Pengantar Teknologi Sistem Informasi Akuntansi

advertisement
Pengantar Teknologi
Sistem Informasi Akuntansi
Bab 5
Lapisan Jaringan
Pendahuluan…
Model referensi jaringan terbuka OSI
atau OSI Reference Model for open
networking adalah sebuah model
arsitektural jaringan yang dikembangkan
oleh badan International Organization for
Standardization (ISO) di Eropa pada
tahun 1977. OSI sendiri merupakan
singkatan dari Open System
Interconnection. Model ini disebut juga
dengan model "Model tujuh lapis OSI"
(OSI seven layer model).
Struktur Tujuh Lapis Model OSI, bersamaan dengan
protokol data unit
pada setiap lapisan OSI Reference Model
Network Layer….
Network Layer atau juga lapisan jaringan
merupakan lapisan ketiga dari struktur lapisan OSI
Reference Model.
Berfungsi untuk pengendalian operasi subnet.
Masalah desain yang penting adalah bagaimana caranya
menentukan route pengiriman paket dari sumber ke tujuannya.
Masalah – masalah dalam rancangan network
layer:
1. layanan yang disediakan bagi transport
layer ;
2. rancangan internal subnet ;
3. perbandingan subnet rangkaian virtual
dan datagram .
network layer menyediakan layan bagi transport layer
pada interface network layer, transport layer. Layananlayanan network layer dirancang sesuai dengan tujuantujuan berikut ini:
 Layanan harus independent terhadap tekhnologi
subnet
 Transport Layer harus disekat dari jumlah, jenis dan
topologi subnet yang ada.
 Alamat jaringan yang biasa digunakan oleh transport
layer harus menggunakan penomoran yang seragam,
bahkan untuk LAN maupun WAN
 Sesuai dengan tujuan di atas, maka pembahasan akan
terpusat pada pertanyaan apakah network layer harus
menyediakan layanan connection oriented atau
connectionless.
Penentuan Route…
• Route dapat didasarkan pada table statik yang
dihubungkan ke “network”
• Route juga dapat ditentukan pada saat awal
percakapan misalnya session terminal
• Route dapat juga sangat dinamik, dapat
berbeda bagi setiap paketnya.
Oleh karena itu, route pengiriman sebuah paket
tergantung beban jaringan saat itu.
Bila pada saat yang sama dalam sebuah subnet terdapat
terlalu banyak paket, maka ada kemungkinan paket-paket
tersebut tiba pada saat yang bersamaan. Hal ini dapat
menyebabkan terjadinya bottleneck. Pengendalian kemacetan
seperti itu juga merupakan tugas network layer.
Karena operator subnet mengharap bayaran yang baik atas
tugas pekerjaannya. seringkali terdapat beberapa fungsi
accounting yang dibuat pada network layer. Untuk membuat
informasi tagihan, setidaknya software mesti menghitung
jumlah paket atau karakter atau bit yang dikirimkan oleh setiap
pelanggannya. Accounting menjadi lebih rumit, bilamana
sebuah paket melintasi batas negara yang memiliki tarif yang
berbeda.
Perpindahan paket dari satu jaringan ke jaringan
lainnya juga dapat menimbulkan masalah yang tidak
sedikit. Cara pengalamatan yang digunakan oleh
sebuah jaringan dapat berbeda dengan cara yang
dipakai oleh jaringan lainnya. Suatu jaringan
mungkin tidak dapat menerima paket sama sekali
karena ukuran paket yang terlalu besar.
Protokolnyapun bisa berbeda pula, demikian juga
dengan yang lainnya. Network layer telah mendapat
tugas untuk mengatasi semua masalah seperti ini,
sehingga memungkinkan jaringan-jaringan yang
berbeda untuk saling terinterkoneksi
Istilah- istilah yang terdapat pada
Network Layer, diantaranya:
1.
Repeater
suatu perangkat atau alat yang paling sederhana pada
jaringan yang berfungsi untuk memperkuat sinyal
yang melewatinya.
Fungsi :
a. Menerima sinyal dari satu segmen LAN dan
memancarkannya kembali dengan kekuatan yang
sama dengan sinyal aslinya (Jarak kedua jaringan
dapat diperjauh)
b. Memperbesar batasan panjang satu segmen.
Contoh sistem yang menggunakan
repeater:
• Sistem Baseband bertopologi Bus
media yang populer: kabel coaxial
Jumlah repeater untuk 1 segmen adlh 4.
• Sistem Baseband bertopologi Star
secara fisik topologi star, secara logika
bertopologi bus
• Sistem Baseband bertopologi Ring
repeater yang digunakan berada di setiap
simpul (node) jaringan.
2. Bridge
Peranti yang meneruskan lalu lintas antara segmen
jaringan berdasar informasi pada lapisan data link.
Segmen ini mempunyai alamat lapisan jaringan yang
sama. Setiap jaringan seharusnya hanya mempunyai
sebuah bridge utama.
Bridge memiliki sifat tidak mengubah isi maupun
bentuk frame yang diterimanya, disamping itu memiliki
biffer yang cukup untuk menghadapi ketidaksesuaian
kecepatan pengiriman dan penerimaan data.
BRIDGE
berdasar jangkauannya :
• Bridge Lokal :
Bridge lokal ini
menghubungkan 2
jaringan LAN secara
langsung pada area
yang sama secara
fisik.
misalnya: bridging
antar gedung yang
berdekatan.
• Bridge Remote :
Bridge Remote ini
menghubungkan 2
jaringan yang secara
fisik berjauhan,
biasanya
menggunakan kabel
telepon dan modem
atau perangkat
nirkabel (WiLAN)
Bridge
berdasar kelengkapan fungsi :
• Bridge Sederhana
berfungsi dalam menyebarkan data ke semua
jaringan
• Bridge Belajar
memiliki kemampuan memilih paket mana yang
ditujukan pada segmen lain jaringan dan meneruskan
paket tersebut pada jaringan yang sesuai
• Bridge dengan kemampuan routing
routing berarti kemampuan dalam pencarian jalan
Alasan dalam menggunakan Bridge
:
• Keterbatasan LAN ;
• Kehandalan dan keamanan lalu lintas
data ;
• Unjuk kerja (semakin besar LAN, unjuk
kerja semakin menurun) ;
• Keterpisahan geografis .
3. Gateway
istilah gateway merujuk kepada hardware
atau software yang menjembatani 2 aplikasi
atau jaringan yang tidak kompatibel dan
memiliki arsitektur yang berbeda. Sehingga
data dapat ditransfer antar komputer yang
berbeda- beda.
Contoh: penggunaan gateway pada e-mail,
sehingga pertukaran email dapat dilakukan
pada sistem yang berbeda.
3 Kegiatan Gateway :
1. Neighbor acquistion
terjadi ketika 2 router bertetangga berbeda
sistem setuju untuk saling bertukar informasi
pencarian jalan.
2. Neighbor reachability
dilakukan bila hubungan ketanggapan telah
ditetapkan dan untuk memelihara hubungan.
3. Network reachability
berkaitan dengan penukaran permintaan dan
tanggapan secara berskala.
Download