, di rasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan (Cangara,2005:24-27). Pengaruh yang di maksud disini adalah apa yang dipirkan atau dirasakan dan dilakukan oleh konsumen setelah mengetahui adanya event yang diadakan oleh Quiksilver. Seperti, ingin datang ke acara event tersebut sampai pada akhirnya konsumen dan masyarakat berbelanja produk 47 Quiksilver dalam jumlah yang banyak. Pengaruh yang tejadi tentunya ada yang baik dan ada yang buruk, yang baik pasti sesuai dengan yang diinginkan PT Quisilver Indonesia, yaitu antusiasme masyarakat yang tinggi, sedangkan yang buruk yaitu masyarakat ataupun konsumen kecewa atau tidak puas dengan event yang di diadakan oleh PT Quiksilver Indonesia. Pernyataan dari Bapak Rahmat Sudrajat juga memperkuat pernyataan di atas: “ Kami setiap mengadakan event berharap adanya pengaruh baik, seperti masyarakat menjadi antusias terhadap event kami, sebelum kami adakan event kan pasti masyarakat biasa-biasa saja terhadap Quiksilver, kecuali kalau yang memang sudah jadi konsumen kami ya. Nah, dengan adanya event ini kami berharap banyak masyarakat yang antusias, berpartisipasi dan pada akhirnya jadi konsumen kami yang loyal.” 6. Tanggapan Balik Ada yang beranggapan bahwa umpan balik sebenarnya adalah salah satu bentuk daripada pengaruh yang berasal dari penerima. Akan tetapi sebenarnya umpan balik juga bisa berasal dari unsur lain seperti pesan dan media, meskipun pesan belum sampai pada penerimanya (Cangara, 2005:24-27) Tanggapan balik yang dimaksud adalah promosi yang dilakukan oleh PT Quiksilver Indonesia adalah tanggapan dari konsumen dan pihak lainnya terhadap promosi yang dilakukan oleh PT Quiksilver Indonesia, seperti 48 konsumen antusias terhadap promosi yang diadakan ataupun konsumen kecewa dengan promosi yang diadakan. Hasil wawancara dengan Ibu Bianca Angelina memperkuat pernyataan di atas: “ Setiap kami mengadakan event, pasti kami mengharapkan adanya tanggapan balik dari konsumen. Tanggapan balik itu tidak selalu baik ya, kadang ada yang buruk. Kalau yang baik ya misalnya konsumen minta diadakan lagi event sejenis tapi kalau yang buruk ya konsumen komplain ke kita tentang sesuatu yang berhubungan dengan event yang kita adakan.” 7. Lingkungan Lingkungan atau situasi adalah fakto-faktor yang dapat mempengaruhi jalannya event. Faktor ini dapat digolongkan atas 4 macam, yaitu lingkungan fisik, lingkungan sosial budaya, lingkungan psikologis, dan dimensi waktu ( Cangara, 2005 : 24-27). Lingkungan yang dimaksud dalam perencanaan dan penyelenggaraan event PT Quiksilver Indonesia adalah lingkungan fisik yaitu lingkungan dari dalam PT Quiksilver Indonesia itu sendiri saat merencanakan dan saat jalannya event, serta lingkungan tempat diadakannya event, kemudian lingkungan sosial budaya yaitu tingkatan sosial seperti tingkat daya beli dan gaya hidup konsumen, lingkungan psikolog yaitu dari tidak mau menjadi tertarik terhadap event yang diadakan dan membeli produk Quiksilver, dan yang terakhir adalah waktu yang di gunakan untuk event misalnya libur lebaran atau masa liburan sekolah. 49 Pernyataan tentang lingkungan diperkuat oleh hasil wawancara dengan Bapak Rahmat Sudrajat: “ Lingkungan juga sangat berpengaruh buat event yang kami lakukan, hal ini juga jadi pertimbangan buat kami. Lingkungan artinya luas loh, mulai dari lingkungan kerja Quiksilver sendiri, lingkungan dimana kami akan mengadakan event, hingga waktu kami mengadakan event. Kalau event diadakan pada saat atau lingkungan yang tidak tepat besar kemungkinan hasil yang kami lakukan jadi sia-sia.” Setiap event yang dilakukan oleh PT Quiksilver Indonesia memperhatikan beberapa elemen agar hasil yang didapat menjadi optimal. Ini sesuai dengan pernyataan dari Ibu Ni Putu Purniesari, yaitu: “Saya dan tim setiap merencanakan event pasti memikirkan kepentingan kedua belah pihak, yaitu pihak Quiksilver dan konsumen. Kalau hanya sepihak pasti tidak akan berhasil. Unsur yang dipertimbangkan itu antara lain iklan, penjualan, dan hubungan dengan konsumen. Iklan salah satu yang pasti dan mutlak kami lakukan, soalnya tanpa iklan darimana konsumen bisa tahu kalau kami sedang mengadakan event, dari iklan juga nama Quiksilver makin di kenal orang, selain itu penjualan saat Event dan juga saat adanya diskon di outlet juga sangat menguntungkan kedua belah pihak, untuk konsumen untungnya ya pasti dapat barang murah sedangkan untuk kami keuntungannya ya penjualan meningkat. Terakhir hubungan dengan konsumen kami tunjukan dengan mengadakan event-event komunitas, seperti turnamen surfing di Bali.” 50 Ibu Ni Putu Purniesari mengatakan hal serupa: “Sebenarnya ya, tujuan event yang kami lakukan standar, sama saja seperti yang diinginkan perusahaan-perusahaan lain, yaitu berusaha supaya konsumen mau membeli produk kami agar kami mendapatkan keuntungan, dan berusaha bagaimana caranya supaya nama Quiksilver tetap diingat masyarakat, terutama ditengah persaingan merek dari luar negri di Indonesia ini. Intinya dari event sih itu ya menurut saya.” Hal tersebut juga sesuai dengan teori komunikasi menurut Everett M. Rogers, “ Komunikasi adalah pross di mana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan di maksud untuk mengubah tingkah laku mereka” (Cangara, 2005:19). Ide yang dimaksud dalam penelitian ini adalah ide dari PT Quiksilver Indonesia dalam melaksanakan strategi event yang dialihkan kepada konsumen atau masyarakat dengan maksud untuk membuat mereka tertarik dengan event yang diadakan oleh PT Quiksilver Indonesia sehingga pada akhirnya menjadai konsumen tetap Quiksilver. “Berbagai macam event yang kami lakukan setiap bulannya terus menunjukkan progress yang baik loh, tingkat antusias konsumen Quiksilver setiap bulannya meningkat, konsumen kami juga semakin banyak. Jadi, eventi akan terus kami jalankan dan kami kembangkan, soalnya sangat berpengaruh sekali dalam citra merek Quiksilver.” 51 Ibu Bianca Angelina juga mengatakan kalau sejauh ini media yang paling besar pengaruhnya adalah Event dan pemberian potongan harga. “Cara yang paling terasa hasilnya bagi Quiksilver tuh dengan mengadakan Event dan diskon, keduanya paling ditunggu-tunggu oleh konsumen kami. Faktornya adalah karena konsumen bisa mendaptkan barang berkualitas, nah saat mereka merasa barang kami berkualitas maka mereka akan berbelanja lebih banyak dari biasa, otomatis merek Quiksilver semakin di ingat oleh konsumen sehingga citra merek yang dimiliki Quiksilver semakin baik.” Pernyataan Ibu Bianca diperkuat oleh pernyataan dari Oktavianus selaku konsumen. “Saya sudah 2 kali datang ke Event Quiksilver, soalnya produk yang dijual jauh lebih beragam dan lengkap. Lihat saja nih, kalau tidak sedang Event saya tidak mungkin belanja produk Quiksilver sebanyak ini (6 potong). Mudah-mudahan Quiksilver akan lebih sering buat Event seperti ini. Pernyataan di atas sesuai dengan teori komunikasi menurut Rogers dan D. Lawrence Kincaid, “komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam” (Cangara, 2005 : 19). 52 Kedua belah pihak yaitu PT Quiksilver Indonesia dan konsumen samasama melakukan pertukaran informasi baik secara langsung ataupun tidak langsung yang pada akhirnya membentuk suatu pengertian atau kesimpulan tentang media apa yang diinginkan konsumen dan apa yang seharusnya dilakukan oleh PT Quiksilver Indonesia. Melalui proses tersebut maka strategi yang dilakukan akan jadi lebih baik karena sesuai dengan keinginan kedua belah pihak, dengan begitu setiap kegiatan yang diadakan dari satu keberikut nya akan menjadi lebih berhasil. Berdasarkan pernyataan Ibu Bianca Angelina dan Oktavianus James Winarno dapat diketahui bahwa yang paling berpengaruh dan ditunggutunggu adalah Event, dimana Event merupakan adaptasi dari Quiksilver di beberapa Negara lainnya. Event biasanya dilakukan 2 kali dalam satu tahun yaitu liburan sekolah dan sebelum lebaran. Sedangkan melalui pengamatan diketahui bahwa Event dilakukan disuatu ruangan kosong di dalam mall yang besar kecilnya ruangan tidak selalu sama setiap diselenggarakannya Event, di ruangan itulah PT Quiksilver memperkenalkan segala macam produknya. Dalam mengadakan Event terkadang PT Quiksilver Indonesia juga bekerjasama outlet yang menjual merek sejenis. Dalam menjalankan strategi nya yang satu ini, PT Quiksilver Indonesia benar-benar memperhatikan proses dari awal sampai akhir, yaitu bagaimana persiapan awalnya mulai dari produk apa saja yang masing-masing dilepas ke pasaran, sasaran Event, persiapan tempat, kerjasama dengan merek 53 serupa, berapa banyak jumlah barang yang akan dikeluarkan, cara publikasi Event tersebut, seperti melalui flyer, malajah, billboard, dll. Bagi konsumen, Event seperti ini sangat menguntungkan karena mereka bisa mendapatkan barang bermerek yang memiliki kualitas bagus dengan harga yang terjangkau. Melalui pengamatan penulis, terlihat jelas bahwa antusiasme pengunjung sangat besar, banyak dari mereka yang memborong produk Quiksilver. Produk yang paling digemari pada event berbeda-beda tergantung waktu diadakannya Event. Hal ini diungkapkan oleh Ibu Bianca Angelina, “Produk yang paling favorit dalam Event yang sekarang sedang berlangsung adalah asesoris, pakaian, dan perlengkapan surfing, karena Event yang sedang berlangsung bertepatan dengan libur kenaikan kelas anak-anak sekolah. Berbeda dengan Event yang dilakukan diakhir tahun, produk yang paling difavoritkan oleh konsumen adalah t-shirt dan board short, kedua produk ini memang selalu menjadi produk yang paling digemari oleh konsumen Quiksilver.” Antusiasme konsumen yang sangat besar terhadap event dapat terlihat dari komentar konsumen bernama Yaohana, “Saya sebenarnya baru satu kali ini sih ke Event Quiksilver, tapi saya sangat tertarik dengan event yang diadakan Quiksilver. Karena menurut saya dengan memakai produk dari Quiksilver saya merasa bangga. Besok saja 54 saya mau kembali lagi kesini, mau ajak saudara saya yang baru datang dari Surabaya.” Pernyataan dari Yaohana sesuai dengan model komunikasi Osgood dan Schramm, yaitu model komunikasi yang menggambarkan suatu proses yang dinamis. Pesan ditransmisikan melalui proses encoding dan decoding. Hubungan antara encoding dan decoding layaknya sumber (encoder)penerima (decoder) yang saling mempengaruhi satu sama lain. Namun, pada tahap berikutnya penerima (encorder) dan sumber (decoder), interpreter berfungsi ganda sebagai pengirim dan penerima pesan. Patut dicatat bahwa model ini menempatkan sumber dan penerima mempunyai kedudukan yang sederajat (Wiryanto, 2004:18). PT Quiksilver Indonesia selaku pengirim pesan dan konsumen selaku penerima pesan saling membutuhkan dan berada dalam posisi yang sama. PT Quiksilver mengadakan Event dengan maksud untuk meningkatkan citra merek, tapi tidak akan berhasil jika tidak ada konsumen, sebaliknya konsumen menginginkan keuntungan dari Event yang diadakan PT Quiksilver, jika tidak ada respon yang baik dari PT Quiksilver maka konsumen tidak akan mendapatkan apa yang mereka inginkan. Hal seperti itulah yang dimaksud saling membutuhkan dalam penyampaian komunikasi, dalam hal ini strategi event yang dijalankan oleh PT Quiksilver Indonesia. Dalam kegiatan seperti ini, pihak yang paling bertanggung jawab terhadap berlangsungnya event adalah Sales Manager, Sales Representative, serta 55 Sales Promotion Girls dan Sales Promotion Boys. Sales Manager bertangung jawab atas kinerja seluruh karyawan dalam Event dan memperhatikan tindakan-tindakan apa yang ahrus dilakukan agar Event berjalan lancar, Sales Representative bertanggung jawab terhadap keadaan ditempat berlangsungnya event serta terhadap keluar masuknya barangbarang. 4.4.2. Kendala-Kendala Kendala yang dihadapi oleh PT Quiksilver Indonesia dalam merencanakan event menurut Bapak Rahmat Sudrajat adalah, “Kendala yang Quiksilver temui sebenarnya banyak ya, seperti iklan yang kami pasang tidak sesuai dengan sasaran, persaingan dengan beberapa brand serupa dalam Event maupun, karena Quiksilver kan dijualnya di outletoutlet yang menjual beberapa merek sejenis, lalu kurangnya tenaga kerja, sampai adanya miss komunikasi sehingga event tidak berjalan dengan lancar sesuai yang diharapkan dari awal.” Berbeda halnya dengan kendala yang menghambat jalannya acara Event. Dari hasil pengamatan hal yang menghambat adalah kurangnya tenaga kerja karena tenaga kerja yang ada jumlahnya kurang memadai jika dibandingkan dengan jumlah konsumen yang ada, perbandingannya sekitar 1 berbanding 10. selain itu melalui pengamatan terlihat bahwa kurang luasnya tempat yang digunakan, PT Quiksilver Indonesia menggunakan ruang kosong di 56 dalam mall untuk mengadakan Event dan menjual seluruh jenis produknya, karena kurang luasnya ruangan maka tidak jarang dilakukan sistem buka tutup pintu masuk sehingga konsumen yang masuk harus bergantian, saat keadaan didalam sudah penuh amak konsumen lainnya harus menunggu diluar terlebih dahulu sampai ada konsumen didalam yang selesai berbelanja. Sedangkan menurut Oktavianus selaku konsumen kendala yang ada dilokasi adalah : “Kalau menurut saya kendala yang ada yaitu kurangnya tenaga kasir, sehingga saya sebagai konsumen harus mengantri cukup lama hanya untuk membayar barang belanjaan saya.” Sedangkan pernyataan dari DImas WIrya Lukman selaku Sales Representative adalah : “Kendala yang kami hadapi ada beberapa, diantaranya banyak barang yang jadi cacat atau rusak, bahkan tidak hanya cacat karena sering kali kami kehilangan barang. Kalau menurut kami ini bisa terjadi yang karena kurangnya tenaga kerja yang mengawasi dengan keadaan Event yang terlalu ramai.” Berdasarkan pernyataan dari pihak PT Quiksilver dan hasil pengamatan, dapat disimpulkan bahwa kendala yang ada pada setiap event yang dilakukan oleh PT Quiksilver Indonesia adalah kesalahan teknis yang menyebabkan event tidak sesuai dengan target sasaran, adanya persaingan dengan merek sejenis, kurangnya pengawasan yang menyebabkan produk 57 cacat atau hilang, sampai pada kurangnya tenaga kerja saat diselenggarakannya event. 4.4.3. Solusi Mengatasi Kendala Menurut Bapak Rahmat Sudrajat dalam pernyataannya, solusi yang dirasa perlu dan mampu untuk mengatasi kendala yang ada adalah : “Menurut saya cara yang sesuai untuk mengatasi kendala-kendala yang ada adalah dengan memperhatikan benar sasaran target yang dituju, lebih teliti sebelum mengadakan kegiatan. Segala sesuatunya harus dipersiapkan dengan matang dengan memperhatikan komponen dan unsur yang ada. Sedangkan untuk mengatasi kendala dalam acara yang berhubungan langsung dengan penjualan dan konsumen adalah dengan menambah tenaga kerja baik dari dalam PT Quiksilver sendiri maupun merekrut tenaga kerja dari luar selama acara diselenggarakan.” Sedangkan menurut Ibu Bianca Angelina yang berhubungan langsung dengan penjualan adalah : “Kalau menurut saya sih, solusi untuk mengatasi kendala ialah dengan melakukan evaluasi setiap harinya selama kegiatan terkait sedang berlangsung. Sedangkan untuk acara seperti Event kami harus lebih teliti dalam melakukan stock opname diawal dan akhir acara, bahkan jika perlu dilakukan stock opname setiap harinya. Pengecekan stock opname sangat diperlukan agar dapat diketahui berapa jumlah barang yang keluar dan apakah ada kerusakan atau kehilangan barang atau tidak.” 58 Lain lagi menurut Bapak Dimas Wirya Lukman yang terjun langsung ke acara Event : “Menurut saya, karyawan dan kasir waktu Event harus ditambah lagi. Apalagi tidak jarang ada beberapa konsumen yang mengeluh kalau harus mengantri lama saat membayar.” Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa solusi untuk mengatasi kendala yang ada adalah dengan merencanakan secara matang setiap detail event yang akan diadakan, melakukan evaluasi secara rutin, serta menambah tenaga kerja untuk perencanaan yang berupa event. Menurut Ibu Ni Putu Purniesari : “Setiap melakukan suatu kegiatan pasti ada saja ya yang namanya kendala, Cuma berbeda bentuknya saja. Kalau bagi PT Quiksilver ancaman itu berupa over budget, sasaran target konsumennya tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan, kerusakan ataupun kehilangan barang, dan juga ada kemungkinan konsumen kami diambil atau berpindah ke brand sejenis lainnya saat kami mengadakan event yang bekerjsama dengan brand sejenis lainnya.” Ancaman-ancaman seperti merupakan hal-hal yang sangat diantisipasi oleh PT Quiksilver Indonesia guna mengurangi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. 59