RANCANG BANGUN HOT WIRE ANEMOMETRY DENGAN SENSOR SINGLE – NORMAL HOT WIRE PROBE DAN PENGONDISI SINYAL CONSTANT TEMPERATURE Nama Mahasiswa NRP Jurusan Dosen Pembimbing : Rifindra Wicaksono Yustama : 2106 100 001 : Teknik Mesin FTI – ITS : Dr. M. Nur Yuniarto Abstrak Hot Wire Anemometry atau yang lebih dikenal dengan nama HWA. HWA merupakan alat ukur kecepatan udara yang menggunakan prinsip perpindahan panas secara konveksi dari panas sebuah kawat ( wire ) yang ditempatkan di daerah aliran fluida. Prinsip kerja HWA yaitu arus listrik dialirkan pada wire sehingga pada wire terjadi peningkatan temperatur (suhu wire lebih tinggi dari suhu lingkungan sekitar). Selanjutnya hambatan wire dijaga tetap dengan mengatur aliran arus yang melewati wire tersebut. Ketika wire panas diletakkan di sebuah terowongan angin (wind tunnel) mengakibatkan pendinginan wire melalui perpindahan panas secara konveksi. Perbedaan temperatur tersebut dikonversi menjadi besar voltase sehingga besar kecepatan fluida yang mengalir pada saat itu dapat diperoleh dengan mengkonversi data voltase yang diperoleh. HWA ini dibuat dengan sensor single- normal hot wire probe. Sensor terbuat dari bahan tungsten dengan diameter 1,2 mm dan diameter 0.005mm. Pengolahan sinyal menggunakan mode constant temperature. Pembacaan voltase keluaran menggunakan hardware DAQ 6251 dan software Labview 2009 secara real time. Pembuatan sensor dilakukan dengan menggunakan spot welding (las titik). Pengambilan data kalibrasi dilakukan di wind tunnel laboratorium mekanika fluida dalam interval kecepatan 8m/s – 20 m/s dengan kenaikan 0,5 m/s. Dan juga interval kecepatan 20m/s – 8 m/s dengan penurunan 0,5m/s. Hasil yang diperoleh dari Tugas Akhir ini adalah Hot wire anemometry yang telah memenuhi persyaratan yaitu overheat ratio V sebesar 1,52 (syarat overheat <2) dan temperatur wire ketika beroperasi sebesar 233,35oC (syarat <250oC). Alat ini juga dapat mengukur kecepatan udara dengan tepat dan akurat. Hal ini dikarenakan alat ini menghasilkan eror yang kecil (ε=0,0826%) dengan menggunakan persamaan respon kalibrasi simple power law dengan konstanta n = 0,251. Secara visual, perbandingan antara kecepatan referensi dari pitot static tube dengan kecepatan hasil dari perhitungan pada persamaan respon menunjukkan hasil yang relative sama. Sehingga seluruh sistem hot wire anemometry disimpulkan dapat berjalan dengan baik. Kata kunci : wire, hot wire anemometry, constant temperature. VI