Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 24 Januari 2015 IDENTIFIKASI RISIKO PADA KONTRAKTOR DI SURABAYA DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN M. Awallutfi Andhika Putra 1) dan I Putu Artama Wiguna 2) 1) Program Pascasarjana Manajemen Proyek Konstruksi, Jurusan Teknik Sipil, FTSP, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, 60111, Indonesia Email: [email protected] 2) Program Pascasarjana Manajemen Proyek Konstruksi, Jurusan Teknik Sipil, FTSP, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, 60111, Indonesia, E-mail: [email protected] ABSTRAK Dalam menentukan strategi menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN, kontraktor di Indonesia dihadapkan oleh risiko-risiko. Di sisi lain kurangnya pengetahuan tentang Masyarakat Ekonomi ASEAN dan AFTA mengakibatkan kontraktor Indonesia kalah menghadapi persaingan, baik dari sesama kontraktor di indonesia maupun negara lain di dalam lingkup ASEAN. Hal ini bisa dikatakan sebagai risiko yang mungkin dapat mengakibatkan kerugian disamping risiko lainnya yang mungkin terjadi. Penelitian ini menggunakan metode studi literarur yang bertujuan untuk mengidentifikasi risiko dan variabel yang terkait dengan regulasi Masyarakat Ekonomi ASEAN dalam bidang konstruksi dalam penerapan Masyarakat ekonomi ASEAN. Faktor-faktor yang digunakan adalah yang memiliki relevansi seperti pangsa pasar dalam bidang konstruksi, property dan industri dalam ruang lingkup ASEAN, juga mengetahui regulasi-regulasi yang mengatur ekonomi ASEAN. Dari analisa tersebut juga dapat memprediksi risiko-risiko yang mungkin terjadi di waktu penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN berdasarkan pada risiko-risiko yang telah terjadi dan juga faktorfaktor risiko lainnya. Kata kunci: Risiko, Strategi, Konstruksi, ASEAN. PENDAHULUAN Dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN, kontraktor di Indonesia harus menyiapkan strategi-strategi dalam segala hal, strategi-strategi diharapkan dapat memberikan keuntungan untuk kontraktor di Indonesia. Namun dalam penerapan AFTA di indonesia tidak bisa lepas dari berbagai risiko. Di sisi lain kurangnya pengetahuan tentang Masyarakat Ekonomi ASEAN mengakibatkan kontraktor Indonesia kalah menghadapi persaingan baik dari sesama kontraktor di indonesia dan juga Kontraktor dari negara lain dalam ruang lingkup ASEAN. Hal ini bisa dikatakan sebagai risiko yang mungkin dapat mengakibatkan kerugian. Selain risiko tersebut masih terdapat risiko-risiko lain yang mungkin terjadi penerapan AFTA bagi para kontraktor di Indonesia. Proses penerapan AFTA juga cukup rumit karena melibatkan banyak aspek dan berbagai negara sehingga dapat menimbulkan ketidakpastian yang pada akhirnya akan memunculkan risiko. Risiko adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tujuan, sehingga terjadi dampak yang tidak diinginkan. ISBN: 978-602-70604-1-8 B-14-1 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 24 Januari 2015 Di tahun 2015, negara-negara di ASEAN akan mengalami perubahan fase perekonomian dengan memiliki pasar tunggal dan basis produksi yang dinamai ASEAN Economic Community (AEC) atau dapat disebut juga dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Apabila AEC tercapai, maka ASEAN akan menjadi pasar tunggal dan berbasis produksi tunggal dimana terjadi arus barang, jasa, investasi, dan tenaga terampil yang bebas, serta arus modal yang lebih beabs diantara negara anggota ASEAN (Rynhart & Chang, 2014). Dengan terbentuknya pasar tunggal yang bebas tersebut maka akan terbuka peluang bagi kontraktor Indonesia untuk meningkatkan pangsa pasarnya di kawasan ASEAN. Hal ini merupakan risiko yang tidak diprediksi sebelumnya yang dapat mengakibatkan kerugian. Selain risiko tersebut masih terdapat risiko-risiko lain yang mungkin terjadi disisa waktu pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN. Tidak hanya dalam perdagangan, namun Indonesia juga diharapkan mampu juga bersaing terutama dalam bidang jasa konstruksi. Dunia konstruksi yang berorientasi internasional bukanlah fenomena baru, globalisasi memunculkan kemungkinan peluang-peluang baru bagi perusahaan konstruksi seperti kontraktor. Pengembangan suatu negara membutuhkan infrastruktur, bangunan baru dan menghadirkan kontraktor yang ahli dari negara-negara lain. (Gunhan & Arditi, 2005). Kontraktor-kontraktor di indonesia menghadapi banyak tantangan dan harus bisa memetakan kekuatan internal perusahaan, kekuatan pesaing, pangsa pasar di kawasan ASEAN dan mengetahui peraturan di bidang konstruksi yang berkaitan dengan AEC untuk tetap dapat mempin persaingan konstruksi baik dalam maupun luar negeri setelah diberlakukannya AEC di tahun 2015. Berdasarkan latar belakang di atas perlu dilakukan identifikasi dan analisa risiko penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN pada konstruktor yang mempengaruhi penentuan strategi. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur untuk mengidentifikasi variabel-variabel risiko dalam penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN. Dari analisa tersebut juga dapat memprediksi risiko-risiko yang mungkin terjadi di waktu penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN berdasarkan pada risiko-risiko yang telah terjadi dan juga faktor-faktor risiko lainnya. METODE Studi literatur yang dilakukan pada penelitian ini mengacu pada beberapa rerferensi dan penelitian terdahulu yang terkait dengan risiko dan konstruksi di ASEAN. Dari studi literatur didapatkan variabel yang berhubungan dengan risiko dan konstruksi di ASEAN yang mempengaruhi dalam pelaksanaan penerapan AEC. Penelitian ini masih bersifat deskriptif, yaitu memberikan gambaran tentang analisis risiko pada penerapan AEC untuk Kontraktor. Risiko adalah suatu kejadian atau kondisi yang tidak pasti, yang apabila terjadi dapat berdampak pada tujuan proyek yang mencangkup ruang lingkup, jadwal, biaya dan kualitas. (PMBOK, 2004). Sedangkan menurut Djojosoedarso (1999) risiko merupakan kejadian yang selalu dihubungkan dengan kemingkinan terjadinya sesuatu kerugian yang tidak diduga atau tidak diinginkan. Kondisi yang menyebakan timbulnya risiko adalah kondisi dimana adanya ketidakpastian. Santosa (2009) mengatakan bahwa risiko proyek adalah suatu peristiwa atau kondisi yang tidak pasti, jika terjadi mempunyai pengaruh positif maupun negatif pada tujuan proyek. Suatu risiko mrmpunyai penyebab, dan jika terjadi, membawa konsekuensi atau impak. ISBN: 978-602-70604-1-8 B-14-2 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 24 Januari 2015 Pada penelitian yang dilakukan oleh Gunhan & Arditi pada tahun 2005 diketahui bahwa dunia konstruksi internasional memiliki risiko yang lebih tinggi daripada dunia konstruksi domestik. Lingkungan pasar internasional yang lebih kompleks dipengaruhi oleh variabel yang bermacam-macam yang sumbernya tidak berasal dari kondisi pasar domestik dan dapat juga memunculkan risiko yang sebelumnya belum pernah dihadapi di pasar domestik. Variabel-variabel kompleks yang dapat mempengaruhi performa perusahaan konstruksi di pasar internasional perlu diketahui sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan. Selanjutnya, peluang dan ancaman yang ada pada pasar yang dituju sangat penting untuk diketahui (Gunhan & Arditi, 2005). Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa risiko adalah suatu kondisi atau kejadian yang timbul karena ketidakpastian dengan peluang kejadian tertentu yang jika terjadi akan menimbulkan konsekuensi tidak menguntungkan atau merugikan yang tidak diinginkan dan dunia konstruksi internasional memiliki risiko yang lebih tinggi dan variabel yang lebih kompleks, juga memiliki peluang dan ancaman pada pasar yang dituju. Identifikasi risiko adalah rangkaian proses pengenalan terhadap risiko dan komponen risiko yang terjadi pada suatu aktivitas yang diarahkan kepada proses pengukuran serta pengelolaan yang tepat (Santosa, 2009). Menurut Husen (2011) identifikasi risiko dilakukan agar variable risiko yang dinilai dan dievaluasi dapat diketahui, diidentifikasi dan ditangani. Dalam identifikasi risiko ada beberapa teknik pengumpulan informasi yang bisa digunakan (Santosa, 2009) , yaitu Brainstorming , Interviewing, Delphi technicque, checklist Risiko dapat dibedakan dengan berbagai macam, menurut Enshassi, Mohamed dan Mosa (2008) dalam penelitiannya tentang manajemen risiko pada proyek konstruksi di Palestina dari sudut pandang kontraktor diketahui bahwa risiko dapat dibagi kedalam beberapa hal, yaitu Risiko fisik, Risiko lingkungan, Risiko desain, Risiko logistik, Risiko finansial, Risiko perijinan, Risiko konstruksi, Risiko manajemen. Sedangkan menurut Zou, Zhang dan Wong (2006) pada penelitiannya yang berhasil mengidentifikasi risiko yg berpengaruh dari sudut pandang Life cycle dan Stakeholder dalam suatu proyek Konstruksi diketahui bahwa risiko dapat dibagi kedalam beberapa kategori yaitu Risiko yang ada pengaruhnya terhadap biaya, Risiko kualitas, Risiko lingkungan, Risiko keselamatan dan keamanan. Pada penelitian yang mengombinasikan antara Analytic Hierarchy Process dan Decision tree Aproach dalam pelaksanaan manajemen risiko pada proyek yang dilakukan oleh Dey (2002) menjelaskan bahwa risiko dapat dibagi kedalam beberapa bagian, antara lain seperti Risiko teknis, Risiko keuangan dan ekonomi, Risiko yang timbul akibat perilaku alam, Risiko perijinan. Shen, Wu dan Catherine (2001) mengatakan risiko yang terjadi pada suatu proyek bisa dikelompokan sebagai Risiko finansial, Risiko hukum, Risiko manajemen, Risiko pasar, Risko kebijakan dan politik, Risiko teknis. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa secara garis besar kategori risiko yang digunakan dalam penerapan masyarakat ekonomi ASEAN pada kontraktor dapat dibagi menjadi risiko kondisi lokasi, risiko material dan peralatan, risiko tenaga kerja, risiko kontraktual, risiko pasar dan operasional, dan risiko manajemen. Kemudian variabel-variabel risiko yang diperoleh yang akan di gunakan dalam penelitian dikelompokan berdasarkan kategori yang telah diidentifikasi pada kerangka penelitian seperti pada Gambar 1. ISBN: 978-602-70604-1-8 B-14-3 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 24 Januari 2015 Risiko Kondisi Lokasi Risiko Material dan Peralatan Identifikasi Risiko Penerapan MEA pada Kontraktor di Surabaya Dey, K.P, 2002; Zou dan Zhang dan Wang, 2006; Shen dan Wu dan Catherine, 2001; Enshaassi dan Mohamed dan Mosa, 2008; Enshaassi dan Mohamed dan Mosa, 2008 Risiko Tenaga Kerja Risiko Kontraktual Risiko Manajemen Risiko Pasar dan Operasional Gambar 1. Kerangka penelitian. (Hasil olahan peneliti,2014) HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil studi literatur, dalam penelitan ini didapatkan hasil analisa variabelvariabel risiko dan dikelompokan berdasarkan kategori risiko yang di peroleh dari beberapa penelitian terdahulu seperti pada Tabel 1. Tabel 1. Variabel risiko dan Definisi Operasional Indikator Risiko Risiko Kondisi Lokasi Variabel Risiko Definisi Referensi Bencana alam adanya bencana alam yang terjadi Dey, K.P, 2002 Cuaca yang tidak menentu Akses menuju proyek sulit Kurangnya informasi tentang lokasi proyek perbedaan kondisi cuaca di tiap negara akses jalan berbeda di tiap negara lokasi proyek yang tidak familiar dan tidak ngetahui keadaan di sekitar proyek Kesalahan dalam penjadwalan supply material maupun kurang mengetahui spesifikasi material Kualitas peralatan maupun tenaga operator yang kurang kompeten Tiap-tiap lokasi & proyek memiliki kebutuhan yang spesisifik Adanya kenaikan harga yang dipengaruhi berbagai faktor seperti inflasi dan persediaan Dapat dikarenakan usia peralatan, kesalahan pada pemakaian, ataupun terjadinya insiden perbedaan kualitas material pada tiap-tiap negara Enshaassi dan Mohamed dan Mosa, 2008 Enshaassi dan Mohamed dan Mosa, 2008 Zou dan Zhang dan Wang, 2006 Kesalahan dalam pemasokan material Daya produksi peralatan berubah-ubah Risiko Material dan Peralatan Tidak tersedianya material dan peralatan Kenaikan harga material Kerusakan peralatan Kualitas material yang buruk ISBN: 978-602-70604-1-8 B-14-4 Enshaassi dan Mohamed dan Mosa, 2008 Enshaassi dan Mohamed dan Mosa, 2008 Enshaassi dan Mohamed dan Mosa, 2008 Shen dan Wu dan Catherine, 2001 Shen dan Wu dan Catherine, 2001 Shen dan Wu dan Catherine, 2001 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 24 Januari 2015 Lanjutan Tabel 1. Variabel risiko dan Definisi Operasional Risiko Tenaga Kerja Jumlah tenaga kerja berubah-ubah kenaikan upah tenaga kerja kekurangan pekerja yang terampil Tenaga kerja kurang berkualitas Ketersediaan sumber daya manusia untuk proyek kurang Perselisihan antara pekerja proyek Terjadi kecelakaan ditempat kerja Pergantian anggota tim proyek Terjadi perubahan kebijakan pemerintah Perijinan pembebasan lahan Lingkup kerja tidak jelas Tertundanya pembayaran kontrak Risiko Kontraktual Kesulitan mendapatkan perijinan ketidakjelasan peraturan perundang-undangan kerja Terjadi perselisihan selama konstruksi Dokumen yang tidak lengkap Owner mengalami kebangkrutan tingkat kedisiplinan pekerja di tiap negara yang tidak sama dan kurang pengawasan dapat dikarenakan penambahan jam kerja, mauapun keadaan ekonomi suatu negara kurangnya tenaga kerja yang bersertifikat dikarenakan perbedaan standar kompetensi tenaga kerja belum adanya standar kompetensi yang menjamin kualitas pekerja rekrutmen SDM yang belum menjaring kebutuhan akan tenaga kerja perbedaan kebudayaan, bahasa dan etos kerja kurangnya pengetahuan dan kesadaran akan K3 dapat dikarenakan penilaian akan performance anggota tim revisi aturan yang menjadi dasar kontrak belum mendapatkan ijin atau terhambatnya perijinan pembebasan lahan Work Breakdown Structure yang tidak sesuai dan mendetail dapat terjadi akibat progres yang terlambat ataupun adanya perubahan kurangnya pengetahuan dan perbedaan sistem birokrasi di tiap negara peraturan perundangundangan yang berbeda di tiap negara dan di temukan celah di peraturan tersebut dapat terjadi antara dua pihak baik dari pihak owner, kontraktor dan pemerintah karena perbedaan kepentingan, budaya dan politik kurangnya pemahaman akan syarat-syarat yang di ajukan pada saat tender dapat terjadi akibat biaya konstruksi yang semakin besar melebihi perencanaan ISBN: 978-602-70604-1-8 B-14-5 Enshaassi dan Mohamed dan Mosa, 2008 Enshaassi dan Mohamed dan Mosa, 2008 Shen dan Wu dan Catherine, 2001 Zavadskas dan Turskis dan Tamosaitiene, 2009 Zavadskas dan Turskis dan Tamosaitiene, 2009 Zavadskas dan Turskis dan Tamosaitiene, 2009 Zavadskas dan Turskis dan Tamosaitiene, 2009 Zavadskas dan Turskis dan Tamosaitiene, 2009 Dey, K.P, 2002 Dey, K.P, 2002 Enshaassi dan Mohamed dan Mosa, 2008 Enshaassi dan Mohamed dan Mosa, 2008 Enshaassi dan Mohamed dan Mosa, 2008 Enshaassi dan Mohamed dan Mosa, 2008 Enshaassi dan Mohamed dan Mosa, 2008 Zou dan Zhang dan Wang, 2006 Shen dan Wu dan Catherine, 2001 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 24 Januari 2015 Lanjutan Tabel 1. Variabel risiko dan Definisi Operasional Pelanggaran kontrak oleh anggota proyek Risiko Kontraktual Pelanggaran kontrak oleh owner Kontrak tidak lengkap Terjadi perubahan kebijakan pemerintah Perijinan pembebasan lahan Lingkup kerja tidak jelas Tertundanya pembayaran kontrak Kesulitan mendapatkan perijinan ketidakjelasan peraturan perundang-undangan kerja Terjadi perselisihan selama konstruksi Risiko Manajemen Dokumen yang tidak lengkap Owner mengalami kebangkrutan Pelanggaran kontrak oleh anggota proyek Pelanggaran kontrak oleh owner Kontrak tidak lengkap Terjadi inflasi Risiko Pasar dan Operasional Terjadi fluktuasi suku bunga Terjadi fluktuasi nilai tukar mata uang kurangnya pemahaman akan kontrak proyek oleh anggota proyek kurangnya pemahaman akan kontrak proyek oleh owner penyusunan kontrak yang tidak menyeluruh revisi aturan yang menjadi dasar kontrak belum mendapatkan ijin atau terhambatnya perijinan pembebasan lahan Work Breakdown Structure yang tidak sesuai dan mendetail dapat terjadi akibat progres yang terlambat ataupun adanya perubahan Shen dan Wu dan Catherine, 2001 kurangnya pengetahuan dan perbedaan sistem birokrasi di tiap negara peraturan perundangundangan yang berbeda di tiap negara dan di temukan celah di peraturan tersebut Enshaassi dan Mohamed dan Mosa, 2008 dapat terjadi antara dua pihak baik dari pihak owner, kontraktor dan pemerintah karena perbedaan kepentingan, budaya dan politik kurangnya pemahaman akan syarat-syarat yang di ajukan pada saat tender dapat terjadi akibat biaya konstruksi yang semakin besar melebihi perencanaan kurangnya pemahaman akan kontrak proyek oleh anggota proyek kurangnya pemahaman akan kontrak proyek oleh owner penyusunan kontrak yang tidak menyeluruh perbedaan pertumbuhan ekonomi ditiap negara dapat mempengaruhi investasi dan modal dapat berpengaruh langsung ke pengadaan material dan tenaga kerja Enshaassi dan Mohamed dan Mosa, 2008 Shen dan Wu dan Catherine, 2001 Shen dan Wu dan Catherine, 2001 Dey, K.P, 2002 Dey, K.P, 2002 Enshaassi dan Mohamed dan Mosa, 2008 Enshaassi dan Mohamed dan Mosa, 2008 Enshaassi dan Mohamed dan Mosa, 2008 Zou dan Zhang dan Wang, 2006 Shen dan Wu dan Catherine, 2001 Shen dan Wu dan Catherine, 2001 Shen dan Wu dan Catherine, 2001 Shen dan Wu dan Catherine, 2001 Shen dan Wu dan Catherine, 2001 Shen dan Wu dan Catherine, 2001 Shen dan Wu dan Catherine, 2001 KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan studi literatur dari jurnal internasional tentang risiko dan Masyarakat Ekonomi ASEAN, variabel-variabel risiko yang relevan dapat di kategorikan yaitu ISBN: 978-602-70604-1-8 B-14-6 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 24 Januari 2015 risiko kondisi lokasi, risiko Material dan peralatan, risiko tenaga kerja, risiko kontraktual, risiko manajemen, serta risiko pasar dan operasional yang menjadi. Penelitian ini dapat dikembangkan menjadi Studi eksploratif agar digunakan untuk memahami dan memperoleh pengetahuan tentang risiko/ancaman (threats) yang terjadi dan pengalokasian risiko antara pemerintah dengan kontraktor, serta mengetahui respon risiko yang dilakukan oleh kontraktor. DAFTAR PUSTAKA Dey, P.K. 2002. Project Risk Management : Acombined Analytic Hierarchy Process and Decision tree Aproach. International journal. Djojosoedarso,S. 1999. Prinsip Manajemen Risiko dan Asuransi. Jakarta: Salemba Empat. Enshassi, A., Mohamed, S., Mosa, J.A. 2008. Risk Management Building Project in Palestine: Contructors Perspective. Emirates Journal Engineering Research. Gunhan, S., & Arditi, D. (2005). Factors Affecting International Construction. Gunhan, S., & Arditi, D. (2005). International Expansion Decision for Construction Companies. Husen, A. 2011. Manajemen Proyek. Yogyakarta: Andi Offset. Paramastri, L. 2010. Analisa Risiko Pada Proyek Pembangunan Apartemen Pakubuwono View Jakarta. PMI. 2004. A Guide to the Project Management Of Body Knowledge (PMBOK Guide). USA. Rynhart, G., & Chang, J.-H. (2014). ROAD TO ASEAN ECONOMIC COMMUNITY 2015 HANDBOOK Santosa, B. 2009. Manajemen Proyek. Yogyakarta: Graha Ilmu. Shen, L.Y., Wu, W.C., Catherine, S. 2001. Risk Assessment For Construction Joint Ventures In China. Journal Of Construction Engineering and Management. Zavadskas, E.K., Turskis, Z., Tamosoitiene, J. 2009. Risk Assessment of Contruction Projects. Journal of Civil Engineering and Management. Zou, P.X.W., Zhang, G., Wang, J.Y. 2006. Identifying Key Risks In Construction Project: Life Cycle And Stakeholder Perspectives. International Journal ISBN: 978-602-70604-1-8 B-14-7