PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pneumonia adalah inflamasi yang mengenai parenkim paru.Sebagian besar disebabkan oleh mikroorganisme (virus/bakteri) dan sebagian kecil disebabkan oleh hal lain (aspirasi, radiasi, dll) (Said, 2008).Pneumonia ialah suatu radang paru yang disebabkan oleh bermacam-macam etiologi seperti bakteri, virus, jamur dan benda asing (Pudjiadi, 2000). Gambaran klinis pneumonia pada anak berkisar antara ringan hingga sedang, sehingga dapat berobat jalan saja.Hanya sebagian kecil yang berat sehingga dapat mengancam kehidupan serta mungkin terdapat komplikasi sehingga memerlukan perawatan di rumah sakit. Beberapa faktor yang mempengaruhi gambaran klinis pneumonia pada anak adalah imaturitas anatomik dan imunologik, mikroorganisme penyebab yang luas, gejala klinis yang kadang-kadang tidak khas terutama pada bayi, terbatasnya penggunaan prosedur diagnostik invasif, etiologi non infeksi yang relatif lebih sering dan faktor patogenesis (Said, 2008). Selain didapatkan demam, menggigil, suhu tubuh meningkat dapat mencapai 40 derajat celsius, sesak nafas, nyeri dada dan batuk dengan dahak kental, terkadang dapat berwarna kuning hingga hijau. Pada sebagian penderita juga ditemui gejala lain seperti nyeri perut,kurang nafsu makan berkurang dan sakit kepala. Tanda dan gejala lainnya adalah batuk nonproduktif, ingus (nasal discharge), suara nafas lemah, retraksi interkostal, penggunaan otot bantu pernafasan, demam, ronkhi, sianosis, leukositosis dan foto toraks yang menunjukkan infiltrasi melebar (Misnadiarly, 2008). Anak dengan daya tahan terganggu akan menderita pneumonia berulang atau tidak mampu mengatasi penyakit ini dengan sempurna. Faktor lain yang mempengaruhi timbulnya pneumonia ialah daya tahan tubuh yang menurun misalnya akibat malnutrisi energi protein (MEP), penyakit menahun, trauma pada paru, Universitas Sumatera Utara anestesi, aspirasi, dan pengobatan dengan antibiotik yang tidak sempurna (Ngastiyah, 2005). Saat ini pneumonia masih tercatat sebagai masalah kesehatan utama pada anak di negara berkembang.Pneumonia merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas anak balita. Menurut survei kesehatan nasional (SKN) 2001, 27,6 % kematian bayi dan 22,8 % kematian balita di Indonesia disebabkan oleh penyakit sistem respiratori, terutama pneumonia. Menurut UNICEF 2006, pneumonia merupakan penyebab kematian terbesar terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Angka kematian pneumonia pada balita diperkirakan mencapai 21%.Adapun angka kesakitan mencapai 250 hingga 299 per 1000 anak balita setiap tahunnya (Gozali, 2010). Di seluruh dunia, setiap tahun diperkirakan terjadi lebih 2 juta kematian balita karena pneumonia.Pada usia anak-anak, pneumonia merupakan penyebab kematian terbesar terutama di negara berkembang termasuk Indonesia. Di Indonesia menurut Survei Kesehatan rumah Tangga tahun 2001 kematian balita akibat pneumonia adalah 5 per 1000 balita per tahun. Menurut UNICEF 2006, angka kematian pneumonia pada balita di Indonesia diperkirakan mencapai 21 % .Adapun angka kesakitan diperkirakan mencapai 250 hingga 299 per 1000 anak balita setiap tahunnya. Insiden pneumonia lebih banyak ditemukan pada usia 4 tahun ke bawah, yang kemudian berkurang dengan meningkatnya umur (Oktavia, 2010). Dinas kesehatan Provinsi Sumatera Utara mencatat, sepanjang tahun 2012, Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Pneumonia yang diderita pada anak cukup tinggi yakni 11.326 kasus. Meskipun angka yang dilaporkan masih kecil dibanding tahun sebelumnya yakni 16.130 kasus. Pneumonia merupakan pembunuh balita nomor satu.Berdasarkan data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), sekitar 20 persen kematian balita di seluruh Indonesia disebabkan pneumonia. Ini berarti satu dari lima kematian anak disebabkan karena penyakit tersebut. Selain itu, data IDAI juga menunjukan angka kematian akibat pneumonia sangat tinggi dibandingkan Universitas Sumatera Utara penyebab lain misalnya HIV, tuberkulosis, dan diare digabung, yang angkanya tidak sampai 20 persen (Sumutpos, 2012). Dari tahun ke tahun,pneumonia selalu menduduki peringkat atas dalam menyebabkan kematian bayi dan anak balita di Indonesia.Menurut Riskesdas 2007,pneumonia juga merupakan penyebab kedua setelah diare (15.5% diantara semua balita) dan selalu berada pada daftar 10 penyakit terbesar setiap tahunnya di fasilitas kesehatan.Di Indonesia telah diperkirakan bahwa terdapat 6 juta kasus penyakit baru pneumonia untuk setiap tahun.Hal ini menunjukkan bahwa pneumonia merupakan penyakit yang berkontribusi terhadap menjadi masalah kesehatan masyarakat utama yang tingginya angka kematian balita di Indonesia (Riskesdas,2007). Menurut Agustama, 2005, di Kota Medan penyakit ISPA sebanyak 225.494 kasus (47.62%) dan di Kabupaten Deli Serdang kasus ISPA sebanyak 12.871 kasus (31.7%). Kabupaten Deli Serdang dan Kota Medan merupakan daerah yang mempunyai angka morbiditas yang tinggi terhadap kejadian ISPA pada balita (Saragih, 2011). Berdasarkanlatarbelakang yang telahdiuraikan di atas,makaharusdilakukanpenelitiantentanggambaranpneumonia padaanak di RSUP Haji Adam Malik Medan periodeJanuari 2011 sehinggaDesember 2013. 1.1 Rumusanmasalah Berdasarkan uraian di atas angka kejadian pneumonia pada anak ternyata masih tinggi secara global dan di Indonesia.Dari fakta tersebut maka muncul rumusan permasalahan yaitu bagaimana gambaran pneumonia pada anak di RSUP Haji Adam Malik Medan. 1.2 Tujuanpenelitian 1.2.1 Tujuanpenelitianumum Universitas Sumatera Utara Untukmengetahuigambaran pneumonia padaanak di RSUP Haji Adam Malik Medan. 1.2.2 Tujuanpenelitiankhusus a) Untukmengetahuidistribusiproposipenderitamenurutkarakteristik yaitu usia, jenis kelamin dan tempat tinggal. b) Untukmengetahuidistribusiproposipenderitamenurutgejalaklinis. c) Untukmengetahuidistribusiproposipenderitamenurutderajat pneumonia. d) Untuk mengetahui distribusi proposi penderita menurut status gizi. e) Untukmengetahuidistribusiproposipenderitamenurut kondisi sewaktu pulang. 1.3 Manfaatpenelitian a) Sebagaibahaninformasidanreferensibagipenelitilain yang memerlukan data untukmelakukanpenelitianmengenai pneumonia padaanak. b) Bermanfaatuntukpenelitisendiridalammeningkatkanpengetahuanmengenaikas us-kasus pneumonia padaanakdangambaransertavariasinya. c) Sebagaitambahaninformasibagipihak RSUP Haji Adam Malik tentanggambaran pneumonia padaanak sehingga dapat menjadi bahan evaluasi bagi penanganan pneumonia. d) Sebagaibahaninformasi yang dapatmemberikandata kepada Dinas Kesehatan. Universitas Sumatera Utara