14. Prosiding M. Awallutfi Andhika Putra - MMT – ITS

advertisement
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 24 Januari 2015
IDENTIFIKASI RISIKO PADA KONTRAKTOR DI SURABAYA
DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN
M. Awallutfi Andhika Putra 1) dan I Putu Artama Wiguna 2)
1) Program Pascasarjana Manajemen Proyek Konstruksi, Jurusan Teknik Sipil, FTSP,
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, 60111, Indonesia
Email: [email protected]
2) Program Pascasarjana Manajemen Proyek Konstruksi, Jurusan Teknik Sipil, FTSP,
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, 60111, Indonesia,
E-mail: [email protected]
ABSTRAK
Dalam menentukan strategi menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN, kontraktor di
Indonesia dihadapkan oleh risiko-risiko. Di sisi lain kurangnya pengetahuan tentang
Masyarakat Ekonomi ASEAN dan AFTA mengakibatkan kontraktor Indonesia kalah
menghadapi persaingan, baik dari sesama kontraktor di indonesia maupun negara lain di
dalam lingkup ASEAN. Hal ini bisa dikatakan sebagai risiko yang mungkin dapat
mengakibatkan kerugian disamping risiko lainnya yang mungkin terjadi. Penelitian ini
menggunakan metode studi literarur yang bertujuan untuk mengidentifikasi risiko dan
variabel yang terkait dengan regulasi Masyarakat Ekonomi ASEAN dalam bidang
konstruksi dalam penerapan Masyarakat ekonomi ASEAN. Faktor-faktor yang
digunakan adalah yang memiliki relevansi seperti pangsa pasar dalam bidang
konstruksi, property dan industri dalam ruang lingkup ASEAN, juga mengetahui
regulasi-regulasi yang mengatur ekonomi ASEAN. Dari analisa tersebut juga dapat
memprediksi risiko-risiko yang mungkin terjadi di waktu penerapan Masyarakat
Ekonomi ASEAN berdasarkan pada risiko-risiko yang telah terjadi dan juga faktorfaktor risiko lainnya.
Kata kunci: Risiko, Strategi, Konstruksi, ASEAN.
PENDAHULUAN
Dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN, kontraktor di Indonesia harus
menyiapkan strategi-strategi dalam segala hal, strategi-strategi diharapkan dapat
memberikan keuntungan untuk kontraktor di Indonesia. Namun dalam penerapan AFTA
di indonesia tidak bisa lepas dari berbagai risiko. Di sisi lain kurangnya pengetahuan
tentang Masyarakat Ekonomi ASEAN mengakibatkan kontraktor Indonesia kalah
menghadapi persaingan baik dari sesama kontraktor di indonesia dan juga Kontraktor
dari negara lain dalam ruang lingkup ASEAN. Hal ini bisa dikatakan sebagai risiko
yang mungkin dapat mengakibatkan kerugian. Selain risiko tersebut masih terdapat
risiko-risiko lain yang mungkin terjadi penerapan AFTA bagi para kontraktor di
Indonesia. Proses penerapan AFTA juga cukup rumit karena melibatkan banyak aspek
dan berbagai negara sehingga dapat menimbulkan ketidakpastian yang pada akhirnya
akan memunculkan risiko. Risiko adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
tujuan, sehingga terjadi dampak yang tidak diinginkan.
ISBN: 978-602-70604-1-8
B-14-1
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 24 Januari 2015
Di tahun 2015, negara-negara di ASEAN akan mengalami perubahan fase
perekonomian dengan memiliki pasar tunggal dan basis produksi yang dinamai ASEAN
Economic Community (AEC) atau dapat disebut juga dengan Masyarakat Ekonomi
ASEAN (MEA). Apabila AEC tercapai, maka ASEAN akan menjadi pasar tunggal dan
berbasis produksi tunggal dimana terjadi arus barang, jasa, investasi, dan tenaga
terampil yang bebas, serta arus modal yang lebih beabs diantara negara anggota
ASEAN (Rynhart & Chang, 2014). Dengan terbentuknya pasar tunggal yang bebas
tersebut maka akan terbuka peluang bagi kontraktor Indonesia untuk meningkatkan
pangsa pasarnya di kawasan ASEAN. Hal ini merupakan risiko yang tidak diprediksi
sebelumnya yang dapat mengakibatkan kerugian. Selain risiko tersebut masih terdapat
risiko-risiko lain yang mungkin terjadi disisa waktu pelaksanaan Masyarakat Ekonomi
ASEAN.
Tidak hanya dalam perdagangan, namun Indonesia juga diharapkan mampu juga
bersaing terutama dalam bidang jasa konstruksi. Dunia konstruksi yang berorientasi
internasional bukanlah fenomena baru, globalisasi memunculkan kemungkinan
peluang-peluang baru bagi perusahaan konstruksi seperti kontraktor. Pengembangan
suatu negara membutuhkan infrastruktur, bangunan baru dan menghadirkan kontraktor
yang ahli dari negara-negara lain. (Gunhan & Arditi, 2005). Kontraktor-kontraktor di
indonesia menghadapi banyak tantangan dan harus bisa memetakan kekuatan internal
perusahaan, kekuatan pesaing, pangsa pasar di kawasan ASEAN dan mengetahui
peraturan di bidang konstruksi yang berkaitan dengan AEC untuk tetap dapat mempin
persaingan konstruksi baik dalam maupun luar negeri setelah diberlakukannya AEC di
tahun 2015.
Berdasarkan latar belakang di atas perlu dilakukan identifikasi dan analisa risiko
penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN pada konstruktor yang mempengaruhi
penentuan strategi. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur untuk
mengidentifikasi variabel-variabel risiko dalam penerapan Masyarakat Ekonomi
ASEAN. Dari analisa tersebut juga dapat memprediksi risiko-risiko yang mungkin
terjadi di waktu penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN berdasarkan pada risiko-risiko
yang telah terjadi dan juga faktor-faktor risiko lainnya.
METODE
Studi literatur yang dilakukan pada penelitian ini mengacu pada beberapa
rerferensi dan penelitian terdahulu yang terkait dengan risiko dan konstruksi di ASEAN.
Dari studi literatur didapatkan variabel yang berhubungan dengan risiko dan konstruksi
di ASEAN yang mempengaruhi dalam pelaksanaan penerapan AEC. Penelitian ini
masih bersifat deskriptif, yaitu memberikan gambaran tentang analisis risiko pada
penerapan AEC untuk Kontraktor.
Risiko adalah suatu kejadian atau kondisi yang tidak pasti, yang apabila terjadi
dapat berdampak pada tujuan proyek yang mencangkup ruang lingkup, jadwal, biaya
dan kualitas. (PMBOK, 2004). Sedangkan menurut Djojosoedarso (1999) risiko
merupakan kejadian yang selalu dihubungkan dengan kemingkinan terjadinya sesuatu
kerugian yang tidak diduga atau tidak diinginkan. Kondisi yang menyebakan timbulnya
risiko adalah kondisi dimana adanya ketidakpastian. Santosa (2009) mengatakan bahwa
risiko proyek adalah suatu peristiwa atau kondisi yang tidak pasti, jika terjadi
mempunyai pengaruh positif maupun negatif pada tujuan proyek. Suatu risiko
mrmpunyai penyebab, dan jika terjadi, membawa konsekuensi atau impak.
ISBN: 978-602-70604-1-8
B-14-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 24 Januari 2015
Pada penelitian yang dilakukan oleh Gunhan & Arditi pada tahun 2005 diketahui
bahwa dunia konstruksi internasional memiliki risiko yang lebih tinggi daripada dunia
konstruksi domestik. Lingkungan pasar internasional yang lebih kompleks dipengaruhi
oleh variabel yang bermacam-macam yang sumbernya tidak berasal dari kondisi pasar
domestik dan dapat juga memunculkan risiko yang sebelumnya belum pernah dihadapi
di pasar domestik. Variabel-variabel kompleks yang dapat mempengaruhi performa
perusahaan konstruksi di pasar internasional perlu diketahui sebagai bahan
pertimbangan untuk mengambil keputusan. Selanjutnya, peluang dan ancaman yang ada
pada pasar yang dituju sangat penting untuk diketahui (Gunhan & Arditi, 2005).
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa risiko adalah suatu
kondisi atau kejadian yang timbul karena ketidakpastian dengan peluang kejadian
tertentu yang jika terjadi akan menimbulkan konsekuensi tidak menguntungkan atau
merugikan yang tidak diinginkan dan dunia konstruksi internasional memiliki risiko
yang lebih tinggi dan variabel yang lebih kompleks, juga memiliki peluang dan
ancaman pada pasar yang dituju.
Identifikasi risiko adalah rangkaian proses pengenalan terhadap risiko dan
komponen risiko yang terjadi pada suatu aktivitas yang diarahkan kepada proses
pengukuran serta pengelolaan yang tepat (Santosa, 2009). Menurut Husen (2011)
identifikasi risiko dilakukan agar variable risiko yang dinilai dan dievaluasi dapat
diketahui, diidentifikasi dan ditangani. Dalam identifikasi risiko ada beberapa teknik
pengumpulan informasi yang bisa digunakan (Santosa, 2009) , yaitu Brainstorming ,
Interviewing, Delphi technicque, checklist
Risiko dapat dibedakan dengan berbagai macam, menurut Enshassi, Mohamed
dan Mosa (2008) dalam penelitiannya tentang manajemen risiko pada proyek konstruksi
di Palestina dari sudut pandang kontraktor diketahui bahwa risiko dapat dibagi kedalam
beberapa hal, yaitu Risiko fisik, Risiko lingkungan, Risiko desain, Risiko logistik,
Risiko finansial, Risiko perijinan, Risiko konstruksi, Risiko manajemen.
Sedangkan menurut Zou, Zhang dan Wong (2006) pada penelitiannya yang
berhasil mengidentifikasi risiko yg berpengaruh dari sudut pandang Life cycle dan
Stakeholder dalam suatu proyek Konstruksi diketahui bahwa risiko dapat dibagi
kedalam beberapa kategori yaitu Risiko yang ada pengaruhnya terhadap biaya, Risiko
kualitas, Risiko lingkungan, Risiko keselamatan dan keamanan.
Pada penelitian yang mengombinasikan antara Analytic Hierarchy Process dan
Decision tree Aproach dalam pelaksanaan manajemen risiko pada proyek yang
dilakukan oleh Dey (2002) menjelaskan bahwa risiko dapat dibagi kedalam beberapa
bagian, antara lain seperti Risiko teknis, Risiko keuangan dan ekonomi, Risiko yang
timbul akibat perilaku alam, Risiko perijinan.
Shen, Wu dan Catherine (2001) mengatakan risiko yang terjadi pada suatu proyek
bisa dikelompokan sebagai Risiko finansial, Risiko hukum, Risiko manajemen, Risiko
pasar, Risko kebijakan dan politik, Risiko teknis.
Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa secara garis besar kategori
risiko yang digunakan dalam penerapan masyarakat ekonomi ASEAN pada kontraktor
dapat dibagi menjadi risiko kondisi lokasi, risiko material dan peralatan, risiko tenaga
kerja, risiko kontraktual, risiko pasar dan operasional, dan risiko manajemen.
Kemudian variabel-variabel risiko yang diperoleh yang akan di gunakan dalam
penelitian dikelompokan berdasarkan kategori yang telah diidentifikasi pada kerangka
penelitian seperti pada Gambar 1.
ISBN: 978-602-70604-1-8
B-14-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 24 Januari 2015
Risiko Kondisi Lokasi
Risiko Material dan Peralatan
Identifikasi Risiko
Penerapan MEA
pada Kontraktor di
Surabaya
Dey, K.P, 2002; Zou dan Zhang
dan Wang, 2006; Shen dan Wu
dan Catherine, 2001; Enshaassi
dan Mohamed dan Mosa, 2008;
Enshaassi dan Mohamed dan
Mosa, 2008
Risiko Tenaga Kerja
Risiko Kontraktual
Risiko Manajemen
Risiko Pasar dan Operasional
Gambar 1. Kerangka penelitian. (Hasil olahan peneliti,2014)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari hasil studi literatur, dalam penelitan ini didapatkan hasil analisa variabelvariabel risiko dan dikelompokan berdasarkan kategori risiko yang di peroleh dari
beberapa penelitian terdahulu seperti pada Tabel 1.
Tabel 1. Variabel risiko dan Definisi Operasional
Indikator
Risiko
Risiko
Kondisi
Lokasi
Variabel Risiko
Definisi
Referensi
Bencana alam
adanya bencana alam
yang terjadi
Dey, K.P, 2002
Cuaca yang tidak
menentu
Akses menuju proyek
sulit
Kurangnya informasi
tentang lokasi proyek
perbedaan kondisi
cuaca di tiap negara
akses jalan berbeda di
tiap negara
lokasi proyek yang
tidak familiar dan tidak
ngetahui keadaan di
sekitar proyek
Kesalahan dalam
penjadwalan supply
material maupun kurang
mengetahui spesifikasi
material
Kualitas peralatan
maupun tenaga operator
yang kurang kompeten
Tiap-tiap lokasi &
proyek memiliki
kebutuhan yang
spesisifik
Adanya kenaikan harga
yang dipengaruhi
berbagai faktor seperti
inflasi dan persediaan
Dapat dikarenakan usia
peralatan, kesalahan
pada pemakaian,
ataupun terjadinya
insiden
perbedaan kualitas
material pada tiap-tiap
negara
Enshaassi dan Mohamed dan
Mosa, 2008
Enshaassi dan Mohamed dan
Mosa, 2008
Zou dan Zhang dan Wang, 2006
Kesalahan dalam
pemasokan material
Daya produksi peralatan
berubah-ubah
Risiko
Material dan
Peralatan
Tidak tersedianya
material dan peralatan
Kenaikan harga
material
Kerusakan peralatan
Kualitas material yang
buruk
ISBN: 978-602-70604-1-8
B-14-4
Enshaassi dan Mohamed dan
Mosa, 2008
Enshaassi dan Mohamed dan
Mosa, 2008
Enshaassi dan Mohamed dan
Mosa, 2008
Shen dan Wu dan Catherine,
2001
Shen dan Wu dan Catherine,
2001
Shen dan Wu dan Catherine,
2001
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 24 Januari 2015
Lanjutan Tabel 1. Variabel risiko dan Definisi Operasional
Risiko Tenaga
Kerja
Jumlah tenaga kerja
berubah-ubah
kenaikan upah tenaga
kerja
kekurangan pekerja
yang terampil
Tenaga kerja kurang
berkualitas
Ketersediaan sumber
daya manusia untuk
proyek kurang
Perselisihan antara
pekerja proyek
Terjadi kecelakaan
ditempat kerja
Pergantian anggota tim
proyek
Terjadi perubahan
kebijakan pemerintah
Perijinan pembebasan
lahan
Lingkup kerja tidak
jelas
Tertundanya
pembayaran kontrak
Risiko
Kontraktual
Kesulitan mendapatkan
perijinan
ketidakjelasan peraturan
perundang-undangan
kerja
Terjadi perselisihan
selama konstruksi
Dokumen yang tidak
lengkap
Owner mengalami
kebangkrutan
tingkat kedisiplinan
pekerja di tiap negara
yang tidak sama dan
kurang pengawasan
dapat dikarenakan
penambahan jam kerja,
mauapun keadaan
ekonomi suatu negara
kurangnya tenaga kerja
yang bersertifikat
dikarenakan perbedaan
standar kompetensi tenaga
kerja
belum adanya standar
kompetensi yang
menjamin kualitas pekerja
rekrutmen SDM yang
belum menjaring
kebutuhan akan tenaga
kerja
perbedaan kebudayaan,
bahasa dan etos kerja
kurangnya pengetahuan
dan kesadaran akan K3
dapat dikarenakan
penilaian akan
performance anggota tim
revisi aturan yang
menjadi dasar kontrak
belum mendapatkan ijin
atau terhambatnya
perijinan pembebasan
lahan
Work Breakdown
Structure yang tidak
sesuai dan mendetail
dapat terjadi akibat
progres yang terlambat
ataupun adanya
perubahan
kurangnya pengetahuan
dan perbedaan sistem
birokrasi di tiap negara
peraturan perundangundangan yang berbeda di
tiap negara dan di
temukan celah di
peraturan tersebut
dapat terjadi antara dua
pihak baik dari pihak
owner, kontraktor dan
pemerintah karena
perbedaan kepentingan,
budaya dan politik
kurangnya pemahaman
akan syarat-syarat yang di
ajukan pada saat tender
dapat terjadi akibat biaya
konstruksi yang semakin
besar melebihi
perencanaan
ISBN: 978-602-70604-1-8
B-14-5
Enshaassi dan Mohamed dan
Mosa, 2008
Enshaassi dan Mohamed dan
Mosa, 2008
Shen dan Wu dan Catherine,
2001
Zavadskas dan Turskis dan
Tamosaitiene, 2009
Zavadskas dan Turskis dan
Tamosaitiene, 2009
Zavadskas dan Turskis dan
Tamosaitiene, 2009
Zavadskas dan Turskis dan
Tamosaitiene, 2009
Zavadskas dan Turskis dan
Tamosaitiene, 2009
Dey, K.P, 2002
Dey, K.P, 2002
Enshaassi dan Mohamed dan
Mosa, 2008
Enshaassi dan Mohamed dan
Mosa, 2008
Enshaassi dan Mohamed dan
Mosa, 2008
Enshaassi dan Mohamed dan
Mosa, 2008
Enshaassi dan Mohamed dan
Mosa, 2008
Zou dan Zhang dan Wang,
2006
Shen dan Wu dan Catherine,
2001
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 24 Januari 2015
Lanjutan Tabel 1. Variabel risiko dan Definisi Operasional
Pelanggaran kontrak
oleh anggota proyek
Risiko
Kontraktual
Pelanggaran kontrak
oleh owner
Kontrak tidak lengkap
Terjadi perubahan
kebijakan pemerintah
Perijinan pembebasan
lahan
Lingkup kerja tidak
jelas
Tertundanya
pembayaran kontrak
Kesulitan mendapatkan
perijinan
ketidakjelasan peraturan
perundang-undangan
kerja
Terjadi perselisihan
selama konstruksi
Risiko
Manajemen
Dokumen yang tidak
lengkap
Owner mengalami
kebangkrutan
Pelanggaran kontrak
oleh anggota proyek
Pelanggaran kontrak
oleh owner
Kontrak tidak lengkap
Terjadi inflasi
Risiko Pasar
dan
Operasional
Terjadi fluktuasi suku
bunga
Terjadi fluktuasi nilai
tukar mata uang
kurangnya pemahaman
akan kontrak proyek oleh
anggota proyek
kurangnya pemahaman
akan kontrak proyek oleh
owner
penyusunan kontrak yang
tidak menyeluruh
revisi aturan yang menjadi
dasar kontrak
belum mendapatkan ijin
atau terhambatnya perijinan
pembebasan lahan
Work Breakdown Structure
yang tidak sesuai dan
mendetail
dapat terjadi akibat progres
yang terlambat ataupun
adanya perubahan
Shen dan Wu dan
Catherine, 2001
kurangnya pengetahuan dan
perbedaan sistem birokrasi
di tiap negara
peraturan perundangundangan yang berbeda di
tiap negara dan di temukan
celah di peraturan tersebut
Enshaassi dan Mohamed
dan Mosa, 2008
dapat terjadi antara dua
pihak baik dari pihak
owner, kontraktor dan
pemerintah karena
perbedaan kepentingan,
budaya dan politik
kurangnya pemahaman
akan syarat-syarat yang di
ajukan pada saat tender
dapat terjadi akibat biaya
konstruksi yang semakin
besar melebihi perencanaan
kurangnya pemahaman
akan kontrak proyek oleh
anggota proyek
kurangnya pemahaman
akan kontrak proyek oleh
owner
penyusunan kontrak yang
tidak menyeluruh
perbedaan pertumbuhan
ekonomi ditiap negara
dapat mempengaruhi
investasi dan modal
dapat berpengaruh langsung
ke pengadaan material dan
tenaga kerja
Enshaassi dan Mohamed
dan Mosa, 2008
Shen dan Wu dan
Catherine, 2001
Shen dan Wu dan
Catherine, 2001
Dey, K.P, 2002
Dey, K.P, 2002
Enshaassi dan Mohamed
dan Mosa, 2008
Enshaassi dan Mohamed
dan Mosa, 2008
Enshaassi dan Mohamed
dan Mosa, 2008
Zou dan Zhang dan Wang,
2006
Shen dan Wu dan
Catherine, 2001
Shen dan Wu dan
Catherine, 2001
Shen dan Wu dan
Catherine, 2001
Shen dan Wu dan
Catherine, 2001
Shen dan Wu dan
Catherine, 2001
Shen dan Wu dan
Catherine, 2001
Shen dan Wu dan
Catherine, 2001
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan studi literatur dari jurnal internasional tentang risiko dan Masyarakat
Ekonomi ASEAN, variabel-variabel risiko yang relevan dapat di kategorikan yaitu
ISBN: 978-602-70604-1-8
B-14-6
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 24 Januari 2015
risiko kondisi lokasi, risiko Material dan peralatan, risiko tenaga kerja, risiko
kontraktual, risiko manajemen, serta risiko pasar dan operasional yang menjadi.
Penelitian ini dapat dikembangkan menjadi Studi eksploratif agar digunakan untuk
memahami dan memperoleh pengetahuan tentang risiko/ancaman (threats) yang terjadi
dan pengalokasian risiko antara pemerintah dengan kontraktor, serta mengetahui respon
risiko yang dilakukan oleh kontraktor.
DAFTAR PUSTAKA
Dey, P.K. 2002. Project Risk Management : Acombined Analytic Hierarchy
Process and Decision tree Aproach. International journal.
Djojosoedarso,S. 1999. Prinsip Manajemen Risiko dan Asuransi. Jakarta: Salemba
Empat.
Enshassi, A., Mohamed, S., Mosa, J.A. 2008. Risk Management Building Project in
Palestine: Contructors Perspective. Emirates Journal Engineering Research.
Gunhan, S., & Arditi, D. (2005). Factors Affecting International Construction.
Gunhan, S., & Arditi, D. (2005). International Expansion Decision for Construction
Companies.
Husen, A. 2011. Manajemen Proyek. Yogyakarta: Andi Offset.
Paramastri, L. 2010. Analisa Risiko Pada Proyek Pembangunan Apartemen
Pakubuwono View Jakarta.
PMI. 2004. A Guide to the Project Management Of Body Knowledge (PMBOK
Guide). USA.
Rynhart, G., & Chang, J.-H. (2014). ROAD TO ASEAN ECONOMIC
COMMUNITY 2015 HANDBOOK
Santosa, B. 2009. Manajemen Proyek. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Shen, L.Y., Wu, W.C., Catherine, S. 2001. Risk Assessment For Construction Joint
Ventures In China. Journal Of Construction Engineering and Management.
Zavadskas, E.K., Turskis, Z., Tamosoitiene, J. 2009. Risk Assessment of Contruction
Projects. Journal of Civil Engineering and Management.
Zou, P.X.W., Zhang, G., Wang, J.Y. 2006. Identifying Key Risks In Construction
Project: Life Cycle And Stakeholder Perspectives. International Journal
ISBN: 978-602-70604-1-8
B-14-7
Download